Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwa Garniwa M.K.
"Pendahuluan
Fenomena elektromagnetik yang berupa medan listrik yang timbul karena adanya tegangan listrik dan medan magnet yang dihasilkan dari arus listrik memiliki manfaat untuk kemudahan kehidupan manusia dan sekarang telah banyak dilakukan penelitian dan uji coba serta bahkan telah diaplikasikan dalam berbagai macam bidang. Fenomena elektromagnetik dibidang tenaga listrik yang telah sejak dahulu diaplikasikan adalah pada mesin-mesin listrik yang menggunakan elektromagnetik sebagai prinsip dasarnya. Berkembangnya teknologi membuat pemanfaatan elektromagnetik tidak terhenti sampai disitu, tetapi sekarang sudah memanfaatkannya untuk mengangkat kontainer-kontainer di pelabuhan, pada sistem transportasi kereta rel magnet (menjalankan dan pengereman), pengangkutan fluida yang rentan terhadap goncangan serta banyak aplikasi-aplikasi lainnya.
Fenomena elektromagnetik yang dimanfaatkan adalah gaya tarik-menarik dan gaya tolak-menolak dari benda-benda yang bermuatan listrik. Pemanfaatan listrik dengan frekuensi rendah (50 Hz atau 60 Hz) atau pada frekuensi daya lebih sesuai untuk semua aplikasi yang menggunakan listrik bertenaga besar tersebut di atas. Besarnya gaya elektromagnetik yang digunakan dapat diatur untuk menghasilkan kekuatan yang diinginkan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP 2000 96
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
"ABSTRAK
Perkembangan pembangunan gedung bertingkat yang semakin tinggi, mengakibatkan mudah untuk sasaran sambaran petir, sehingga perlu sistem penangkal petir yang mampu bekerja dengun baik, serta perkembangan pemakaian peralatan elektronika, mengakibatkan rentan terhadap pengaruh sambaran terhadap sistem penangkala peitr tersebut, sehingga perlu perhatian para pengguna bangunan bertingkat.
Thesis ini menyampaikan suatu analisis mengenai berhagai kemungkinan titik sambaran pada sistem penangkal petir., di mana sebagai studi kasus digunakan konfigurasi di Jurusan Elektro FTUI, yang merepresentasikan atap runcing, dan konfigurasi Universitas Sahid yang merepresentasikan atap datar. Analisis meliputi distribusi arus pada penghantar pentanaha, intensitas medan magnet karena pengaruh arus pada penghantar pentanaha, dan tegangan induksi karena penghantar pentanahan tersebut. Sebagai usulan adalah rekomendasi yang dihitung berdasarkan British Standar Institution, dan sebagai upaya pencegahan pengaruh surya petir., adalah dengan menyampaikan .sedikit gambaran mengenai teknik koordinasi isolasi pada tegangan rendah."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
"Isolator berbahan resin epoksi tidak banyak digunakan di Indonesia sebagai isolator luar ruang, padahal di banyak negara penggunaan isolator jenis ini digunakan, bukan hanya untuk tegangan menengah saja tetapi juga tegangan yang lebih tinggi lagi. Isolator jenis ini mempunyai kemampuan elektris dan mekanis yang memenuhi, yaitu mempunyai sifat mekanis yang lebih baik, keretakan dan kebocoran yang rendah, ketahanan busur listrik yang tinggi, bahannya ringan, dan dimensinya yang kompak. Sehingga perlu dikembangkan penelitian jenis isolator ini di lingkungan tropis seperti di Indonesia.
Disertasi ini menyampaikan 3 langkah penelitian yang saling mendukung, yaitu pertama mempelajari karakteristik dan mekanisme kegagalan isolasi pada permukaan isolator jenis resin epoksi, kedua menentukan persamaan empiris kegagalan isolasi pada berbagai kondisi, dan ketiga melakukan langkah optimasi dimensi dari isolator dengan menggunakan metoda simulasi muatan. Di mana hasil optimasi dimensi di uji validitasnya dengan persamaan empiris yang sudah dibangun, sedangkan persamaan empiris didapat melalui pengujian laboratorium dan didukung mekanisme kegagalan isolasi. Sebagai parameter kegagalan isolasi adalah tegangan gagal kritis (Vgk) dan arus bocor (Ib), dan parameter variabelnya adalah jarak rambat (L), Kadar Endapan Garam (KEG), debit embun, jenis polutan, dan temperatur. Sebagai parameter optimasi dimensi adalah medan listrik tangensial dan arus bocor, dan parameter variabelnya adalah dimensi dari isolator.
Mekanisme kegagalan isolasi ditunjang oleh dua metode, yaitu metode kegagalan isolasi udara, dan metode pita kering yang terbentuk. Pita kering yang terbentuk disebabkan oleh adanya arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator, baik pada kondisi kering, maupun pada kondisi basah, dan kondisi bersih maupun kondisi berpolutan. Perbedaan terjadinya lewat denyar sebagai interpretasi kegagalan isolasi pada permukaan, antara kondisi bersih dan berpolutan terlihat berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjang oleh pengujian secara visual yang direkam oleh alat perekam, di mana lewat denyar kondisi bersih membentuk banjiran serentak di seluruh permukaan isolator secara bersamaan dari elektroda bertegangan ke elektroda nol. Sedangkan kondisi berpolutan membentuk satu jalur atau beberapa jalur lewat denyar, namun didahului lewat denyar setempat atau sebagian.
Persamaan empiris perkiraan kegagalan isolasi yang dibangun pada tulisan ini berdasarkan pengujian laboratorium dengan standar pengujian internasional, di mana validasinya dibandingkan terhadap persamaan empiris yang sudah ada dan dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang sudah digunakan sebagai acuan. Persen kesalahan persamaan empiris dihitung, apabila menghasilkan MAE (Mean Ablosut Error) di bawah 10 %, maka persamaan empiris dapat mewakili pada kondisi sebenamya.
Optimasi dimensi rancangan isolator berguna untuk mendapatkan volume isolator yang paling rendah, tetapi tidak melupakan batasan-batasan yang diperbolehkan, sehingga kebutuhan bahan menjadi rendah (biaya lebih murah). Yaitu dengan melakukan iterasi perhitungan medan listrik tangensial dan arus bocor yang dibandingkan dengan batasan-batasan yang diperbolehkan sehingga menghasilkan nilai dimensi yang paling optimum dalam hal ini volumenya terendah. Sebagai uji coba optimasi, maka dilakukan pada 3 buah jenis isolator resin epoksi yang ada di lapangan, di mana menghasilkan volume isolator yang lebih rendah, dan kegagalan isolasinya diperkirakan dengan menggunakan persamaan empiris yang sudah dibangun, sehingga dapat dipilih volume yang paling optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
D541
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0341
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia,
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
"ABSTRAK
Pemanfaatan gejala korona yang terjadi pada teknik tegangan tinggi adalah digunakan untuk alat penangkap debu listrik statis. Penelitian ini dilakukan dalarn pemanfaatan gejala tersebut agar dicapai effisiensi yang tinggi dengan merubah beberapa parameter yang ada dalam perhitungan effisiensi. Batas tegangan yang dapat dimanfaatkan adalah antara saat timbulnya gejala korona hingga pra kegagalan tegangan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti jarak antar elektroda dan bentuk elektroda. Dalam disain alat penangkap debu listrik statis, kedua parameter ini diasumsikan konstan, sehingga peluang untuk meningkatkan effisiensi adalah dengan merubah beberapa variabel lain seperti, besar tegangan, debu yang akan dilewatkan, kapasitas aliran gas, dan luas penampang pengumpul. Hasilnya dapat digunakan sebagai acuan disain alat penangkap debu listrik statis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library