Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Istiani
"Differential Item Functioning (DIF) berdasarkan gender menjadi topik utama dalam penelitian terhadap tes baterai multibakat Differential Aptitude Test (DAT). Dalam buku manual DAT edisi ke-5, (1974) disebutkan terdapat perbedaan penormaan terhadap kelompok siswa laki-laki dan siswa perempuan, terutama pada subtes penalaran mekanik. Penelitian ini dilakukan terhadap sampel siswa SMU swasta di Yogyakarta. Sampel diambil dari kelas 1 dan kelas 2. Diantara 5 SMU tersebut terdapat 3 sekolah khusus yaitu satu khusus siswa laki-laki pada kelas 1 dan 2 khusus siswa perempuan pada kelas 2. Analisa karakteristik psikometrik secara umum dilakukan dengan Item and Test Analysis (ITEMAN). Analisa keberadaan DIF berdasarkan gender menggunakan metode Item Response Theory (IRT) dengan menghitung nilai chi-Square dan area antara dua item karakteristik survei item yang sama dari kelompok yang berbeda. Software yang digunakan adalah BILOG untuk memperoleh item parameter.
Analisa terhadap keberadaan DIF berdasarkan gender memberikan hasil positif. Indikasi paling kuat terdapat pada subtes penalaran mekanik. Hasil ini sesuai dengan apa yang disebutkan dalam buku manual DAT edisi ke-5, (1974). Hasil pengolahan data menunjukkan juga item-item tidak fit terhadap data, dan item-item yang mengandung DIF. Sejauh ini pengaruh dari kelompok sekolah khusus tersebut terhadap kelompok masing-masing cukup besar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T37971
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Istiani
"Skor Apgar digunakan untuk menilai secara cepat kondisi bayi yang baru lahir. Skor Apgar yang rendah berhubungan dengan prognosis yang buruk pada bayi. Salah satu faktor yang dianggap sebagai faktor risiko prognosis buruk pada bayi adalah usia kehamilan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia kehamilan dengan skor Apgar buruk bayi. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Data adalah data sekunder dari rekam medis seluruh pasien melahirkan di rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi preterm (usia kehamilan <37 minggu) memiliki skor Apgar menit 1 buruk sebesar 25% dan skor Apgar menit 5 buruk sebesar 9,5%. Analisis uji Chi-Squre menunjukkan adanya perbedaan proporsi skor Apgar buruk antara usia kehamilan preterm dan aterm secara bermakna (p<0.01). Rasio prevalensi usia kehamilan preterm terhadap aterm pada menit pertama dan kelima adalah 4.2 dan 9.6. Disimpulkan bahwa skor Apgar berhubungan dengan usia kehamilan. Usia kehamilan preterm berisiko lebih tinggi terhadap skor Apgar buruk bayi baru lahir dibandingkan usia kehamilan aterm.
Apgar score is used as a quick tool to assess newborn condition. Low Apgar score has relation with poor prognosis in newborn. Gestational age is considered as one of the risk factor for poor prognosis in newborn. This study aimed to determine the relation between gestational age and low Apgar score. The study design was cross-sectional using secondary data taken from medical records of all labor patients at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) in 2011. This study found that 25% of preterm newborn (<37 weeks gestational age) had low 1-minute Apgar score and 9,5% had low 5-minute Apgar score. Based on Chi-Square test, there was a significant difference in proportion of low Apgar score between preterm and aterm gestational age. The prevalence ratio for 1-minute and 5-minute Apgar score consecutively are 4,2 and 9,6. In summary, there was relation between gestational age and Apgar score at RSCM in 2011. Preterm newborn had higher risk of having low Apgar score compare to the aterm newborn."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Istiani
"Penelitian ini tentang hubungan penggunaan Instagram dengan citra tubuh pada dewasa muda. Penelitian ini melibatkan 329 partisipan dengan rentang usia 20-29 tahun di Indonesia. Penggunaan Instagram diukur dengan menggunakan alat ukur penggunaan Instagram yang dibuat oleh peneliti berdasarkan definisi Instagram Hochman dan Schwartz (2012). Citra tubuh diukur dengan menggunakan alat ukur Multidimensional Body-Self Relation Questionaire (MBRSQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Instagram memiliki hubungan dengan citra tubuh. Keterbatasan serta saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan lebih lanjut.
This study examined the relationship between Instagram usage and body image among young adult. Participants were 329 Instagram users (age 20-29 years). Instagram usage measured by own reasercher Instagram Usage measurement from definition of Instagram Hochman and Schwartz (2012). Body image collected by Multidimensional Body-Self Relation Questionaire (MBRSQ). Result shown that Instagram usage correlate with body image among young adult. Limitation and suggestions for future research are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65754
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Devi Istiani
"Kepopuleran video game online mobile berjenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) di Indonesia telah menyebar ke seluruh kalangan tanpa melihat batasan umur, jenis kelamin dan pendapatan. Salah satu video game online mobile yang terkenal di Indonesia adalah “Arena of Valor” (AOV). Awalnya permainan bergenre ini sangat laris dimainkan di kalangan laki-laki, tetapi seiring dengan kepopulerannya yang meningkat kini para perempuan turut ikut serta dalam memainkan permainan bergenre MOBA. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana praktik-praktik seksisme yang terjadi pada gamers perempuan yang bermain video game online mobile “Arena of Valor” di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Etnografi yang dilakukan pada lingkup gamers perempuan di Indonesia (Jakarta, Tasikmalaya dan Yogyakarta). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktik-praktik seksisme masih dapat kita temui di dalam lanskap video game online mobile “Arena of Valor”. Hal tersebut terjadi karena peran konstruksi sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat tentang peran gender. Akhirnya untuk dapat tetap bertahan di dalam industri dan lanskap ini, perempuan melakukan strategi koping sebagai bentuk resistensi terhadap praktik-praktik seksisme yang dialami.
The popularity of the online mobile video game genre MOBA (Multiple Online Battle Arena) in Indonesia has reached every circle without any limitation of age, sex and income. One of the most popular is called “Arena of Valor” (AOV). In the beginning, this type of genre is adored by males player only but as times goes on, females player also begins to spread their wings and play this type of game. The purpose of this research is to describe how sexism practice applied on female gamers who played online mobile video game “Arena of Valor” in Indonesia. The method used in this research is Ethnography applied within the scope of female gamers in Jakarta, Tasikmalaya, and Yogyakarta. The outcome of this research shown that sexism practice can be found in the industry and in the circle of online mobile video game AOV. These situations occurred in response to the construction of the social and cultural roles that develop in the society about gender roles. In order to be able to survive inside this industry, female gamers use a coping strategy as a form of resistance to the sexism practice that occurred."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library