Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isnaeni
"Pengaturan kecepatan superfisial (UG) udara dalam pengembangbiakkan Chlorella vulgaris Buitenzorg sangat diperlukan agar terjadi pemerataan cahaya dan CO2 yang diberikan ke dalam media kultur. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa semakin tinggi kecepatan superfisial, jumlah sel yang dihasilkan semakin banyak hingga mencapai titik tertentu, peningkatan kecepatan superfisial akan mengakibatkan penurunan jumlah sel yang dihasilkan. Produksi biomassa dan laju pertumbuhan Chlorella vulgaris Buitenzorg mencapai maksimum pada kecepatan superfisial 11, 917 m/h. Energi terbesar yang digunakan selama kultivasi tertinggi pada kecepatan superfisial 6,851 m/h dan terrendah pada kecepatan superfisial 11,917 m/h. Pencahayaan alterasi dilakukan sebagai pembanding dan dilakukan pada kecepatan superfisial 8,875 m/h menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pada pencahayaan kontinyu pada kecepatan superfisial yang sama. Namun, tidak lebih tinggi dibandingkan dengan pencahayaan kontinyu pada kecepatan superfisial yang optimum.

Arrangement of superficial velocity (UG) in Chlorella vulgaris Buitenzorg cultivation very need so that happen light generalization and CO2 that given into culture media. From research, got that speed excelsior superficial, cell total that produced more and more up to achieve certain points, enhancement of superficial velocity will cause cell total depreciation that produced. Production biomass and growth rate Chlorella vulgaris Buitenzorg achieve maximum at a speed of superfisial 11,917 m/h. Biggest energy that is used during cultivation highest at a speed of superficial 6,851 m/h and low at a speed of superficial 11,917 m/h. Alteration illumination at a speed of superficial 8,875 m/h produce growth rate higher is compared with in continuous illumination at a speed of superficial same, but not higher than continuous illumination at a superficial velocity optimum."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S51830
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni
"Two-dimensional photonic crystal structures not only confine light and guide waves laterally but also reflect light in the
normal direction due to a slow Bloch mode effect. However, evidence of the utilization of this structure as a mirror is
required. Therefore, in this work, a simulation was made and experimental results were obtained to prove that there was
an increase in the intensity of reflected CdSe colloidal quantum dots emission in the normal direction when a 2D
photonic crystal structure was used. A thin TiO2 film was shaped into a two-dimensional photonic crystal structure using
a simple sol-gel and polystyrene-mask-etching procedure. This structure was then placed on top of the thin CdSe
quantum dots film layer. The emission of quantum dots onto the two-dimensional photonic crystal structure was
compared to quantum dots emission onto a flat, thin TiO2 film. An increase in the quantum dots emission of up to 105%
was in the presence of the two-dimensional photonic crystal structure. This finding is very useful for photonic device
applications, such as light-emitting diodes, laser systems and bio-tagging detection systems.
Studi Simulasi dan Eksperimen Struktur Kristal Fotonik Dua Dimensi sebagai Pemantul Emisi Kuantum Dot
Masalah Arah Normal. Kristal fotonika dua dimensi tidak hanya dapat mengukung cahaya dan memandu gelombang
ke arah sisi horizontal, tapi juga mampu memantulkan cahaya ke arah normal dikarenakan efek moda slow Bloch .
Namun bukti tentang penggunaan stuktur ini masih dibutuhkan. Untuk itu dalam penelitian ini hasil simulasi dan
percobaan telah didapatkan untuk membuktikan bahwa terjadi peningkatan pantulan emisi CdSe kuantum dot colloid
pada arah normal saat kristal fotonika dua dimensi digunakan. Sebuah lapisan tipis TiO2 dibentuk menjadi kristal
fotonika dua dimensi denga menggunakan teknik sol-gel yang sederhana dan etching dengan menggunakan
polystyrene. Struktur ini diletakkan di atas lapisan kuantum dot CdSe. Emisi dari kuantum dot di atas kristal fotonika
dua dimensi dibandingkan dengan emisi kuantum dot di atas lapisan tipis dan datar TiO2. Peningkatan emisi kuantum
dot hingga mencapai 105% berkat kehadiran kristal fotonika dua dimensi. Hasil ini sangat berguna untuk aplikasi
divais fotonika seperti LED, sistem laser dan sisten detesi bio-tagging."
Indonesian Institute of Sciences, Tangerang. Research Center for Physics, 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni
"Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang sangat serius akibat setiap tahun terjadi peningkatan dan salah satu
kontributor terhadap angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular
di seluruh dunia. PJK yang didiagnosis adalah 46%. Infark miokard pada wanita
usia 50 tahun. Perubahan pola hidup yang ditandai dengan meningkatnya wanita
lansia khususnya wanita yang memasuki masa menopause yang merupakan salah
satu faktor risiko terhadap kejadian penyakit jantung koroner. Hasil dari
penelitian-penelitian tersebut mendukung bahwa wanita yang memasuki tahap
menopause berisiko meningkat secara signifikan terserang penyakit jantung
koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status
menopause dengan kejadian penyakit jantung koroner di Kelurahan Kebon Kalapa
Kecamatan Bogor Tengah Tahun 2011. Penelitian ini merupakan analisis data
sekunder studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular Tahun 2011 dengan
desain cross sectional. Analisis data menggunakan stratifikasi dan analisis
multivariat menggunakan Logistic Regression. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa prevalensi PJK sebesar 71,3% dan status menopause 55,7%. Berdasarkan
hasil multivariatnya menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause
memiliki risiko 1,6975 kali terhadap kejadian penyakit jantung koroner
dibandingkan responden wanita yang tidak mengalami masa menopause dengan
95% CI (1,0662-2,7025 dan p value 0,026 setelah dikontrol variabel stress. Odds
wanita yang mengalami stress 0,5635 kali lebih besar untuk menderita kejadian
penyakit jantung koroner dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami
stress (faktor protektif) dengan interval kepercayaan 95% sebesar 0,3506 – 0,9058
dan p value 0,018.

Coronary Heart Diseases categorized into serious health problems due to the
increasing oMuch research in this last decade reported the relation between the
status of menopause with of coronary heart disease. Found that menopause
causing a myocardialf its prevalence every year. Its one of the contributors to the
global burden of disease and mortality in the world, where 46% of this disease
was myocard infarct in women whom their ages 50 years. Changing of people
lifestyle was one of the risk factors to the increasing of the disease in community.
The objective of this study was to investigate the association between stage of
menopause wih coronary heart diseases in Kebon Kalapa sub district central
Bogor in 2011. This in a cross sectional study, utilized the data secondary study
cohort of the disease of non communicable diseases. The inclusion criteria was
Kebon Kalapa resident whom their ages less or more than 50 years. The data
analysis was performed with stratification and logistic regression multivariate
analysis. The results of study showed the prevalence of coronary heart diseases
was 71,3% dan state menopause 55,7%. The result of multivariate analysis
showed that the women with menopause had 1,6975 risk to get coronary heart
diseases compared to the women who did not, after controlling for covariate, the
history of coronary heart diseases (PR = 1,6975, 95% CI 1,0662-2,7025 dan p
value 0,026 ) after control for variables the stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Isnaeni
"Among other industrialized countries, Japan represents a unique case for examination of the linkages of energy-environment-security. Since 1980 it has broadened the concept of its nati6 security to include non-military issues, which stresses energy security at the point. The I97C crisis altered the country's approach to energy security so that dependence on imports would] adversely affect its economic growth. Since the mid 1980s, however, when global environmental issues turned into an international political agenda, Japan's quest for energy security seems to, met another challenge. This paper assumes that Japan's institutional framework rely on pragmatic roles of economies, politics and technology rather than ideology, providing a foundation for flexibility in producing policies that address the intricate problems of environmental security."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
GJPI-8-2-MeiNov2006-56
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Belly Isnaeni
"Obat adalah bagai pedang bermata dua. la akan berfungsi sebagai penyembuh apabila digunakan sesuai diagnosa dan kebutuhannya. Namun di sisi lain obatpun akan menjadi racun apabila digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya. Dewasa ini, dengan memanfaatkan ketidaktahuan pasien, banyak oknum dokter yang memberikan obat secara berlebihan kepada pasicnnya. Hal ini sangat merugikan bagi pasien baik dari sisi biaya maupun dari sisi efek samping dari obat tersebul. Undang-undang No. 8 Tabun I999 Tentang Perlindungan konsumen sebagai suatu undang-undang payung untuk melindungi konsumen mengatur tentang hak-kak konsumen, begitu pula Undang-undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan serta Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Diantaranya adalah hak atas informasi dan hak untuk mendapatkan ganti kerugian atas tindakan pelaku usaha yang menyebabkan kerugian tersebut. Aspek hukum perlindungan konsumen menjadi fokus penting karena pasien pada posisi yang lemah seialu berada pada pihak yang dirugikan.
Penulisan hukum ini mengeunakan metode yuridis nonnatif yakni penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka berdasarkan data sekunder. Bahan hukum primer digunakan adalah berbagai peraturan perundang-undangan mengenai hukum perlindungan konsumen, praktik kedokteran. dan hukum kesehatan.
Selanjutnya penelitian ini bertujuan memahami mengenai kedudukan dan peran hubungan profesi kedokteran dengan perusahaan farmasi di dalam perlindungan konsumen memberikan gambaran mengcnai perlindungan konsumen atas pelanggaran resep dalam praktik kedokteran dan pemahaman tentang tanggung jawab lembaga perlindungan konsumen dan profesi kcdokteran untuk mengatasi pelanggaran profesi kedokteran dalam bentuk resep dokter. Tindakan pecegahan dan penanggulangan dengan melihat kebijakan obat nasional sebagai rujukan guna menerapkan obat yang tepat, rasional dan berhasil secara optimal dalam penggunaan.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan pencegahan berbeniuk penyadaran dan pemaharnan asas dan prinsip dalam hukum kesehatan, praktik kedokteran dan perlindungan konsumen yang merupakan rambu yang harus dipatuhi. Pengawasan dilakukan Komisi F.tik Kedokteran dan Lembaga Perlindungan Konsumen, bila terjadi pelanggaran resep dokter dapat diselesaikan melalui komisi etik di Komisi Etika Kedokteran dengan pengenaan sanksi administratif dan denda. Disamping juga pelanggaran dapat diselesaikan secara pidana dan/atau gugatan perdata dengan ancarnan hukum penjara dan ganti rugi.
Guna menegakan perlindungan pasien alas pelanggaran resep dokter disarankan untuk dilakukan audit resep dokter yang didasarkan pada peraturan perundangan. Selanjutnya, pengetahuan tentang that dan penyakit hendaknya dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sekoiah agar anak didik kaiak dikemudian hari mengerti tentang obat dan penyakit yang dapat memproteksi bila dokter memberikan resep obat tidak rasional atau berlebihan. Dan ini merupakan bagian dari kendali mutu dan biaya oleh dokter yang bcrtujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Karena kesehatan adalah kehutuhan dasar manusia."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fauziah Isnaeni
"

Penelitian ini bertujuan melakukan estimasi pengaruh eksternalitas aglomerasi berupa knowledge spillovers (MAR/spesialisasi, Jacobs/diversity, dan Porter/kompetisi) serta eksternalitas modal manusia terhadap pertumbuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat intensitas teknologi dalam industri dan melakukan estimasi pengaruh modal manusia dalam meningkatkan pengaruh knowledge spillovers. Penelitian ini menggunakan data ISIC 2-digit industri manufaktur  kabupaten dan kota seluruh Indonesia tahun 2010 dan 2015, menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).  Hasil estimasi menunjukkan bahwa spesialisasi berdampak negatif terhadap pertumbuhan tenaga kerja sedangkan diversity berdampak positif namun tidak signifikan di semua tingkat intensitas teknologi industri. Terdapat perbedaan dampak kompetisi dan modal manusia berdasarkan intensitas teknologi dalam industri. Modal manusia dapat menahan dampak negatif kompetisi dan menurunkan dampak positif diversity terhadap pertumbuhan tenaga kerja.

 


This study aims to estimate the effect of agglomeration externalities in the form of knowledge spillovers (MAR / specialization, Jacobs / diversity, and Porter / competition) and human capital externalities on employment growth based on the level of technological intensity in the industry and estimating the effect of human capital on increasing the influence of knowledge spillovers . This research uses ISIC 2-digit manufacturing industry in districts and cities throughout Indonesia in 2010 and 2015, using the Ordinary Least Square (OLS) method. The estimation results show that specialization has a negative impact on employment growth while diversity has a positive effect but is not significant at all levels of industrial technology intensity. There are differences in the impact of competition and human capital based on the intensity of technology in the industry. Human capital can resist the negative impact of competition and reduce the positive impact of diversity on employment growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Isnaeni
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri F. Isnaeni
Jakarta: Ufuk Press, 2011
327 HEN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwityas Isnaeni
"ABSTRAK
Industri manufaktur merupakan sektor yang menjadi penggerak perekonomian wilayah. Oleh Sebab itu, fenomena aglomerasi industri manufaktur di suatu wilayah merupakan hal yang baik untuk diteliti dalam disiplin geografi. Dalam penelitian ini membahas perubahan pola aglomerasi industri manufaktur di Kabupaten Bekasi antara tahun 2002 dan 2007. Tujuannya adalah untuk mengetahui pola aglomerasi industri pada masingmasing tahun serta perubahan pola aglomerasi yang terjadi antara tahun 2002 dan 2007. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat aglomerasi, skala ekonomi, dan karakteristik kemajuan wilayah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan analisis penyebaran dan keterkaitan keruangan untuk melihat hubungan antara tingkat aglomerasi, skala ekonomi, dan karakteristik kemajuan wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, baik pada tahun 2002 maupun 2007 aglomerasi industri terbentuk pada wilayah yang memiliki skala ekonomi sangat tinggi dan karakteristik yang maju. Pada beberapa wilayah ditemukan adanya perubahan pola aglomerasi di Kabupaten Bekasi yaitu antara tahun 2002 dan 2007. Wilayah yang mengalami perubahan pola aglomerasi adalah wilayah yang berada di bagian tengah kabupaten yang memiliki peningkatan aksesibilitas dan persentase wilayah terbangun yang tinggi. Perubahan pola yang terjadi adalah aglomerasi semakin tinggi sejalan dengan peningkatan skala ekonomi dan kemajuan wilayah.

ABSTRACT
Manufacture industry is a sector which drives the regional economy. Therefore, the phenomenon of agglomeration of manufacture industries in a region is a good thing to be researched in the discipline of geography. This research is trying to explain about the change in pattern of agglomeration of manufacture industries in Bekasi Regency between 2002 and 2007. The goal is to find the pattern of industries agglomeration for each year as well as the change in pattern of industries agglomeration that occurred between 2002 and 2007. Variables which used in this research are level of agglomeration, economies of scale and advancement characteristics of region. This descriptive research is using spatial distribution and spatial relationship analysis to see the relationship among level of agglomeration, economies of scale, and advancement characteristics of region. The results showed that, both in 2002 and 2007 industries agglomeration is formed in regions that have very high economies of scale and advanced characteristic. In some regions is found the change in pattern of agglomeration in Bekasi Regency between 2002 and 2007. Regions that have change in pattern of agglomeration are regions that located in the central part of Bekasi Regency which have high improvement in accessibility and percentage of built up region. The change in pattern that occured is the more higher level of agglomeration in line with the improvement of economies of scale and advancement characteristics of region."
Universitas Indonesia, 2011
S790
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mar`atun Isnaeni
"Skripsi ini membahas persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan perizinan SIUP dan IMB di BPMP2T Kota Depok. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa waktu pembuatan melebihi waktu resmi yang ditentukan oleh BPMP2T. Hal ini terjadi karena kurangnya koordnasi antara BPMP2T dengan dinas-dinas teknis. Peneliti menyarankan bahwa perlu adanya realisasi penyatuan dinas-dinas teknis dengan BPMP2T agar lebih mempermudah koordinasi pelayanan perizinan dan memangkas waktu proses pembuatan peizinan SIUP dan IMB. Simpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan perizinan SIUP dan IMB di BPMP2T Kota Depok sudah tergolong baik, hanya saja masih perlu ditingkatkan lagi koordinasi dengan dinas teknis, kecamatan dan kelurahan.

Focus of this study is Society Perception about Quality of SIUP and IMB Licensing Service on BPMP2T Depok City. This research is quantitative which use descriptive interpretative. The results of research stated that time the manufacture of exceeding the official time prescribed by BPMP2T. It happened because of a lack of coordination between BPMP2T with technical team. Researcher suggest that requires the realization of the unification of technical team with BPMP2T to be more facilitate coordination permit service and cut the time the process of making SIUP and IMB licensing service. Summary of this research show that Quality of SIUP and IMB Licensing Service on BPMP2T Depok City is good, but it still need to increase coordination with technical team, subdistrict and village government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>