Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iskandar Rusli
Abstrak :
Salah satu tantangan berat yang dihadapi perekonomian Indonesia seat ini adalah meningkatkan ekspor, khususnya ekspor non migas. Dengan peningkatan nilai ekspor, di samping memberikan hasil positip kepada pengamanan cadangan devisa, melalui multipiier effect juga akan menciptakan kesempatan usaha, kesempatan kerja, peningkatan pendapatan nasional, yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekspor non migas, di antaranya melalui deregulasi sektor riil 4 Juni 1996. yang memberi- kan fasilitas kepada Perusahaan Eksportir Terlenlu (PET). Bentuknya berupa kemudahan pelayanan di bidang perpajakan termasuk percepatan restitusi. Fasilitas ini sejalan dengan pendapat para pakar (Warren J. Keegan, maupun Richard A. Musgrave) bahwa insentif pajak dapat meningkatkan ekspor. Sebagai suatu kebijakan tentu diharapkan tidak menjadi bias negatip kepada perusahaan Iain (selain PET), namun secara efektif harus mampu mendorong dan meningkatkan nilai ekspor nasional secara keselumhan. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh atau peranan pemberian fasilitas pajak dalam rangka peningkatan nilai ekspor, dilakukan penelitian. Guna memperoleh data yang realistis, valid dan terpercaya sebagai bahan kajian, penelitian dilakukan di Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dan 35 Perusahaan Eksportir Tertentu, serta berbagai sumber data Iainnya, balk melalui penelitian langsung ke Iapangan maupun melalui studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui 2 (dua) cara. Cara pertama melalui evaluasi kebijakan yang parameternya adalah (1) efektivitas, (2) etisiensi, (3) kecukupan, (4) perataan, (5) responsivitas dan (6) ketepatan. Sedangkan cara kedua melalui uji komparasi (comparative test) hasil penelitian terhadap tolok ukur yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fasilitas pajak terhadap PET bukan merupakan suatu tindakan yan diskriminatif, karena diberikan secara umum kepada semua perusahaan yang dapat memperoleh status sebagai PET. Selanjutnya dengan adanya fasilitas pajak, ternyata mampu sebagai pendorong ekspor sekaligus secara efektif mampu pula meningkatkan ekspor PET secara signihkan. Hal ini ditunjang adanya keuntungan (benefit) yang diperoleh PET, sehingga dapat mengurangi beban (penghematan) melalui cash How, maupun cost of money. Untuk itu, perlu dipertimbangkan pemberian fasilitas pajak yang sama di luar 23 jenis komoditas yang telah menikmatinya, temtama kepada jenis-jenis komoditas yang potensil untuk meningkatkan akspor nasional.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Rusli
Abstrak :
Abstract. This research aimed to study the in uence of the values of quick ratio, debt ratio, return-on-assets, inventory turnover, and assets turnover toward the net pro t before tax in the food and beverage industries in Jakarta Stock Exchange in the year 2002-2006. The approach used is qualitative approach with double regression. The result shows that the variables of quick ratio, inventory turnover, assets turnover, return-on-assets signi cantly in uence the pro t before tax. The use of  nancial ratio is proved to be bene cial for pro t management.
Universitas Pancasila, Fakultas Ekonomi, 2009
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library