Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ishmah
"Dukungan tenaga kesehatan dan Breastfeeding Self - Efficacy BSE merupakan dua faktor yang memengaruhi keberhasilan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan tenaga kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif terhadap BSE ibu pada periode awal postpartum. Desain penelitian yang digunakan adalah cross- sectional dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Sampel penelitian merupakan 108 ibu postpartum satu minggu pertama yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas dan Puskesmas Sukmajaya, Depok.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif terhadap BSE ibu pada periode awal postpartum p > 0,05 . Tingkat dukungan kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif baik dan tingkat BSE ibu pada periode awal postpartum tinggi. Penelitian ini menyarankan agar tenaga kesehatan mempertahankan dukungan yang sudah baik dalam pemberian ASI eksklusif dengan melaksanakan program 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui LMKM dan tujuh kontak laktasi dengan tenaga kesehatan.

Health care professional's support and mother's Breastfeeding Self ndash Efficacy BSE are factors that influence successful breastfeeding. This research aim to know the relationship between health care professional's support in exclusive breastfeeding with mother's BSE in early postpartum period. A cross ndash sectional design was conducted and a total of 108 postpartum mothers within first week at local government clinic in Pancoran Mas and Sukmajaya, Depok were recruited consecutively to this study.
The result shows that there is no relationship between health care professional's support in exclusive breastfeeding with mother's BSE in early postpartum period p 0,05 . The research found that rate of health care professional's support was fine and the level of mother's BSE in early postpartum period was high. This research recommends that health care professionals should maintain the well support in exclusive breastfeeding practice by performing 10 Steps of Successful Breastfeeding and enhancing 7 lactation contacts with health professionals programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishmah
"Suplementasi nutrisi melalui Nasogastric Tube NGT sebaiknya dilakukan pada anak atresia bilier yang mengalami malnutrisi. Keberhasilan pemberian nutrisi melalui NGT ditunjukkan dengan berkurangnya regurgitasi dan muntah selama proses pemberian nutrisi melalui NGT. Karya Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia bilier dan mengidentifikasi pengaruh optimalisasi pemberian nutrisi melalui NGT terhadap pencegahan regurgitasi dan muntah. Intervensi berupa optimalisasi pemberian nutrisi melalui NGT diharapkan dapat mencegah kejadian regurgitasi dan muntah selama/setelah pemberian nutrisi. Metode yang digunakan yaitu berupa edukasi, evaluasi dan pendampingan, serta memantau regurgitasi dan muntah selama perawatan pasien. Hasil menunjukkan bahwa kejadian regurgitasi dan muntah berkurang setelah dilakukan intervensi dengan metode tersebut. Karya ilmiah ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi institusi rumah sakit untuk memaksimalkan peran perawat dalam optimalisasi pemberian nutrisi melalui NGT dengan melakukan edukasi, evaluasi, dan pendampingan.

Nutritional suplementation with nasogastric tube feeding should be given to biliary atresia children with malnutrition. The succsessful of nasogastric tube feeding showed by reducement of regurgitation and vomit in the process of nasogastric tube feeding. This paper aims to provide the description of nursing process in biliary atresia chidren and to identificate the effect of optimalization in nasogastric tube feeding toward the prevention of regurgitation and vomit. Nursing intervention such an optimalization of nasogastric tube feeding expected to prevent regurgitation and vomit while or after nasogastrice tube feeding. Methods which apply to optimize nasogastric tube feeding are education, evaluation, and assistance of nasogastric tube feeding to parents/caregivers and monitoring of regurgitation and vomit as long as the patient care is given. The result found that regurgitation and vomit could be reduced by doing the intervention with those methods. This paper is expected to be the hospital rsquo;s consideration in maximazing nurse rsquo;s role in optimizing nasogastric tube feeding with education, evaluation, and teaching. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Ishmah
"Anggrek merpati Dendrobium crumenatum merupakan anggrek yang tersebar luas di Asia Tenggara dan memiliki nilai sebagai tanaman hias dan tanaman obat. Spesies ini dapat beradaptasi pada berbagai habitat, salah satunya habitat terang hingga ternaung. Intensitas cahaya diketahui memiliki pengaruh terhadap perkembangan tumbuhan. Informasi mengenai pengaruh intensitas cahaya pada anatomi Dendrobium crumenatum masih terbatas, penelitian ini ditujukan untuk membandingkan karakter anggrek yang tumbuh di habitat terang dan ternaung. Habitat terang dan ternaung ditentukan dengan membandingkan intensitas cahaya menggunakan lux meter. Organ vegetatif berupa daun, akar, dan pseudobulb diambil dari anggrek yang tumbuh di habitat tersebut. Sampel disayat, diwarnai dan diawetkan, lalu diamati di bawah mikroskop cahaya. Hasil parameter kualitatif dideskripsikan, sementara parameter kuantitatif dianalisis dengan uji t tidak berpasangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas cahaya memiliki pengaruh pada karakter morfologi dan anatomi D. crumenatum. Perbedaan anatomi pada daun yaitu ketebalan daun, ketebalan kutikula, ketebalan mesofil, ketebalan epidermis adaksial, dan kerapatan stomata abaksial. Ditemukan karakter anatomi berupa trikoma sumur pada daun. Ketebalan kutikula dan epidermis yang berbeda signifikan teramati pada pseudobulb Tidak didapat perbedaan anatomi bernilai signifikan pada akar. Dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya lebih memengaruhi karakter anatomi daun. Studi eksperimental serta penggunaan spesies lain sebagai pembanding disarankan untuk penelitian lanjutan.
Pigeon orchid Dendrobium crumenatum is commonly found in South East Asia, with values as ornamental and medicinal plant. This species adapts in broad habitat ranges, such as sunny to shaded habitats. Light intensity is known to influences plant development. There are limited informations of how light intensity affect D crumenatums anatomy, this research is aimed to compare the anatomy of D. crumenatum from sunny and shaded habitats. Habitat types determined by comparing light intensities using lux meter. The vegetative organs including leaf, pseudobulb and root were sampled. Samples were cut, stained and preserved, then observed using light microscope. Observed qualitative parameters were described, quantitative parameters were analyzed using unpaired t-test. This research shows that light intensity affected morphology and anatomy of D. crumenatum. Anatomical difference with statistical significance in leaves are leaf thickness, cuticle thickness, adaxial epidermis thickness, mesophyll thickness, and frequency of abaxial stomata. Noteworthy feature of the leaf includes sunken trichomes. Different cuticle and epidermis thickness were observed in the pseudobulb. There was no significant anatomical differences with in the root. It can be concluded in D. crumenatum, light intensity affects leaf anatomy the most. Experimental research and study regarding other species are suggested in the future"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library