Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irman
"Rumput laut Euchema cottonii mengandung bahan kimia penting yaitu kappa karagenan Produksi senyawa kappa karagenan tersebut sebagai hasil biosintesis did.uga akan bertambah dengan bertambahnya umur tanainan rumput laut. Dalam penelitian ini dicoba untuk mengisolasi kappa karagenan dan mencari hubungan antara lama penanaman rumput laut Euchema cottorii terhadap rendemen dan viskositas kappa karagenan Disamping itu, ailakuian penguKuran c.aa.ar oeuerapa logam berat pencemar yang terdapat dalam rumput laut Euchema cottonim, kappa karagenan hasil isolasi dan dalam air laut lokasi penanaman.
Kappa karagenan rumput laut Euchema cottonii pada berbagam lama penanaman (0 - 6 minggu) dmisolasi melalum beoerapa tahap yaitu ekstraksi dengan larutan NaOH 0,1N (kondisi pH 8, suhu 80°C dan v.aktu 0,5 jam), penyaringan dengan bantuan filtrasi bertekanan dan pengendapan dengan cara penambahan isopropil alkohol Selan3utnya, kappa karagenan hasil isolasi tersebut diukur viskositasnya dengan menggunakan alat viskometer VT 180 Identifikasi kappa karagenan dilakukan dengan cara mengukur spektrum serapan infra merah, sedangkan kadar logam (Pb, Cr, Cu dan Cd) ditentukan dengan cara destruksi, se1anutnya diukur dengan alat AAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut Euchema cottonii mengalami perta'nbahan berat maksimum (101,28 %) dan kecepatan pertum.buhan maksimum (8,51 %) pada masa penanaman minCD gu kedua Rendemen kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 5 minggu (74,52 %), sedangkan viskositas kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 6 minggu (161+,25 cP) Kadar rata-rata keempat logam Pb, Cr, Cu dan Cd dalam air laut adalah Pb 0,04 ppm, Cr 0,04 ppm, Cu 0,14 ppm dan Cd 0,02 ppm, pada rutnput laut Euchema cottonil adalah Pb 0,99 ppm, Cr 2,79 ppm, Cu 4,60 ppm dan Cd 0,76 ppm, sedangkan pada kappa karagenan hasil isolasi adalah Pb 0,04 ppm, Cr 1,66 ppm, Cu 2,58 ppm dan Cd 0,54 ppm"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irman
"Analisis praktik residensi keperawatan medikal bedah ini merupakan karya akhir ners spesialis. Analisis praktik residensi ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan praktik resiensi, terutama pengelolaan berbagai kasus neurologi. Analisis ini terdiri dari kasus kelolaan utama dan resume menggunakan pendekatan model adaptasi Roy, penerapan evidence based nursing (EBN) dan proyek inovasi. Kasus kelolaan utama pada laporan ini adalah lumbal spinal canal stenosis. Pada kasus kelolaan diagnosis keperawatan nyeri kronis, hambatan mobilitas fisik, risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah, ansietas, hambatan ventilasi spontan, penurunan curah jantung, defisien pengetahuan dapat teratasi. Pada 30 kasus resume dengan penyakit gangguan neurologi terdapat 3 diagnosis keperawatan terbanyak yaitu risiko jatuh, nyeri akut dan hambatan komunikasi verbal. Penerapan EBN yang dilakukan pada praktik residensi ini adalah tentang therapeutic positions pada pasien stroke perawatan hari ketiga, dan terbukti dapat menurunkan tekanan darah, heart rate, respiration rate dan meningkatkan SPO2. Pada praktik ini juga residen menerapkan proyek inovasi dalam meningkatkan pengetahuan perawat tentang Nurse-Led Early Mobilization dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan pembedahan spinal, hasil penerapan inovasi ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan perawat terkait asuhan keperawatan perioperatif pada pasien pembedahan spinal. Banyak manfaat yang didapatkan dari praktik residensi yang telah dilakukan diantaranya latihan critical thinking dalam mengelola kasus sulit, melatih kemampuan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, menerapkan asuhan keperawatan berbasis bukti. Hal ini sangat mendukung kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit.

This analysis of medical surgical nursing residency practice is the final work of specialist nurses. This residency practice analysis aims to provide an overview of the implementation of residency practices, especially the management of various neurological cases. This analysis consists of main managed cases and resumes using the Roy adaptation model approach, evidence-based nursing (EBN) applications, and innovation projects. The main case managed in this report is lumbar spinal canal stenosis. In cases of managed nursing diagnoses of chronic pain, physical mobility barriers, risk of instability of blood glucose levels, anxiety, spontaneous ventilation barriers, decreased cardiac output and knowledge deficiency can be overcome. In 30 cases of resumes with neurological disorders, there were 3 nursing diagnoses, namely the risk of falling, acute pain, and verbal communication barriers. The application of EBN in this residency practice is about therapeutic positions in stroke patients on the third day of treatment and is proven to reduce blood pressure, heart rate, and respiration rate and increase SPO2. In this practice, residents also implemented an innovation project to increase nurses' knowledge about Nurse-Led Early Mobilization in carrying out nursing care for patients with spinal surgery. The results of implementing this innovation indicated an increase in nurses' knowledge related to perioperative nursing care for spinal surgery patients. Many benefits have been obtained from the residency practice that has been carried out including critical thinking exercises in managing difficult cases, training the ability to collaborate with other health teams, and implementing evidence-based nursing care. This greatly supports patient satisfaction with nursing services at the hospital."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irman
"Pendahuluan: COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2. Gejala klinis COVID-19 yang paling sering dialami adalah demam dan batuk. Infeksi SARS-CoV-2 ke dalam tubuh pejamu akan menimbulkan respon imun dari pejamu yang akan menyebabkan terjadinya inflamasi sistemik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan berbagai penanda inflamasi, salah satunya adalah C-Reactive Protein (CRP). Saat ini belum ada terapi spesifik yang efektif untuk mengatasi COVID-19. Akupunktur yang merupakan modalitas terapi non-farmakologi yang telah terbukti dapat memberikan efek anti-inflamasi. Saat ini belum ada penelitian uji klinis akupunktur yang meneliti penanda inflamasi terhadap pasien COVID-19 yang telah dipublikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas akupunktur dalam menurunkan kadar CRP dan memperbaiki gejala batuk yang dialami pasien COVID-19 gejala ringan-sedang.
Metode: Sebuah penelitian pilot dengan desain studi uji klinis acak tersamar tunggal. Dua puluh dua pasien COVID-19 terkonfirmasi melalui pemeriksaan RT-PCR yang memiliki gejala ringan-sedang yang sedang dirawat inap di rumah sakit dikelompokan dalam dua kelompok: kelompok perlakuan yang mendapat terapi standar dan intervensi akupunktur manual dan kelompok kontrol yang mendapat terapi standar. Intervensi akupunktir manual dilakukan setiap 2 hari dengan total 6 sesi terapi. Sebelum intervensi dilakukan pengukuran kadar CRP dan penentuan onset batuk dan setelah 6 sesi akupunktur dilakukan dilakukan pengukuran kadar CRP dan penentuan periode lama batuk.
Hasil: Terjadi penurunan rerata kadar CRP pada kedua kelompok (p=0,397). Penurunan kadar CRP pada kelompok perlakuan lebih besar dibandingkan kelompok kontrol. Gejala batuk lebih singkat pada kelompok perlakuan dibandingkan pada kelompok kontrol dan perbedaan ini bermakna secara statistik (p = 0,01).
Kesimpulan: Kombinasi akupunktur manual dan terapi standar menurunkan kadar CRP dan penurunannya lebih besar dibandingkan dengan terapi standar. Namun, penurunan kadar CRP tidak bermakna secara statistik. Dan mempersingkat gejala batuk yang dialami pasien COVID-19 gejala ringan-sedang secara bermakna.

Introduction: COVID-19 is a disease that caused by infection of SARS-CoV-2. The most common clinical symptoms of COVID-19 are fever and cough. SARS-CoV-2 infection into the host's body will cause an immune response which will cause systemic inflammation. This can be seen from the increase in various inflammatory markers, one of which is C-Reactive Protein (CRP). Currently there is no specific therapy that is effective for curing COVID-19. Acupuncture is a non-pharmacological therapeutic modality that has been shown to provide anti-inflammatory effects. Currently, there are no published studies of acupuncture clinical trials examining inflammatory markers in COVID-19 patients. The purpose of this study was to determine how effective acupuncture in reducing CRP levels and improving cough symptoms experienced by COVID-19 with mild-moderate symptoms patients.
Methods: A pilot study with an experimental study design single blind randomized clinical trial. Twenty-two COVID-19 patients confirmed by RT-PCR examination who had mild-moderate symptoms who were being hospitalized were divided into two groups: the treatment group who received standard therapy and manual acupuncture intervention and the control group who received standard therapy. Manual acupuncture intervention was performed every 2 days for a total of 6 therapy sessions. Before the intervention, the CRP level was measured and the onset of the cough was determined and after 6 acupuncture sessions, the CRP level was measured and the period of cough was determined.
Results: There was a decrease in the mean of CRP levels in both groups (p = 0.397). The decrease in CRP levels in the treatment group was greater than the control group. Cough symptoms were shorter in the treatment group than in the control group and this difference was statistically significant (p = 0.01).
Conclusion: The combination of manual acupuncture and standard therapy reduced CRP levels and the decrease was greater than that of standard therapy. However, the reduction in CRP levels was not statistically significant. And shorten the cough symptoms experienced by mild-moderate COVID-19 patients significantly.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Irman
"Balai Riset dan Standardisasi is a unit of technique executor under the Institute of Research and Development Trade and Industry of Industry and Trade Ministry. As its fuction which gives service, this unit works influenced by the employees. Those are depend on various factors to solve problems and challenge to use the chances to fulfill the need in developing its potential. Accordingly, the writer conducted this research to find out the correlation factor that influence the performance of the employees at Balai Riset dan Standardisasi Banjarbaru..."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Irman
"On money laundering based on Indonesian laws and regulations."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
345.023 TUB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library