Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Irianto Wijaya
Abstrak :
Tesis ini akan memeriksa apa pengetahuan bernilai yang dapat diberikan oleh ilmu ekonomi dengan reliabilitas yang cukup tinggi. Yang akan diperiksa pertama-tama adalah kemungkinannya untuk menjadi sumber yang terpercaya bagi pengetahuan yang sejenis dengan yang diberikan oleh ilmu-ilmu alam. Kemudian, akan diperiksa pula adakah pengetahuan lain yang meskipun berbeda secara kategoris dari pengetahuan yang diberikan oleh ilmu-ilmu alam, tetapi juga bernilai dan pantas untuk lebih diharapkan dari ilmu ekonomi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kemungkinan ilmu ekonomi menjadi ilmu yang sejenis dengan ilmu alam itu memang ada, tetapi aktualisasi dari kemungkinan itu menuntut perubahan yang drastis pada ilmu ekonomi. Di sisi lain, sesungguhnya ada pengetahuan bernilai lain yang dapat diberikan oleh ilmu ekonomi tanpa perlu melalui transformasi yang drastis itu, yaitu pengetahuan dengan karakter instrumental 'panduan negatif.'
......"The thesis examines what kind of knowledge that economics could give in a reliable manner. The first object to be examined is its possibility to be a reliable source for the same kind of knowledge given by the natural sciences. The next object of examination is its possibility to give a kind of knowledge that although is categorically different from the one given by the natural sciences, but it is still valuable and could be more expected from economics.
The analysis reveals that it is truly possible for economics to become a same kind of science with the natural sciences, but the actualization would demand a drastic change. Meanwhile, there is another kind of valuable knowledge that could be given by economics without any need for that drastic transformation, which is the knowledge with a peculiar instrumental characteristic called 'negative guidance.'
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T39929
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Irianto Wijaya
Abstrak :
Kesepakatan tentang prinsip keadilan dibutuhkan untuk mengatasi konflik klaim antar manusia. Robert Nozick menawarkan suatu prinsip keadilan untuk memenuhi kebutuhan itu. Prinsip itu mendistribusikan hak-hak absolut kepada setiap manusia yang menjamin kebebasan mereka. Alasan yang diberikan Nozick bagi prinsip keadilannya adalah bahwa prinsip itu konsisten dengan suatu konsep moral, yaitu moral Kantian atau kepemilikan-diri. Akan tetapi, alasan semacam itu masih belumlah cukup untuk memperoleh legitimasi kontraktarian di dalam konteks sosial kontemporer yang dicirikan oleh pluralitas konsep moral. Legitimasi kontraktarian diperoleh suatu prinsip keadilan ketika ia dapat disandarkan pada premis yang masuk akal bagi setiap orang, sehingga prinsip itu pun terbuka untuk disepakati siapa saja. Dalam situasi yang plural, premis itu adalah fairness. Keberhasilan mendemontrasikan suatu prinsip keadilan sebagai prinsip yang fair identik dengan kesuksesan konstruksi legitimasi kontraktarian dalam konteks pluralitas. Teorisasi John Rawls tentang posisi asli menjadi sarana pembuktian fairness yang paling menjanjiikan di antara alat-alat lainnya. Oleh karena itu, kemampuan membuktikan kemenangan prinsip kesilan Nozick dari para prinsip kompetitornya di dalam posisi asli akan menentukan perolehan legitimasi kontraktarian baginya
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S16052
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library