Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Chelpira Intan Permatasari
Abstrak :
Di tahun 2013, Bank X Syariah digugat para nasabahnya dikarenakan melanggar janji promosi yang menyatakan bahwa produk Gadai iB dijamin menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan rahn emas di Bank X Syariah, bagaimana penyelesaian sengketa rahn emas pada Bank X Syariah dan bagaimana perlindungan nasabah sebagai konsumen di sektor jasa keuangan dalam perbankan syariah. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan rahn emas masih memicu banyak perdebatan. Nasabah juga perlu memperhatikan kemungkinan risiko dalam produk perbankan syariah dan bank syariah harus meningkatkan literasi keuangan pada calon nasabah.
In 2013, X Sharia Bank sued by its customers by breaking promises which guaranteed a gold pawning product is profitable. The main problems in this study are how the implementation of gold pawning in X Sharia bank, how the dispute resolution of gold pawning in X Islamic Bank, and how the implementation of consumer protection in Islamic Banking. This research is kind of juridical normative research with qualitative approach. As a result, the implementation of gold pawning is still debatable. Further, customers need to consider the risks of products and Islamic banks should improve the financial literacy of prospective customers.
Universitas Indonesia, 2014
S54330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Intan Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses manajemen klaim persalinan Rumah Sakit ?X? dan Rumah Sakit ?Y? oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Utama Bogor Tahun 2015 dengan melihat alur proses manajemen klaim dan jumlah klaim persalinan yang masuk pada bulan Januari-Maret 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Didapatkan rate sebesar 65% untuk persalinan sectio caesaria yang jauh dari standar persalinan sectio caesaria di negara-negara yang ditetapkan WHO, yaitu 5-15%. Selain itu kasus persalinan normal dengan severity level I juga masih ditemukan sebagai kasus rujukan. Kondisi tersebut dapat mengindikasikan kemungkinan fasilitas kesehatan tingkat I yang belum menjalankan fungsinya sebagai gatekeeper secara optimal.
ABSTRACT This study aims to learn the process of child delivery claim management at ?X? Hospital and ?Y? Hospital by The Social Health Security Agency Main Branch Office Bogor 2015, by looking at the process line of claim management and the number of the child delivery claims from January until March 2015. This study is conducted with qualitative-quantitative method. This study finds that the rate number of sectio caesaria is 65%, which is higher than the standard rate given by WHO, namely 5-15%. The cases of vaginal delivery in severity level I also are still be found as referential cases. These conditions indicate that the primary health care institutions haven?t done their good services as gatekeeper.
2015
S60555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Intan Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
Pengalihan kewenangan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan PBB-P2 atas jalan tol dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah menimbulkan suatu permasalahan karena ruas jalan tol yang melewati lebih dari satu kabupaten/kota berlaku lebih dari satu Peraturan Daerah. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan teknik analisis kualitatif berdasarkan hasil wawancara mendalam. Berdasarkan hasil anaisis, tahap penilaian dan penetapan PBB-P2 menjadi perhatian terkait penetepan Nilai Jual Objek Pajak NJOP. Ketetapan besarnya PBB-P2 setiap tahun cenderung mengalami kenaikan. Kenaikan PBB-P2 menjadi alasan kenaikan Beban Umum dan Administrasi pada awal pengalihan kewenangan.
ABSTRACT
The transfer of authority of the Urban and Rural Property Tax PBB P2 on toll roads from the Central Government to the Regional Government creates a problem as toll roads passing through more than one regency city apply more than one Regional Regulation. The analytical techniques used in the study used qualitative analysis techniques based on the results of in depth interviews. Based on the results of analysis, the assessment and determination of PBB P2 becomes a concern related to NJOP. The magnitude of PBB P2 is increasing every year. The increase in PBB P2 became the reason for the increase in General and Administrative Expenses at the beginning of the transfer of authority.
2017
S67382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permatasari
Abstrak :
Diabetes merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan terjadinya kondisi hiperglikemia. Ada dua hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, yaitu ketidakmampuan pankreas dalam memproduksi insulin, atau sel tidak memberikan respon terhadap kerja insulin sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel. Tujuan utama terapi diabetes adalah untuk mencegah atau menunda progresivitas penyakit yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi baik mikrovaskular maupun makrovaskular. Target glikemik harus di individualisasi berdasarkan bukti klinik dan faktor spesifik yang dimiliki oleh pasien. Pada Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini dilakukan pengumpulan data obat antidiabetika oral yang terdapat di Apotek Bukit Sari serta melakukan skrining dan analisa resep yang terkait penyakit diabetes melitus yang diterima di Apotek Bukit Sari pada Bulan Juli 2021. antidiabetika oral yang paling banyak diresepkan di Apotek Bukit Sari adalah metformin. kombinasi antidiabetika lebih banyak digunakan dibandingkan dengan penggunaan monoterapi. Antidiabetika kombinasi yang banyak diresepkan di Apotek Bukit Sari adalah kombinasi dari glimepiride-metformin. Penyakit penyerta yang muncul pada resep yang dikumpulkan meliputi hiperlipidemia, hipertensi, BPH (Benign Prostat Hiperplasia), neuropati perifer, asam urat, dan gangguan ginjal. Industri farmasi merupakan suatu badan usaha yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pengendalian yang menyeluruh dalam pembuatan obat merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. Mutu tersebut harus dibentuk ke dalam produk mulai dari bahan awal, bahan pengemas, proses produksi, bangunan, peralatan, personel yang terlibat, serta prosedur pengendalian mutu itu sendiri. Pencapaian sasaran mutu membutuhkan partisipasi dan komitmen dari semua tingkat personel di berbagai departemen dalam perusahaan. Personel yang berada di area produksi, gudang penyimpanan, laboratorium, dan berbagai personel lain yang kegiatannya dapat berdampak pada mutu produk harus mendapatkan pelatihan secara rutin. Setiap karyawan baru di PT Hexpharm Jaya akan didampingi selama 3 bulan pertama melalui On Job Training, dan apabila telah memenuhi kualifikasi maka akan diberikan Surat Ijin Mengoperasikan Mesin. Hal ini dilakukan sebagai upaya menyediakan sumber daya personel yang handal dalam melakukan proses produksi. Peralatan pembuatan obat juga sebaiknya memiliki desain dan kontruksi yang tepat, ukuran yang memadai, penempatan yang sesuai dan dikualifikasi dengan tepat untuk menjamin keseragaman mutu obat dari bets-ke-bets. Pemeliharaan parts mesin produksi di lakukan dengan melakukan autonomous maintenance setiap hari. Semua alat produksi yang ada dikalibrasi dan di validasi secara rutin sesuai jadwal. Kebersihan alat di jaga dengan melakukan proses SUCU (setting up and cleaning up) setiap awal dan akhir proses produksi. Prosedur pemeliharaan dan penggunaan alat produksi di PT. Hexpharm Jaya Laboratories telah memenuhi persayaratan CPOB. ......Diabetes is a disease characterized by hyperglycemia. There are two things that can cause this condition, namely the inability of the pancreas to produce insulin, or the cells do not respond to the action of insulin so that sugar cannot enter the cells. The main goal of diabetes therapy is to prevent or delay the progression of the disease which in the long term can cause both microvascular and macrovascular complications. Glycemic targets should be individualized based on clinical evidence and patient-specific factors. In the Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA), data was collected on oral antidiabetic drugs found at the Bukit Sari Pharmacy and screened and analyzed prescriptions related to diabetes mellitus received at the Bukit Sari Pharmacy in July 2021. Oral antidiabetics were the most prescribed at the Bukit Sari Pharmacy is metformin. Antidiabetic combinations are more widely used than monotherapy. The combination antidiabetic that is widely prescribed at Apotek Bukit Sari is a combination of glimepiride-metformin. Co-morbidities that appear on the collected prescriptions include hyperlipidemia, hypertension, BPH (Benign Prostate Hyperplasia), peripheral neuropathy, gout, and kidney disorders. The pharmaceutical industry is a business entity that has a license to carry out drug manufacturing activities or drug ingredients. Comprehensive control in the manufacture of drugs is very important to ensure that consumers receive high quality drugs. The quality must be shaped into the product from starting materials, packaging materials, production processes, buildings, equipment, personnel involved, as well as the quality control procedures themselves. Achieving quality objectives requires the participation and commitment of all levels of personnel in various departments within the company. Personnel in production areas, storage warehouses, laboratories, and various other personnel whose activities can have an impact on product quality must receive regular training. Every new employee at PT Hexpharm Jaya will be accompanied for the first 3 months through On Job Training, and if they meet the qualifications, they will be given a Permit to Operate Machinery. This is done as an effort to provide reliable personnel resources in carrying out the production process. Drug manufacturing equipment should also be of proper design and construction, of adequate size, suitable placement and appropriately qualified to ensure uniformity of drug quality from batch to batch. Maintenance of production machine parts is carried out by performing autonomous maintenance every day. All existing production equipment is calibrated and validated regularly according to schedule. The cleanliness of the equipment is maintained by carrying out the SUCU process (setting up and cleaning up) at the beginning and end of the production process. Maintenance procedures and use of production equipment at PT. Hexpharm Jaya Laboratories has complied with GMP requirements.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permatasari
Abstrak :
Pada tahun 2022, Karoline Herfurth sebagai produser dan aktris asal Jerman merilis sebuah film bertemakan feminisme sebagai bentuk kekhawatiran atas permasalahan perempuan yang masih terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu permasalahan perempuan yang sering dijumpai adalah konstruksi kecantikan. Dengan menggunakan teori film Graeme Turner dan teori objectified body conciousness scale milik McKinley & Hyde, penelitian ini akan membahas bagaimana film Wunderschön merepresentasikan persepsi negatif perempuan Jerman mengenai tubuhnya. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan hasil analisis mengenai persepsi negatif perempuan Jerman mengenai tubuhnya di dalam film Wunderschön. Hasilnya menunjukkan beberapa perilaku yang menunjukkan objektifikasi diri sebagai salah satu akibat yang ditimbulkan dari persepsi negatif, yaitu mengamati tokoh idola dan membandingkan diri sendiri di depan cermin, memakai riasan, melakukan operasi plastik, merokok, mengonsumsi narkotika, dan berolahraga secara keras tanpa memikirkan kondisi tubuh. Kesimpulannya adalah konstruksi kecantikan ideal membuat sebagian besar perempuan lupa bahwa tubuh mereka berharga dan kesehatan mereka lebih penting daripada penampilan. Penulis berharap penelitian mengenai subjektivitas dan perlawanan terhadap objektifikasi diri ini dapat ditelusuri lebih lanjut dan tidak hanya itu, masih banyak permasalahan perempuan di dalam film Wunderschön yang harus diteliti. ......In 2022, Karoline Herfurth as a producer and actress from Germany released a film with the theme of feminism as a form of concern about women's problems that still occur in everyday life. One of the problems women often encounter is the construction of beauty. By using Graeme Turner's film theory and McKinley & Hyde's objectified body conciousness scale theory, this research will discuss how the film Wunderschön represents German women's negative perceptions of their bodies. The aim of this research is to describe the results regarding the analysis of negative perceptions of German women regarding their bodies in the film Wunderschön. The results show several behaviors that indicate self-objectification as one of the consequences of negative perceptions, namely observing idol figures and comparing oneself in the mirror, wearing make-up, having plastic surgery, smoking, consuming narcotics, and exercising vigorously without considering body condition. The conclusion is that the construction of ideal beauty makes most women forget that their bodies are valuable and their health is more important than appearance. The author hopes that this research on subjectivity and rejection of self-objectification can be explained further and not only that, there are still many women's problems in the Wunderschön film that need to be researched.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nurul Intan Permatasari
Abstrak :
Pelayanan publik salah satunya adalah bidang kesehatan yang dilaksanakan pada tingkat pelayanan primer di Puskesmas. Dokter merupakan salah satu jenis ketenagaan di Puskesmas yang sehari-hari secara langsung berinteraksi dengan pasien dan masyarakat sebagai pemberi pelayanan kesehatan. Berbagai tekanan dalam pekerjaan tentunya dirasakan oleh seorang dokter dalam menjalankan perannya. Stres kerja dapat berasal dari berbagai sumber dan mempengaruhi orang-orang dengan cara yang berbeda. Berbagai sumber stres kerja diantaranya kebingungan peran, konflik peran, ketersediaan waktu yang berkaitan dengan jam kerja, kelebihan beban kerja, tanggung jawab, pengembangan karir, serta ketidakamanan kerja. Pada akhirnya stres kerja yang dihadapi oleh dokter akan mempengaruhi kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres kerja dokter yang dilihat dari aspek peran, karir, fasilitas, dan bahaya pekerjaan terhadap pelayanan kesehatan dan hubungannya dengan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas di Kota Cirebon serta faktor-faktor yang menjadi prioritas yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja tenaga medis di Puskesmas Kota Cirebon. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau cross sectional. Responden pada penelitian ini terdiri seluruh dokter yang berjumlah 36 orang yang telah bekerja di Puskesmas Kota Cirebon sebelum 1 Januari 2012 sampai saat penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor stres kerja untuk aspek peran 2,50, aspek karir 2,83, aspek fasilitas 3,09, dan aspek bahaya pekerjaan 3,07. Stres kerja aspek peran termasuk kategori rendah sedangkan aspek karir, fasilitas, dan bahaya pekerjaan termasuk kategori sedang. Uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna pada aspek peran terhadap absensi dokter dan jumlah pasien, aspek karir terhadap absensi dokter, serta aspek fasilitas terhadap absensi dokter dan jumlah pasien. Uji multivariat terhadap absensi dokter maupun jumlah pasien menunjukkan R2 kurang dari 10%. Ini berarti lebih dari 90% variasi variabel terikat disebabkan oleh faktor lain diluar variabel bebas dalam model. ...... One of which is a public service of health conducted in primary care at the health center level. Doctor is one of the workforce in the day-to-day health center directly interact with patient and the community as a health care provider. The pressure of work must be felt by a physician in carryng out its role. Work stress can come from a variety of sources and affects people in different ways. Various sources of job stress include role ambiguity, role conflict, time availability, role overload-quantitative, career development, responsibility, resources adequacy, and occupational hazards. At the end of work stress faced by clinicians will affect its performance. This study aims to descibe the physician job stress as seen from the aspect of the role, career, facilities, and occupational hazard to health care and its ralationship to the performance of health services at the health center in the Kota Cirebon and the factors that need to be considered a priority to improve the energy performance medical health center in Kota Cirebon. The design of this study is the quantitative study with a cross sectional study design. Respondents in this study comprises all the 36 doctors who had been working in the health center Kota Cirebon before Januari 1, 2012 until the time of the study. The results show the average score of job stress for aspects of the role 2,50, aspects of career 2,83, aspects of facilities 3,09 and aspects of occupational hazard 3,07. Job stress of aspects of the role is low while the aspects career, facilities, and occupational hazards are moderate categorized. Bivariate test shows there is a significant relationship on aspects of the role of a doctor absenteeism and the number of patients, a career aspects of a doctor absenteeism, as well as aspects of the facility and the number of patient a doctor absenteeism. Multivariate test agains absentee doctors and the number of patient showing R2 less than 10%. This means more than 90% variation in the dependent variable due to factors other than the independent variable in the model.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library