Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Apriliani Syaridatul Mu`minah
Abstrak :
Pengecekan akurasi kualitas citra dalam program kontrol kualitas quality control, QC dapat ditingkatkan dengan penggunaan fantom yang mendekati kondisi realistis pada pemindaian klinis. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan fantom desain khusus yang terdiri dari material organik ekuivalen-hati dan otot jaringan lunak . Karakterisasi sifat radiologi material ekuivalen jaringan menunjukan bahwa material ekuivalen jaringan lunak otot yang tersusun atas campuran Gondorukem, Malam Cecek, dan tepung beras dengan rasio massa 70/20/10 memiliki CT Number -20.27 0.33 HU, densitas massa 1.055 g/cm3 dan densitas elektron 3.461 1023 e/m3. Material ekuivalen jaringan hati yang tersusun atas campuran Malam Cecek dan tepung beras dengan rasio massa 60/40 memiliki CT Number 74.17 1.48 HU, densitas massa 1.024 g/cm3 dan densitas elektron 3.396 1023 e/m3. Penggunaan fantom desain khusus dalam mengevaluasi kualitas citra PET berdasarkan parameter full-width-half-maximum FWHM resolusi dan signal-to-noise ratio SNR menunjukan bahwa detektabilitas sistem pemindaian PET bergantung terhadap ukuran pixel dan metode rekonstruksi citra yang digunakan. Sistem pencitraan PET/CT Siemens Biograph dengan rekonstruksi True-X dan filter Butterworth menggunakan ukuran pixel 1 x 1 mm2, memberikan ukuran obyek pada citra PET lebih kecil daripada ukuran obyek sebenarnya, kecuali pada obyek 4.02 mm. Sistem pemindaian PET/CT Philips Gemini TOF 16 dengan ukuran pixel 4 x 4 mm2 menunjukan adanya perbesaran ukuran obyek kecil dengan diameter kurang dari 16 mm. Kedua pesawat PET/CT menunjukan bahwa ukuran obyek pada citra cenderung lebih kecil atau mencapai threshold 80 dari ukuran sebenarnya pada obyek berdiameter lebih besar sama dengan 16.30 mm. Sebaliknya, overestimation nilai FWHM terjadi pada obyek berukuran kecil 4.20 mm sebagai akibat dari terjadinya partial volume effect. Studi pengukuran kualitas citra dengan fantom desain khusus ini menunjukan bahwa pemilihan metode rekonstruksi, filter post processing, dan ukuran pixel mempengaruhi resolusi atau detektabilitas dan SNR pada citra PET. Pada akhirnya, fantom desain khusus ini mampu memberikan analisa kualitas.
The purpose of this research was to develop a phantom for quality control QC of PET CT image quality. The phantom was constructed by tissue equivalent materials which consist six cylindrical hot lesions with diameter of 4.20, 6.20, 8.30, 9,80, 16.30, and 19.00 mm. Wax and rice starch were combined to produce the tissue equivalent materials. The results showed that combination 70 20 10 of gondorukem cecek wax rice starch and 60 40 of cecek wax rice starch yielded liver and muscle surrogate materials respectively. Liver equivalent material LEM was 74.17 1.48 HU, 1.024 g cm3 of mass density, and 3.396 1023 e m3 of electron density. While, muscle equivalent material MEM was 20.27 0.33 HU, 1.055 g cm3 of mass density and 3.461 1023 e m3 of electron density. Then, the phantom was scanned using two different PET CT scanner to determine the detectability and signal to noise ratio SNR as measure PET CT imaging performance. It showed that the detectability of PET CT scanner was affected by pixel size and reconstruction method for image acquisitions. For Siemens Biograph PET CT scanned using pixel sixe of 1 1 mm2, FWHMs were smaller than the actual size of the hot lesions. Meanwhile, for Philips Gemini PET CT scanned using pixel sixe of 4 4 mm2, FWHMs were larger than the actual size of the hot lesions. For both PET CT scanner, ratio of FWHM actual size reached the threshold of 80 at object diameter ge 16.30 mm. In contrast, overestimation of FWHM occurred at smaller object diameter 4.20 mm significantly caused by the partial volume effect. The study also indicated that image reconstructions, post processing smoothing filter, and pixel size may give impact to the detectability and SNR performed by a PET CT system. It was concluded that the phantom could be used to analyze the image quality performance in PET CT imaging.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Apriliani Syaridatul Mu`minah
Abstrak :
ABSTRAK
DSSuperDose v.1.0 merupakan sebuah in-house Treatment Planning System (TPS) yang dikembangkan oleh Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika (LFMB) Universitas Indonesia sebagai suatu perangkat lunak perencanaan terapi pesawat teleterapi cobalt-60. Validasi in-house TPS menjadi parameter penting dalam prosedur jaminan kualitas suatu perangkat lunak perencanaan radioterapi. Verifikasi perhitungan manual, perbandingan dengan ISIS TPS, dan pengukuran dosis serap untuk berbagai kondisi berkas dilakukan terhadap tiga unit pesawat teleterapi cobalt-60. Pengukuran dosis serap dilakukan dengan teknik penyinaran SSD tetap, menggunakan detektor bilik ionisasi di titik pengukuran pada sumbu pusat berkas pada media fantom air. Pengolahan data dan evaluasi dilakukan berdasarkan rekomendasi IAEA dalam TRS 430. Performa in-house TPS optimal untuk memberikan perencanaan terapi teknik SSD tetap pada kondisi berkas terbuka dan penggunaan tray yaitu untuk kedalaman hingga 10 cm (≤ 10 cm), dan ukuran lapangan antara 5×5 hingga 20×20 cm2, sementara untuk penggunaan wedge adalah ukuran lapangan yang lebih kecil dari ukuran dimensi fisik wedge. Perhitungan waktu penyinaran oleh in-house TPS juga menunjukkan kesesuaian yang cukup baik terhadap perhitungan waktu penyinaran oleh ISIS TPS yaitu mencapai 96 %. Dengan demikian, in-house TPS ini sudah cukup akurat sebagai suatu perangkat lunak perencanaan terapi. Akurasi perhitungan in-house TPS dipengaruhi data masukan (input) berkas TPS yang digunakan sebagai basic beam data, dan algoritma perhitungan dalam TPS
ABSTRACT
DSSuperDose v.1.0 is an in-house Treatment Planning System (TPS) developed by Medical Physics and Biophysics Laboratory (LFMB) University of Indonesia as a treatment planning software for cobalt-60 teletherapy unit. Performance validation of TPS calculation is an essensial part in quality assurance (QA) of computerized planning systems for radiotherapy. Verification through manual calculations, comparison to ISIS TPS, and measurements of absorbed dose for varied beam conditions was performed with three teletherapy units. Absorbed dose were measured at central beam axis with an ionization chamber in water phantom. Data evaluation based on IAEA recommendation in TRS 430. In-house TPS gives optimal planning for open and tray beam conditions with depth of isocenter less than 10 cm (≤ 10 cm), and field size 5×5 until 20×20 cm2, while for wedge beam conditions with field size less than the physical size of wedge. Comparison of in-house TPS and ISIS TPS demonstrated a good match of 96 %. From the results, it is concluded that in-house TPS is accurate for treatment planning software of radiotherapy. Accuration of in-house TPS affected by basic beam datas, and calculation algorithm
2015
S60175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library