Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriawati
"ABSTRAK
Obat merupakan salah satu kornponen penting dan memeriukan biaya besar
dalarn pelayanan kesehatan. Harganya relatif mahal dan tidak berpihak kepada
konsumen, sehingga bisa menyebabkan temjadinya moral hazard pada para pelaku
kesehalan. Pasien tidak bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
bayarnya karena mempunyai kctcrbatasan kemampuan.
Salah satu pengendalian biaya kesehatan yaitu melalui jaminan pelayanan
kesehatan sosial yang ditangani oleh PT Askes. Pelayanan yang dibenikan
seharusnya bersifat komprehensif, tetapi kenyataannya jaminan ditekankan pada
pcnycmbuhan dan pemulihan dengan iur biaya (cost sharing), ini berlaku untuk
pelayanan obat. Pengendalian biaya obat askes melalui penggunaan DPHO.
Penulisan resep dokter diluar DPI-I0 dapat membcratkan pasicn askes, apalagi
pada penderita penyakit kronis seperti hipertensi. Di RSUD Gunung Jati tahun 2006
penyukit hipertensi merupakan peringkat empat kelornpok penyakil di instalasi rawat
jalan dcngan kunjungan 470 pasien per bulan.
I Pcnclitian ini dilakukan untuk mengetahui pola peresepan dan biaya obat
pasien askes sosial penderita hiperlensi Instalasi Rawat Jalan RSUD Gunung J ati dan
perbedaan biaya obat gcncrik pcngganti obat bermerk di luar DPI-I0 yang ditulis dokter. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey, dan dilakukan analisis data
dengan Wilcoxon's Signed Rank Test, Mann-Whitney Test, Kruska!-Wallis Test.
Hasil pcnelitian diketahui bahwa penderita hipertensi lebih banyak yang
mempunyai penyakit lainfpenyerta, dan terbanyak diabetes mellitus (49%). Resep
dokter untuk penderita hipertensi pescrta askes sosial semua obatnya masuk DPI-IO..
Obat antihipertensi yang terbanyak ditulis dokter adalah Amlodipin scbanyak SI R/
(2l,34%) dari total obat antihipertensi.
Dari hasil analisis diketahui jumlah item obat (R/) rata-rata = 2,8lR/, besar
rata-rata biaya obat pada penulisan rescp_dokter Rp 70.167 dan pelayanan apotik
Rp 5. 128, dengan nilai p = 0,000 menunjukan adanya perbedaan ra1a~rala besar biaya
obat amara keduanya. Hasil perbandingan rata-rata besar biaya obal pada pcnulisan
resep doktcr, ada perbedaan (p < 0,05) pada penulisan resep antar dokter, antar
poliklinik, antar kelompok umur pasien dan anlar penyakit pcnycrta serta tidak ada
perbedaan antar kelompok tempat tinggal dan antar jenis kelamin pasien. Hasil
perbandingan rata-rata jumlrtth item obat ada perbedaan (p < 0,05), pada pcnulisan
resep amar poliklinik dan antar penyakit penyerta serta tidak ada perbedaan (p > 0,05)
untuk penulisan resep antar dokter, antar jenis kelamin , antar umur dan antar kota
tempat tinggal pasien.
Kesimpulan dari pcnelitian ini adalah tidak ada obat di luar DPHO yang
ditulis dokter untuk pasicn askes sosial penderita hipertensi. Rata-rata jumlah item
obat pcrlcmbar resepnya 2,81 dan biaya penulisan resepnya sebcsar Rp 70.l67.
Sebagai saran kcpada rumah sakit agar terus melakukan pemantauan terhadap
para dokter tentang pcnulisan resep dalam DPI-IO untuk pasicn askes. Sedangkan
untuk P.T Askes dan Apotik Askes agar selalu rnenyedial-can obat yang diresepkan
dokter dan dapat mcmberikan obat kepada pasien sesuai resep dokter dan kctentuan
DPI IO (maksimal untuk 30 hari).

ABSTRACT
Medication is one of important component and needs great cost in health
service. The prices are relatively expensive and not stand for consumer, so that it
could cause moral hazard to health agent. Patient could not choose appropriate with
needs and ability to pay because has limited ability.
One of the health cost restriction is through social health service guarantee
that handled by PT Askcs. Given service should comprehensive, but apparently
guarantee stressed to heal and curing with cost sharing, it prevails for medication
service. Cost control of medication health assurance through using DPHO.
Doctor prescription outside DPHO could against health assurance patient,
especially on chronic diseases patient such as hypertension. In RSUD Gunung Jati
year 2006 hypertension disease is forth level disease group in outpatient installation
with visitation of 470 patients per month.
This research conducted to recognize prescription design and medication cost
of social health assurance patient with hypertension. RSUD outpatient installation
Gunung Jati and difference of genetic medication as substitute of branded medication outside DPHO that written by doctor. Quantitative research type conducted with
survey method, and conducted data analysis by Wi1coxon?s Signed Rank Test, Mann-
Whitney Test, and Kruskal-Waillis Test.
Research result known that more hypertension patient has other
disease/participate: and the most is diabetes mellitus (49%). Doctor prescription for
hypertension patient of social health assurance participant all of the medication
included in DPHO. The most anti-hypertension medication that written by doctor is
Amlodipin as much as Sl R/(21 ,34%) from total medication of anti-hypertension.
From analysis result known that average medication item (Rf) = 2,8lR/,
average medication cost on doctor prescription is Rp 70.167 and pharmacy service is
Rp. 5.128, with p value = 0,000 shows a difference of average medication cost
between both. Equivalent result of average medication cost on doctor prescription
there is difference (p < 0,05) on prescription between doctor, between polyclinic,
between patient age group and between disease participator and there is no difference
between residence groups and between patient gender. There is a difference of
average equivalent result of total medication item (p < 0,05) for prescription between
doctor, between gender, between ages and between patient town.
Conclusion from this research is not medication outside DPHO that written by
doctor for social health assurance hypertension patient. Total average of medication
item prescription sheet is 2,81 and prescription cost is Rp. 70. 167.
Suggested hospitals constantly do monitoring toward doctor about
prescription in DPHO for health assurance patient. While suggested both PT Askes
and Askes Pharmacy to give medication for patient appropriate with doctor
prescription and DPI-IO regulation (maximally 30 days).

"
2007
T34504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indriawati
"Landasan filsafat dalam pendidikan di Amerika adalah demokrasi. Manifestasi falsafah ini tercangkup di dalam sistem pendidikan Amerika yaitu kebebasan, persamaan, kemajemukan, keterbukaan dan modernisasi. Konsep pendidikan yang diajarkan adalah mengajar, belajar, menguasai, mengetahui, motivasi, kepentingan, perilaku dan lain-lain. Di bidang logika dan bahasa, yang penting adalah pernahaman tentang lindakan dan perilaku. Konsep utama dalam pernikiran pendidikan adalah perbedaan antara fakta dan nilai. Sejak awal terbentuknya Amerika, sekarang dikenal dengan Amerika Serikat, perhatian negara ini terhadap pendidikan tercetus dalam Lund Ordinances 1785 yang dikeluarkan oleh Kongres di bawah Articles of Confederation. lsinya adaiah diterapkannya penjualan lahan umum untuk tujuan pendidikan. Land Ordinances 1785 ini memberikan suatu angin baru bagi perkemhangan pendidikan di Amerika. Dengan adanya undang-undang tersebut maka pemerintah Amerika mengakui betapa pentingnya pendidikan untuk mendukung kemajuan di Amerika. Pengaruh kebudayaan dalam pendidikan Amerika merupakan hat yang penting. Pada dasarnya, masyarakat Amerika selalu ingin memperoleh kesamaan kesempatan dalaln pendidikan tanpa dipengaruhi oleh kelas sosial, asal negara atau warna kulit dan kelompok etnik. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginya dipandang sebagai kebutuhan penting bagi masyarakat demokrasi. Pendidikan di dalam kehidupan masyarakat Amerika yang direfleksikan dalam Land Ordinances 1785 yang disusun untuk mengatur wilayah baru di barat, undang-undang tersebut memberikan satu mil persegi tanah hagi penyediaan sekolah umum untuk setiap kotanya. Undang_undang tersebut membawa peruhahan bagi meningkatnya keinginan dari negara dan masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Pada tahun 1830, sekolah umum mengalami peningkatan yang bagus. Pada tahun 1850, setiap negara bagian harus membuka sekolah umum gratis untuk semua orang dan biaya yang dikeluarkan mendapat bantuan dari pajak umum. Dalam memberi suatu penekanan terhadap pentingnya pendidikan di Amerika maka pada tahun 1862, Kongres mengeluarkan The Morril Act yang mana undang-undang tersebut memberikan pada setiap negara bagian sebidang tanah seluas 30.000 acres untuk masing_-masing senator dan wakilnya di Kongres. Semua hasil pendapatan yang diperoleh dari penjualan tanah akan diinvestasikan sekitar lima persen dan digunakan untuk sumbangan, pemeliharaan dan dukungan khususnya untuk membangun sekolah tinggi pertanian dan seni mekanik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Indriawati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Indriawati
"Permasalahan penyelesaian sengketa bisnis menjadi sangat penting bagi pelaku bisnis ketika akan memilih lembaga mana yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sengketa bisnis. Dalam hal sengketa utang piutang, pihak yang merasa dirugikan dapat memilih lembaga kepailitan (Pengadilan Niaga) sebagai lembaga penyelesai sengketa apabila harta kekayaan pihak yang berutang (debitor) diduga tidak mencukupi untuk melunasi seluruh kewajiban-kewajibannya kepada beberapa pihak (kreditor) sehingga ada suatu permintaan dari beberapa kreditor untuk meletakkan sita umum terhadap harta kekayaan debitor dengan cara mengajukan permohonan pailit terhadap debitor. Kepailitan dalam hukum harta kekayaan (vermogensrecht) merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari prinsip paritas creditorium dan prinsip pari passu prorata parte yang terdapat di dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUHPerdata. Permohonan pailit para kreditor dapat dikabulkan apabila syarat adanya debitor; 2 kreditor atau lebih; dan adanya utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih dapat dibuktikan secara sederhana sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) UUK. Syarat terpenting dikabulkannya permohonan pailit adalah adanya utang. Pembahasan syarat-syarat pailit, pengertian utang dan unsur-unsur keberadaaannya menjadi sangat penting, ketika terjadi perdebatan hukum di Pengadilan Niaga antara pemohon dengan termohon dan Majelis Hakim mengenai apa-apa saja yang dapat dikualifikasikan sebagai utang. Oleh karena itu adalah sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “utang”. Dengan terlebih dahulu mendudukkan persoalan mengenai pengertian utang dan utang seperti apa yang dapat mempailitkan seseorang atau badan hukum, maka kita dapat menentukan dan mengkualifikasikan sesuatu termasuk utang atau tidak.

Business Dispute Solution problem becomes of great consequence for business doers when it comes to choose which institute can be used to solve Business Dispute. In a Debt and Credit Dispute, the party in suffer can choose which Bankruptcy Institute (Business Court) to be their Dispute Solution if the total asset of the party in debt (debitor) was estimated not enough to pay off all the debt obligations to several creditors in such that an appeal was made to confiscate the total asset of the debitor by filing a bankruptcy petition. Bankruptcy in the Property Asset Law (Vermogensrecht) is the implementation continuation of the Poritas Creditorium Principle and the Pari Passu Prorata Parte Principle contained in the Article 1131 and 1132 KUHPerdata. Bankruptcy Petition from the creditors can be granted by condition presence of a debitor; 2 creditor or more and an account payable dues to date and billable and can be easily proven as mentioned in the article 2 verse 1 UUK. The most vital condition to grant a bankruptcy petition is the existence of a debt. Bankruptcy conditions review, debt definition, and the elements of existence becomes very vital when a Law Debate happens in the Business Court between the petitioner, the petitioned and the Judge Committee regarding what else can be qualifiedasdebt. Therefore it is very vital to know in advance the meaning of “debt”. Beforehand sit through the problem concerning the definition of debt and debts that can bankrupt somebody or a law institute, until then can we determine and qualify it as debt or not."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S25017
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indriawati
"Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia ternyata mendorong tumbuh dan berkembangnya berbagai sektor lain, baik pada sektor ekonomi itu sendiri maupun yang non ekonomi. Berbagai sektor telah tumbuh dan berkembang dengan pesat, baik dari segi kelembagaannya, maupun dari segi kegiatannya. Jadi pada dasarnya semua sektor ekonomi maupun yang non ekonomi selalu dalam mekanisme kerjasama yang erat satu dengan yang lain guna mencapai satu sasaran tertentu yang tidak lain adalah pencapaian kepentingan bersama. Berbagai sektor dengan berbagai bidang kegiatan yang membantu pertumbuhan ekonomi adalah meliputi kegiatan dalam bidang produksi maupun bidang jasa. Salah satu kegiatan jasa yang mempunyai arti penting guna pertumbuhan ekonomi adalah jasa appraisal. Kegiatan appraisal pada dasarnya adalah kegiatan dalam bidang jasa-jasa, yaitu suatu jasa yang sangat dibutuhkan oleh berbagai industri atau industri jasa yang lain lagi dan secara umum dibutuhkan pula oleh industri asuransi, kalangan perbankan, perusahaan yang go publik, lembaga pemerintah pemberi fasilitas dan lain-lain. Jasa appraisal dibutuhkan pula dalam rangka kegiatan transaksi jual-beli, penggabungan perusahaan, permohonan/pemberian hipotik. Istilah appraisal yang arti harafiahnya sama dengan penilaian atau taksiran, kegiatannya secara umum dilakukan oleh seorang ahli taksir atau juru taksir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seorang yang memberikan jasa penilaian berarti melakukan kegiatan penilaian atau taksiran."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Indriawati
"Permasalahan administrasi yang dilakukan Notaris karena tidak tertib secara administratif terhadap pencatatan dan penyimpanan Protokol Notaris merupakan bagian dari pertanggungjawaban Notaris terhadap kewajibannya membuat minuta akta dan menyimpannya sebagai bagian dari Protokol Notaris. Metode penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif analitis untuk memperoleh gambaran akibat hukum dari minuta akta yang tidak disimpan sebagai bagian dari Protokol Notaris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Notaris harus lebih memperhatikan mengenai kewajibannya dalam menyimpan minuta akta sebagai bagian dari Protokol Notaris. Tujuannya agar Protokol Notaris tetap terjaga dan terpelihara sehingga juga akta autentik yang merupakan alat bukti tersebut agar tetap aman apabila suatu saat nanti dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan. Kata kunci: protokol notaris, minuta akta, reportorium.

The problem conducted the notary due to undisciplined administratively against recording and storage Protocols Notary against liability obligations make minuta deed and save them as part of the Notary Protocols. This research method using normative juridical. This type of research uses analytical descriptive to obtain an overview of legal consequences of Minuta Deed which is not stored as part of the Notary Protocol. Next after the legal materials collected then analyzed the legal materials to get the conclusion of analysis techniques with the verdict. The purpose of this research is to know the legal consequences of Certificate not stored Minuta as part of the Protocol of the notary and notary 39 s responsibility towards the deed made and sanctions against the notary. The results of this research show that a notary public should pay more attention to regarding their obligations in the save minuta deed as part of the Notary Protocols. The purpose is to make Notary Protocols maintained and preserved so that also the authentic deed is evidence that remain secure when one day needed by interested parties.Keywords Notary protokol, authentic deeds, reportorium."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library