Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Utama
"Sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau, masyarakat Pariaman memiliki kebiasaan yang agak berbeda dengan daerah lain di Minangkabau. Dalam perkawinan tersebut pihak perempuan yang melakukan lamaran terhadap pihak laki-laki, juga hangs menyediakan persyaratan yang disebut dengan uang jemputan. Namun dalam perkembangannya uang jemputan ini mengalami perubahan menjadi uang hilang yang awalnya hanyalah merupakan suatu gejala. Sehingga lama-kelamaan menjadi suatu tradisi yang sudah berlaku dalam seluruh masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang sosial budaya uang hilang ini dalam perkawinan masyarakat matrilineal dewasa ini. Kedua, menjelaskan fungsi tradisi uang hilang ini terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Ketiga, mengetahui faktor penyebab masih berlakunya uang hilang dalam perkawinan adat masyarakat Pariaman di tengah era kemajuan sekarang ini.
Penelitian yang mengambil kajian di Nagari Sicincin Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung dengan alasan ini Nagari ini masih kuat memegang tradisi dan adat-istiadat yang berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian di daerah ini terlihat bahwa uang jemputan yang mendasari lahimya uang hilang ini awalnya berfungsi sebagai sarana distribusi kekayaan dan status sosial dalam suatu kaum. Namun dalam perkembangannya uang hilang ini berfungsi sebagai pengesahan status sosial, sarana mobilitas sosial, prinsip resiprositas dan fungsi terhadap peran dan kedudukan wanita dalam masyarakat.
Di era kemajuan sekarang ini dengan adanya proses modernisasi, uang Hilang masih tetap berlaku di tengah masyarakat. Hal ini disebabkan perubahan fungsi dan makna dari uang hilang itu sendiri. Sedangkan pengaruh modernisasi seperti yang dikemukakan oleh Chodak dengan teori modernisasinya yang menyebutkan pada induced modernization masyarakat dihadapkan pada transfomlasi struktur sosialnya melalui sistem pendidikan yang mengajarkan norma-norma dan nilai-nilai baru, tidak berpengaruh banyak terhadap uang hilang ini. Ini disebabkan masih besarnya pengaruh orang tua, ninik mamak serta lingkungan masyarakat yang masih menghendaki berlakunya tradisi ini.
Dari studi ini disimpulkan bahwa uang hilang yang berlaku di tengah masyarakat seiain berpengaruh negatif juga membawa pengaruh posistif dalam kehidupan masyarakat. Mengingat pengaruh negatif ini, penulis menyarankan agar kebiasaan uang hilang ini paling kurang secara bersama-sama dihilangkan dampak negatif yang timbul dari uang hilang ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Indra Utama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Indra Utama
"Sebuah biro arsitektur sulit untuk di-manage. Pernyataan ini ada benarnya, karena seorang arsitek mengukur keberhasilannya secara kualitatif, tidak seperti pengusaha yang berpikir ke arah tujuan yang kuantitatif. `fujuan yang tidak konkrit ini melibatkan proses berpikir kreatif yang sangat besar. Proses yang tidak jelas batasannya ini sangat berpengaruh pada waktu dan biaya produksi. Kedua masalah ini kemudian akan membatasi proses kreatif dan mempengaruhi kualitasnya. Manajemen dalam sebuah biro arsitektur bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah di atas. Salah sate yang terpenting adalah dengan pengorganisasian. Organisasi sangat erat kaitannya dengan aspek komunikasi dan koordinasi dalam proses kreatif. Ini adalah dua dari beberapa aspek penting yang dapat menjawab masalah-masalah tersebut. Organisasi terdiri dari dua bentuk dasar, yaitu lini dan matriks. Organisasi lini tumbuh di masyarakat tradisional dan bersifat hierarkis. Sedangkan matriks tumbuh pads masa modern sebagai jawaban atas masalah yang semakin kompleks yang tidak lagi dapat diatasi oleh organisasi lini. Penerapan organisasi dalam sebuah biro arsitektur memeriukan berbagai macam penyesuaian. Khususnya dari masalah proses produksi yang melibatkan proses kreatif. Tulisan ini mencoba memahami penerapan organisasi dalam sebuah biro arsitektur. Dengan memahami dasar dan penerapannya ini, kita dapat mengetahui organisasi mans yang cocok diaplikasikan pada sebuah biro arsitektur agar kualitas, waktu, dan biaya produksinya tetap terjaga dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Kharrif Indra Utama
"Profil Kehamilan Remaja dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Cara Persalinannya di Rumah Sakit Umum dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Latar belakang : Kehamilan remaja merupakan kehamilan risiko tinggi yang dapat menyebabkan masalah psikologis, luaran neonatal, dan obstetrik yang buruk. Beberapa studi menunjukkan luaran obstetri dan neonatologi yang kurang baik pada kehamilan remaja bila dibandingkan dengan kehamilan dewasa. Salah satunya angka seksio yang sesaria tinggi dibandingkan dengan perempuan dewasa.
Tujuan : Untuk mengetahui luaran Obstetrik buruk pada kehamilan remaja serta mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor sosiodemografik dan kunjungan antenatal dengan metode persalinan pada kehamilan remaja.
Metode : Analisa potong-lintang dilakukan pada persalinan dengan kehamilan remaja di RSUD Zainal Abidin, Banda Aceh, yang diambil dari rekam medis pasien pada bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2015. Profil kehamilan remaja, luaran buruk obstetrik, dan indikasi seksio sesaria pada subjek penelitian disajikan secara deskriptif. Analisis bivariat dilakukan untuk menilai hubungan antara metode persalinan dengan jumlah kunjungan ANC, provider ANC, klasifikasi usia Ibu, tingkat pendidikan dan jenis asuransi.
Hasil : Dari 186 persalinan remaja, sebanyak 75 subjek atau 40.3 menjalani seksio sesaria. Preeklamsia, kelahiran kurang bulan, dan malpresentasi adalah 3 luaran obstetri terbanyak yang terjadi pada subjek yaitu masing-masing sebesar 14 7.5, 10 5.4, 10 5.4. Indikasi seksio sesaria terbanyak pada subjek penelitian adalah gagal induksi, ketuban pecah dini, dan persalinan sungsang, yaitu masing-masing sebesar 19 25.3, 11 14.7, dan 10 subjek 13.3. Jumlah ANC berhubungan secara bermakna dengan jenis persalinan pada kehamilan remaja OR 4.14, IK 95 1.86-9.21. Sedangkan usia ibu, penyedia jasa kunjungan antenatal, jenis asuransi, dan pendidikan terakhir tidak berhubungan dengan jenis persalinan.
Kesimpulan : Angka seksio sesaria pada kehamilan remaja pada populasi di Banda Aceh tinggi. Frekuensi kunjungan antenatal yang adekuat berhubungan dengan jenis persalinan pada kehamilan remaja di Banda Aceh.

Profile of Teenage Pregnancy and Associated Factor of the Delivery Management in dr.Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh Background Teenage pregnancy is one of the high risk pregnancy which can cause psychologic problems and adverse outcome to mother and neonate. Some studies show that adverse obstetrical and neonatal outcomes occur more likely in teenage pregnancy than adult pregnancy. One of the bad outcome is the high rate of caesarian section in teenage pregnancy than adult pregnancy.
Objective : To evaluate adverse obstetrical outcome in teenage pregnancy and to investigate whether the social factor, demographic factor, and antenatal care associate with management of delivery in teenage pregnancy.
Methods : Cross sectional analysis is conducted to all medical records of teenage pregnancy from January 2010 to December 2015 in Zainal Abidin General Hospital, Banda Aceh. Descriptive analysis was conducted to teenage pregnancy profile, obstetrical adverse outcome, and caesarian section rsquo s indication. Bivariate analysis was conducted to evaluate the association between management of delivery with the amount of antenatal care, the provider of antenatal care, maternal age classification, education, and insurance.
Results : From 186 teenage pregnancies, 75 pregnancies was terminated by caesarian section procedures 40,3 . Preclampsia, preterm labour, and malpresentation are the three most common obstetrical outcomes with each percentage is 14 7.5 , 10 5.4 , and 10 5.4. Indication of caesarian section procedures is 25.3 failure of induction N 19, 14.7 premature rupture of membrans N 11, and 13,3 breech presentation N 10. The amount of antenatal care visit significantly associates with teenage pregnancy OR 4.14, CI95 1.86 9.21. with The provider of antenatal care, maternal age classification, education, and insurance do not associate with management of labour.
Conclusion : There is high rates of sectio cessaria procedures in teenage pregnancy in Banda Aceh. The frequency of adequate antenatal care associates with management of labour in Banda Aceh.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library