Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Indah Wahyuni
Abstrak :
ABSTRAK
Sanshouo, Koi dan Yane no Ue no Sawan adalah tiga buah karya sastra awal dari Ibuse Masuji, ketiganya menggunakan binatang kecil sebagai tokoh utamanya. Ini merupakan keunikan atau ciri khas yang dimiliki oleh Ibuse Masuji dalam mengungkapkan pikirannya pada masa muda. Hal ini terlihat jelas dalam cerita pendek Sanshouo, karya sastra yang mendapatkan pengaruh dari pengarang Anton Chehov.
Cerita Sanshouo yang tidak dapat keluar dari dalam gua merupakan gambaran dari diri Ibuse Masuji yang telah menetapkan jalan hidupnya sebagai pengarang. Meskipun dia mengetahui bahwa dunia pengarang adalah dunia yang sepi dan sedih. Hal ini terlihat dari keterkurungannya Sanshouo dalam gua abadi. Terkurung sendiri merupakan kesepian dan kesedihan.
Selain itu dua buah karya lainnya yang berjudul Koi dan Yane no Ue no Sawan mempunyai kesamaan dalam isi dan jalan cerita dengan Sanshouo. Koi adalah ikan mas putih yang didapat dari teman karibnya yang bernama Aoki Nanpachi dan telah meninggal dunia. Cerita Yane no Ue no Sawan adalah persahabatan yang terjalin antara manusia dan binatang berakhir dengan perpisahan yang menyedihkan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karya awal dari Ibuse Masuji. adalah kehidupan manusia yang selalu diakhiri oleh kesedihan dan kesepian. Dalam arti lain manusia adalah sedih dan sepi, manusia adalah dunia yang terbatas, sedangkan dunia tak terbatas adalah dunia khayal.
1989
S13869
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hermin Indah Wahyuni
Yogyakarta: Media Presindo, 2000
384.55 HER t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Indah Wahyuni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26594
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Putri Indah Wahyuni
Abstrak :
Karya akhir ini membahas perkawinan anak perempuan yang terjadi melalui pemberian izin dispensasi perkawinan oleh hakim pengadilan agama. Pisau analisis yang digunakan dalam tulisan ini adalah feminis radikal dan juga feminist legal theory dalam kerangka interseksionalitas. Data sekunder yang digunakan adalah 40 putusan dispensasi kawin anak perempuan yang terbit pada Desember 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian izin dispensasi kawin anak perempuan tersebut menggunakan penalaran patriarki dan didasarkan kepada sumber-sumber hukum maskulin yang meminggirkan pengalaman dan kepentingan anak perempuan. Pemberikan dispensasi perkawinan anak perempuan oleh Hakim Pengadilan Agama melanggengkan perkawinan anak dan ketidakadilan terhadap anak perempuan. Selain itu, dispensasi perkawinan anak perempuan merupakan ekspresi kontrol patriarki terhadap tubuh dan seksualitas anak perempuan, dan karenanya merupakan kekerasan terhadap perempuan.
......This final assignment explains about child marriage among girls due to marriage dispensation. Feminist radical perspective and feminist legal theory are used as analytical tools along with intersectional framework. Secondary data for this final assignment are 40 decrees of marriage dispensation for girls issued by December 2020. The result showed that marriage dispensation for girls are granted due to patriarchal ideology to control girl’s body and sexuality. The judge’s permission about marriage dispensation perpetuates child marriage practice and girl’s inequality. Hence marriage dispensation regarded as violence against women.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Indah Wahyuni
Abstrak :
Disturbances caused by the conversion of rain forests into agricultural systems provide an opportunity for the expansion of Invasive Plant Species (IPS). Bukit Duabelas National Park is one of the few remaining lowland forests in Jambi Province (Sumatera, Indonesia). The surrounding areas up to the national park borders have already been converted into jungle rubber agroforests as well as rubber and oil palm plantations which might lead to an increased spread of IPS into the forest. This study was aimed at compiling a list of IPS and determining their distribution and coverage of IPS in four land use systems (rain forest jungle rubber, rubber and oil palm plantations). Spatial distribution patterns were investigated by creating a horizontal vegetation profile diagram for the permanent plots of the EFForTS project (Ecological and Socioeconomic Functions of Tropical Lowland Rainforest Transformation Systems, http://www.uni-goettingen.de/crc990). The dominance of IPS was determined using Important Value Index. A total of forty IPS were identified across the four land-use systems. The numbers of IPS were the highest in oil palm (28 species) and rubber plantations (27 species), and the lowest in jungle rubber (10 species). IPS were absent in the lowland rain forest. The diversity of IPS was influenced by environmental factors, especially canopy openness. IPS with the highest ground coverage were Dicranopteris linearis and Clidemia hirta. Both of them were found in all three land-use systems outside the rain forest when the forest canopy opens due to illegal logging or other human disturbances. Therefore, reforestation of disturbed areas is recommended to prevent the spread of IPS.
Bogor: Seameo Biotrop, 2016
634.6 BIO 23:2 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library