Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Buchari Iman Santoso
Abstrak :
Kehadiran UU No.25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah tidak serta merta membuahkan hasil sesuai dengan tuntutan stakeholders di daerah. Kenaikan pendapatan daerah dari Dana Perimbangan setelah diterapkannya UU No.25/1999 hanya cukup untuk membayar gaji pegawai limpahan Kanwil-Kanwil yang telah diintegrasikan menjadi perangkat dinas-dinas daerah. Sehubungan dengan itu, pokok masalahnya adalah langkah kebijakan apa yang harus ditempuh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta agar lebih mampu meningkatkan pendapatan daerah guna memenuhi pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Langkah kebijakan dimaksud utamanya adalah eksplorasi sumber-sumber pendapatan daerah. Pendekatan yang ditempuh bersifat multi dimensional. Salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan melalui penelitian.

Temuan hasil penelitian, yaitu: Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD sekitar 50 persen lebih; Sumber pendapatan dari PAD yang potensial adalah Pajak Daerah, Retribusi Daerah, sementara sumber pendapatan dari laba BUMD kontribusinya relatif kecil; sumber pendapatan dari Dana Perimbangan kenaikannya cukup besar, tetapi proporsinya lebih kecil dibandingkan dengan PAD, kontribusinya terhadap APBD kurang dari 50 persen. Sumber pendapatan dari Dana Perimbangan yang potensial adalah Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); Sumber pendapatan dari Sumber Daya Alam (SDA) relatif kecil.

Berdasarkan temuan hasil penelitian seperti diuraikan diatas rekomendasi langkah kebijakan yang perlu dilakukan adalah intensifikasi pengelolaan sumber PAD yang telah ada (Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan BUMD); intensifikasi pengelolaan PBB dan BPHTB, melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat untuk menjajagi memperoleh bagian dari sumber-sumber lain dengan cara bekerja sama yang bersifat saling menguntungkan.
2002
T7428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan hasil studi pengembangan energi baru dan terbarukan di luar migas di Indonesia, diketahui bahwa panas bumi (geothermal) berpotensi untuk dijadikan sumber energi alternatif dan memiliki kontribusi terbesar dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik nasional. Untuk mendukung kebijakan diversifikasi sumber energi melalui pemanfaatan panas bumi ini, diperlukan kebijakan ekonomi yang kondusif. Di bidang perpajakan, pemerintah menerapkan bagian pemerintah sebesar 34% dari penerimaan (hasil) bersih usaha yang menggantikan seluruh pajak dan pungutan lain serta berbagai kelonggaran/fasilitas perpajakan lain.

Tesis ini bertujuan untuk membahas tax incentive tersebut berdasarkan analisis instrumen fiskal serta kajian revenue-adequacy & azas keadilan perpajakan. Tesis ini juga dimaksudkan untuk mengetahui aspek kepastian dalam peraturan pelaksanaan perpajakan di bidang pengusahaan sumber daya panas bumi. Penulisan tesis bersifat deskriptif analistis dan dilakukan berdasarkan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan, observasi data sekunder, dan wawancara mendalam terhadap pihak-pihak terkait dan berkompeten.

Dari hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa pembedaan ketentuan perpajakan bidang panas bumi dari industri pada umumnya, didasarkan atas kekhususan karakteristik industri tersebut, meski terhadap beberapa kewajiban perpajakan tetap diberlakukan ketentuan umum. Namun demikian, beberapa ketentuan perpajakan atas industri ini masih menunjukkan ketidakkonsistenan, diskriminasi perlakuan, dan ketidakpastian hukum yang berpotensi menciptakan ketidakadilan dan perselisihan perpajakan antara pengusaha dan aparat fiskus. Penerapan single fiscal instrument pada industri ini juga dirasakan kurang memperhatikan prinsip revenue-adequacy perpajakan.

Untuk menjamin terpeliharanya iklim investasi yang kondusif tanpa mengurangi penerimaan dari sektor perpajakan, direkomendasikan agar pemerintah mengaktifkan pajak-pajak dan pungutan lain yang diberlakukan pada industri pada umumnya yang status pengenaannya digantikan oleh instrumen fiskal bagian pemerintah, atau mengambil langkah-langkah reformatif terhadap upaya memperluas instrumen fiskal dengan memperkenalkan geothermal royalty atau resources rent tax sebagaimana ditempuh rejim fiskal negara lain. Dalam rangka menciptakan kepastian hukum dan keadilan di bidang perpajakan, sebaiknya pemerintah melakukan revisi ketentuan perpajakan menyangkut tarif PPh dan perlakuan pemungutan PPh Pasal 22 atas local purchases. Di samping itu perlu diberikan klarifikasi lebih lanjut atas beberapa ketentuan perpajakan seperti : penyeragaman istilah fiskal dalam kontrak, perhitungan penyusutan, batasan daerah terpencil, kewajiban withholding taxes atas biaya alokasi kantor pusat dan jasa teknik yang dilakukan kantor pusat/afiliasi, dan ketentuan baku persyaratan restitusi PPN.

1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Iman Santoso
Abstrak :
Penelitian awal mengenai distribusi frekwensi kista dentigerous sebagai akibat gigi impaksi dilakukan pada penderita2 yang datang pada poliklinik bedah mulut FKG UI / RSCM selama periode Jan.'84 - Des.'84. Hal ini dianggap penting, karena berdasarkan pengalaman-pengalaman selama dasawarsa terakhir , cukup banyak dijumpai kasus-kasus baik kasus impaksi maupun kasus-kasus kista dentigerous.5edangkan data-data mengenai hal tersebut,terutama di Bagian Bedah Mulut FKGUI/ RSCM belum ada hingga saat ini. Memang harus diakui, bahwa dengan penelitian salama setahu pada pasien-pasien yang datang ke Poli Badah Mulut FKGUI/RSCM belum dapat menggambarkan atau mewakilimpopulasi sebenarnya. Tetapi penelitian ini dapat diperluas ke rumah; sakit wilayah dan juga Puskesmas-puskesmas bila keadaan memungkinkan. Pada hasil penelitian ini, akan diperoleh data mengenai frekwensi dan distribusi kista dentigerous sebagai akibat gigi impaksi nada tulang rahang.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1985
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berkah Iman Santoso
Abstrak :
Varian Linux skala enterprise memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dengan varian Linux skala komunitas atau pendidikan. Beberapa karakteristik tersebut adalah rilis stabil paket-paket standar yang dimasukkan pada sistem yang telah dievaluasi. Varian Linux skala enterprise seperti Red Hat® Enterprise Linux AS 4 (RHEL AS 4) dan SuSE® Linux Enterprise Server 9 (SLES 9) telah melalui proses evaluasi dan telah memiliki sertifikat untuk mendukung aplikasi komersial. Selain itu juga varian Linux tersebut menyediakan rilis update dan perbaian paket melalui web site resminya. Terdapat beberapa instrumen evaluasi untuk mengukur keamanan, seperti Common Criteria Evaluation Assurance Level (CC EAL), Controlled Access Protection Profile (CAPP) dan masih banyak instrument lainnya. CC EAL digunakan pada penelitian ini untuk mengevaluasi tingkat keamanan dari sistem dan produk TI. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sampai sejauh mana CC EAL dapat diterapkan untuk mengevaluasi Linux skala enterprise dan untuk membantu para pengambil keputusan investasi TI dalam memilih sistem operasi Linux pada server. Penggunaan CC EAL ditujukan untuk memberikan tingkatan jaminan keamanan dari evaluasi sistem dan produk TI dengan menerapkan aspek keamanan seperti kriptografi, otentikasi dan pengendalian akses. Penelitian ini dibatasi pada evaluasi aplikasi server seperti web server, mail server, database server, aplikasi server dan file server pada kedua server IBM® dengan spesifikasi perangkat keras yang sama. Evaluasi yang dilakukan memberikan hasil yang cukup signifikan, terlihat dari respon yang cukup baik dari kedua varian Linux skala enterprise tersebut. Aplikasi server yang dievaluasi berdasarkan aspek keamanan dan memberikan hasil yang bervariasi, dari tingkatan rendah, sedang hingga tinggi. Tingkatan rendah berarti bahwa aplikasi server yang dievaluasi tidak sepenuhnya memenuhi ketiga aspek keamanan seperti kriptografi, otentikasi dan pengendalian akses. Hasil yang diperoleh kedua varian Linux skala enterprise ini adalah sama, memiliki hasil EAL 4 yang berarti kedua varian Linux tersebut memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap serangan dengan tingkat penetrasi yang cukup rendah. Dari hasil yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan bahwa kedua varian Linux skala enterprise ini dapat digunakan pada server karena telah melalui evaluasi CC EAL dengan jaminan keamanan yang sangat baik, yaitu pada tingkat EAL 4. ...... The variant of enterprise-scaled Linux have special characteristics that make it different comparing to Linux for community and education purposes. Those characteristics are the stable releases-standard package which has been released through security evaluation process. The variant of enterprise-scaled Linux, such as Red Hat® Enterprise Linux AS 4 (RHEL AS 4) and SuSE® Linux Enterprise Server 9 (SLES 9) have been certified to support commercial applications. Furthermore, its updated package is available at the official sites. There are several evaluation instruments such as Common Criteria Evaluation Assurance Level (CC EAL), Controlled Access Protection Profile (CAPP) and others. In this research, we use CC EAL to evaluate the security level of IT system and product such as RHEL AS 4 and SLES 9. The purpose of research is to study how far the CC EAL can be implemented to evaluate enterprise-scaled Linux and to provide recommendation for decision maker which system should be choosen. The aim of CC EAL is to give the security level assurance on evaluated IT system and product, focusing on security aspects such as cryptography, access control and authentication. The research is restricted by evaluation of server application such as web server, mail server, database server, application server and file server. This research was conducted using two IBM® server which has the same hardware specification. The conducted evaluation is giving the significant result, it is seen from quite good response from those two enterprise-scaled Linux. The variation of result starts from low, medium and high level. The low level means that the IT system or product doesn't meet their security aspects. They have EAL 4 level which informed us about their good resistances from the security attack of low potential penetration. We can draw the conclusion that both of Linux enterprise scaled can be used for the best purpose of server because of their well achieved evaluation results.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Iman Santoso
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Iman Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan kanker yang umum terjadi pada wanita baik di Indonesia ataupun di dunia. Pemeriksan tingkat sebaran sel kanker perlu dilakukan agar pengobatan yang diberikan tepat. Biopsi jaringan getah bening dan pemeriksaan ahli patologi adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat penyebaran kanker. Kendala pada pemeriksaan manual membutuhkan waktu untuk memeriksa bagian perbagian dengan kemungkinan ada bagian yang terlewati, kesalahan dalam klasifikasi dan unsur subjektifitas saat memeriksa. Penggunaan kecerdasan buatan dalam prapemeriksaan akan membantu dokter dalam memeriksa dan menghilangkan unsur subjektifitas. Proses klasifikasi yang didapat diharapkan membantu ahli patologi memeriksa dengan lebih cepat dan mengurangi tingkat kesalahan pemeriksaan. Proses dimulai dengan terlebih dahulu menentukan antara daerah kosong dan daerah yang terdapat jaringan. Selanjutnya menentukan tingkat metastasis berdasarkan hasil klasifikasi. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik ambang gambar dalam menentukan batas gambar yang berisi jaringan. Proses klasifikasi menggunakan jaringan saraf konvolusi (Convolution Neural Network (CNN)) dengan banyak klasifikasi sebanyak 5 kelompok sel normal dan 1 kelompok tumor. Hasil dari penggunaan metode ambang adaptif dapat memisahkah antara daerah kosong dan daerah berisi sel-sel. Metode jaringan saraf konvolusi ini dapat mengklasifikasikan dengan hasil sampai 86% dan tes dengan validasi data 80% untuk keseluruhan klasifikasi dan mencapai 93% untuk sel tumor dan sel kanker. Hasil dari penentuan tingkat ditentukan oleh akurasi dari proses klasifikasi. Metode ambang gambar adaptif dapat menentukan area kosong dan berisi jaringan sesuai dengan yang diharapkan dan mempercepat proses pemeriksaan. Hasil klasifikasi dan menentukan tingkat dapat ditingkatkan dengan memperbaiki pembagian data-data pada dataset dan mengembangkan konfigurasi dari jaringan saraf konvolusi dengan merubah struktur atau menambahkan dengan metode lain.
ABSTRACT
Breast cancer is the most common cancer in women worldwide and the second most common cancer in Indonesia. Metastasis is the medical term for cancer that spreads to a different part of the body from where it started. Information from the lymph node biopsy can help doctor that treatment decisions depend on stage of metastases. Normaly pathologist makes a diagnosis of the prepared sample slide from sample biopsy with manual visual inspection. Manual diagnosis has the possibility to miss some section not checked, classification errors and subjectivity result. The classification process with AI will help the pathologist check faster, reduce the error level and eliminate the subjectivity. The proposed Method using adaptive thresholding method in whole slide image is to determine the area to be processed. And Convolution Neural Network (CNN) for image classification. Adaptive thresholding have ability to separating the blank slide area and tissue area. CNN is superior in image classification . Classification data for this thesis using 6 classification, five class normal cell and one tumor. Adaptive thresholding method in whole slide image can separate empty tissue and tissue with cell area. The result CNN Method for overall accuracy 86% and accuracy for tumor cell is 93%. Classification and staging result can be improved by improving dataset for training and developing, change the configuration of CNN architecture or adding new method.
2017
T49613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Iman Santoso
Abstrak :
Sejak pandemi melanda, kita perlu menyesuaikan cara-cara khusus untuk mencegah penyebaran COVID-19, terutama karena pemberlakuan Social Distancing. Di Indonesia, cara kami membeli sesuatu telah berubah secara signifikan, yang mengarah pada pertumbuhan penggunaan E-Wallet di sektor online dan offline. Fenomena ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dan tujuan mewujudkan Cashless Society dan mewujudkan inklusi keuangan bagi UMKM di Indonesia. Untuk mencapai itu, adopsi teknologi harus diterima oleh Shopper dan Merchant, terutama di sektor yang lebih luas seperti retail dan F&B. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan variabel signifikan yang mempengaruhi adopsi Dompet Digital oleh pedagang di sektor offline dengan mengembangkan model konseptual berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM) dan berfokus pada hasil Intention to Use dari teknologi tersebut. Survei terhadap 149 responden yang memiliki bisnis brick and mortar di sektor F&B dikumpulkan dan dianalisis menggunakan PLSSEM. Dari 13 hipotesis yang telah dikembangkan, tujuh diterima, dan enam ditolak. Ada juga 12 rekomendasi strategi yang 6 diantaranya dapat menjadi rekomendasi yang patut dipertimbangkan untuk diimplementasikan. ...... Since the pandemic hits, we need to adjust specific ways to prevent the spread of COVID- 19, primarily due to the enforcement of Social Distancing. In Indonesia, how we purchase things has changed significantly, leading to the growth of E-Wallet usage in the online and offline sectors. This phenomenon aligns with the government policy and the objective of pursuing a Cashless Society and bringing financial inclusion for MSMEs in Indonesia. To achieve that, the adoption of the technology must be accepted by the Shopper and the Merchant, especially in the more extensive sector such as retail and F&B. This study aims to find the significant variable that influences the adoption of Digital Wallets by merchants in the offline sector by developing a conceptual model based on the Technology Acceptance Model (TAM) and focusing on the outcome of Intention to Use of the technology. A survey of 149 respondents who own a brick & mortar businesses in the F&B sector is collected and analyzed using the PLS-SEM. Out of 13 hypotheses that have been developed, seven were accepted, and six were rejected. There were also 12 strategy recommendation which 6 of them was considered as the recommendation that could be implemented based on TOPSIS Method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Kelapa termasuk produk perkebunan Indonesia yang cukup penting. Pada umumnya bagian kelapa yang dimanfaatkan hanyalah daging buahnya (endosperm), sedangkan bagian lainnya, termasuk air kelapa biasanya terbuang begitu saja.

Air kelapa telah terbukti mengandung unsur kimia yang penting bagi pertumbuhan mikroorganisme. Air kelapa dapat dimanfaatkan untuk produksi protein sel tunggal (PST), sari kelapa (nata de coco), atau asam cuka (vinegar).

Dalam penelitian ini dibandingkan produk asam cuka yang dihasilkan dari fermentasi air kelapa dengan menggunakan Acetobacter aceti dan A. rancens pada proses asetifikasi dan khamir Saccharomyces cerevisiae var. ellipsoideus pada proses alkoholisasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa asam cuka yang dihasilkan A. aceti (3,25 %) dan A. rancens (3,48 %) tidak berbeda nyata pada db = 0,05 dengan uji anava l faktor. Hasil uji pengaruh suhu serta uji cita rasa yang dilakukan oleh 2 orang membuktikan bahwa A. rancens lebih tahan suhu tinggi (40 C) serta mempunyai aroma dan rasa asam cuka yang relatif lebih baik dibandingkan asam cuka yang dihasilkan A. aceti. Uji sifat biokimia menyimpulkan bahwa A. aceti dan A. rancens memang berbeda dan harus dipisahkan.

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan air kelapa untuk fermentsi asam cuka, sebaiknya menggunakan A. rancens sebagai inokulumnya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suasono Iman Santoso
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Iman Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Severe perineal tears are usually caused by vaginal delivery serious complications. Data on the incidence trend of severe degree perineum tears in Indonesia and the associated risk factors are still limited. Therefore, we conducted a study to identify trends in incidence of 3rd and 4th degree perineal tears as well as risk factors related in Indonesia. Our research is a cross sectional study hospital-based observational. Data obtained from medical records including data from all pregnant women who deliver at the RSCM and experience 3rd and 4th degree perineal tears between in 2011 and 2014. Other variables measured in this study are characteristic data demographics, baby's birth weight, maternal age, parity and mode of delivery. Data were analyzed with SPSS version 20.0 for MAC computers with univariate, bivariate and multivariate analysis. Results research shows an increasing trend in incidence, but the increase is not consistent for a certain time and obtained a different incidence trend between subjects with varying degrees of perineal tears. The only significant risk factor related to degree 3 and 4 perineal tears is multiparity. Six other factors found to be insignificant, namely maternal age, gestational age, length of time of two deliveries, method labor, neonatal birth weight and episiotomy. In conclusion, there is a trend the incidence of grade 3 and 4 perineal tears is increasing, although this increase is not consistent. In addition, multiparity is the only factor that is significantly related with 3rd and 4th degree perineal tears
ABSTRACT
ir mata perineum yang parah biasanya disebabkan oleh persalinan pervaginam komplikasi serius. Data tentang tren kejadian robekan perineum derajat berat di Indonesia dan faktor risiko terkait masih terbatas. Karena itu, kami melakukan penelitian untuk mengidentifikasi tren insiden robekan perineum derajat 3 dan 4 serta faktor risiko yang terkait di Indonesia. Penelitian kami adalah penelitian cross sectional observasional berbasis rumah sakit. Data diperoleh dari rekam medis termasuk data dari semua wanita hamil yang melahirkan di RSCM dan mengalami robekan perineum derajat 3 dan 4 antara tahun 2011 dan 2014. Variabel lain yang diukur dalam penelitian ini adalah demografi data karakteristik, berat lahir bayi, usia ibu, paritas dan cara persalinan. Data dianalisis dengan SPSS versi 20.0 untuk komputer MAC dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan tren peningkatan dalam insiden, tetapi peningkatannya tidak konsisten untuk waktu tertentu dan memperoleh tren kejadian yang berbeda antara subjek dengan berbagai derajat air mata perineum. Satu-satunya faktor risiko signifikan yang terkait dengan derajat 3 dan 4 robekan perineum adalah multiparitas. Enam faktor lain yang ditemukan tidak signifikan, yaitu usia ibu, usia kehamilan, lamanya persalinan, metode persalinan, berat lahir neonatal dan episiotomi. Sebagai kesimpulan, ada kecenderungan bahwa insiden robekan perineum grade 3 dan 4 meningkat, meskipun peningkatan ini tidak konsisten. Selain itu, multiparitas adalah satu-satunya faktor yang secara signifikan terkait dengan robekan perineum derajat 3 dan 4
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>