Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Santosa Sukardi
"ABSTRAK
Disertasi ini mengkaji masalah pengembangan secara sengaja lapisan antreprenur dalam rangka pembangunan nasional jangka panjang tahap ke dua, khususnya masalah peningkatan efektivitas pribadiantreprenur melalui pendidikan dan pelatihan calon antreprenur di Indonesia.
Kajian disertasi menunjukkan meningkatnya jumlah antreprenur berhasil menciptakan kesempatan lapangan kerja serta penyerapan angkatan kerja dan menunjang lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.
Sementara itu usaha peningkatan lapisan . antreprenur melalui pendidikan dan pelatihan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan karena belum ditemukannya satu bentuk pendidikan dan pelatihan calon antreprenur yang dapat dijadikan model untuk ditiru dan dilaksanakan secara terbaru. Pendidikan dan pelatihan yang berlangsung dewasa ini belum memadukan tiga unsur yang sangat diperlukan yaitu unsur kebutuhan untuk terjun dalam dunia antreprenur, pengetahuan dan teori yang diperlukan untuk mengelola perusahaan dan kesempatan memecahkan masalahmasalah berusaha dalam kondisi nyata.
Kajian disertasi menemukan bahwa calon antreprenur dapat mempelajari keberhasilan seorang antreprenur melalui tingkah laku mereka dalam kegiatan sehari-hari di perusahaan yang mereka rintis. Selanjutnya tingkahlaku antreprenur berhasil menampilkan karakteristik tertentu yang menjadi sifat-sifat mereka (traits).
oleh karena itu kajian mengenai proses belajar mengajar untuk membentuk sifat-sifat tadi menjadi sangat relevan dan merupakan suatu yang berguna bagi penelitian psikologi. Untuk mendekati masalah belajar mengajar ini penelitian mengacu pada model teori yang dikembangka oleh Mc. Clelland tentang perubahan tingkahlaku calon antreprenur. Selain teori itu, penelitian juga mengacu pada teori-teori pelatihan antreprenur yang dikembangkan oleh Churchill, Hills, Ronstadt, Vesper dan Brockhause, serta teori gaya belajar untuk merubah tingkahlaku dari Bandura .dan Kolb. Pembahasan tentang sifat-sifat antreprenur mengacu pada teori sifat (traits) dari Allport.
Bentuk pendidikan dan pelatihan antreprenur yang memadukan unsur kebutuhan, pengetahuan dan teori, kesempatan memecahkan masalah dalam kondisi nyata dilaksanakan oleh Akademi Wiraswasta Dewantara yang mempergunakan proses belajar mengajar partisipatif dalam bentuk-bentuk kuliah, panduan, praktikum laboratorium dan praktek lapangan.
Untuk mengkaji efek proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh Akademi Wiraswasta Dewantara digunakan rancangan program evaluasi serta menggunakan instrumen pengukuran entrepreneur traits yang disusun pada tahun 1990. (P.T.E.P.'90). Instrumen ini mengukur sifat-sifat antreprenur yaitu sifat instrumental, kerja keras, luwes bergaul, prestatif, swa-kendali (personal control), pengambilan risiko, yakin diri, inovatif, dan mandiri.
Dari penelitian ini telah diperoleh hasil yang panting yaitu :
Pertama, keikutsertaan calon antreprenur dalam pendidikan dan pelatihan pembentukan sifat-sifat antreprenur yang dilaksanakan di Akademi Wiraswasta Dewantara, berpengaruh terhadap terbentuknya sifat-sifat antreprenur itu."
1991
D340
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Santosa Sukardi
"Riset ini dilatarbelakangi oleh rusaknya kondisi DAS Citarum temasuk Sub DAS Cisokan dan adanya penduduk khususnya petani yang mengalami rawan pangan. Permasalahan yang dihadapi adalah adanya kesenjangan antara upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan dengan kegiatan pertanian soot ini. Tujuan riset ini adalah untuk menentukan model agroforestri berkelanjutan yang sesuai dengan kondisi Sub DAS Cisokan untuk mendukung ketahanan pangan. Pendekatan riset adalah.kuantitatif dengan metode utama survei. Analisis dilakukan. dengan mengolah data spasial dan numerik, baik data primer maupun sekunder serta permodelan. Hasil riset memperlihatkan bahwa mayoritas petani di Sub DAS Cisokan tidak termasuk tahan pangan, secara kuantitatif status sistem agroforestri kurang berkelanjutan dan model agroforestri yang berkelanjutan adalah yang mengkombinasikan tanarnan pangan berbentuk pohon, tanaman semusim dan hewan temak besar dan ikan. Pengembangan agroforestri perlu mempertimbangkan tata ruang wilayah dan penutupan/penggunaan lahan. Pengembangan pertanian monokultur sebaiknya sangat dibatasi karen a tidak sesuai dengan kaidah ilmu lingkungan. Pengembangan agroforestri harus mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

The background of the research is Citatum watershed including Cisokan sub watershed very bad condition as well as local people food shortage. The problemis the gap between food needs fulfilment efforts and sustainable environment management in one hand and agricultural practices on the other. Objective of the research is to define sustainable agroforestry model which suitable with Cisokan sub watershed condition to support food resiJience. Research approach is quantitative and survey is the main method. Data analysis was done by processing both data spatial and numeric, followed by modelling. The result of the research shows that majority of the farmers are not classified as food secured, quantitatively agroforestry is less sustainable and agoforestry model can support food resilience if combining food trees, annual crops, livestock and freshwater fisheries. Agroforestry development should consider provincial spatial plan and existing land use/land cover. It is recommended to limit monoculture agriculture since it is not in line with environment sustainability principles. Agroforestry development should consider social, economical and ecological aspects.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library