Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilwa Nuzul Rahma
"ABSTRAK
Pengendalian jumlah uang beredar adalah salah satu sasaran
operaslonal dalam kebijakan moneter selain tingkat suku bunga. Menurut
kajian Bank Indonesia, jumlah uang beredar sudah tidak memberikan
pengaruh yang kuat terhadap sasaran akhir.
Paper ini ingin melakukan evaluasi kebijakan moneter berdasarkan
pengendalian jumlah uang yang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series periode triwulan I
tahun 1990 hingga triwulan II tahun 2005. Evaluasi kebijakan moneter
tersebut berdasarkan model rational expectation dan money supply feedback
rule.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ternyata di Indonesia, kebijakan
moneter dengan pengendalian jumlah uang beredar yang dapat diantisipasi
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan output. Sedangkan kebijakan
moneter yang tidak dapat diantisipasi tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan output. Namun setelah terjadinya krisis hubungan jumlah uang
beredar dengan output melemah. Hasil penelitian ini mendukung kebijakan
Bank Indonesia untuk mengganti kebijakan moneter dengan pengendalian
jumlah uang beredar dengan kebijakan moneter yang leblh tepat."
2008
T21175
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilwa Nuzul Rahma
"ABSTRAK
Penelitian ini mengembangkan permodelan gelembung harga saham rasional dan irasional menggunakan model state-space dengan markov switching. Gelembung harga saham merupakan unobserved variable yang dapat ditentukan dengan pendekatan teori ekspektasi rasional dimana dalam penelitian ini gelembung harga saham ditentukan oleh informasi ekstraneus yang terdiri dari faktor eksternal dow jones Index dan Hangseng Index dan faktor internal faktor politik dan keamanan . Untuk menganalisis unobserved variable tersebut digunakan model state-space yaitu Kalman Filter. Selain itu gelembung harga saham dapat megalami perubahan struktural yang juga bersifat unobserved yaitu adanya gelembung harga saham irasional. Dikarenakan gelembung irasional juga bersifat unobserved maka digunakan model markov switching.Untuk melihat bagaimana model state space dengan markow switching bekerja, penelitian ini menerapkan model tersebut pada data harga saham Indonesia periode Januari 1989 hingga Desember 2013. Hasil estimasi model menunjukan bahwa DJIA berpengaruh positif signifikan terhadap gelembung harga saham di Indonesia, sedangkan HSI tidak berpengaruh signifikan. Dari faktor internal, faktor politik berpengaruh negatif signifikan terhadap gelembung harga saham di Indonesia, sedangkan faktor keamanan tidak berpengaruh signifikan. Dengan permodelan ini, gelembung harga saham rasional dan irasional dapat di identifikasi di pasar modal Indonesia namun gelembung harga saham tidak terjadi setiap tahun selama periode penelitian.

ABSTRACT
This paper develops a model of rational and irrational stock price bubbles using State Space Model with Markov Switching. Stock price bubbles are the unobserved variables that can be determined with rational expectations theory approach, which in this study is determined by stock price bubbles extraneous information consisting of external factors Dow Jones Index and the Hang Seng Index and internal factors political and security factors . A state space model, Kalman filter, is used to analyze this unobserved variables. Stock price bubbles may undergo structural changes that are also unobserved, namely the irrational stock price bubble. Thus, due to this unobserved nature, the Markov switching model is used to analyze this unobserved structural changes. To see how the model state space with Markov switching works, this study applies the model to the Indonesian stock price data from the period of January 1989 to December 2013. The result of the model estimation shows that the external factor, DJIA has significant positive effects, whereas HSI has no significant effect on the stock price bubble in Indonesia. The result from internal factors shows that a political factor has significant negative effect, whereas the safety factor has no significant effect on the stock price bubble in Indonesia. Furthermore, this model could help identify the rational and irrational stock price bubble in the Indonesian stock market, nonetheless, this stock price bubbles do not occur every year during the study period."
2015
D1719
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library