Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilma Wulansari Hasdiansa
Abstrak :
Cause-related Marketing (CRM) semakin popular karena perkembangan media sosial dapat membantu menyebarkan informasi dan konten dari perusahaan ke banyak auidience. CRM termasuk program CSR yang memberikan bantuan kepada pihak tertentu saat konsumen membeli produk CRM. Kesuksesan penerapan CRM memberi manfaat kepada perusahaan dalam bentuk attitude dan reputasi, kepada cause yang dibantu dan konsumen sendiri. Oleh karena itu penerapan CRM menjadi lebih kompetitif antar brand, sehingga penting bagi pemasar untuk memahami strategi dalam merancang program CRM yang efektif. Penelitian ini membahas tentang perbandingan penerapan strategi CRM yang dilakukan oleh luxury brand maupun non-luxury brand yaitu visibilitas kampanye dan donation proximity terhadap evaluasi konsumen berupa brand attitude, willingness to publish dan referral intention. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2 yaitu brand level (luxury vs. non-luxury) x visibilitas (conspicuous vs. non-conspicuous) x donation proximity (national vs. international) dengan juga menguji pengaruh perceived quality dan brand familiarity terhadap evaluasi konsumen. Hasil ANCOVA dan MANCOVA yang digunakan untuk menguji perbedaan evaluasi antar 8 kombinasi strategi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efek penerapan strategi visibilitas, donation proximity dan brand level terhadap evaluasi konsumen. Kombinasi strategi luxury brand, conspicuous campaign dan national donation menghasilkan brand attitude, willingness to publish dan referral intention paling tinggi. ......Cause-related marketing (CRM) is increasingly popular because the development of social media enables the firm to spread marketing content to many audiences. CRM is a form of CSR program that assists a cause when customers purchase goods from CRM program. Successful implementation of CRM benefits the company, the helping cause and the consumers themselves. Therefore, CRM implementation becomes more competitive amongst brands; thus, marketers need to consider strategies when developing a CRM program. This research examines the contrast of how brands execute techniques in running CRM, including campaign visibility and the donation proximity to customer assessments. The research method used is an experiment with a factorial design of 2x2x2, namely brand level (luxury vs. non-luxury) x visibility (conspicuous vs. non-conspicuous) x donation proximity (national vs. international) by also testing the effect of perceived quality and brand familiarity. ANCOVA and MANCOVA used to test the differences in responses between 8 combinations of strategies show that there are differences in the effect of applying the strategies to consumer assessments. The combination of luxury brand strategy, conspicuous campaign, and national donation results in the highest value of brand attitude, willingness to publish, and referral intention.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Wulansari Hasdiansa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana kecemburuan merek memengaruhi motivasi konsumen untuk membayar harga premium untuk merek tertentu. Penelitian ini juga menguji bagaimana brand love dan materialisme memengaruhi kesediaan calon pelanggan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk sebuah merek yang mereka inginkan. Survei dilakukan secara online di 3 kota di Indonesia: Jabodetabek, Surabaya, dan Makassar. Subjek penelitian ini adalah pelanggan potensial luxury fashion brand yaitu Coach. Coach digunakan sebagai objek penelitian berdasarkan hasil studi penentuan objek yang dilakukan terlebih dahulu. Pelanggan potensial adalah mereka yang tidak memiliki tas produk dari merek Coach yang mereka inginkan dan sukai, tetapi mereka melihat bahwa orang lain seperti teman atau tetangga mereka sudah memiliki merek tersebut. Data dikumpulkan dari 413 responden dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling SEM untuk menguji 5 hipotesis penelitian. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kecemburuan merek, cinta merek dan materialisme memiliki pengaruh positif terhadap keinginan membayar premium. Hasil penelitian juga memberikan masukan bagi penerapan praktik pemasaran dengan membangkitkan strategi jealousy-inducing dan nilai materialistis dalam program komunikasi pemasaran.
This study attempts to explain how brand jealousy influences the motivation of consumers to pay premium prices to specific fashion luxury brands. This paper also examines whether brand love and materialism will affect willingness to pay premium. Survey was conducted online in 3 cities in Indonesia Surabaya, Makassar and Jabodetabek. The subjects of this research are the potential customer of luxury fashion brand, which is Coach. The potential customers are those who do not have bag from Coach, the brand that they want, but they know and see that others already own the brand. The data were collected from 413 respondents and were analyse using structural equation modelling to test 5 research hypotheses. The findings of this research reveal that brand jealousy, brand love and materialism have a positive influence on willingness to pay premium. The results also ensure applicable insights for marketing practitioners to motivate potential customers pay premium prices to specific brands by evoking jealousy inducing strategies and materialistic values in their marketing communication programs.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library