Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikrimah
"Terapi kanker mennggunakan medan listrik telah dikembangkan sebelumnya. Terapi ini bekerja berdasarkan prinsip polarisasi sel kanker yang sedang membelah ketika diberi medan listrik dalam waktu tertentu. Dalam penelitian ini telah dilakukan uji in-vitro pada sel kanker raji dan sel normal limfosit. Sel ditanam pada 96 microplate kemudian diberi perlakuan input medan listrik dengan variasi frekuensi (250 Hz & 100 kHz), tegangan (20V, 30V, 50V), jenis sinyal (kotak dan sinusoidal) dana lama perlakuan (0 jam, 48 jam, 96 jam dan 144 jam). Setelah sel diberi perlakuan, jumlah sel dihitung menggunakan Hemocytometer untuk morfologi sel dan MTT untuk pewarnaan sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan listrik berpengaruh pada pertumbuhan sel (menginduksi). Pada sel limfosit pengaruh medan listrik dapat terlihat secara signifikan pada jam ke-48. Akan tetapi, pada sel raji pengaruh medan listrik baru dapat terlihat setelah perlakuan 96 jam. Input medan listrik optimal untuk dapat memberi efek letal (cidera) pada sel raji tanpa berpangaruh toxic pada sel normal yaitu medan listrik sinyal kotak 20 volt dengan frekuensi 100 kHz.

Cancer therapy using electric fields have been developed previously. It works based on polarized division cancer cells when exposed by electric field in a certain time. In this study, raji and lymphocyte cells in-vitro exposed to an external electrical field has been done. Cultured cells on 96 microplate then given electric field treatment with variety input of frequency (250 Hz and 100 kHz), voltage (20 V, 30 V, and 50 V), the signal type (square and sine), and time treatment (0 hours, 48 hours, 96 hours, and 144 hours). Calculation of number cells method using Hemocytometer and MTT for cell morphology and cell staining absorption, respectively. The results show that electric field can induce cells. The influence of an electric field in lymphocyte cells show significant effect after 48-hours treatment, yet raji cells can only be seen after 96-hours treatment. The optimal treatment of the electric field to be able provide lethal effects in raji cells without toxic effect in normal cells is input square signal 20 Volt and 100 kHz.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Ikrimah
"Jenis alat tangkap bagan yang digunakan nelayan di Teluk Palabuhanratu terus meningkat dari waktu ke waktu, dari alat tangkap bagan rakit hingga perahu. Jumlah alat tangkap bagan di Teluk Palabuhanratu berjumlah sekitar 500 unit pada tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan distribusi temporal alat tangkap bagan di Teluk Pelabuhan Ratu pada bulan basah dan bulan kering tahun 2019 dan mengetahui distribusi spasial alat tangkap bagan pada kondisi Oseanografis di Teluk Pelabuhan Ratu. Parameter Oseanografis yang digunakan dalam penelitian ini adalah salinitas, klorofil-a, suhu permukaan laut, arus laut, dan kedalaman. Penelitian ini menggunakan aplikasi Google Earth untuk menandai lokasi alat tangkap bagan. Citra satelit tambahan dari sensor Landsat 8 OLI-TIRS diterapkan untuk menghasilkan peta salinitas permukaan laut, SST, dan klorofil-a. Alat tangkap bagan sebagian besar tersebar di perairan dangkal (kedalaman air antara 40 hingga 100 meter). Konsentrasi klorofil-a, salinitas permukaan laut, SPL, dan kedalaman air merupakan ciri oseanografi yang paling signifikan mempengaruhi jumlah alat tangkap bagan selama dua periode (bulan basah dan bulan kering).

The types of charting gear being utilized by fisher in Palabuhanratu Bay are improving over time. From the raft lift-nets to the boat charting equipment. According to local authorization in fish gathering or PPI, the number of chart fishing gear in Palabuhanratu Bay is around 500 pieces in 2019. The goals of this study are to analyze the spatial distribution of lift net fishing devices during the dry and rainy months and determine the oceanographic features that are might influencing the spread. Some oceanographic parameters being employed include sea surface salinity, sea surface temperature (SST), water current, water depth, and chlorophyll-a concentration. This study uses images from the Google Earth application to mark the location of the lift net fishing devices. Additional satellite imageries from Landsat 8 OLI-TIRS sensors applied to generate sea surface salinity, SST, and chlorophyll-a maps. The lift net fishing devices are mostly distributed in shallow water (water depth between 40 to 100 meters). The chlorophyll-a concentration, sea surface salinity, SST, and water depth the most significant oceanographic features influencing the number of lift net fishing devices during both seasons (dry and rainy months)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library