Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Ignatius Eko Widijanto
Abstrak :
Dalam rangka mengantisipasi tingkat pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi pihak Otorita Batam membangun kawasan rumah susun layak huni yang berada di sekitar lokasi industri, hal ini dilakukan untuk menekan maraknya pembangunan rumah liar (roli) disekitar kawasan industri tersebut Dalam satu areal kawasan rumah susun direncanakan dibangun sebanyak 50 twinblok yang dibangun secara bertahap selama 6 tahun. Tiap tahunnya dibangun sebanyak 6 sampai 10 twinblok dalam satu areal kawasan rumah susun tersebut Tiap l unit twinbloknya terdiri dari 2 gedung 4 lantai yang dihubungkan dengan selasar sebagai tangga utama tiap lantai dalam 1 gedung terdiri dari & Unit hunian dengan ukuran3,5 m x 6 m (type 21). Dilihat dari bentuknya yang standard dan typical serta dibangun dalam jumlah missal maka pihak owner memandang bahwa sistem pracetak sebagai solusi tcrbaik dibandingkan sistem konvensional cast insftu). Aplikasi teknologi pracetak dengan sendirinya akan menekan biaya bekisting dan mengurangi pemakaian jumlah tenaga kerja di lokasi proyek, yang tentunya jugn akan berpengaruh pada pengurangan biaya konstruksi, hal lain yang menonjol dari penggunaan beton pencetak adalah mutu pekerjaan akan lebih baik dan terkontrol meskipun dalam jumlah yang cukup banyak serta waktu pelaksanaan yang relatip lebih cepat. Ada beberapa sistem praktek yang sudah diterapkan di lndonesia, dinntaranya Sistem BRESPHAKA (Beton Rekayasa Elen1en Struktur Prncetak Hutama Karya), yaitu sistcm struktur pracetak model open Frame yang terdiri dari elemen pracetak kolom balok dna plat lantai dengnn mengguMkan bahan beton normal Slntktural. Maksud dari pcnnlisan ini untuk mcmbandingkan komponen biaya dan waktu pelaksanaan antara beton pracetak Sistem BRESPHAKA dcngnn Sistcm Konvcnsional (cast insitu) pndn Proyek Pcmbangunan Rumah Susun Sewa Di Pulau Batam
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35688
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library