Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ichwan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi generasi milenial di DKI Jakarta untuk berinvestasi melalui peer to peer (P2P) lending. Penelitian ini menggunakan pendekatan technology acceptance model (TAM) dan dianalisis menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dan regresi logistik untuk melihat pengaruh variabel sosio demografis (gender, agama, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan) terhadap minat berinvestasi melalui peer to peer (P2P) lending. Responden dalam penelitian ini adalah 400 generasi milenial yang berdomisili di DKI Jakarta dan belum pernah berinvestasi melalui teknologi finansial tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan minat berinvestasi di peer to peer (P2P) lending berkorelasi positif dan sangat dipengaruhi oleh variabel sikap, variabel sikap dipengaruhi oleh variabel persepsi kemudahan, pengetahuan, dan kepercayaan. Berdasarkan faktor sosio demografis kelompok yang paling berminat untuk berinvestasi melalui peer to peer (P2P) lending adalah gender laki-laki, belum menikah, bekerja di sektor swasta, memiliki pendidikan tinggi, berpendapatan besar dan mayoritas yang beragama islam. ...... This study aims to analyze the factors that influence millennials in DKI Jakarta to be lender in peer to peer (P2P) lending. This study used the technology acceptance model (TAM) approach. The study use structural equation modeling (SEM) and logistic regression methods to see the influence of socio-demographic variables (gender, religion, marital status, education, employment, religion and income) on investment intention through peer to peer (P2P) lending. The respondents in this study is 400 millenials who live in DKI Jakarta and have never invested through this financial technology. The results of this study indicate that intention to invest in peer to peer (P2P) lending is positively correlated and influenced by attitude variables. Attitude variables depend on variables of perceived ease of use, knowledge and trust. Based on the socio-demographic factors of the groups most interested in investing through peer to peer (P2P) lending are male, unmarried, work in the private sector, obtain higher education, obtain large income and Muslim.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Isrok Ichwan
Abstrak :
Jenis-jenis penghasilan tertentu yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh 1984 telah berubah. Semula hanya penghasilan dari bunga deposito dan tabungan lainnya, kemudian menjadi empat macam jenis penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh 1994. Keberadaan PPh final, sebagai tindak lanjut atas perubahan tersebut, dalam perkembangannya telah memberikan kesederhanaan baik bagi wajib pajak maupun bagi fiskus. Namun, pengertian kesederhanaan hanya berkaitan dengan kesederhanaan dalam sistem dan prosedur pembayaran atau pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga (witholding). Sedangkan kesederhanaan dalam arti undang-undang tidak demikian adanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Pajak Penghasilan, Direktur Peraturan Perpajakan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa, dan Wajib Pajak serta penelitian pada praktik yang sesungguhnya, dari segi asas keadilan (equality), PPh final ini sangat tidak adil karena keadilan mensyaratkan terhadap Wajib Pajak yang mempunyai kemampuan ekonomis yang sama dikenakan pajak yang sama dan terhadap Wajib Pajak yang berbeda kemampuan ekonomisnya dikenakan pajak yang berbeda setara dengan perbedaan tersebut. Akan tetapi, sebagai upaya untuk mengurangi rasa ketidakadilan, peraturan pemerintah telah memberikan pilihan kepada wajib pajak untuk tetap memilih menggunakan tarif umum PPh (tarif Pasal 17 UU PPh) jika wajib pajak tidak menggunakan kemudahan yang diatur dalam peraturan pemerintah. Kemudahan PPh final bagi wajib pajak adalah wajib pajak tidak perlu menggabungkan penghasilan yang telah dikenakan PPh final dengan penghasilan lainnnya, dan juga wajib pajak tidak perlu menghitung berapa keuntungan yang diperolehnya. Akan tetapi, wajib pajak tetap mempunyai kewajiban melaporkannya dalam SPT Tahunan. Sedangkan bagi fiskus, kemudahan ini wujud dalam pelaksanaan dan pengawasannya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ichwan
Abstrak :
Demikian besarnya pengaruh pers terhadap berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sosial dan politik. Pemerintah Militer Jepang sangat bersungguh-sungguh memanfaatkan pers, dalam hal ini surat kabar Asia Raya. Guna membujuk serta menanamkan citra positif Jepang terhadap rakyat Indonesia, surat kabar Asia Raya menggunakan berita utama dalam berbagai siasat propaganda. Pada tahun pertama masa pendudukan Jepang, surat kabar Asia Raya cenderung menggunakan siasat Bandwagon Technique dengan mengangkat tema keunggulan Angkatan Daratnya di daratan Asia. Tahun ke dua, kecenderungan penggunaan siasat masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu Bandwagon Technique dengan tema Keperkasaan Armada Laut Jepang. Tahun ke tiga pun masih cenderung menggunakan siasat Bandwagon Technique dengan mengangkat tema keunggulan pasukan udara. Memasuki tahun 1945 masih. menggunakan siasat Bandwagon Technique. Pada saat-saat menjelang berakhir masa pendudukan, propagandis lebih menonjolkan hasil-hasil peperangan, dengan mendramatisir peristiwa yang diderita lawan dalam pertempuran di Pasifik. Selain penggunaan berita utama, sisi lain dari surat kabar Asia Raya juga tidak kalah penting dimanfaatkan oleh propagandis dalam membentuk citra positif bagi rakyat. Melalui artikel dan tulisan lainnya dalam Asia Raya para propagandis dan jurnalis nasional berhasil menyadarkan rakyat Indonesia dari belenggu penjajah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Ichwan
Abstrak :
Latar belakang : Analgesia subarachnoid disertai pemberian obat sedasi secara infus kontinyu memberikan efek sedasi, amnesia dan ansiolisis yang dapat diprediksi mula kerja,pemulihan,efek samping yang minimal sehingga pasien merasa lebih aman, nyaman setelah dilakukan prosedur pembedahan yang merupakan bagian teknik layanan anestesi bermonitor (Monitored Anesthesia Care, MAC) Metode : 98 pasien usia 15-60 tahun dengan klasifikasi ASA 1-II yang akan menjalani operasi abdomen tengah kebawah dibagi dalam 2 kelompok dengan analgesia subarachnoid dan pemberian infusi propofol bolus 0,5 mg/kg pemeliharaan 35 Fig/kg/menit dan infusi midazolam bolus 0,05 mg/kg pemeliharaan 0,35 µg/kg/menit, kemudian dinilai keefektifan sedasi, amnesia, ansiolisis Berta dimonitor perubahan hemodinamik dan efek samping yang terjadi. Hasil : Keefektifan tingkat sedasi kelompok propofol pads menit ke 60 sebesar 72,9% dan kelompok midazolam 77,1%,dengan uji statistik (p>0,05) Untuk tingkat kecemasan kelompok propofol pada menit ke 15 pasien berkurang kecemasan sebesar 91,7% dan kelompok midazolam sebesar 93,7%,dengan uji statistik (p>0,05).Amnesia yang terjadi pada kelompok propofol sebanyak 16,7% dan kelompok midazolam 54,2%,dengan uji statistik (p<0,05). Kestabilan hemodinamik kedua kelompok bail( dan efek samping yang terjadi tidak berbeda bermakna (p>0,05),kecuali pada kelompok propofol cenderung dapat mengurangi mual dan muntah (p=0,056}. Kesimpulan : Pemberian infusi pmpofol 0,5 mg/kg pemeliharaan 35 µg/kg/menit tidak lebih efektif dalam memberikan efek sedasi, ansiolisis dibanding infusi midazolam 0,05 mg/kg pemeliharaan 0,35 µg/kg/menit. Efek amnesia lebih unggul pada kelompok midazolarn dibanding kelompok propofol.
Background: In addition to Subarachnoid analgesia, giving sedation infusion continously will affect sedation effect, amnesia, and anti-anxiety. The process can predict starting time, recovery, minimum side effects, in order to obtain securability, and comfortability of patients. It is important to the patients after undergo surgical operation using Monitored Anesthesia Care (MAC). Methods: Samples consist of 98 patients of 15-60 year age which conform ASA I-11 classifications. The patients underwent lower abdominal surgery and lower extremity_ The patients were divided into 2 groups. The First group was treated using subarachnoid analgesia, bolus propofol infusion at 0.5 mg/kg, and maintenance at 35 p.g/kglminute. The second group was treated using subarachnoid analgesia, bolus midazolam infusion at 0.05 mg/kg, and maintenance at 0,35 fig/kg/minute. After that, the value of sedation effectiveness, amnesia, and anti-anxiety were investigated. Also, hemodinamic value and side effects were monitored. Results: Sedation score effectiveness of propofol group at sixtieth minute was 72.9% and that of midazolam group was 77.1% (using statistical test with p > 0.05). For anxiety score, the value of propofol group, at fifteenth minute, reduce into 91.7% and that of midazolam group became 93.7% (using statistical test with p > 0.05). The value of Amnesia of propofol group was 16.7% and that of midazolam group was 542% (using statistical test with p < 0.05). Hemodinamical stability of both groups was good. Side effect occurs was not different (at p > 0.05), except for propofol group tends to reduce nausea and vomiting (p = 0.056). Conclusions: Giving propofol infusion at 0.5 mg/kg and maintenance at 35 p.glkg/minute was less effective in sedation effect, anti-anxiety compared to midazolam infusion at 0.05 mg/kg and maintenance at.0.35 fig/kg/minute. Amnesia effect for midazolam group better than that of propofol group.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimitry Ratulangie Ichwan
Abstrak :
Penerjemahan home secara fenomenologi cenderung berkonotasi romantik, di mana home menjadi sumber keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. Kesimpulan mengenai home ini bermasalah, mengingat bila ketiga aspek tersebut sudah tidak ada di tempat yang kita nobatkan sebagai sumber privasi maksimal, home akan menghilang. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode interpretasi peleburan cakrawala ini melihat bagaimana home dapat dicermati melalui pemahaman fenomenologi dan naturalisme, sebuah pendekatan baru yang mempertimbangkan hukum alam dalam penghayatan manusia terhadap ruangwaktu tertentu. Melalui pendekatan ini, home terbentuk melalui hubungan positif antara seorang subjek dengan sebuah tempat di ruangwaktu tertentu. Memori dan pengalaman subjek terhadap tempat memperboleh gelembung home yang selalu dibawa oleh manusia melebur dengan gelembung yang ada di lingkungan. Semakin banyaknya peleburan gelembung yang terjadi, subjek akan memiliki akses ke waktu yang lebih variatif. Dengan itu, melalui perspektif fenomeno-naturalis ini, home dilihat sebagai sebuah gelembung yang bersifat dinamis, transformatif, serta memiliki kemampuan untuk merumahkan keberadaan fisik maupun metafisik. ......A phenomenological interpretation of home is usually done in a romantic manner, in which home is thought to be a source of safety, comfort, and security. This conclusion of home is problematic, considering that if all of these components do not exist in a certain place, home will dissipate. This research, which was conducted by using fusion of horizon method, aims to see if the concept of home can be understood through a new approach which weighs in natural law in human perception towards a certain spacetime. Through this method, home is formed via positive connection between a subject with a certain place in a certain space time. The memories and experience of a subject towards a place allows their home bubble that is always carried by them to merge with the bubbles present in the environment. The more frequent this merger happens, the subject will have access to more time. Hence, through this phenomeno-naturalistic perspective, home is defined as a bubble that is dynamic, transformative, and has the ability to house physical and metaphysical entities.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Mutiasari Ichwan
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan kurs mata uimg dollar terhadap mata uang rupiah yang begitu cepat sejak 1997 menimbulkan suatu masalah besar bagi perusahaan, yaitu terjadinya peningkatan utang perusahaan dalam rupiah. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak melakukan proteksi terhadap utang mereka (hedging). Pada zaman Orde Baru perusahaan diperkenankan mengambil utang luar negeri karena terdapatnya kelangkaan dana investasi dalam negeri dan tingginya tingkat suku bunga dalam negeri. Perusahaan mencari dana luar negeri khususnya dolar dengan tingkat suku bunga relatif rendah.

Selain masalah peningkatan nilai utang dalam rupiah tersebut, perusahaan juga menghadapi masalah bahwa utang-utang tersebut akan jatuh tempo dalam waktu yang relatif singkat. Masalah menjadi semakin rumit karena perusahaan juga menginvestasikan utang jangka pendeknya ke dalam proyek jangka panjangnya. Masalah ini menimbulkan mis-matched cash flow perusahaan yang berakibat perusahaan tidak dapat melunasi utangnya, baik itu utang bank jangka pendek maupun utang bank jangka panjang dalam rupiah dan US Dollar.

Krisis moneter yang terjadi ini sangat memberatkan perusahaan yang ada di negara-negara berkembang seperti Indonesia ini~ karena kesulitan untuk beroperasi tetapi tetap harus melunasi kewajibannya dengan membayar utang yang ada. Untuk menghindari hilangnya kepercayaan kreditor asing dan persepsi kreditor asing bahwa sebagian besar perusahaan di Indonesia tidak layak kredit, maka pemerintah membentuk suatu lembaga yang memprakarsai usaha penyelesaian utang swasta tersebut. Pemerintah membentuk Indonesian Debt Restructuring Agency atau INDRA yang kemudian mengeluarkan skim INDRA disusul den~n Prakarsa Jakarta atau Jakarta Initiative.

INDRA yang dibentuk pemerintah pada bulan Juli 1998, dengan tugas mengusahakan restruki.urisasi utang perusahaan swasta. Sedangkan Prakarsa Jakarta bertugas merancang suatu mekanisme penyelesaian utang. Sejak mulai dirancangkannya sampai dengan saat ini, skim INDRA tersebut dan Prakarsa ternyata hanya sedikit diikuti oleh perusahaan-perusahaan.

PT. X telah melakukan restrukturisasi utang dengan bantuan Joint Century Finance Limited ("JCFL") atas utang bank BNI 1946 dan BoA, perusahaan dapat melakukan pemilihan alternative strategi yang terbaik untuk melakukan restrukturisasi utang tersebut. Pemilihan altematif dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria seperti tujuan utama perusahaan, kebijakan intern manajemen perusahaan, cash out flow .

Di dalam evaluasi tersebut ternyata perusahaan lebih. baik melakukan restrukturisasi utang dengan pola pengalihan utang menjadi saham (debt to equity). Walaupun sulit, tetapi usaha ini masih dimungkinkan untuk dilaksanakan manajemen PT. X. Altematif kedua adalah sebaiknya PT. X melakukan restrukturisasi utang berdasarkan Prakarsa Jakarta.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Ichwan
Abstrak :
Penerapan konsep manajemen mutu seperti Lean Six Sigma mulai diterapkan dalam industri jasa seperti pada industri telekomunikasi. Tesis ini dilakukan untuk menganalisis penerapan konsep Lean Six Sigma pada operator telekomunikasi dengan melihat kapabilitas proses BTS melalui kinerja Call Setup Success Rate (CSSR) dan Call Drop Rate (CDR). Parameter tersebut merupakan dua parameter utama jaringan seluler. Penerapan Six Sigma pada proses perbaikan kualitas layanan seluler dilakukan agar kedua parameter tersebut dapat mencapai nilai standar yang telah ditentukan. Kinerja parameter BTS dapat dilihat berdasarkan nilai kinerja proses Ppk yang kemudian dikonversi menjadi nilai sigma. Nilai sigma terbesar yang dapat dicapai setelah dilakukan perbaikan berdasarkan penelitian ini adalah 6σ untuk parameter CSSR area Jakarta Utara. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan implementasi Six Sigma dalam proses perbaikan kualitas jaringan seluler juga dianalisis dan didapatkan bahwa faktor kepemimpinan merupakan faktor utama keberhasilan implementasi Six Sigma menurut para responden. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa kinerja BTS dan data primer yang didapatkan dari kuesioner kepada Divisi Optimisasi. ......The application of quality management concepts such as Lean Six Sigma was implemented in the service industry such as the telecommunications industry. This thesis is conducted to analyze the application of the concept of Lean Six Sigma in the telecommunications operator to see performance capability of BTS through the performance of Call Setup Success Rate (CSSR) and Call Drop Rate (CDR). These parameters are the two main parameters of the mobile cellular network. Application of Six Sigma in mobile cellular service quality improvement process is done so that these two parameters can achieve a standard value that has been determined before. Performance parameters of BTS can be seen by Ppk process performance values which then converted into a sigma value. The largest sigma value that can be achieved after improvement process by this research is 6σ for CSSR parameter in North Jakarta area. The factors that determine the success of the implementation of Six Sigma in the process of improvement of the quality of mobile networks is also analyzed and found that leadership is a key factor for the successful implementation of Six Sigma according to the respondents. This study uses secondary data such as the performance of the BTS and primary data obtained from the questionnaire to the Division of Optimization.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Khairul Ichwan
Abstrak :
Penelitian ini ingin menganalisis kekalahan Ratu Ati Marliati pada pilkada Cilegon dan kemenangan Ratu Tatu Chasanah pada pilkada Kabupaten Serang. Padahal kedua petahana dari dua dinasti politik di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang memiliki beberapa kesamaan, baik latar belakang keluarga maupun dukungan politik. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang menyebabkan mereka berbeda nasib dalam pilkada serentak pada 2020 di kedua wilayah ini. Penelitian menggunakan teori boundary control Gibson (2012), dan dilengkapi dengan analisis strategi informal dan ilegal dari Buehler (2018) dan permainan tertutup (closed game) dari Behrend. Menggunakan metode kualitatif, penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor kekalahan Ratu Ati disebabkan kegagalan dalam menerapkan strategi boundary strengthening, yang kemudian diiringi dengan keberhasilan oposisi menerapkan strategi boundary opening. Faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan itu adalah ketiadaan aktor utama, konflik kepentingan elit partai, kontrol politik yang lemah, mesin politik tidak bekerja optimal, tidak ada akses terhadap elit partai di pusat, dan banyaknya kompetitor. Sedangkan faktor kemenangan Tatu Chasanah karena dia berhasil menerapkan boundary strengthening. Hal ini tampak dari besarnya dukungan partai politik, memobilisasi dukungan baik dari birokrasi maupun dari kelompok-kelompok masyarakat, sehingga mampu mengubah arena permainan menjadi tidak kompetitif. Hal ini memperkuat teori dari Gibson mengenai strategi boundary strengthening dan strategi boundary opening di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang ......This study wants to analyze the defeat of Ratu Ati Marliati in the regional elections in Cilegon and the win of Ratu Tatu Chasanah in the regional elections of the Serang Regency. Even though the two incumbents from these two political dynasties have several things in common, both from family backgrounds and political support. This happened due to several factors that caused them to have different fates in the simultaneous local elections in 2020 in these two regions. The research uses Gibson's boundary control theory (2012) and is complemented by an analysis of informal and illegal strategies from Buehler (2018) and closed games from Behrend. Using a qualitative method, this research shows that Ratu Ati's defeat was caused by the failure to apply the boundary-strengthening strategy, which was followed by the success of the opposition in implementing the boundary-opening strategy. The factors that led to the defeat were the absence of the main actors, the conflict of interests of the party elites, weak political control, the political machine did not work optimally, there was no access to party elites at the center, and there were many competitors. Besides, Tatu Chasanah's winning factor because she succeeded in implementing boundary strengthening. This can be seen from the huge support of political parties, mobilizing support from both the bureaucracy and community groups, to turn the playing field into an uncompetitive one. This strengthens Gibson's theory regarding the boundary strengthening strategy and the boundary opening strategy in Cilegon City and Serang Regency
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ichwan
Abstrak :
Tesis ini membahas Kualitas Pelayanan Publik di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap Kota Administrasi Jakarta Utara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan Metode SERVQUAL untuk mengukur kualitas pelayanan dari sektor penyedia layanan dan penerima layanan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelayanan perizinan di Unit Pelayanan Terpadu belum optimal dan menyarankan perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor kepastian waktu penyelesaian perizinan, ketepatan buka/tutup loket dan kecepatan petugas pelayanan menghadapi permintaan pelanggan. Dengan melakukan peningkatan terhadap sumber daya manusia dan peralatan pendukung serta melakukan kajian dan evaluasi terhadap prosedur pelayanan saat ini untuk menciptakan Pelayanan perizinan yang lebih cepat, mudah dan murah.
This thesis discribed about Public Service Quality at One Gate Integrated Service Unit in North Jakarta Distric Administration. The research?s type is qualitative research with SERVQUAL method for measuring quality of service providers and customers. The result of this research is One Gate Integrated Service has not been optimum yet and there are some recommendations given such as: service time frame, counter working hour, and customer service responsiveness. By developing human resource management, supporting instruments, and doing evaluation research based on existing basic procedure in order to create faster, easier, and cheaper of public services.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T 26305
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Ichwan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>