Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelitian yang disajikan dalam laporan ini dilakukan di Laboratorium IRISAUBS (Institut de Recherche en Informatique et Systèmes Aléatoires - Université de Bretagne Sud) dengan judul ?Deskripsi dan Indeksasi Citra berdasarkan Interes Poin.

Tujuan dari proyek ini adalah untuk mempelajari metode dan sistem untuk membangun suatu sistem pengindeksasian dan pencarian citra berdasarkan fitur. Tujuan dari pengindeksasian citra adalah untuk menemukan citra yang sama dari citra dari database untuk suatu query citra. Setiap citra memiliki fitur, sehingga pengindeksasian citra dapat diimplementasikan dengan membandingkan fitur citra yang diambil dari gambar. Dalam proyek ini, akan dikembangkan aplikasi pencarian kemiripan citra berdasarkan gray-level histogram, aplikasi pencarian kemiripan citra yang menggunakan metode Sobel dan pengembangan sistem ?interest point?. Untuk mendeteksi ?interest point? kita akan mengimplementasikan metode Scale Invariant Feature Transform (SIFT) pada lingkungan platform PELICAN.

Abstract
The research presented in this report were carried out in Laboratoy IRISA-UBS (Institut de Recherche en Informatique et Systèmes Aléatoires - Université de Bretagne Sud) on the subject Description and Indexation Image based on Interest Point.

The purpose of my project is to study the method and system to build a system of indexing and searching an image based on the content. The objective of image indexation is to retrieve similar images from a database image to an image query. Each image has its feature. So, the indexing of image can be implemented by comparing their feature which extracted from the image. In this project, i will develop the similarity of images based on gray-level histogram, the similarity of images using method Sobel and the system concern the interest point. For detection the interest point, we implement the method Scale Invariant Feature Transform (SIFT) under platform PELICAN.
[Depok, Depok]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31136
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan
Abstrak :
Metana dan karbon dioksida yang terkandung dalam cadangnn gas alam di Indonesia, memiliki dampak terhadap permasalahan lingkungan global seperti efek rumah kaca. Salah satu cara yang cukup potensial untuk memanfaatkan gas ini adalah dengan mengkonversikan gas metana dan karbon dioksida menjadi gas sintesis (CO dan H2), yang merupakan bahan baku industri petrokimia. Cara ini dikenal dengan reaksi reformasi CO2. Reaksi reformasi CO2 adalah reaksi endotermis, dan katalis yang umum digunakan adalah nikel (Ni), karena cukup aktif dan selektif serta ekonomis. Permasalahan utama yang dihadapi adalah temperatur reaksi yang tinggi dan terbentuknya deposit karbon. Karena itu penting dilakukan pengembangan penelitian katalis untuk reaksi reformasi CO2, sehingga nantinya akan diperoleh suatu katalis yang mempunyai kinerja yang bagus, bereaksi dengan temperatur yang rendah, dan meminimumkan terbentuknya deposit karbon. Pada makalah ini penulis ingin mengetengahkan hasil penelitian katalis yang berpenyangga bentonit yang berasal dari Leuwiliang-Jawa Barat. Inti aktif yang digunakan adalah nikel yang didapat dari pengenceran Ni(NO3)2.6H2O. Ada 5 buah sampel yang telah diteliti (yaitu : Bentonit Murni, Bentonit Aktivasi Asam, Bentonit Aktivasi Basa, Katalis Asam-impregnasi Ni pada Bentonit Aktivasi Asam, dan Katalis Basa-impregnasi Ni pada Bentonit Aktivasi Basa). Dari hasil analisa BET diperoleh bahwa Katalis Basa memiliki luas permukaan paling besar dibanding sampel uji lainnya, yaitu dengan luas 34.15 m²/g. Sedangkan luas permukaan untuk sampel Bentonit Murni adalah 24,28 m²/g, untuk Bentonit Aktivasi Asam adalah 33,08 m²/g, untuk Bentonit Aktivasi Basa adalah 6,871 m²/g, dan untuk Katalis Asam adalah 30,12 m²/g. Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa Katalis Basa memiliki spektrum Al2O3 pada daerah serapan antara 800-400 cm-1. Pada Katalis Asam tidak terdapat spektrum tersebut, yang menunjukkan tidak adanya ikatan Al-O pada katalis. Ikatan Al-O ini menyebabkan bentonit memiliki struktur oktohendral, sehingga struktur molekul dari Katalis Basa akan menjadi lebih kokoh. Hasil analisa XRD menunjukkan adanya indikasi mineral gypsum, aluminium phospat, alpha quartz, rutile, dan aluminium titanium pada Katalis Asam. Pada Katalis Basa terdapat indikasi mineral alpha quartz, anorthite, lime, dan besi. Mineral-mineral ini merupakan mineral penyusun dari sampel-sampel katalis. Dan dari hasil analisa AAS memperlihatkan bahwa Katalis Basa memiliki prosentase loading aktual inti aktif Ni paling besar, yaitu sebesar 7.948 % hampir mendekati prosentase loading teoritis (10%), Sedangkan Katalis Asam memiliki prosentase loading aktual inti aktif Ni yang jauh lebih kecil, yaitu sebesar 0,009%. Setelah pengujian aktivitas katalis, ternyata Katalis Basa jauh lebih aktif dibandingkan dengan Katalis Asam. Secara umum konversi Katalis Basa jauh lebih tinggi dari Katalis Asam, kecuali untuk temperatur 600ºC. Dimana pada terperatur tersebut konversi CH4 dari Katalis Basa adalah 63.2%, sedangkan untuk Katalis Asam adalah 81,1%. Adapun konversi CO2-nya adalah 37.6% untuk Katalis Basa, dan 71,8% untuk Katalis Asam, Selektivitas, yield, dan rasio H2/CO pada setiap temperatur dari Katalis Basa juga terlihat lebih tinggi dari Katalis Asam.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ichsan
Abstrak :
Industri 4.0 adalah koneksi digital baru yang mengoptimalkan nilai secara keseluruhan dalam sistem produksi manufaktur. Sistem produksi saat ini sering didasarkan pada pendekatan peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dari manajemen lean. Peluang baru muncul dengan menerapkan Industri 4.0. Transformasi digital menuju pabrik yang terhubung dan terintegrasi menyebabkan perubahan besar pada industri mulai dari pengembangan sistem fisik cyber hingga penerapannya dalam seluruh sistem produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan alat tingkat kesiapan teknologi untuk pabrik makanan dan minuman dan kerangka kerja untuk mengimplementasikan transformasi digital menuju Industri 4.0. Metode Technology Organizational Environment (TOE) digunakan. Selanjutnya, untuk mengukur tingkat kesiapan teknologi dari produsen makanan dan minuman di Indonesia, Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) diperbarui agar sesuai dengan praktik umum dalam mengembangkan atau menerapkan teknologi baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling utama dalam rangka implementasi industri 4.0 adalah faktor finansial, di mana nilai investasi yang dibutuhkan untuk melakukan implementasi industri 4.0 cukup besar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara garis besar, perusahaan manufaktur makanan dan minuman di Jabodetabek masih berada pada level 1 dalam tingkat kesiapan teknologi, di mana level 1 merupakan level formulasi konsep dari industri 4.0 itu sendiri. ......Industry 4.0 leads new digital connections to optimize the whole value stream in the manufacturing production systems. Current production systems are often based on the continuous improvement approach of lean management. New opportunities arise by implementing Industry 4.0. The digital transformation towards smart connected factories causes enormous changes in mechanical engineering industry starting from the development of cyber physical systems up to their application in the whole production systems. This research aims to present a technology readiness level tool for food and beverage manufactures and the framework to implement digital transformation towards Industry 4.0. Technology Organizational Environment (TOE) method is used. Furthermore, in order to measure technology readiness level of food and beverage manufacturers in Jabodetabek, Technology Readiness Level (TRL) was regenerated which align with common practice in developing or implementing new technologies. The results showed that the most important factor in implementing industry 4.0 was financial factors, where the investment needed to implement industry 4.0 was quite large. The results also show that in broad outline, food and beverage manufacturer companies in Jabodetabek are still at level 1 in technological readiness level, where level 1 is the level of concept formulation for industry 4.0 itself.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Ichsan
Abstrak :
Penanggulangan kemiskinan dengan menitikberatkan pada masyarakat sebagai pendekatan operasional, merupakan wujud komitmen pemerintah dalam merealisasikan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Pemerintah mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program-program penanggulangan dan pengentasan kemiskinan. Untuk tujuan ini dipertukan program-program pembangunan gampong melalui upaya-upaya terobosan dalam bentuk gerakan pembangunan yaitu GEMA ASSALAM' (Gerakan Masyarakat Aceh Darussalam). Program pembangunan Gema Assalam merupakan pengembangan lebih lanjut dari program pembangunan gampong masa sebelumnya dalam penanggulangan kemiskinan, dengan menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat sebagai pendekatan operasionalnya. Masyarakat gampong dengan difasilitasi oleh aparat pemerintah merupakan subyek utama sekaligus pemanfaatan potensi yang ada di gampong sehingga mampu memutuskan sendiri kegiatan pembangunan secara musyawarah sesuai dengan kebutuhan masyarakat gampong setempat. Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang pemberdayaan masyarakat melalui Program Gema Assalam terutama untuk mengetahui apakah telah terjadi proses pemberdayaan didalam usaha ekonomi produktif, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pemberdayaan tersebut. Penelitian ini menggunakan tipe pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan Program Gema Assalam. Data diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan para informan. Sedangkan pemilihan para informan pertama-lama dilakukan melalui teknik purposive sampling, yaitu dengan memilih secara mendalam dan bisa dipercaya untuk dijadikan sumber data, dan selanjutnya dipadukan dengan teknik snowball sampling, dan informan pertama tersebut diminta memberikan petunjuk tentang informan berikutnya yang dapat memberikan informasi yang tepat dan mendalam. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pemberdayaan (empowerment) yang dilakukan oleh Program Gema Assalam mulai terlihat dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan sampai tahap pengawasan hal ini dapat dilihat dari adanya partisipasi dari masyarakat pada tahapan-tahapan tersebut (bottom-up planning) terutama pada pembentukan kelompok usaha ekonomi produktif. Sudah mulai nampak terjadinya transfer daya (power) kepada masyarakat baik itu berbentuk kesempatan atau peluang. Transfer pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), modal (capital) sehingga diharapkan lerjadi peningkatan kapasitas masyarakat. Akan tetapi pelaksanaan kegiatan Program Gema Assalam di Mukim Biskang ini masih belum dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat miskin yang merupakan sasaran dari program ini, hal ini dapat terlihat dari penggunaan dana yang sangat besar untuk kegiatan fisik yang tidak langsung menyentuh masyarakat miskin. Hal ini juga diakibatkan oleh pengawasan yang dilakukan belum optimal dan juga rendahnya peran lembaga swadaya masyarakat. Pada saat pelaksanaan Program Gema Assalam ini terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung terlihat dari adanya partisipasi masyarakat. Sedangkan faktor penghambat adalah sumber daya manusia yang masih rendah, kondisi geografis lokasi kegiatan yang kurang mendukung, dominasi yang besar dari Imum Mukim dan lemahnya penegakan aturan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ichsan
Abstrak :
Penelitian tentang Analisis Faktor-Fakator yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Negeri Sipil Bidang Administrasi di Pusat Administrasi Universitas Indonesia dilakukan dengan diiatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada kinerja PNS bidang administrasi di Pusat Administrasi Universitas Indonesia dalam menyiapkan sumber daya manusianya untuk menghadapi otonomi perguruan tinggi. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan secara stratified sample random sampling kepada 37 orang pegawai. Data jawaban dari responden di analisa menggunakan persamaan regresi linier tunggal dan ganda dengan bantuan perangkat Iunak komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Dalam penelitian ini data dikelompokkan dalam dua variabei yaitu kinerja sebagai variabel terikat sedangkan pendidikan dan Iatihan, pengembangan pegawai, motivasi, kepemimpinan sebagai variabel bebas. Dari hasil peneiitian yang telah diolah menujukkan bahwa secara bersama-sama maupun individual variabel motivasi mempunyai korelasi dan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai dengan nilai signifikasi yang paling besar, kemudian disusul variabei pendidikan dan latihan. Sementara variabel kepemimpinan yang diolah bersama-sama dengan variabei Iainnya menuniukkan korelasi dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja akan tetapi secara individual korelasi maupun pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja, sedang variabei pengembangan karier diolah secara bersama maupun individual korelasi dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan data penelitian ini secara keseluruhan dan simulatan bahwa keempat variabel bebas mempunyai sumbangan terhadap peningkatan kinerja sebesar 67%, ini merlgandung arti bahwa 33% tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini atau berasal dari sumbangan variabei lain diiuar variabel penelitian. Terkait dengan hal-hal tersebut di atas, untuk meningkatkan kinerja pegawai disarankan agar dalam pengelolaan pegawai administrasi secara bertahap dilakukan penyempurnaan meialui sistem pengembangan sumber daya manusia dengan memperhatikan urutan perioritas pada faktor motivasi disusul oieh faktor pendidikan dan iatihan serta kepemimpinan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ichsan
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai institusi, science center PP-IPTEK masih terkesan eksklusif, sementara tatanan sosial masyarakat telah banyak berubah seiring dengan pengaruh globalisasi yang beriklim inklusif. Maka tentu saja situasi eksklusif seperti ini sudah tidak lagi relevan dengan perubahan sosial yang terjadi, dan menjadi suatu ancaman bagi keberlangsungan institusi mengingat fungsi science center yang sangat berhubungan erat dengan masyarakat, yaitu sebagai komunikator. Oleh karena itu perubahan ke arah inklusif adalah salah satu solusi yang tepat untuk science center PP-IPTEK. Inklusivitas merupakan karakteristik sosial di era globalisasi ini yang menuntut adanya pengakuan dan penghargaan terhadap keragaman, keterbukaan, dan kebersamaan dalam seluruh aspek baik organisasi, sumber daya manusia, tata kelola, layanan, hingga fasilitas sarana dan prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi apakah inklusivitas sudah diterapkan di PP-IPTEK atau belum, serta bagaimana seharusnya agar PP-IPTEK menjadi science center yang inklusif. Maka ditemukan bahwa melalui perbaikan dan peningkatan kualitas maupun kuantitas seluruh aspek di PP-IPTEK serta dengan pendekatan universal design, PP-IPTEK akan menjadi science center yang inklusif.
ABSTRACT
As an institution, PP-IPTEK still seem to be exclusive, while the social order has been a lot of changes by the impact of globalization created an inclusiveness. Then of course the exclusive situation like this is no longer relevant to the social changes that occurred, and became a threat to the survival of the institution given the function of science center that is closely associated with the society, that is as a communicator. Therefore a change in the direction of inclusive is one perfect solution for PP-IPTEK. Inclusiveness is a social characteristic in this era of globalization that demands the recognition and appreciation of diversity, openness, and togetherness in all aspects of both organizations, human resources, governance, services, facilities and infrastructure to the facility. This study aims to identify and evaluate whether inclusiveness is applied in PP-IPTEK or not, and how should that PP-IPTEK into an inclusive science center. It was found that through the improvement and enhancement of quality and quantity in all aspects in PP-IPTEK as well as with the universal design approach, PP-IPTEK will become an inclusive science center.
2013
T35837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ichsan
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai prestasi atlet muda dalam cabang olahraga renang di Kota Tangerang Selatan yang diasumsikan memiliki keterkaitan secara langsung dengan gaya kepemimpinan Pelatih dan program pelatihannya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh Pelatih dan program latihan yang diterima oleh para atlet tersebut dapat mempengaruhi prestasi yang mereka miliki. Objek utama dalam penelitian ini adalah pelatih dan atlet muda olahraga renang Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian akan dilakukan dibeberapa club cabang olahraga renang tempat para atlet berlatih rutin, selain itu penelitian juga akan dilakukan di Gedung Dinas Pemuda dan Olahraga selaku dinas tempat para atlet bernaung. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori gaya kepemimpinan Robert House signifikan dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh para pelatih renang yang ada di Kota Tangerang Selatan. Gaya kepemimpinan yang dibahas adalah gaya kepemimpinan direktif, suportif, partisipatif dan berorientasi prestasi, ketiga pelatih yang menjadi objek penelitian memiliki gaya kepemimpinan dominan yang berbeda. Dari keempat gaya kepemimpinan tersebut, gaya kepemimpinan beroirientasi prestasi merupakan gaya yang paling signifikan mempengaruhi prestasi para atlet cabang olahraga renang Kota Tengerang Selatan.
ABSTRACT
This thesis discusses the achievement of young athletes of swimming sports in the city of South Tangerang which is assumed to have a direct relation to the leadership style of coaches and training programs. The main purpose of this study is to explain the leadership style that the coach has and training programs gained by athletes can influence the accomplishments they have. The main object of this study is the coach and young athletes of swimming sport in South Tangerang. The research method used in this study is a qualitative research method. The type of research used is descriptive research. The research place will be conducted in several swimming sports clubs where athletes practice regularly, besides that the research will also be conducted at the Youth and Sports Service Building as the service where the athletes take shelter. Data collection in this study uses interview, observation and documentation techniques. The results showed that Robert House's theory of leadership style was significant with a leadership style owned by swimming coaches in South Tangerang. The leadership disscused are directive leadership, supportive leadership, partisipatif leadership and achievement-oriented leadership. The three coaches that become research objects have different dominant leadership styles. Of the four leadership styles, achievement-oriented leadership style is the style that most significantly affects the achievements of swimming athletes in South Tengerang City.
2019
T54002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ichsan
Abstrak :
Infrastruktur merupakan pilar utama dalam penciptaan ekonomi bagi sebuah negara sehingga pembangunannya menjadi penting untuk dilakukan. Mengingat karakteristik pembangunan infrastruktur yang teknologi tinggi, padat modal dan pengembaliannya yang begitu lama, sehingga kebutuhan akan bantuan luar negeri sebagai penyokong dana dan teknologi menjadi sebuah alternatif. Banyak kasus di beberapa negara atas keberhasilan bantuan luar negeri dalam pembangunan infrastruktur. Namun, tidak sedikit juga yang terbengkalai. Kasus Bandung Urban Railway Transport Development sebagai salah satu proyek infrastruktur yang telah mendapat bantuan dari negara Perancis dalam bentuk pinjaman luar negeri baik dari asistensi dan modal. Pinjaman ini sudah terbengkalai sejak 2010 hingga 2017 dan tidak ada kemajuan yang bisa terlihat dalam proyek. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah birokrasi, tata kelola, dan capital sosial untuk melihat bagaimana kemitraan yang antar dua negara telah sampai pada proses tahapan yang memadai. Pengungkapan problematika dalam birokrasi yang menjadi pemeran utama proyek ini dengan menggunakan metodologi kualitatif khususnya wawancara mendalam akan memberikan gambaran bagaimana pemerintah Indonesia harus bersikap dengan bantuan luar negeri yang akan terus dipergunakan sebagai alternatif pembangunan infrastruktur. Terungkap bahwa kepemimpinan, komunikasi antar lembaga, dan persiapan aparatur negara menjadi kunci dalam penyelesaian permasalahan ini. ...... Infrastructure is one of main pillars in economic creation for a country so its development categorizes important to do. Realizing high technological and capital-intensive as infrastructure development characteristics, the need for foreign aid for source of fund and technology is an option to be approached. Many cases in some countries became success stories of foreign aid in infrastructure development. However, not a few are also neglected. In case of Bandung Urban Railway Transport Development, it is one of the infrastructure projects that have received technical assistance and capital loan from France. Otherwise, the loan has been dormant since 2010 until 2017 and no progress can be seen in the project. The used concept in this research are bureaucracy, governance, and social capital to see how connection in partnerships between two countries have reached the process of adequate stages. The disclosure of the problems in the bureaucracy that lead the project by using qualitative methodologies, especially in-depth interviews will give an idea of how Indonesian government should behave with foreign aid that will continue to be used as an alternative to infrastructure development. It was revealed that leadership, inter-institutional communication, and preparation of state apparatus were key in solving this problem.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barron Ichsan
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada pelaksanaan pengawasan terhadap pengembalian dokumen keimigrasian yang akan dilakukan oleh warga negara ganda terbatas sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang No 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, Peneiitian ini tennasuk peneHtian kualitatif dengan disain deskriptif Pelaksanaan pengawasan terhad-ap pengembalian dokumen keimigrasian tersebut dirasa sangat diperlukan karena dalam hal pelaksanaannya tidak terlepas dari permasalahan-pennasalahan yang memiliki potensi konflik karena belum adanya pengaturan dalam hukum nasionai Indonesia mengenai proses pengembalian dokumen Keimigrasian yang merupakan konsekuensi dari pemilihan salah satu kewarganegaraan yang dilakukan anak suhyek kewarganegaraan ganda terbatas pada saat dewasa yaitu 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikah. Sehingga penulis kemudian melakukan penelitian dengan menggunakan pengkajian terhadap aturan-aturan hukum yang berlaku dan melakukan wawancara mendalam terhadap nara sumber-nara sumber yang berkompeten dalam permasalahan yang dibahas, sehingga kemudian penulis melakukan analisa. Dari analisa yang dilakukan penulis dan hasil wawancara, disimpulkan bahwa : 1) Pengesahan UU No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan pada tanggal 1 Agustus 2006 karena dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan ketatanegaraan Rl dan harus memperhatikan persamaan perlakuan dan kedudukan warga negara dimata hukum serta adanya kesetaraan dan keadilan gender, 2) Perbedaan mendasar antara UU no 62 tahun 1958 dengan UU na 12 tahun 2006 adalah diakuinya kewarganegaraan ganda yang hanya tetbatas bagi subjck-subjek seperti yang diatur dalam pasal 4 UU No l2 tahun 2006 huruf c,d,h,l dan pasal, 3) Untuk memperoleh status kewarganegaraan ganda bagi anak yang lahir sebelum l Agustus 2006 wajib mendaftarkan diri sedangkan yang lahir setelah itu secara otomatis dapat langsung diajukan, hingga kemudian saat telah dewasa (usia 18-21 tahun) mereka wajib memllih salah satu kewarganegaraan yang dimiliki dan mengembalikan dokumen keimigrasiannya, namun sampai saat ini belum ada instrumen hukum atau sistem yang ditentukan dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pengembalian dokumen keimigrasian tersebut. Dari hasil penelitian kemudian penulis menyarankan agar dibentuk suatu instrumen hokum yang mengatur pelaksanaan pengembalian dokumen keimigrasian yang dilakukan oleh subjek kewarganegaraan ganda terbatas pada saat telah dewasa dan menciptakan sebuah sistem komputerisasi secara online guna melakukan proses kontrol terhadap subjek kewarganegaraan ganda terbatas. ......The focus of this research is undergoing alien control on returning the Immigration Document for those subject of Limited Dual Nationalities as written on the Act of No.l2 in the year of 2006 concerning Nationality. This reasearch is included as qualitatif with descriptive deslgn. Undergoing the alien control on returning the Immigration Document stated above is needed because by having this procedure we are not yet relief from problems. Problems that have potential conflict because the Jaw are not yet listed in the environment of Indonesian law that concern on returning 1mmigration Document which are consequence to choose one of lhe nationalities from a child subject of dual nationalities, when they are turning 18 years of age or already married. So the writer then start the research by browsing the taw regulation that valid and also by having a close interview with the higly competent resource in analysing the problem, so further on the writer is analysing it. From this analysis the writer have a conclusion that: 1) The valid of Act No. 12 in the year 2006 concerning Nationalities on the 1st of August 2006 is a result of expiry on previous Act that are nor level with the development society and nation strudure of Republie of Indonesia and have to overlook the equal treatment and civil position in the eye of law also equal right on gender. 2) The basic differences between Act No. 62 in the year 1958 with Act No. 12 in the year 2006 is an acceptance of dual nationalities that only limits for subjects as written on Article 4 No. 12 in the year of 2006 (letter c,d,h,l and Art ide 5) 3)To receive Dual Nationalities Status for the child born before 1st of August 2006 have to apply. while for those who were born after it is automatically can be submitted. So later on when they reach early adulthood (18-21 years of age). They have to choose one nationality and return the other Immigration document, but until now there are no law instrument applied or any system that apply controlling lhe return of Immigration Document From that reasearch the wriler suggest that new instrument of law should he form in a matier of Immigration Document return by subject of dual nationatities when they reach adulthood and form a computerize online system and use to control subject of Limited Dual Nationalities.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T 25356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ichsan
Abstrak :
ABSTRAK
Di dalam organisasi yang berbasis proyek (project driven organization) keberhasilan sebuah proyek dalam menghasilkan produknya sangat bergantung dari kualitas SDM yang melakukan pekerjaan tersebut yang dipengaruhi oleh 4 faktor utama: • Faktor profesionalisme (Manajemen Proyek, Teknis dan Non Teknis) • Faktor manusia (Soft Skills) • Faktor bisnis (Business Exposure) • Faktor pengalaman Dengan tidak terbinanya kualitas SDM, maka kemungkinan akan buruknya kualitas dari produk atau deliverables dari proyek yang mereka kelola akan semakin tinggi.

Walaupun demikian, masih tetap banyak organisasi/perusahaan yang tidak memperhatikan peningkatan kualitas SDM Manajemen Proyeknya, sehingga selain memperburuk kualitas dari produk proyek tersebut, hal tersebut juga akan mengurangi motivasi SDM tersebut. Bahkan tidak sedikit untuk menanggulangi masalah tersebut, organisasi-organisasi tersebut melakukan penculikan SDM.

Hal ini dapat diperbaiki dengan menerapkan sistem Jenjang Karir yang berkonsentrasi dengan evaluasi dan Pengembangan kompetensi serta kemampuan SDM Manajemen Proyek yang terpadu sesuai dengan strategi bisnis korporat, sehingga SDM Manajemen Proyek akan semakin terarah untuk menghasilkan produk produk proyek yang semakin baik.

Tesis ini ditulis dengan maksud untuk meneliti studi kasus pada PT XYZ dengan lebih menitik beratkan kajian terhadap Jenjang Karir SDM Manajemen Proyek yang telah ada dan menggali penerapan sistem pengembangan kompetensi dan kemampuan SDM Manajemen Proyek yang saling terkait. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terhadap ke empat faktor di atas dan pembobotan berdasarkan Analytic Hierarcy Process dari Pakar Manajemen Proyek dari PT XYZ, sistem skoring dan peta pengembangan SDM dapat tercipta.

Dengan adanya sistem skoring tersebut, rencana pengembangan mutu SDM Manajemen Proyek yang berbasis kompetensi dan kemampuan akan semakin baik dan terarah ke pemenuhan strategi bisnis PT XYZ.
ABSTRACT
In project driven organizations, Human Resource plays a big role in determining the quality of project deliverables. The quality of Human Resources though are influenced by 4 (four) major factors: • Professionalism (Project Management, Technical and Non Technical) • Human factors • Business factors • Experiences The probability of deterioration of deliverable’s quality can be increased, if the above factors can not be maintained and further developed.

Though the above factors are important, still many organizations/companies do not take them into consideration which is not only affecting the result deterioration of the project deliverables, but also the people churn, thus the organizations becoming resource kidnappers to accommodate their needs.

This problem can be solved where integrated project management career path that concentrating on evaluation and resources development plan is applied and hence it will lead the fulfillment of company’s business strategy.

This thesis is written to explore the case at PT XYZ and concentrated on analysis of the existing PM Career Path and related project management development plan. Using the descriptive method and analytic hierarchy process from related experts in PT XYZ, a scoring and mapped/integrated PM Resource Development Plan can be established.

With this improved scoring system, PM Resources Quality Development and Competency Based PM Human Resource Management can be developed and in line with the company’s strategy.
2008
T40654
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>