Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husni Mubarok
Abstrak :
Kajian ini berusaha menganalisis peran aktor individu dalam negosiasi pembebasan sandera (hostage crisis negotiation) pada kasus penculikan dua wartawan Indonesia bernama Meutya Hafid dan Budiyanto oleh Faksi Tentara Mujahidin Irak tahun 2005. Dengan menggunakan teori Interpersonal Communication dan Negotiation, kerangka The Legitimacy Issue dan Relational Development serta metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deduktif. Kajian ini berusaha menjelaskan keberhasilan negosiasi pembebasan sandera oleh aktor individu yakni mantan Presiden RI ke-empat K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Keberhasilan ini dipengaruhi oleh faktor kemampuan komunikasi interpersonal Gus Dur sebagai negosiator. Analisis kajian ini menunjukkan upaya negosiasi pembebasan sandera oleh Gus Dur yang memiliki kapabilitas lebih dalam negosiasi dengan membangun relasi dan legitimasi terhadap penyandera. Dengan demikian upaya operasi negosiasi pembebasan sandera kasus dua wartawan nasional Indonesia berhasil dibebaskan. ......This study attempts to analyse the role of individual actors in hostage crisis negotiations in the kidnapping case of two Indonesian journalists named Meutya Hafid and Budiyanto by the Iraqi Mujahideen Army Faction in 2005. Using the theory of Interpersonal Communication and Negotiation, the framework of The Legitimacy Issue and Relational Development and qualitative research methods with a deductive approach. This study seeks to explain the success of the negotiation for the release of hostages by individual actors, He is the fourth former President of the Republic of Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). This success was influenced by Gus Dur's interpersonal communication skills as a negotiator. The analysis of this study shows that Gus Dur's efforts to negotiate the release of hostages are more capable in negotiating by building relationships and legitimacy against the hostages. Thus, the negotiation operation for the release of the hostages in the case of two Indonesian national journalists was successfully released
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Husni Mubarok
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menguji teori norma ekonomi Michael Mousseau menggunakan studi kasus Perang Dunia I. Metode yang digunakan adalah congruence test. Sepuluh negara objek yang terdiri dari Serbia, Austria-Hungaria, Rusia, Jerman, Prancis, Inggris, Turki Otoman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat dites terlebih dahulu memiliki norma contract intensive economy (CIE) atau tidak. Empat dari sepuluh negara terbukti masuk golongan negara CIE, yaitu Jerman, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Kemudian, penulis menguji dua hipotesis teori norma ekonomi melalui interaksi keempat negara tersebut di Perang Dunia I. Hasilnya, hipotesis pertama yang menyatakan negara CIE tidak akan saling berperang tidak terbukti dalam pengujian. Sedangkan, hipotesis kedua yang berbunyi negara CIE demokratis tidak akan menyerang negara demokratis lainnya bisa dibuktikan dalam pengujian.
ABSTRACT
The purpose of this research is to test Michael Mousseau’s economic norms theory with First World War as its case study. By using congruence test method, I test ten countries that involved in First World War. They are Serbia, Austro-Hungary, Russia, Germany, France, Great Britain, Turkey Ottoman, Italy, Japan, and United States of America. First, I examine which countries were fulfilling CIE characteristics. Germany, France, Great Britain, and USA passed this test. After that, I have to prove two hypotheses provided by this theory through the interactions of these states. The results show that first hypothesis which stated that CIE countries would be at peace with each other’s comes contrast with the facts. The second hypothesis, which stated that democratic CIE countries would refrain to attack another democratic countries, is well proven through the facts.
2015
S60224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Husni Mubarok
Abstrak :
Metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengontrol terbentuknya scale adalah Anti Scale Magnetic Treatment (AMT). Kritik yang biasa dilontarkan tentang metode ini adalah mengenai hasil dari alat AMT yang pada saat penerapannya banyak yang tidak efektif. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang metode magnetisasi ini sebagai metode alternatif yang menjanjikan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran presipitasi CaCO3 pada larutan dan deposit serta memperoleh kejelasan spesies ion yang berpengaruh terhadap medan magnet. Metode yang digunakan adalah metode ion dengan sistem fluida statis. Beberapa variasi kondisi operasi yang meliputi lama magnetisasi, nilai pH, dan variasi larutan karbonat diuji untuk lebih memperjelas pengaruhnya terhadap proses magnetisasi. Pengukuran kandungan CaCO3 pada larutan dan deposit dilakukan dengan metode titrasi kompleksometri EDTA. Uji foto SEM juga dilakukan untuk melihat morfologi dan populasi deposit kristal CaCO3 yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju presipitasi CaCO3 terjadi cepat pada masa nukleasi. Semakin lama magnetisasi terjadi, maka penekanan presipitasi CaCO3 juga akan semakin tinggi. Medan magnet hanya menekan presipitasi tapi tidak menggeser kesetimbangan reaksinya. Medan magnet mempengaruhi ion CO32- (karbonat) dan HCO3- (bikarbonat) untuk menekan presipitasi CaCO3. Dari hasil uji SEM, kristal CaCO3 yang terbentuk didominasi oleh jenis kalsit dan magnetisasi dapat menekan jumlah kristal CaCO3 serta memperbesar ukuran kristalnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Mubarok
Abstrak :
November 2017, Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi para penghayat agama leluhur atas pasal 61 ayat 1 dan pasal 64 ayat 1 Undang-Undang Administrasi dan Kependudukan (Adminduk) 2013. Putusan MK di atas merupakan tonggak penting advokasi pluralisme agama di Indonesia. Bagaimana rute dan jalan advokasi terhadap ragam agama, dalam konteks ini penghayat agama leluhur dalam sejarahnya? Menggunakan metode penelitian kualitatif, tulisan ini mengajukan argumen bahwa penghayat kepercayaan sejak kemerdekaan telah terbiasa mengadvokasi diri sendiri untuk memperjuangkan nasib komunitasnya di hadapan berbagai rezim. Peran aktivis LSM dan akademisi lebih sebagai sistem pendukung atas keputusan komunitas penghayat agama leluhur dalam menghadapi perubahan struktur politik dan politik agama sejak kemerdekaan hingga era reformasi.
Jakarta: Kementerian Agama, 2019
297 JPKG 42:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library