Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Hestiyana
"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerja sama dalam humor Madura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam menganalisis data dilakukan tiga langkah kerja, yaitu tahap penyediaan data; tahap analisis data; dan tahap penyajian hasil analisis data. objek penelitian, yaitu humor Madura. Dalam penyediaan data juga digunakan teknik catatt. Dari hasil pembahasan ditemukan pelanggaran prinsip kerja sama, berupa pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Pelanggaran terhadap maksim kuantitas berupa pemberian kontribusi yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan dan berlebihan. Pelanggaran terhadap maksim kualitas berupa tuturan sesuatu yang salah dan tidak memiliki bukti-bukti yang memadai atas kebenaran isi tuturan yang disampaikannya serta tidak masuk akal. Pelanggaran terhadap maksim relevansi berupa tuturan yang tidak relevan atau tidak ada hubungannya dengan konteks. Pelanggaran terhadap maksim cara berupa tuturan yang tidak jelas dan penutur menggunakan bentuk taksa sehingga mitra tutur salah memaknai tuturan yang disampaikan penutur.
The purpose of this study to describe the violation of the principle of cooperation in Madura humor. This research used descriptive method with qualitative approach. the data were analyzed on three steps, they were the step of providing data; data analysis stage; and the result presentation stage. The source of the data was taken from humor Madura and it used taking notes technique the discussion found violations of the principles of cooperation, such as violation of the maxim of quantity, quality, relevance, and way. Violation of the maxim of quantity was the unsuitable and excessive contributions than its required. Violation of the maxim of quality was the incorrect and unreasonablet speec and did not have sufficient evidence to prove it.. Violation of the maxim of relevance was the unrelevant speech of the context. Violation of the maxim of the way was unclear speech and the speakers used any form of taxa that made the partners got wrong interpretation"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hestiyana
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penguasaan kosakata bahasa Indonesia dan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa kelas VI Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullah dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu: lembar tes, pedoman observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa penguasaan kosakata bahasa Indonesia dan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa kelas VI Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullah berada pada kategori sedang. Penguasaan kosakata bahasa Indonesia memiliki nilai rata-rata sebesar 24,40 yang berada pada interval 23—24 sehingga dapat dinyatakan bahwa penguasaan kosakata bahasa Indonesia siswa berada pada kategori sedang. Kemudian, kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa kelas VI Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullah berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata sebesar 10,08 yang berada pada interval 10—11 sehingga dapat dinyatakan bahwa kemampuan berbicara siswa berada pada kategori sedang.
This study aims to describe the masteryof Indonesian vocabulary and the ability to speak Indonesian students of class VI school of Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullah. This research uses quantitative descriptive research. The object of this research was students of class VI school of Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullah with a saturated sampling technique. Instruments used in data collection, namely: test sheets, observation guidelines, and documentation. Data analysis was performed using descriptive statistical analysis. Based on the results of the analysis, it can be seen that the mastery of Indonesian vocabulary and the ability to speak Indonesian in students of class VI school of Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullahare in the moderate category. Mastery of Indonesian vocabulary has an average value of 24.40 which is in the interval 23-24 so it can be stated that the mastery of Indonesian vocabulary of students is in the medium category. Then, the ability to speak Indonesian in students of class VI school of Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Hidayatullah was in the moderate category with an average value of 10.08 in intervals of 10-11 so that students' speaking ability was in the medium category."
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library