Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hertanto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26996
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kun Harimurti Hertanto
"ABSTRAK
Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Pusat Pramuteknik Petrokimia PERTAMINA dan Laboratorium XRD Jurusan Fisika Universitas Indonesia. Percobaan dilakukan dengan peralatan dan mesin-mesin dalam Skala semi industri.
Bahan plastik yang berbentuk pelet diekstrusi menjadi lembaran, dan dipotong-potong menjadi pita. Pita-pita ini kemudian diorientasi dalam media air panas dengan variasi :berikut :
1. Ratio penarikan (Draw ratio, DR) dari 5 sampai 7,5 dengan suhu orientasi konstant 98°C. Suhu dari 60°C sampai 98°C dengan ratio penarikan konstan 6.
2. Pengukuran sifat fisik dari pita yang telah diorientasi meliputi denier, kuat tarik, mulur dan densitas, sedangkan sifat termal diukur dengan alat Differential Scanning Calorimeter dan titik leleh diukur dengan alat Thermovar.
3. Pengukuran derajat kristalinitas dan derajat keteraturan struktur kristal menggunakan alat Difraksi Sinar X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan derajat kristalinitas akibat proses orientasi menyebabkan terjadinya peningkatan linier sifat fisik dan termal."
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wahyudi Hertanto
"Tingkat kecerdasaan suatu bangsa memiliki arti penting dalam pembangunan hukum ataupun penciptaan proses demokratisasi hukum
"
Teropong : Media Hukum dan Keadilan, 2005
TMHK-IV-5-Okt2005-16
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marcel Hertanto
"PENDAHULUAN : Pit dan fissure sealant merupakan bahan restorasi yang sering digunakan untuk perawatan pencegahan khususnya pada permukaan oklusal gigi anak. Semua bahan restorasi yang berkontak dengan air akan mengalami 2 mekanisme: penyerapan air, yang menyebabkan pembengkakan matriks serta meningkatnya massa dan kelarutan air, terlepasnya komponen dari monomer yang tidak bereaksi dan menyebabkan berkurangnya massa.
TUJUAN: Mengetahui pengaruh peningkatan waktu perendaman resin PFS terhadap penyerapan air dan kelarutan resin PFS di dalam air.
ALAT & METODE: Sesuai spesifikasi ISO 4049 (2000). Delapan belas spesimen dibuat dari cetakkan (15x1mm) yang dimanipulasi sesuai petunjuk pabrik. Spesimen dimasukkan ke dalam desikator selama 1 hari (T 37 °C; 22 jam dan 23ºC ; 2 jam) ditimbang berulang kali sampai didapat massa konstan (M1). Spesimen direndam selama 1, 2 dan 7 hari di dalam akuabides kemudian dikeringkan dengan kertas penghisap dan digetarkan di udara selama 15 detik setelah itu ditimbang berulang kali sampai massa konstan didapat (M2). Kemudian spesimen dimasukkan lagi ke dalam desikator selama 2 hari (T 37 °C; 22 jam dan 23ºC ; 2 jam) x 2 dan segera ditimbang berulang kali sampai didapatkan massa konstan (M3). Nilai penyerapan air dan kelarutan bahan dari setiap spesimen dihitung menurut perubahan berat sebelum dan setelah perendaman dan pengeringan.
HASIL : Dianalisis secara statistik dengan uji non-Parametrik Kruskal-Wallis dengan Post Hoc Mann-Whitney, p<0,05. Nilai penyerapan air meningkat secara signifikan seiring lamanya perendaman dan berbeda bermakna di antara setiap waktu perendaman sedangkan nilai kelarutan air meningkat tertinggi pada 1 hari perendaman dan tidak berbeda bermakna diantara setiap waktu perendaman, kecuali dengan 0 hari (kontrol).
KESIMPULAN : 1) Peningkatan waktu perendaman menyebabkan peningkatan penyerapan air. 2) Peningkatan waktu perendaman berpengaruh terhadap kelarutan bahan hanya pada hari 1.

INTRODUCTION : Pit and fissure sealant is one of the restorative material that often used as a preventive treatment, especially at occlusal surface of child dentition. All of restorative material that contact with water will experienced 2 mechanism: water sorption, which leads to swelling and mass increase and water solubility, elution of unreacted monomer which leads to a reduction of mass.
OBJECTIVE: To evaluate the effect of different time of immersion to the value of water sorption and water solubility in aquabidest.
METHOD AND MATERIALS: According to ISO (4049) specification. Eighteen disks (15 x 1 mm) of each material are prepared according to the manufacturers' instructions. Specimens are first desiccated for 1 day (T 37 °C; 22 hr dan 23ºC ; 2 hr) weigh several times until a consistent mass is obtained (M1). Specimens are immersed for 1, 2 and 7 days in aquabidest, remove then dried with absorbent paper, waved in the air for 15 second then immediately weighed after this period (M2). After that the specimen is inserted in dessicator again for 2 days (T 37 °C; 22 hr and 23ºC ; 2 hr) x 2 and weighed several times until constant mass is reached (M3). The value of water sorption and solubility of each specimen were calculated according to the change in its weight as observed before and after immersion and desiccation periods.
RESULTS: This result is analyzed statistically with nonparametric test Kruskal-Wallis with post hoc test Mann-Whitney p<0,05. The value of water sorption is increasing significantly along the time of immersion and different significantly from the other time of immersion while water solubility reach its maximum value in the first day and doesn?t different significantly with other time of immersion, except with control.
CONCLUSIONS: 1) The longer time of immersion increases the value of water sorption 2) The longer time of immersion only affect the first day value of water solubility.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Hertanto
"ABSTRAK
Senyawa organotimah mempunyai banyak manfaat di berbagai bidang.
Salah satunya adalah penggunaan senyawa organotimah dalam bidang wood
preservative. Senyawa organotimah yang umum digunakan adalah TBTO (Tributil
timah Oksida). Hasil penggunaan senyawa ini sebagai pengawet kayu cukup
efektif, walaupun di kemudian hari dilarang penggunaanya di berbagai negara,
karena dianggap mencemari lingkungan dan dapat meracuni manusia. Oleh
sebab itu, digunakan senyawa organotimah dalam bentuk yang lain, yakni
trifeniltimah asetat, yang relatif aman terhadap lingkungan dalam batas-batas
tertentu. Walaupun senyawa ini masih mempunyai potensi yang cukup nyata,
dapat mencemari lingkungan dan meracuni manusia. Berdasarkan pemikiran
tersebut dilakukan sintesis TPTA(trifeniltimah asetat), karena selain banyak
digunakan sebagai insektisida, namun juga berfungsi sebagai fungisida. Senyawa
TPTA ini disintesis dengan 2 metode yang berbeda. Masing-masing metode ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan, pada % hasil dan kemurnian produk TPTA
yang didapatkan. Pada metode I, yakni sintesis TPTA secara langsung
menggunakan TPTCl dan garam NaOCOCH3 berlebih didapatkan rata-rata hasil
produk yang didapatkan sebesar 79,6 % atau 1,268 gram. Selain itu pada proses
karakterisasinya, dengan uji titik leleh,didapatkan bahwa produk refluks 3 jam I,
sebagai produk dengan probability TPTA yang besar, sehingga kemudian produk
ini dikarakterisasi lebih lanjut dengan spectrometer FTIR dan GCMS. Hasilnya pada FTIR menghasilkan spectra pada bilangan gelombang 1737 cm-1 dan 1355
cm-1, yang merupakan spectra gugus O-C-O serta spectra di bilangan gelombang
576,72, yaitu ikatan antara Sn-O. Hal ini menunjukkan telah terbentuk ikatan
atom-atom tersebut pada senyawa TPTA yang dihasilkan. Selanjutnya pada
kromatogram GCMS, ada satu peak yang dominan pada waktu retensi 14,94
menit, dan fragmen-fragmen di m/z 351 m/z 274 m/z 197
m/z 120. Pada masing-masing fragmen, dapat dianalisi bahwa terjadi kehilangan
gugus fenil. Sedangkan pada metode II, yaitu sintesa TPTA menggunakan metode
Bock, didapatkan produk TPTA sebesar 83,33 % hasil atau 0,5 gram. Sintesa
dengan metode Bock, dilakukan 2 tahap; dimana dihasilkan TPTOH terlebih
dahulu. Selanjutnya TPTOH ini kemudian direaksikan dengan asam asetat glasial
berlebih menghasilkan senyawa trifeniltimah asetat (TPTA). Uji karakterisasi
produk sintesa Bock, memberikan hasil positif, yakni pada kedekatan temperatur
titik leleh dengan titik leleh literatur pada uji titik leleh, maupun pada pengukuran
FTIR dan GCMS. Pada pengukuran FTIR ini, produk sintesa Bock menghasilkan
spektrum pada bilangan gelombang 1738 cm-1 dan 1356 cm-1, yang merupakan
spektrum khas ikatan O-C-O maupun spektrum pada bilangan gelombang 559,68
cm-1, yang merupakan spektrum khas ikatan Sn-O. Keberadaan spektrum khas ini
merupakan petunjuk adanya senyawa TPTA. Selanjutnya pada karakterisasi
dengan GCMS, dihasilkan peak yang dominan pada waktu retensi 14,91 menit
dan fragmen di m/z 410 m/z 351 m/z 274 m/z 197
m/z 120. Adanya fragmen di m/z 410, memperkuat dugaan bahwa produk hasil
sintesis benar mempunyai TPTA. Selanjutnya produk hasil sintesa Bock kemudian
diaplikasikan pada kayu sebagai bahan anti rayap. Dengan dasar pertimbangan
bahwa produk sintesa Bock memiliki kemurnian yang tinggi, dikaji dari hasil
karakterisasi. Hasilnya terjadi penurunan % kehilangan berat kayu, kenaikan
mortalitas rayap dan penurunan derajat serangan rayap secara sigifikan, melalui
uji statistik yang dilakukan. Selain itu terjadi peningkatan ketahanan kayu sebesar
2 tingkat, dari kelas V menjadi kelas III. Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa TPTA merupakan bahan anti rayap yang cukup efektif."
2007
S30655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davip Hertanto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S23156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Hertanto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas perlindungan hukum terhadap kreditur atas pelaksanaan piutang secara cessie dan akibatnya terhadap jaminan hak tanggungan berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Jawa Barat Nomor 126/PDT/2018/PT BDG tentang perkara pengalihan piutang secara cessie. Permasalahan dari penelitian adalah mengenai bentuk pertanggungjawaban notaris dalam jabatannya dan akibat hukum pengalihan piutang secara cessie terhadap jaminan hak tanggungan berdasarkan putusan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan melakukan penelusuran data sekunder melalui studi kepustakaan, sedangkan pendekatan analisis dilakukan secara kualitatif dengan tipe deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertanggungjawaban dari notaris dapat dilakukan dengan menerapkan asas-asas formil dalam pelaksanaan jabatannya, dan atas pengalihan piutang secara cessie ternyata tidak mengakibatkan berakhirnya suatu hak tanggungan sebagai bagian dari jaminan dalam suatu perjanjian kredit. Notaris dalam menjalankan tugasnya wajib berpedoman pada Undang-Undang Jabatan Notaris, Kode Etik Profesi dan Peraturan perundang-undangan lainnya. Hal ini bertujuan agar akta yang dibuatnya dapat dipertanggungjawabkan dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna ketika terjadi suatu permasalahan hukum. Begitupun yang berlaku dalam hal pengalihan piutang secara cessie dimana notaris dalam jabatannya harus bertanggungjawab memberikan perlindungan hukum bagi para pihak dalam hal ini adalah kreditur. Selain hal itu, atas pengalihan piutang secara cessie tentunya berakibat juga terhadap jaminan hak tanggungan, dimana hal tersebut telah diatur dalam ketentuan Undang-Undang Hak Tanggungan.

ABSTRACT
This thesis discusses the legal protection of creditors for the implementation of the transfer of receivables in a cessie manner and the effect on guarantee of mortgage rights based on Decision of the West Java high court number 126/PDT/2018/PT BDG concerning the case of transfer of receivables by cessie. The problem of the research is the form of notary liability in his position and the legal consequences of the transfer of receivables in a cessie to the guarantee of mortgage rights based on the decision. The research method used is normative juridical by searching secondary data through literature study, while the analytical approach is done qualitatively with descriptive analytical type. The result showed that the form of liability of a notary can be carried out by applying formal principles in the implementation of his position, and the transfer of accounts receivable by cessie did not inflict in the termination of a mortgage as part of collateral in a credit agreement. Notaries in carrying out their duties must be guided by the law of notary office, professional code of ethics and other laws and regulations. It is intended that the deed he makes can be justified for and has the strength of proof which is perfect when a legal problem occurs. The same applies in the case of transfer of receivables by cessie, where the notary in his position must be responsible for providing legal protection for the parties, in this case is the creditor. In addition to that, the transfer of receivables by cessie also affects the guarantee of mortgage rights, where it has been regulated in the provisions of mortgage law."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pudji Hertanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pudji Hertanto
"ABSTRAK
Pengumpul debu yang umumnyadi sebut dengan dust
collector sudah banyak dikenal orang, berutama pada masyarakab
industri di seluruh dunia. Di Indonesia pengumpul debu ini
banyak dipergunakan terutama oleh industri-industri besar dan
menengah, tapi untuk industri kecil pengumpul debu ini tidak
berlalu menjadi perhabian, karena harganya yang mahal.
Pemakaian dusb collecbor ini pada kawasan home
indusbri sekibar Jakarba Timur CKlender:) dan daerah Bekasi yang
memproduksi furnibure abaupun kerajinan kayu iainnya bidak ada
sama sekali, karena ibu perlu unbuk membuab suabu pengumpul
debu yang menggunakan beknoiogi bepab guna dan beaya yang
reiabif murah, sehingga dapab dibuab sendiri dan dapab memenuhi
sbandar kesehaban iingkungan. Peralaban pengumpul debu yang
dirancang ini memiliki kapasibas sebesar O. 2 mVs dengan daya
mobor 0.45 kW unbuk pubaran 1400 rpm.
Kerja dari sisbem pengumpulan debu ini adalah dengan
menghisap debu/serbuk dari sumber penghasil debu oleh blower
melalui saluran udjira yang selanjubnya masuk ke dalam pengumpul
debu Cdengan jenis cycloneD, dan didalam peralaban pengumpul
debu ini parbikel bersebub akan berpisahkan, dimana udara
bersih dan parbikel debu berpisah. Parbikel debu akan dapab
dibampung, sedangkan udaranya dilepaskan ke udara bebas."
1993
S36068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasril Hertanto
"Perkembangan masyarakat membawa pengaruh pada tingkat kejahatan. Semakin berkembang kehidupan sosial masyarakat, maka semakin berkembang pula bentuk kejahatan. Sistem peradilan pidana dikembangkan untuk menyelesaikan perkara pidana yang ditangani oleh aparat penegak hukum. Hakim sebagai salah satu komponen dalam sistem peradilan pidana memegang peranan yang sangat penting terutama dalam upaya memberikan rasa keadilan pada masyarakat. Namun dalam perkembangan saat ini, pengadilan dan hakim khususnya mengalami penurunan dalam hal kualitas dan kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu sebagian besar anggota masyarakat menginginkan adanya perubahan dalam mekanisme peradilan. Salah satu perubahan yang diinginkan adalah adanya hakim yang memiliki keahlian dan pemahaman atas suatu permasalahan. Hakim ad hoc merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan DPR untuk mengatasi hambatan dalam penegakan hukum. Eksistensi hakim ad hoc telah dimulai sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Pembentukan hakim ad hoc pada dasarnya adalah untuk menemukan kebenaran materiil melalui sudut pandang keahlian tertentu. Konsep hakim ad hoc telah diadopsi dalam beberapa pengadilan khusus antara lain pengadilan HAM, pengadilan tindak pidana korupsi, dan pengadilan perikanan. Pembentukan hakim ad hoc dalam pengadilan khusus disebabkan oleh adanya perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Oleh karena itu penulisan tesis ini mengangkat permasalahan hubungan antara perubahan sosial dan perubahan hukum dalam kaitannya dengan eksistensi hakim ad hoc. Analisis melalui kerangka teori hukum responsif diharapkan dapat menjelaskan hubungan antara perubahan sosial dan perubahan hukum. Hukum responsif tidak hanya memberikan legitimasi perubahan hukum yang disebabkan oleh perubahan sosial, tetapi juga menjelaskan adanya dilema antara integritas dan keterbukaan dalam institusi kekuasaan kehakiman. (Hasril Hertanto).

Development of society brings about quality of criminal law affairs. The more developed of society the more developed of criminal affairs. Judge as one of components of criminal justice system plays an important role, especially in providing justice to society. However, due to the recent development, court and judges in particular the quality and giving trust to the society are decreasing. Therefore, some member of societies wants changes in court mechanism. One of the changes needed is the availability of professional judges who has high expertise and understanding of the problems. The formation of Ad hoc judge is a policy taken by the government and parliament in order to overcome the obstacle of law enforcement. The existent of ad hoc judges has been launched the law Number 5, 1986 concerning Administrative Court take place. The basic formation of ad hoc judges is to find the material truth through a certain expertise. The concept of ad hoc judge is adopted in some special courts, namely Human Right Court, Anti Corruption Court and Fishery Court The formation of ad hoc in special court above is a push factor in the form of social changes in Society. The thesis, therefore, deals with the problem of relationship between social change and law system. Analysis through theory of responsive law hopefully will be able to explain the relationship of social changes and law changes. Responsive law is not only provide legitimate of law changes which is caused by social change but also explain the dilemma between integrity and transparency of justice authority institution. Based on analysis it is found out that the formation of special court is a result of accumulation of community distrust, lack of judges expertise and to understand the changes of circumstances."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T37605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>