Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herry
Abstrak :
Status gizi pada usia lanjut perlu mendapat perhatian, karena dengan meningkatkan derajat kesehatan kelompok usia lanjut semakin bertambah. Usia lanjut adalah insan yang rentan dengan masalah kesehatan termasuk gizinya. Banyak faktor yang berhubungan dengan status gizi meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi dan konsumsi makanan. Untuk mengetahui gambaran status gizi menurut IMT dan faktor‐faktor yang berhubungan dengan IMT pada usia lanjut binaan Rw Siaga Kelurahan Rangkapan Jaya Lama, dilakukan Studi Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh usia lanjut yang mengikuti pembinaan kesehatan di wilayah Rw Siaga Kelurahan Rankapan Jaya Lama yang berumur 55 - 82 tahun. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 119 responden. Penelitian ini menganalisa data primer, data yang diperoleh dari hasil pengisian melalui wawancara, recall 24 jam, pengukuran dan penimbangan. Pengolahan data dan analisa menggunakan komputer. Analisa data dilakukan secara univariat untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan dilakukan secara bivariat dengan menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara variabel independent yang meliputi karakteristik responden gaya hidup dan konsumsi makanan dengan status gizi menurut IMT. Dari hasil analisa univariat diketahui ada 14,3% usia yang mengalami status IMT kurus, 56,3% dengan status IMT normal dan 29,4% mengalami status IMT gemuk. Dari hasil analisa bivariat diketahui adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan status gizi menurut IMT usia lanjut (p ≤ 0,05). Sementara variabel umur dan lain‐lain tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan status gizi (p > 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar meningkatkan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut, dengan melakukan pemantauan status gizi secara berkala sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap masalah gizi kurang maupun lebih. Selain itu untuk mempertahankan status gizi normal perlu melakukan upaya peningkatan pengetahuan mengenai gizi bagi para usia lanjut, sehingga mereka dapat mempertahankan kesehatan melalui keseimbangan makanan yang dikonsumsi.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herry
Abstrak :

Tujuan penelitian ini untuk membandingkan efektivitas latihan Graded Repetitive Arm Supplementary Program (GRASP) dengan modified Constraint-Induced Movement Therapy (mCIMT) terhadap fungsi anggota gerak atas pada pasien stroke iskemik fase subakut. Desain penelitian ini adalah randomized controlled trial dengan subjek penelitian adalah pasien stroke iskemik fase subakut serangan pertama yang mengalami hemiparesis satu sisi. Total 18 subjek yang dibagi 9 subjek per kelompok latihan; GRASP-Group (GG) dan mCIMT-Group (CG). Latihan dilakukan di rumah selama 4 minggu. Fungsi anggota gerak atas dinilai menggunakan Fugl-Meyr Assessment Upper Extremity (FMA-UE) dan Chedoke Arm and Hand Activity Inventory (CAHAI). Analisa statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok setelah 2 minggu latihan (T1), perbaikan mean difference (MD) nilai FMA-UE GG= 3,67±1,94 dan CG= 3,11±1,54 (p= 0,510); perbaikan MD nilai CAHAI pada GG= 5,33±3,46 dan CG= 3,11±1,27 (p= 0,050). Setelah 4 minggu latihan (T2) antara kedua kelompok juga tidak terdapat perbedaan bermakna dengan perbaikan MD nilai FMA-UE pada GG= 8,67±4,47 dan CG= 8,56±2,07 (p= 0,489); perbaikan MD nilai CAHAI pada GG= 13,44±4,85 dan CG= 10,11±2,62 (p= 0,088). Disimpulkan bahwa latihan GRASP sama efektifnya dengan latihan mCIMT dalam meningkatkan fungsi anggota gerak atas.


The purpose of this study was to compare the effectiveness of the Graded Repetitive Arm Supplementary Program (GRASP) exercise with modified Constraint-Induced Movement Therapy (mCIMT) on upper limb function in subacute ischemic stroke patients. This is randomized controlled trial with recruitment of subacute phase first attack ischemic stroke patients who had one-sided hemiparesis. A total of 18 subjects were divided into 9 subjects per exercise group; GRASP-Group (GG) and mCIMT-Group (CG). Exercise was done at home for 4 weeks. Upper limb function was assessed using the Fugl-Meyr Assessment Upper Extremity (FMA-UE) and Chedoke Arm and Hand Activity Inventory (CAHAI). Statistical analysis showed no significant differences between two groups after 2 weeks of training (T1), mean difference improvement (MD) FMA-UE GG=3,67±1,94 and CG=3,11±1,54 (P= 0,510) and MD improvement CAHAI on GG=5,33±3,46 and CG=3,11±1,27 (P= 0,050). After 4 weeks of training (T2) between the two groups there were also no significant differences with MD improvement FMA-UE on GG=8.67 ± 4.47 and CG=8.56 ± 2.07 (P= 0.489); MD improvement CAHAI score on GG=13.44 ± 4.85 and CG=10.11 ± 2.62 (P= 0.088). It was concluded that GRASP exercise was as effective as mCIMT exercise in improving upper limb function.

 

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herry
Abstrak :
Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan Probabilistic Neural Network (PNN) adalah penentuan ukuran jaringan dan nilai parameter smoothing. Ukuran jaringan PNN akan semakin besar seiring dengan bertambahnya jumlah data pelatihan yang mengakibatkan biaya komputasi juga semakin tinggi. Sementara nilai parameter smoothing akan mempengaruhi tingkat klasifikasi dimana nilai yang optimal tergantung pada karakteristik data. Algoritma PNN-Terotimasi (PNN-T) adalah algoritma yang dikembangkan untuk menentukan struktur PNN yang optimal. Dalam PNN-T, nilai parameter smoothing yang optimal dipilih dengan menggunakan Algoritma Genetika, sedangkan ukuran jaringan ditekan dengan milikih neuron yang representatif menggunakan Algoritma Orthogonal. Dilakukan perbandingan anata PNN dengan PNN-T dalam masalah pengenalan aroma 2 campuran.Dan hasilnya PNN-T mempunyai kinerja yang lebih baik yaitu tingkat pengenalan lebih tinggi dan penggunaan neuron dengan jumlah lebih rendah dibandingkan PNN
2003
JIKT-3-2-Okt2003-71
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noya, Lucky Herry
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara pemenuhan hak-hak perawat dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Pusat Kepolisian Raden Said Sukanto Jakarta. Penelitian ini mempergunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesiner yang diuji pada 106 perawat diperoleh hasil validitas 0,263-0,600 (r tabel 0,195) dan reliabilitasnya 0,791. Hasil penelitian terdapat hubungan signifikan antara perlindungan terhadap risiko kerja (p=0,000), imbalan jasa pelayanan keperawatan (p=0,000), mengembangkan karir sesuai profesi (p=0,000), perlakuan adil dan jujur (p=0,000), hak cuti dan hak kepegawaian (p=0,033), mengembangkan diri melalui pendidikan formal dan non formal (p=0,000), pelayanan pemeriksaan kesehatan (p= 0,000) dengan kinerja perawat. Hak yang paling berhubungan dengan kinerja perawat adalah perlakuan adil dan jujur dari pimpinan (p=0,000). Pihak manager perlu membuat sebuah kebijakan tetantang pemenuhan hak-hak perawat dengan surat keputusan di Rumah Sakit Pusat Kepolisian Raden Said Sukanto Jakarta.
ABSTRACT The purpose of this research was to identify the relationship between the fulfillments of the nurses? rights with their performance at Raden Said Sukanto Police Central Hospital Jakarta. This research used descriptive correlation design with a cross sectional approach. The respondent of this study was the total population who fulfilled the inclusion criteria which are all nurses working in inpatient rooms and the status of civil servants with at least one year eorking period. Instruments used are questionnaires that have been prepared based on the elements of the nurses rights? and nurse performance. Validity and reliability test results questionnaires tested on 106 nurses showed that the results of validity is 0,263-0,600 (table r=0,195) and reliability 0,791. From the data analysis, it has been recognized that there is a significant relationship between protection against the work risks (p=0,000), nursing services fees (p=0,000), the right to develop an appropriate professional career (p=0,000), fair and honest treatment (p=0,000), the leave and employment rights (p=0,033), the right to develop themselves through formal and non formal education (p=0,000), and health check service (p=0,000) with the performance of nurses. The right most associated with the performance of nurses is a fair and honest treatment from the leader (p=0,000). The manager is expected to make a policy about the fulfillments of the nurses? rights in the Decree at Raden Said Sukanto Police Central Hospital Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Herry
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Herry
Abstrak :
Jaringan optik dengan dasar Wavelength Division Multiplexing (WDM) adalah jaringan optik yang menggunakan WDM sebagai teknologi multipleksingnya. WDM adalah satu teknologi multipleksing yang memultipleksing beberapa sinyal optik dengan panjang gelombang yang berbeda kedalam satu serat optik tunggal. Teknologi ini bertujuan untuk menggunakan semaksimal mungkin kapasitas dari serat optik. Untuk makin meningkatkan penggunaan kapasitas yang dimiliki oleh serat optik tersebut digunakan Wavelength Converter. Wavelength Converter adalah alat yang memungkinkan diubahnya satu panjang gelombang dalam satu jaringan tanpa mengubah isi informasi dalam sinyal tersebut. Peningkatan kinerja dari satu jaringan optik akibat penggunaan Wavelength Converter dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya; topologi jaringan, besar jaringan, load janngan, jumlah panjang gelombang yang digunakan, jumlah hop yang diperlukan untuk satu sambungan, panjang dari path yang ada, besar dari switch dan panjang interferensi yang ada.Selain itu ada juga faktor dari acknowledgments delay, propagation delay dan processing latencies di dalam jaringan. Skripsi ini menganalisa blocking probability dan utilisasi jaringan WDM akibat pengaruh parameter path length dan switch size. Blocldng probability adalah peluang dibloknya satu permintaan sambungan dalam jaringan, sedangkan utilisasi jaringan adalah tingkat penggunaan kapasitas yang dimilik oleh sebuah jaringan. Pada jaringan WDM path length adalah jumlah hop yang digunakan dalam melakukan satu sambungan dan switch size adalah ukuran switch yang digunakan dalam jaringan tersebut. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penggunaan wavelength converter mempengaruhi meningkatkan kinerja dari satu jaringan optik dengan dasar WDM. Dengan penggunaan WC, maka dihasilkan blocking probability yang lebih rendah dan juga utilisasi jaringan yang lebih tinggi. Selain itu, parameter path length dan switch size juga mempengaruhi kinerja dari jaringan tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musleh Herry
Malang: UIN-Malik Press, 2012
346.04 MUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover