Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hernowo
Bandung: Kaifa, 2004
153.9 HER a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hernowo
Bandung: Kaifa, 2005
418.4 HER v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hernowo
"Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta yang merupakan daerah rawan banjir angka kesakitan dan kematiannya mengalami peningkatan yaitu dari Januari sampai dengan akhir Mei terjadi sebanyak 144 kasus leptospirosis dengan jumlah kematian sebanyak 21 orang. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang menyerang hewan dan manusia. Bakteri Leptospira masuk dalam tubuh melalui selaput lendir, luka lecet, maupun melalui pori-pori kulit , kemudian akan menjalar melalui peredaran darah ke berbagai bagian tubuh. Peningkatan kejadian leptospirosis ini timbul bersamaan dengan terjadinya banjir di DKI Jakarta. Kejadian leptospirosis dipengaruhi oleh beberapa faktor kesehatan seperti kebersihan perorangan dan faktor perubahan lingkungan karena banjir.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan faktor kebersihan perorangan dengan kejadian sakit Leptospirosis pada kejadian luar biasa leptospirosis di DKI Jakarta. Disamping itu jugs menilai hubungan variabel covarial terhadap kejadian Leptospirosis. Rancangan penelitian ini adalah rancangan kasus kontrol dengan pengolahan data menggunakan analisis regresi logistik multivariate.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kebersihan perorangan (Nilai p = 0,01, OR=4,62) mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian leptospirosis. Variabel covariat seperti jenis kelamin, pekerjaan/profesi, penangkapan tikus, perubahan lingkungan akibat banjir dan pemeliharaan ternak secara statistik tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian leptospirosis. Sedangkan varibel covariat lainnya seperti kelompok umur, dan pemakaian sepatu bot dan sarung tangan perubahan lingkungan secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian leptospirosis. Setelah dilakukan uji interaksi dan confounding pada analisis multivariat ternyata tidak ada satu pun variabel covariat yang mengganggu terhadap hubungan variabel kebersihan perorangan dengan kejadian leptospirosis.
Dari hasil penelitian ini disarankan perlu dilakukan program penyuluhan kepada masyarakat tentang peranan kebersihan perorangan terhadap kejadian leptospirosis begitu juga kepada pekerja/profesi yang berisiko agar melindungi dirinya dengan memakai sepatu bot dan sarung tangan pada saat kontak dengan genangan air atau lumpur diwaktu bekerja.

The Relationship of Personal Hygiene and Leptospirosis outbreak in Jakarta, 2002Jakarta is one of place have flood potential, the morbidity and mortality rates were increased, from January until the end of May there were 444 cases of Leptospirosis, with the number of death were 21 people. This disease is caused by infection of Leptospira bacteria that attacked animal and human being. The Leptospira bacteria entering body through mucous membrane, scratch injure or skin pores, and then spread through blood circulation to other parts of the body. Increase of Leptospirosis case was occurred together with the flood in Jakarta The Leptospirosis is influenced by some health factors, such as personal health and the changes of environment due to flood
The objective of this study is to assess the relationship of personal hygiene factor and the Leptospirosis regarding of Leptospirosis outbreak in Jakarta. Besides, it is also to 'assess the relationship covariant variable to the occurring disease of Leptospirosis. The study design used control cases; the data is processed by regression logistic multivariate.
The result of study showed that personal hygiene (p value = 0.01, OR = 4,62) has significant relationship to the occurring of Leptospirosis. The covariant variable such as sex, profession, mouse catching, environmental changing and animal care statistically is not having significant relationship to Leptospirosis disease. While other covariant variable, such as age group, the using of boot shoes and glove, and environmental changing statistically has significant relationship to Leptospirosis.
After conducting interaction test and confounding on multivariate analysis, the fact is not any covariant variable that disturbing to the relationship of personal health variable and Leptospirosis. Based on this study, it is recommended to do a program on education to the community on the role of personal health to Leptospirosis disease. It is also recommended to the worker or professions who have a risk to Leptospirosis to prevent themselves by using boot shoes and glove during contact with stagnant water or mud while they are working.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T2730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Agung Hernowo
"Skripsi ini membahas tanggung jawab nakhoda dalam pengangkutan barang; clean B/L yang tidak sesuai dengan resi mualim karena adanya letter of indemnity yang diterbitkan oleh pengirim barang (shipper) untuk pengangkut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yang bersifat deskriptif dengan data primer dan data sekunder yang diolah secara kualitatif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa guna menghindari pengingkaran dari shipper, maka Letter of Indemnity yang dibuat oleh shipper seharusnya dijamin oleh pihak Bank; Pemerintah Indonesia seharusnya segera meratifikasi Hague Rules 1978, mengingat perangkat hukum tersebut sangat diperlukan dalam angkutan laut.

This mini thesis is to study the master's liability in carrying cargo under clean B/L which is not comply with the mate?s receipt due to presence of the letter of indemnity issued by the shipper. The research use a normative method with descriptive characteristic with primer and seconder data.
The result suggest that to avoid disavow of the shipper, the letter of indemnity should be guarantee by the bank. Indonesian government should ratify Hague Rules 1978 since said law instrument is required in sea transportation. "
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S25062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyo Hernowo
"Era globalisasi ekonomi telah mendorong berbagai perusahaan besar yang berskala internasional melakukan kegiatan usaha di berbagai negara. Perdagangan internasional dapat memberikan manfaat ekonomi timbal balik antar negara karena dengan adanya investasi baik langsung maupun tidak langsung akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan dapat memperkenalkan produk dan kegiataan usaha baru. Selain itu, transaksi internasional tersebut akan memberikan kontribusi penerimaan negara masingmasing melalui pengenaan pajak terhadap penghasilan yang diperoleh melalui kegiatan perdagangan internasional.
Pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah upaya dan hambatan pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak bentuk usaha tetap (BUT), serta efektifitas koordinasi dalam pelaksanaan ekstensifikasi tersebut pada Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Satu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan efektifitas koordinasi dalam pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak bentuk usaha tetap.
Bentuk usaha tetap merupakan bentuk usaha yang digunakan oleh wajib pajak luar negeri untuk mewakili kegiatan atau kepentingannya di negara tempat kegiatan usaha dilaksanakan (negara sumber). Konsep BUT diperkenalkan untuk menentukan hak pemajakan dari suatu negara sumber atas laba usaha yang diperoleh perusahaan penduduk negara mitra perjanjian. Sesuai dengan konsep BUT , penghasilan usaha dari suatu perusahaan yang bertempat kedudukan di suatu negara hanya dapat dikenakan pajak di negara lain apabila perusahaan tersebut menjalankan usaha atau kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, dengan teknikpengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapanga n melalui wawancara dengan key informan. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstensifikasi BUT di Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Satu tidak maksimal karena tidak ada koordinasi yang efektif antar Kator Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Satu dengan Kantor Pelayanan Pajak Modal Asing dalam melaksanakan ekstensifikasi BUT, kesulitan untuk memperoleh data dan keterlambatan pengiriman data,serta kurangnya pemahaman tentang pengertian dan kriteria BUT.
Agar pelaksanaaan program ekstensifikasi BUT dapat berjalan efektif, maka perlu dibentuk teamwork ekstensifikasi BUT yang melibatkan Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Satu dan Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing, adanya ketentuan yang mengatur tentang pelaksanaan ekstensifikasi BUT, peningkatan pemahaman mengenai pengertian BUT, dan perluasan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi bentuk usaha tetap dengan melibatkan unit organisasi di luar Direktorat Jenderal Pajak.

The economic globalization era has encouraged various big international companies to conduct their business activities in various countries. The international trade can give reciprocal economic benefits between countries because both direct and indirect investments will be able to improve economic growth, employment opportunities and to introduce new products and business activities. In addition, the international transaction will give contribution to each country through the imposition of tax on the income generated through international commercial activities.
The fundamental problems which are examined in this research are the efforts and the obstacles in the implementation of extensification of tax payers from the Permanent Establishments (PE), and the effectiveness of the coordination in implementing the extensification in the Tax Office for Institutions and Expatriates 1. The objective of this Research is to discover the problems encountered and how effective is the coordination in implementing the extensification of taxpayers from the permanent business establishments.
The Permanent Establishments are the business form used by the expatriatetaxpayers to represent their activities or interests in the country where the business activities take place (the source country). The concept of permanent business establishments is introduced to determine the tax entitlement of the source country on the operating profit gained by a company originating from the partner country that signs the agreement. Pursuant to the concept of Permanent Establishments, the operating income of a company having domicile in another country can only be taxed by another country if the company concerned conducts its business or activities through a Permanent Establishment.
The method of research used in this thesis is qualitative research method by using the descriptive analysis, with data collecting technique in the form of library study and field study through interviews with key informants.Based on the result of the study, a conclusion is made stating that the implementation of the extensification of Permanent Establishments in the Tax Office for Institutions and Expatriates 1 is not maximal because there is no effective coordination between the Tax Office for Institutions and Expatriates 1 and the Foreign Investment Tax Office in implementing the extensification of Permanent Establishments, the difficulty in obtaining data and the delay in data delivery, and the lack of understanding of the definition and the criteria of the Permanent Establishments.
In order that the implementation of the extensification of Permanent Establishments program can be effective, it is necessary to establish a team of extensification of Permanent Establishments which involves the Tax Office for Institutions and Expatriates 1 and the Foreign Investment Tax Office, and the provision which regulates the implementation of the extensification of Permanent Establishments, improving the understanding of Permanent Establishments, and the extension of the cooperation in implementing the extensification activities of Permanent Establishments by involving the organizations outside the Directorate General of Taxation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T19473
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalya Fitriani Hernowo
"Penelitian ini membahas mengenai preservasi pengetahuan di Bank Indonesia Institute melalui progam yang mereka selenggarakan yang disebut Begawanship. Topik preservasi pengetahuan dipilih karena pentingnya dilakukan kegiatan preservasi pengetahuan yang dimiliki oleh Bank Indonesia terhadap business process lembaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami keberlangsungan proses preservasi pengetahuan yang dilakukan di Bank Indonesia Institute dalam memenuhi program kerjanya, bagaimana Bank Indonesia Institute mengatasi kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan berbagi pengetahuan, serta pentingnya sustainablility program Begawanship. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses preservasi pengetahuan di Bank Indonesia Institute memiliki empat tahap yaitu sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, serta internalisasi. Pengetahuan yang dipreservasikan merupakan pengetahuan Gubernur dan Dewan Gubernur Bank Indonesia saja, preservasi pengetahuan pegawai selain yang disebutkan belum dilakukan. Transfer pengetahuan serta artikulasi dari pengetahuan yang ditangkap dan dieksplisitkan menentukan keberhasilan dari program Begawanship. Sustainablility dari program Begawanship menjadi penting karena business process di Bank Indonesia bisa berjalan dengan baik dan mendapat nilai bagus dari konsultan yang ditugaskan untuk melakukan penilaian terhadap business process di Bank Indonesia.

This study discusses the preservation of knowledge at Bank Indonesia Institute through a program they held called Begawanship. Knowledge preservation was chosen as the topic of this study because of the importance of preservation of knowledge towards the institutions business process. The objectives of this study are to understand the sustainability of the knowledge preservation process carried out at Bank Indonesia Institute in fulfilling its work program, how Bank Indonesia Institute overcomes the obstacles found in the implementation of knowledge sharing, and the importance of Begawanship program sustainability. This study uses a qualitative approach with case study. The results of this study indicate that the process of knowledge preservation at Bank Indonesia Institute has four stages which are socialization, externalization, combination, and internalization. The knowledge that is preserved is the knowledge of the Governor and the Board of Governors of Bank Indonesia only, knowledge preservation of employees other than those mentioned has not been done. The transfer of knowledge and the articulation of knowledge captured and externalized determine the success of the Begawanship program. The sustainability of the Begawanship program is important because the business process at Bank Indonesia can run well and get good feedback from consultants assigned to assess the business process at Bank Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hernowo
"Semenjak pertengahan Repelita Keempat, tahun anggaran 1986/87, beban pembayaran kewajiban pinjaman luar negeri sektor pemerintah telah melampaui jumlah pinjaman baru yang diperoleh. Hal ini memberi dorongan untuk menyelidiki apakah penerapan suatu pola pengelolaan/manajemen yang optimal atas pinjaman luar negeri mampu meningkatkan aktivitas perekonomian secara makro, dan di lain pihak, apakah peningkatan aktivitas perekonomian tersebut pada gilirannya mampu memperbaiki kemampuan pembayaran kembali pinjaman luar negeri tersebut. Studi yang dilakukan diawali dengan penyusunan suatu Model Simultan Makro Ekonomi Indonesia. Selanjutnya model tersebut diuji secara ekonometris untuk mengetahui kemampuannya dalam mereplikasi Perekonomian Indonesia selama kurun waktu antara tahun 1970 hingga 1991. Hasilnya menunjukkan bahwa model tersebut mampu mereplikasi dengan baik Perekonomian Indonesia, yang bercirikan 'oil-exporter, small-economic, and heavily indebted country'. Tahap selanjutnya, model tersebut digunakan sebagai landasan perencanaan, yang dalam hal ini dilakukan dengan menerapkan berbagai kondisi hipotetis (asumtif) yang mewakili berbagai langkah kebijakan makro ekonomi. Efek penerapan kondisi hipotetis ini dilihat pada enam indikator target variabel yang sebagian mencerminkan aktivitas perekonomian dan sebagian lagi mencerminkan beban pinjaman luar negeri. Temuan yang diperoleh, ternyata menunjukkan bahwa penerapan kebijakan-kebijakan baik di bidang fiskal, moneter, maupun perdagangan, masing-masing membawa manfaat dan ekses (side effect) yang berbeda-beda. Dengan demikian para perencana dan penentu kebijakan perlu menyesuaikan pilihan kebijakannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, dan di lain pihak perlu menjaga agar ekses dari pilihan kebijakan tersebut dapat diantisipasi. Dikaitkan dengan pembuktian hipotesa utama dalam tulisan ini, hasil analisa menunjukkan bahwa pengelolaan pinjaman luar negeri yang optimum mampu meningkatkan aktivitas perekonomian (hipotesa pertama). Temuan kedua menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang erat antara meningkatnya aktivitas perekonomian dengan kemampuan membayar kembali pinjaman luar negeri (hipotesa kedua). Hasil-hasil temuan tersebut kiranya bermanfaat dalam mengungkapkan suatu strategi perencanaan untuk pengelolaan pinjaman luar negeri yang terangkai dengan struktur makro ekonomi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Andita Hernowo
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat narsisme dan perilaku pengunggahan swafoto di Instagram. Variabel tingkat narsisme diukur dengan alat ukur Narcissism Personality Inventory 13 yang dikembangkan oleh Gentile et al. 2013 yang diadaptasi ke Bahasa Indonesia, sedangkan variabel perilaku pengunggahan swafoto diukur dengan frekuensi dan alat ukur Motivations for Posting Selfies on SNSs Scale MPSS dari Sung et al. 2016 yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan kepada 443 orang berusia 16-24 tahun yang secara aktif menggunakan Instagram. Berdasarkan uji korelasi, terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat narsisme dan perilaku pengunggahan swafoto.

This research aims to find the correlation between narcissism and selfie posting behavior on Instagram. The narcissism variable is measured using Narcissism Personality Inventory 13 from Gentile et al. 2013 which has been translated into Indonesian language, meanwhile the selfie posting behavior is measured using frequency and Motivations for Posting Selfies on SNSs Scale MPSS from Sung et al. 2016 which also has been translated into Indonesian language. This research is being conducted to 443 young people aged between 16 24 who are active Instagram users. Based on the correlation test, there is a significant correlation between narcissism and selfie posting behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Hernowo
"Litium Titanat, Li4Ti5O12 (LTO) adalah kandidat yang menjanjikan sebagai bahan anoda baterai lithium ion. LTO dalam bentuk struktur nanorod akan lebih menjanjikan lagi dengan sifatnya yang lebih baik disbanding struktur biasa. Dalam penelitian ini, LTO nanorod akan disintesis dengan menggunakan bubuk TiO2 melalui cara hidrotermal dengan bantuan litium hidroksida (LiOH). Setelah itu, Grafit dan Nano-Timah akan ditambahkan Bersama LTO Nanorod. Tiga variasi penambahan konten Nano-Timah dalam % berat, yaitu, 5, 10 dan 15%, diberi label sampel LTO/C-5%Nano Sn, LTO/C-10%Nano Sn and LTO/C-15%Nano Sn. Karakterisasi dilakukan menggunakan XRD dan SEM untuk mengamati efek penambahan Nano-Timah pada struktur dan morfologi sampel yang dihasilkan. Hasil menunjukkan bahwa penambahan Nano-Ttimah 10% (LTO/C-10%Nano Sn) memiliki kapasitas spesifik tertinggi dengan 87.07 mAh g-1. Hasil dari tes Electrochemical Impedance Spectroscopy juga menunjukkan LTO/C-10%Nano Sn memiliki konduktivitas terbaik dengan nilai resistansi terkecil.

Lithium titanate, Li4Ti5O12 (LTO) is a promising candidate as lithium ion battery anode material. LTO in nanorod structure could be even more promising as its properties are better than regular structure. In this investigation, LTO nanorod was prepared by using TiO2 powder then processed by hydrothermal method, with the help of lithium hydroxide (LiOH), resulting in LTO. Graphite and Nano Tin are mixed together with LTO using solid-state method. Three variations of Nano Tin content addition in weight%, i.e., 5, 10 and 15%, labelled as sample LTO/C-5%Nano Sn, LTO/C-10%Nano Sn and LTO/C-15%Nano Sn, respectively. The characterizations were made using XRD and SEM testing. These were performed to observe the effect of Nano Tin addition on structure and morphology of the resulting samples. The result showed that the addition of Nano-Tin of 10% (LTO/C-10%Nano Sn) has the highest specific capacity with 87.07 mAh g-1. According to Electrochemical Impedance Spectroscopy, LTO/C-10%Nano Sn also has the best conductivity with the lowest resistivity. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library