Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Herlambang
"Tesis ini membahas implementasi kebijakan pengembangan sumber daya manusia riset keantariksaan di LAPAN dalam konteks Implementasi Edwards III. Undang-undang keantariksaan mengamanatkan LAPAN untuk melakukan penelitian dan pengembangan serta penyelenggaraan keantariksaan di Indonesia. Sebagai lembaga litbang, LAPAN kekurangan SDM riset peneliti, perekayasa dan litkayasa , mengalami ketimpangan komposisi kualitas SDM, dan masih minimnya kontribusi riset litbang yang menuju ke arah pemanfaatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari penerapan kebijakan pengembangan SDM riset teknologi keantariksaan di LAPAN. Analisis dampak dilakukan dengan menganalisa implementasi kebijakan terhadap tugas dan fungsi LAPAN yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivism dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam melakukan pengembangan SDM riset keantariksaan di LAPAN, sebaiknya dibuatkan perencanaan strategis pengembangan SDM yang memuat rencana kerja jangka panjang, menengah maupun jangka pendek yang terarah dan terukur setiap tahunnya agar dapat dilakukan monitoring dan evaluasi dan terintegrasi dengan perencanaan strategis Lembaga untuk meningkatkan pengembangan, capaian dan penerapan riset keantariksaan yang mendukung pembangunan di Indonesia.

This thesis discusses the impelementation of human resource development policy in space research in LAPAN at the context of Implementation of Edwards III. The space law mandates LAPAN to conduct research and development as well as the implementation of space in Indonesia. As a research and design institution, LAPAN lack of human resources researcher, engineer and technision , experiencing imbalance of human resource quality composition, and still lack of contribution of research and design towards the utilization. This study aims to analyze the impact of the implementation of human resources of space technology at LAPAN. The impact of this analysis is doing by analyzing the implementation of the policy due to duties and function of LAPAN as according to legislation mandates. This research uses post positivism paradigm with descriptive research type. The result of this research concludes that in conducting human resources of space technology in LAPAN, it is better to make strategic planning of human resource development which contains long term, medium and short run plan which is aimed and measured every year to be able to be monitored and evaluated and integrated with institutional strategic planning to enhance the development, achievement and application of research activities that support development in Indonesia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T50210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herlambang
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S33697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlambang
Jakarta: Universitas Indonesia, 1992
M.257 Her s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Herlambang
"ABSTRAK
Banyak pimpinan perusahaan memandang uang sinonim dengan motivasi dan uang digunakan sebagai suatu resep untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dibidang motivasi kerja.
Whyte (dikutip dari Saul W. Gellerman, 1984) menunjukkan, bahwa selama berpuluh-puluh, bahkan beratus ratus tahun uang dipandang sebagai satu-satunya pertimbangan yang dipikirkan oleh para karyawan dan bahwa manusia mencurahkan tenaga dan waktunya bukan tanpa perhitungan akan imbalan-imbalan yang kelak diterimanya sebagai hasil tindakannya. Bahkan ada orang-orang tertentu yang bereaksi terhadap uang lebih daripada yang lain. Lalu apakah makna uang tersebut bagi masing masing individu, sehingga mereka bersedia menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga dan pikiran mereka untuk mengumpulkannya ? Mungkin jalan pintas yang terbaik untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan bertanya secara langsung kepada para karyawan mengenai makna uang bagi mereka.
Lawler (1971) berdasarkan pengumpulan hasil-hasil penelitian yang dilakukannya menemukan hampir duapertiga laporan menilai uang menduduki satu diantara tiga insentif kerja yang terpenting. Jumlah rata-rata jenis jenis insentif yang diteliti adalah 12 dan dalam salah satu dari penelitiannya tersebut Lawler menjumpai bahwa hanya dua dari 49 karyawan yang menjadi subyek penelitian menempatkan uang pada nomor urut di bawah 6.
Hampir satu diantara 4 karyawan tersebut menempatkan uang pada nomor urut 1 dan pada waktu ditanya secara langsung, mereka mengakui bahwa uang sangat penting sebagai suatu insentif kerja.
Mungkin tidak ada topik lain dalam manajemen organisasi kerja yang lebih banyak diperdebatkan, lebih dipertentangkan dan lebih banyak menimbulkan salah paham, selain uang. Sebabnya tidak sukar dipahami. Uang/imbal an uang merupakan pas biaya yang penting bagi organisasi.
Di Indonesia, riset mengenai makna uang bagi para karyawan dan kondisi-kondisi yang mempengaruhinya masih sangat sedikit. Lagipula hal ini merupakan masalah yang sangat peka. Justru karena hal ini amat peka, maka sukar mendapatkan jawaban yang tepat berdasarkan perumusan dan data yang ketat, yang diterima umum.
Buku-buku, tulisan-tulisan dan seminar-seminar mengenai pertumbuhan organisasi seringkali hanya sedikit sekali membicarakan makna psikologis uang bagi para karyawan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama mereka, sehingga uang mampu mempengaruhi perilaku karyawan serta menentukan keefektifan organisasi.
Sekilas pandang sukar untuk menerangkan mengapa segi keorganisasian yang demikian penting tersebut tidak mendapat perhatian lebih banyak. Bagaimanapun juga, segi uang/imbalan uang dapat mempengaruhi , keefektifan organisasi dan dapat memainkan peranan penting dalam mengendalikan perilaku para karyawan. Dengan demikian perlu mendapat perhatian dalam upaya pertumbuhan organisasi. Uang merupakan segi yang lebih bersifat materialistis diantara sekian alasan mengapa orang bekerja. Dan untuk sebagian orang, mencari uang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang lebih rendah tingkatnya. Namun banyak profesional dibidang pengembangan organisasi merasa segan untuk membicarakan tentang pengimbalan uang, bila penekanannya hanya semata-mata dari segi keuntungan atau kerugian ekonomis saja serta memandang kerja semata-mata untuk mencari uang. Sebab manusia bukan hanya makhluk ekonomis, melainkan juga makhluk sosial--psikologis yang kompleks. Para ahli tersebut menginginkan segi kemanusiaan lebih memperoleh perhatian di tempat-tempat kerja (Lawler, 1983)."
Lengkap +
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika P. Herlambang
"Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan aparatur pemerintah, yaitu Polri perlu mendapatkan perhatian serius dari instasi-instansi pemerintah. Saat ini sedang dikembangkan konsep dan prinsip-prinsip pelayanan yang berkualitas, yang kemudian disebut pelayanan prima, yang menguraikan tentang konsep, prinsip, mutu dan indikator pelayanan prima dalam konteks tugas seorang aparatur negara, strategi mengidentifikasikan pelanggan dan analisa permasalahan pelayanan prima dalam pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM), sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan masyarakat sebagai pelanggan.
Dengan adanya penyederhanaan proses dengan menggunakan program simulasi i-Graft Process 2000 yang digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisa waktu proses saat ini dibandingkan dengan waktu proses yang diusulkan, maka didapat waktu pengurusan pembuatan SIM yang lebih lama, tempi dengan hasil yang lebih berkualitas.
Pada proses usulan, jumlah operasi mengalami perubahan antara current process dengan proposed process, jumlah transportasi mengalami perubahan antara current process dengan proposed process, jumlah inspeksi juga mengalami perubahan antara current process dengan proposed process dan jumlah penundaan (delay) mengalami perubahan antara current process dengan proposed process. Pada proses usulan, jumlah waktu mengalami perubahan dan biayapun mengalami perubahan yang cukup berarti. Hal ini disebabkan karena diharuskannya para pemohon SIM untuk mengikuti kursus teori dan kursus mengemudi selama 15 jam dan 20 jam.

Society demand about service quality of government employees, which is Police, need require getting serious attention of government department. This time, they have improving service principles and concept which with quality and called excellent services, which elaborate about concept, principal and indicator of excellent services and quality in context of duty as government employees, strategy to identifying customer and analysis problems of excellent service in making of Driving License (SIM), so that can give satisfying service of society as customer.
With existence of process moderation by using simulation program of i-Graft Process 2000, which is used as appliance assist to analyses time process in this time compared to proposed process time, hence got time management of making of longer SIM, but with result of more with quality.
At proposal process, amount of operation are changed between current process and proposed process, amount of transportation are changed between current process and proposed process, amount of inspection are changed between current process and proposed process and amount of delay are changed between current process and proposed process. At proposal process, amount of time are changed between current process and proposed process and expense are changed between current process and proposed process. This matter caused by obliging of all applicants of SIM must follow theory courses and driving courses during 15 hours and 20 hours.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Urwan Herlambang
"PT XYZ sebagal perusahaan yang memiliki divisi Properti bermaksud memperluas usaha ke bidang real estate. Pada awalnya perusahaan ini telah merencanakan akan bekerjasama dengan bank untuk membiayai sebagian rencana investasi tersebut dengan komponen pembiayaan yakni 40% merupakan modal perusahaan dan 60% berupa kredit bank dan dengan tingkat suku bunga pada itu sebesar 17.5% pertahun. Kenaikan sukubunga kredit perbankan saat ini menyebabkan rencana tersebut dipertanyakan kembali kelayakannya, selain untuk pembiayaan investasi tersebut apakah dengan proporsi pembiayaan yang telah diatur semula memang telah memberikan hasil yang optimal.
Real estate seperti halnya bidang bisnis lainnya memiliki karakteristik tersendiri. Daya beli konsumen merupakan salah satu faktor yang penting yang harus diperhatikan karena menyangkut pricing strategy dan perusahaan dan kondisi perekonomian seperti inflasi, tingkat bunga hingga ke masalah sosial dan kebijaksanaan pemerintah. Proyek ini menurut rencana diperkirakan akan memakan waktu penyelesaian selama 15 tahun, yang terdiri dari 3 tahap masing-masing seluas 50 Ha, 75 Ha dan 75 Ha.
Pengaruh kondisi ekaternal dan Internal diatas bila diterjemahkan secara kuarititatif, terutama yang menyangkut Perkiraan harga jual tanah per M2 dan target penjualan luasan area pertahun yang telah diperkirakan oleh Perusahaan perlu ditinjau kemball karena proyeksi tersebut lebih bersifat Judgement sehingga penggunaan nilai ekspektasi dimaksudkan untuk memasukan risiko-risiko diatas berdasarkan perkiraan melalui skenario. AnaIisa untuk melihat optimasi pembiayaan dilakukan dengan menggunakan pririsip capital budgeting walaupun secara teknis pada dasarnya terdapat perbedaan dimana karakteristik proyek menghendakj inial outlay tidak dilakukan hanya pada awal tahun melainkan pada setiap tahun hingga tahun ke 15.
Perusahaan diasumsikan memiliki company, risk yang sama dengan project risk untuk memperoleh WACC yang digunakan untuk menentukan besar biaya atas modal sendiri dan risiko proyek sebagai faktor diskonto atas arus kas bersih tahunan. Dengan perkiraan dividend yield rata-rata dan perklraan beberapa tahun terakhir sebesar 25% dan tingkat bunga 17.5% pada proporsi modal sendiri dan pinjaman bank 40% : 60%, diperoleh cost of capital sebesar 20.5%.
Berdasarkan Jadwal rencana kerja yang disusun dan perkiraan pendapatan serta biaya tahunan, diperoleh arus kas bersih proyek tahunan. Pada rencana semula diperoleh NPV proyek sebesar Rp. 2.412.696.485,-. Tetapj bila tlngkat bunga dinaikan mendekati tingkat bunga nominal saat ini yakni 22.5% hingga 23.5%, maka hash NPV yang didapat rnenjadi negatif yaknl Rp. 640.880.463, dan Rp. 1.136.402.425. Tetapi bila proporsi pembiayaan diubah dimana komponen modal sendirl bertambah besar, akan mengakibatkan selain diperoigh hasil NPV yang optimal, juga Pada tlngkat bunga yang tlnggl dapat membuat hasil NPV dan negatif menjadl positif, misalnya bila proporsi modal sendiri dan Pinjaman dlubah menjadi 50% : 50% pada tingkat bunga 22.5x dan 23.5% diperolgi, hash NPV positif sebesar Pp. 878.635860.. dan Rp. 429.971.962,.
Terlepas dari besaran angka hasil NPV yang didapat, perubahan kompone pembiayaan memang relatif cukup berperan untuk mengubah kelayakan investasj dan memaksimumkari nilal akhir investasi proyek ini. Optimasi pembiayaan rencana investasi ini dengan demikian dapat dicapal melalul maksìmalisasj pembiayaar, dengan menggunakari modal sendiri. Tetapi dilain pihak, perusahaan juga memiliki kendala atas jumlah dana yang mampu disediakan. Melalui analisa ini, sebenarnya dapat diketahuj berapa minimum modal senthri yang harus dipenuhi melalui sensitifitas beberapa faktor diatas apabila data keuangan perusahaan yang lebih terper$nci boleh di pergunakan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian S. Herlambang
"ABSTRAK
Industri semen di Indonesia sekarang sedang mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat, karena peningkatan permintaan semen disertai dengan perluasan
kapasitas perusahaan-perusahaan semen di Indonesia. Pada tahun 1993 Indo
nesia akan mengalami kelebihan kapasitas kurang lebih 9.502 ribu ton yang harus
dicarikan pasar di pasar internasional. Itu berarti tiga kali peningkatan ekspor
semen tahun 1989.
Tetapi selama ini ekspor semen dari Indonesia, yang telah mampu menunjang
perolehan devisa sejak tahun 1985, mengalami hambatan dari dalam negeri
sendiri yaltu bila pasar dalam negeri mengalami kekurangan semen dan harga
membumbung tak terkendali pemerintah menghentìkan ekspor semen. Bahkan
pada bulan Oktober 1990 penghentian ekspor semen disertai dengan pembebasan
bea masuk untuk impor.
Situasi semacam ini bila dibiarkan terus-menerus tanpa dicarikan jalan
keluar dan ditangani secara nasional, akan merusak citra produsen semen
Indonesia dimata mitra dagangnya di luar negeri. Bila eksportir semen Indonesia
di luar negeni tidak dapat dipercaya lagi, maka dalam jangka panjang akan
sangat membahayakan.
Bila melihat potensi permintaan pasar semen internasional dan potensi In
donesia untuk melakukan ekspor, sebetulnya Indonesia mempunyai kekuatan yang
sangat besar untuk melakukan ekspor semen. Untuk wilayah Asia, Indonesia
mempunyai biaya transport yang paling murah. Padahal di dalam industri semen,
biaya angkutan merupakan unsur biaya yang dominan. Di samping faktor
kelebihan kapasitas, secara ekonomis pasar ekspor lebih menarik dìbandingkan
pasar di dalam negeri, karena pada pasar domestik harga telah ditentukan
pemerintah melalui HPS (Harga Pedoman Setempat).
Indocement sebagai perusahaan semen terbesar dengan lokasi produksi
terletak berdekatan dengan wilayah pemasaran domestik yang paling potensial
yaitu DKI dan Jawa Barat dan dengan fasilitas-fasilitas penunjang ekspor seperti
fasilitas transportasi menuju pelabuhan ekspor yang dimiliki sangat berkepentingan
untuk menyelesaikan masalah ekspor semen karena bila pasar di dalam negeri
mengalami stagnasi, maka akan berpengaruh buruk terhadap Indocement. Masalah
ini harus diselesaikan secara terpadu dengan memperbaiki kelancaran pasok
semen di dalam negeri terlebih dahulu, yaltu dengan melakukan pemantauan
produksi semen nasional, sehingga risiko eksportir Indonesia dapat diperkecil.
Kekosongan semen didalam negeri sebaiknya tidak diatasi dengan penghentian
ekspor semen, tetapi sebaiknya diatasi dengan cara impor, sehingga kontrak
ekspor yang telah disepakati tidak tertanggu dan reputasi eksprotir semen In
donesia diluai negeri tetap terjaga dengan balk. Cara lain yang dapat ditempuh
adalah dengan melakukan investasi pabrik di negara lain sehingga pasar internasbflal
dapat dipasok balk dan indonesia maupun dan negara lain tempat didirikanflya
pabrik milk produsen semen Indonesia tersebut.
"
Lengkap +
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wing Istia Herlambang
"Penelitian ini mencoba untuk melihat pengaruh struktur kepemilikan terhadap struktur modal, dengan melihat dari tiga objek. Pertama adalah untuk mecoba melihat kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal. Kedua, pemegang saham institusional memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal. Ketiga, penelitian ini mencoba menentukan bahwa pemegang saham institusional memiliki pengaruh terhadap struktur modal dilihat dari perbedaan tingkatan variasi kepemilikan saham manajerial.
Penelitian ini meneliti 34 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, selama tahun 1999 sampai 2002. Regresi linear digunakan utuk menganalisa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel dependennya adalah rasio hutang jangka panjang terhadap aset, dan sebagai variabel independennya adalah kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, sementara variabel kontrol yang lainnya adalah ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, koefisien Tobin's Q, fixed asset.
Hasil penelitian ini menghasilkan, pertama, struktur kepemilikan saham perusahaan dari kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Kedua, kepemilikan institusional berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Variabel kontrol yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah ukuran perusahaan dan fixed asset. Ketiga, kepemilikan institusional terhadap struktur modal pada tingkat variasi kepemilikan manajerial yang tinggi berpengaruh positif dan signifikan. Sehingga kesimpulannya menghasilkan, pertama, perusahaan di Indonesia pada periode tahun 1999 sampai 2002, kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Kedua, Kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap struktur modal dan ini makin diperkuat pada kepemilikan saham manajerial yang tinggi di sebuah perusahaan.

This research tries to see the impact of ownership structures to capital structures, with three objectives. First, to see internal shares ownership structures have positive impact to capital structure. Second, external shares ownerships have positive impact to capital structures. Third, this research try to know that external shares ownerships have impact to capital structures and it's strengthen with variation level of managerial ownerships.
Sample of this research are 34 firms listing in Jakarta Stock Exchange, since 1999 until 2002.. Linear regression is used to analyze impact of independent variable to dependen variable. The Dependent variable is long term debt to asset and as independent variables are managerial shares ownerships and external shares ownerships, meanwhile cpntrol variables are size, growth, profitability, Tobin's Q and fixed asset.
The results are, first, ownership structures from managerial ownerships have significant and positive impact to capital structures. Second, external ownerships have positve impact but not significant to capital structures. Control variables that impact capital structures are size and fixed asset. Third, external share ownership to capital structures at variation managerial ownership level have postive and significant. So the conclusions are, first, firms in Indonesia from 1999 to 2002, managerial ownerships impact significantly to capital structures and external ownerships do not impact significant to capital structures. Second, External ownership have impact to capital sturcture and it's strengthen at high level of managerial ownerships."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T 17783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>