Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heni Wahyuni
Abstrak :

Tesis ini adalah penelitian terjemahan beranotasi buku mengenai konflik Israel-Palestina yang ditulis oleh dua akademisi. Penerjemahan teks sumber ini menarik karena memuat peristilahan khas yang penggunaannya terbatas pada narasi konflik Israel-Palestina. Konflik ini sendiri banyak mendapatkan perhatian dunia internasional karena hingga hari ini belum mencapai kesepakatan penyelesaian. Tujuan penelitian terjemahan beranotasi ini adalah untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan tertentu yang dipilih untuk menerjemahkan tiga bab dalam buku Gaza in Crisis: Reflections on Israel’s War Against the Palestinians. Terjemahan beranotasi adalah hasil penerjemahan yang disertai dengan catatan khusus yang dibuat oleh penerjemah terkait dengan keputusan yang dibuatnya dalam menentukan padanan tertentu. Unit yang dianotasi adalah peristilahan di bidang politik dan fitur bahasa politis berupa metafora dan analogi. Masalah penerjemahan yang ditemukan di antaranya berkaitan dengan adanya istilah yang tidak memiliki padanan dan adanya kemungkinan kesalahan persepsi pembaca dalam memahami metafora dan analogi yang digunakan penulis dalam mengungkapkan gagasan. Teknik yang diterapkan untuk mengatasi masalah penerjemahan meliputi teknik amplifikasi, padanan deskriptif, naturalisasi, peminjaman, kuplet, penerjemahan metafora, serta parafrasa. Metode penerjemahan yang diterapkan dalam penerjemahan adalah metode komunikatif. Metode semantis juga diterapkan pada beberapa bagian teks yang menyangkut penerjemahan metafora agar dapat menghadirkan nuansa yang sama di bahasa sasaran. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerjemahan teks politis memerlukan kehati-hatian untuk menghindari persepsi yang keliru dalam bahasa sasaran. Selain itu, dalam menerjemahkan peristilahan di bidang politik maupun fitur bahasa politis seperti metafora dan analogi, makna kontekstual sangatlah penting untuk menentukan padanan.


This thesis is an annotated translation study of a book related to the Israel-Palestine conflict wrote by two academics. This topic is interesting because the target text itself contains the specific terminology used only in the Israel-Palestine conflict narrative. This conflict receives international attention because it has not yet reached a peaceful settlement to this day. This annotated translation study aims to justify the equivalent used in the translation of a political book titled Gaza in Crisis: Reflections on Israel’s War Against the Palestinians. An annotated translation is a translation completed with specific notes or critical comments by the translator related to the decision in choosing a particular equivalent. The units annotated are political terminology and political language features in the form of metaphor and analogy. The translation problems found are related to the specific terms which have no equivalents and the possibility of misperception of readers in understanding the metaphors and analogies used by the writers to express the ideas. Techniques implemented to overcome the translation problems are amplification, descriptive equivalent, naturalization, borrowing, couplet, metaphor translation, and paraphrase. The translation method generally used in this translation is communicative. Semantic method is also used in some parts of the text regarding the translation of metaphors as to produce the similar nuance in the target text. From this study, it can be concluded that the translator has to be careful in translating the political text in order to avoid misperception in the target language. Furthermore, in the translation of political terminology and political language features like metaphor and analogy, contextual meaning is very important to determine the equivalent in the target text.

2020
T54856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Wahyuni
Abstrak :
Abortus merupakan pengakhiran kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu untuk bertahan hidup di luar rahim (kehamilan kurang dari 22 minggu). Abortus merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Pendekatan etiologi merupakan cara terbaik dalam upaya menurunkan mortalitas dan morbiditas akibat abortus yang kejadiannya dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian abortus di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat tahun 2011. Sampel kasus sebesar 40 ibu abortus sedangkan kontrol sebesar 40 ibu yang sudah melahirkan aterm yang diambil berdasarkan dengan matching umur kemudian mengukur besarnya risiko pada kedua kelompok tersebut. Dengan demikian keseluruhan sampel berjumlah 80 orang. Desain penelitian menggunakan ?studi kasus kontrol?. Hasil analisis menunjukkan bahwa umur ibu (p value 0,0l8), pekerjaan (p value 0,025), Riwayat abortus (p value 0,043), perilaku merokok (p value 0,002), Indeks Massa Tubuh/IMT (p value 0,001) dan asupan nutrisi/pola makan (p value 0,054) merupakan faktor risiko dan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian abortus. Dari hasil penelitian ini disarankan agar petugas kesehatan khususnya bidan untuk dapat meningkatkan pelaksanaaan ANC (ante natal care) dan deteksi dini risiko pada kehamilan trimester I untuk mengetahui kelainan-kelainan yang timbul akibat kehamilan tersebut. ......Abortion is defined as the termination of pregnancy by the removal or expulsion from the uterus of a fetus prior to viability outside the womb (less than 22 weeks gestation). Abortus is one of the causes of maternal death. Aetiological approach is the best way in order to reduce mortality and morbidity due to the incidence of abortion that influenced by several risk factors. This study aims to determine risk factors associated with the incidence of abortion in the working area of Sungai Kakap clinic sub-district, Kakap Kubu Raya regency of West Kalimantan in 2011. The case sample is 40 mothers, and control is given to 40 mothers who had given aterm birth, and taken in accordance with matching age, and then measured the magnitude of risk in both groups. Thus the overall sample is 80 people. The study design is used the "Case Control Study". The result of analysis showed that maternal age (p value 0.0l8), employment (p value 0.025), history of abortion (p value 0.043), smoking (p value 0.002), body mass index / BMI (p value 0.00l) and nutrient intake / diet (p value 0.054) were the risk factors and have a significant relationship to the incidence of abortion. From these results, it is recommended that health workers, especially midwives to improve the practice of ANC (ante natal care) and the early detection of risk in the first trimester of pregnancy to know abnormalities that maybe appear from the pregnancy.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library