Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hengky
Abstrak :
Tesis ini membahas tanda tangan yang telah terbukti tidak identik baik yang dibubuhkan pada Akta Notaris, maupun pada dokumen yang dijadikan dasar dalam pembuatan Akta Notaris. Walaupun demikian hal tersebut tidak serta merta menjadikan Akta Notaris yang dipersoalkan adalah palsu atau dipalsukan sebagaimana berdasarkan pertimbangan hakim dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 544 K/Pid/2020. Persoalan tanda tangan yang tidak identik sering kali disalahtafsirkan, yang mengakibatkan Akta Notaris tersebut dapat menjadi palsu atau dipalsukan. Adapun dirumuskan permasalahan mengenai tanda tangan yang tidak identik dengan dokumen pembandingnya dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 544 K/Pid/2020 dikaitkan dengan keautentikan Akta Notaris dan Akta Notaris agar tidak dinyatakan palsu atau dipalsukan sebagai akibat dari tanda tangan yang tidak identik berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Jabatan Notaris. Tesis ini berbentuk doktrinal yang sifatnya eksplanatoris, yakni untuk menguji keadaan hukum yang sudah ada, yakni keterkaitan antara tanda tangan dengan keautentikan Akta Notaris. Disimpulkan bahwa tanda tangan yang tidak identik dengan dokumen pembandingnya dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 544 K/Pid/2020 tidak serta merta menyebabkan hilangnya keautentikan dari Akta Notaris. Akta Notaris tersebut tetap dapat memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna (volledig bewijs). Agar Akta Notaris tidak dinyatakan palsu atau dipalsukan akibat dari tanda tangan yang tidak identik, maka harus dipenuhi persyaratan di mana Notaris dalam pembuatan akta, wajib melekatkan surat dan dokumen pendukung pada minuta akta, serta melekatkan sidik jari dari masing-masing penghadap pada minuta aktanya, demikian sebagaimana yang diwajibkan pada Pasal 16 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Pemenuhan kewajiban tersebut sejalan pula dengan Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa Akta Notaris sebagai akta autentik dibuat dalam bentuk dan tata cara yang ditentukan undang-undang, dalam hal ini adalah Undang-Undang Jabatan Notaris. ......This thesis discusses signatures that have been proven to be not identical both those affixed to the Notary Deed, or to the document used as the basis for making a Notary Deed, however this does not necessarily make the Notarial Deed in question fake or falsified as based on the consideration of the judge in the Supreme Court Decision Number 544 K/Pid/2020. The issue of non-identical signatures that are often misinterpreted which causes the Notarial Deed to be fake or falsified. The problem is formulated regarding the non-identical signature in the Supreme Court Decision Number 544 K/Pid/2020 related to the authenticity of the Notarial Deed and how it should be so that the Notarial Deed is not declared fake or falsified as a result of non-identical signatures based on the Civil Code and Law of Office of Notary Public. This thesis is in a doctrinal form which is explanatory to examine the existing legal situation, namely the relationship between the signature and the authenticity of the Notarial Deed. It was concluded that the non-identical signature which was interpreted in the Supreme Court Decision Number 544 K/Pid/2020 related to the authenticity of the Notarial Deed did not cause the loss of the authenticity of the Notarial Deed, by which the Notarial Deed still had perfect evidentiary power (volledig bewijs) and requirements that must be met so that the Notarial Deed is not declared fake or falsified as a result of non-identical signatures, then it is appropriate for the Notary in making the deed to attach letters and documents to the minutes of the deed and attach the fingerprints of each appearer on the minutes of the deed, as required in Article 16 paragraph (1) letter c Law Number 2 of 2014 on Amendments to Law Number 30 of 2004 on Office of Notary Public. Fulfillment of this obligation is also in line with Article 1868 of the Civil Code which states that a Notary Deed as an authentic deed is made in the form and procedure determined by law, in this case the Law of Office of Notary Public.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky
Abstrak :
Teknologi komunikasi secara langsung maupun tidak, peranan dalam kegiatan perjudian sepak bola, antara lain melalui tayangan langsung di televisi, pasaran taruhan di internet hasil pertandingan di berbagai media, dst. Perkembangan teknologi komunikasi mampu menyediakan alat atau instrumen, yang merupakan kebutuhan para penjudi sepak bola untuk melakukan kegiatan perjudian mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan pengamatan terlibat (participant observatory) untuk melihat peranan teknologi komunikasi dalam perjudian, terutama perjudian sepak bola pada Piala Dunia 2002. Kemudian hasil pengamatan tersebut dideskripsikan, dengan menggambarkan peranan teknologi dan kegiatan yang dilakukan oleh para penjudi. Dan yang terakhir, melakukan interpretasi dan membuat kesimpulan dari penelitian tersebut. Unit analisa yang menjadi objek penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa yang telah melakukan kegiatan perjudian sejak beberapa tahun yang lalu, termasuk Piala Eropa 2000. Dan mereka terbiasa menggunakan teknologi komunikasi dalam melakukan kegiatan perjudian tersebut. Sejak tahapan pertama seorang penjudi mencari dan mengumpulkan berbagai informasi melalui komputer menggunakan jaringan internet, mernasang taruhan menggunakan telepon, begitu juga dengan televisi yang menyajikan siaran pertandingan sepa.k bola secara langsung, hingga akhirnya mereka melakukan pembayaran melalui anjungan tunai mandiri (ATM) dengan begitu mudahnya. Selain peranan tersebut, setidaknya empat catatan lain juga menjadi implikasi dan hal tersebut ; 1. Sirkuler, dimana para penjudi dapat bertaruh secara simultan berkali-kali hanya dalam sebuah pertandingan sepak bola saja. 2. Kesempatan menang lebih tinggi, maksimalnya informasi yang dapat diperoleh para penjudi, memungkinkan mereka memiliki pilihan dan analisa yang lebih banyak, sehingga dapat lebih objektif dalam menentukan taruhan. 3. Aman, para: penjudi tidak perlu bertemu untuk melakukan kegiatan perjudian mereka, sehingga keamanan mereka terjamin, karena sulit diditeksi oleh aparat yang berwenang, teramsuk akan sulitnya bukti yang dapat diperoleh. 4. Fair dan Banyak, siaran langsung pertandingan sepak bola yang berasal dari manca negara lebih sulit diintervensi oleh para penjudi yang ada di Indonesia, sehingga akan lebih terjamin nilai fairnesnya. Apalagi berbagai stasiun televisi berlomba-lomba untuk menayangkan pertandingan tersebut. Teknologi komunikasi memiliki peranan dalam membantu, bahkan memudahkan para penjudi dalam hampir semua tahapan yang berkaitan dengan kegiatan yang begitu mereka sukai, yaitu berjudi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antolis, Hengky
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
T36279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latul, Hengky
Abstrak :
Penelitian mengenai perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar ini telah dilakukan di sejumlah perpustakaan Sekolah Menengah, Atas Negeri di Jakarta Pusat pada bulan April sampai bulan Juni 1990. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sampai sejauh manakah keterlibatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar-mengajar bagi guru dan murid di sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan di 7 perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Wilayah Jakarta Pusat. Tehnik pengolahan data menggunakan prosentase dan Skala sikap Likert. Proses pengolahan data di.jelaskan. Hasi1 penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman akan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar-mengajar cukup baik. Namun guru masih bersikap negatif terhadap perpustakaan. Di samping itu fasilitas sarana dan prasarana di perpustakaan sekolah sangat memprihatinkan serta ketrampilan dalam mengelola perpustakaan sama sekali belum dimiliki oleh petugas perpustakaan karena tidak mempunyai latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Layanan perpustakaan sekolah juga belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada serta koleksi perpustakaan sekolah yang pada umumnya masih lemah dan belum terarah. Eksistensi perpustakaan sekolah juga sangat tergantung pada sikap kepala sekolah se1aku pemegang kebijaksanaan dalam pendanaan serta sumber dana yang terbatas. Kesempatannya ini merupakan faktor penghambat yang mengakibatkan perpustakaan sekolah tidak dapat menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik. Akhirnya beberapa rekomendasi dan usul penulis ajukan sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di perpustakaan sekolah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library