Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Hendra Prasetya
"Nonuniform transmission lines (NTLs) dan aplikasinya telah banyak diteliti seperti misalnya untuk impedansi-matching, pulse transformer, resonators dan filter.
Jenis-jenis transformer penyesuai impedansi dengan menggunakan saluran transmisi mikrostrip yang biasa digunakan untuk broadband adalah transformer quarter-wave dan transformer jenis taper atau nonuniform transmission lines. Transformer jenis quarter-wave ada dua jenis yaitu single section dan multisection, transformer quarter-wave multisection menghasilkan bandwidth yang lebih lebar dibandingkan transformer quarter-wave yang single section, tetapi transformer quarter-wave multisection akan memerlukan panjang saluran yang cukup panjang akibatnya rugi-rugi transmisi juga akan semakin besar.
Pada tesis ini dirancang bangun wideband transformer penyesuai impedansi dengan menggunakan nonuniform transmission lines bentuk double taper segitiga, dengan impedansi sumber 50 ohm dan impedansi beban 75 ohm. Ada tiga jenis perancangan yang direalisasikan dalam tesis ini, pertama panjang segitiga I = segitiga H, bandwidth yang dihasilkan lebih besar dari 2.67 :1, dengan penyimpangan frekuensi awal dan frekuensi kerja yang terjadi antara pengukuran dan hasil simulasi MWO masing-masing sebesar 3.48% dan 3.53% (Duroid RTI5880); dan sebesar 3.5694 : 1 dengan penyimpangan frekuensi awal dan frekuensi kerja antara pengukuran dan hasil simulasi masing-masing sebesar 0.69% dan 0.45% (GML 2032). Kedua panjang segitiga I > segitiga II bandwidth yang dihasilkan lebih dari 4.3668: 1, dengan penyimpangan frekuensi awal dan frekuensi kerja yang terjadi antara pengukuran dan hasil simulasi masing-masing adalah sebesar 0.29% dan 0.089%. Ketiga panjang segitiga I < segitiga II bandwidth yang dihasilkan lebih dari 4.5872: 1, dengan penyimpangan frekuensi awal dan frekuensi kerja yang terjadi antara pengukuran dan hasil simulasi masing-masing adalah sebesar 1.38% dan 0.57%.
Non-uniform Transmission lines (NTLs) and their application have been widely investigated, such as impedance matching, pulse transformers, resonators and filter.Transformers impedance matching for broadband with micro strip transmission lines there are two kind, that is transformers quarter-wave and transformers taper or non-uniform transmission lines. Transformers quarter-wave there are two, that is single section and multisection, transformers quarter-wave multisection have been wider bandwidth than transformers quarter-wave single section, but transformers quarter-wave multisection will need longer line length, so transmission losses will be larger.In this thesis, will be designed-realization wideband transformers impedance-matching with non-uniform transmission lines shape double triangular taper with source impedance 50 ohm and load impedance 75 ohm. There are three kind design will be realized in this thesis, first length triangular I same with length triangular II produce bandwidth more 2.67 : 1, with deviation start frequency and operation frequency between realization and simulation with MWO is 3.48% and 3.53% respect (Duroid RT/5880); and is 3.5694 : I with deviation start frequency and operation frequency between realization and simulation with MWO is 0.69% and 0.45% (GML 2032). Second length triangular I longer than length triangular II produce bandwidth more 4.3668 : 1, with deviation start frequency and operation frequency between realization and simulation with MWO is 0.29% and 0.089%, and third length triangular I shorter than length triangular II, produce bandwidth more 4.5872: 1, with deviation start frequency and operation frequency between realization and simulation with MWO is 1.38% and 0.57%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14609
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fajhar Willys Hendra Prasetya
"Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) berperan penting bagi organisasi dalam mewujudkan tujuan dan strategi organisasi. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dituntut oleh kementerian BUMN untuk mendapatkan tingkat kapabilitas tata kelola TI dengan nilai tiga. Namun, Jasa Marga saat ini masih belum berhasil mencapai nilai tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat kapabilitas Tata Kelola TI di Jasa Marga dan memberikan rekomendasi perbaikan proses menggunakan COBIT 2019. Penelitian diawali dengan menentukan obyektif tata kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan Jasa Marga. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara kualitatif melalui wawancara dengan lima responden yaitu Information Technology Group Head dan empat Department Head di unit TI Jasa Marga serta melakukan studi dokumen master plan TI yang dimiliki Jasa Marga. Penelitian dilanjutkan dengan pengukuran tingkat kapabilitas dari obyektif tata kelola TI yang didapatkan. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap empat responden yang ada di Departemen IT Planning dan IT Development menggunakan panduan yang diberikan kerangka kerja COBIT 2019, dilanjutkan dengan melakukan validasi melalui analisis dokumen organisasi. Hasil analisis tingkat kapabilitas tata kelola TI yang dilakukan menginformasikan bahwa masih ada obyektif yang masih berada pada tingkat dua yaitu managed solution identification and build dan managed projects. Rekomendasi perbaikan tata kelola TI yang diberikan pada penelitian ini adalah adanya penerapan proses manajemen proyek yang mengadopsi best practice seperti PMBOK atau PRINCE2 serta peningkatan kapabilitas karyawan internal dalam bidang manajemen proyek.
Information Technology (IT) Governance plays an important role for organizations in realizing organizational goals and strategies. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) as a State-Owned Enterprise (BUMN) received mandate from BUMN to obtain IT governance capability level with the score of three. Jasa Marga has not achieved this level yet. The purpose of this study is to measure IT Governance capability level at Jasa Marga and provide recommendations for process improvement using COBIT 2019. The research begins by determining the objectives of IT governance in accordance with the organization’s needs. This was done by collecting qualitative data through interviews with five respondents, namely the Information Technology Group Head and four department heads in Jasa Marga's IT unit as well as studying the IT master plan documents owned by Jasa Marga. The research is continued by measuring the capability level of the obtained IT governance objectives. Data processing was carried out qualitatively by conducting interviews with four respondents in the IT Planning and IT Development Department using the guidelines provided by the COBIT 2019 framework, followed by validation through analysis of organizational documents. The results of the analysis of the IT governance capability level carried out, there are still objectives that are still at level two, namely identifying managed solutions and build and managed projects. The IT governance recommendations given for improvement are the implementation of project management processes that adopt best practices such as PMBOK or PRINCE2 as well as increasing the capabilities of internal employees in the field of project management."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library