Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hananto Wibowo
"Penelitian mengenai krisis keuangan yang berujung kepada krisis ekonomi merupakan suatu area yang tidak ada habis-habisnya untuk digali. Berkaitan dengan hal ini, tesis ini ditulis untuk melihat 3 variabel keuangan yang diyakini memilki keterkaitan yang kuat, rnasing-masing adalah indeks harga saham gabungan (IHSG) JSX, nilai tukar ER rupiah IDR terhadap dollar USD dan suku bunga 1 bulan SBII M. Secara berurutan variabel itu mewakili pasar saham, pasar valuta asing dan pasar uang. Pada saat yang sama, tesis ini bermaksud menguji teori yang diajukan oleh Jeff Madura (2003) mengenai keterkaitan 3 variabel tersebut.
Penelitian dibuat dalam 3 periode dengan tujuan untuk bisa diperbandingkan. Periode yang diamati adalah untuk sebelum krisis (Model 1) 1993:1 - 1997:7; saat krisis (Model II) 1997:8 - 2001:12 dan secara keseluruhan (Model III) 1993:1 - 2001:12. Pemisahan periode sebelum dan saat krisis didasarkan pada awal terjadinya depresiasi IDR yang lebih besar dan biasanya di bulan Juli 1997 dan bulan Agustus 1997 saat nilai IDR di lepaskan ke pasar untuk ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Metode yang digunakan untuk melakukan analisa adalah dengan menerapkan uji unit root, panjang lag, kointegrasi, model VAR, impulse response dan variance decomposition.
Hasil uji unit root menyatakan bahwa dalam Model 1, dari ke-3 variabel yang diuji hanya nilai tukar ER yang tidak bisa mencapai stationary. Namun dalam Model 2, ke-3 variabel mencapai stationer sesudah di difference 1 periode. Sedangkan dalam Model 3 yang paling tampak mengalami structural break hanya nilai tukar ER, sehingga uji unit root dilakukan secara berbeda sesuai prosedur sederhana yang disusun oleh Perron. Hasil uji unit root menyatakan bahwa nilai tukar ER justru stationary pada level-nya.
Dengan mendapatkan panjang lag untuk masing-masing periode, dilakukan uji kointegrasi berdasarkan prosedur Johansen dan kemudian dibentuk model VAR. Ketiga model menunjukkan adanya kointegrasi, dimana Model I dan II menunjukkan terdapatnya 3 cointegrating rank, sedangkan Model III hanya ada 1 cointegrating rank. Secara keseluruhan yang ditunjukkan dalam Model III, ER dan SBIIM memiliki korelasi negatif dengan JSX.
Analisa dengan impulse response menunjukkan bahwa volatilitas JSX ditentukan secara negatif oleh ER dan SBI1M, sementara antara ER dan SBIIM terdapat korelasi positif. Hasil ini selaras dengan persamaan kointegrasi yang ditunjukkan bahwa ER dan SBIIM memiliki kointegrasi negatif terhadap JSX. Dengan menggunakan variance decomposition, nilai JSX dan ER lebih banyak ditentukan oleh nilai pergerakannya sendiri, sedangkan nilai SBIIM lebih banyak ditentukan oleh nilai pergerakan ER.

Research regarding financial crisis ended to an economic crisis is always a never exhaustive subject to explore. In regards to such matter, this thesis is focusing on 3 financial variables which are believed to have strong correlation, namely JSX composite index, exchange rate of IDR to USD and 1 month interest rate SBIIM_ Each of the respective variables represents stock market, foreign currency market and money market. At the same time, this thesis aims to verify the theory proposed by Jeff Madura (2003) regarding the correlation of the 3 variables.
The thesis is conducted in 3 periods for the sake of comparison purpose. The observed periods are before the crisis (Model I) 1993:1 - 1997:7; during crisis (Model II) 1997:8 - 2001:12 and for the whole period (Model III) 1993:1 - 2001:12. The separation of prior and during crisis is when the depreciation of IDR was larger than ever before occurred in July 1997 and when the IDR was released freely to be determined by the forces of demand and supply occurred in August 1997. The tools applied to do the analyses are the unit root test, lag length, cointegration, VAR model, impulse response, and variance decomposition.
Unit root test indicates that in Model I, out of the 3 tested variables, only ER fails to achieve stationary. However, in Model II, all 3 variables are stationary in 1 period difference. Model III shows differently than the other models as it exhibits a structural break of ER, consequently a different unit root test needs to be followed as specified by Perron. The result shows that ER is stationary at level.
Obtaining the lag length for each period, Johansen's procedure for cointegration test is done and models of VAR are constructed accordingly. The 3 models show the presence of cointegration, where Model I and II indicate the existence of cointegrating rank by 3, while Model III shows only 1. In the overall view given in Model III, ER and SBIIM has negative correlation with JSX.
An analysis through impulse response demonstrates that the JSX volatility is negatively determined by ER and SBIIM, while between ER and SBI1M show positive correlation. This is actually confirming the results specified in the cointegration equation that ER and SBIIM had negative correlation against JSX. Applying variance decomposition method, the values of JSX and ER are more determined by their own volatility, while the value of SBIIM was more determined by the movements of ER.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hananto Wibowo
"Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk menganalisa peranan sistem informasi dalam merencanakan, mengendalikan dan melaporkan pekerjaan swakelola (pekerjaan yang dikerjakan sendiri oleh Proyek Bengawan Solo). Metode penelitian yang dilakukan meliputi penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan melakukan penelitian langsung ke lokasi Proyek Bengawan Solo. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan menelaah buku-buku yang berkaitan dengan sistem informasi dan pengendalian suatu proyek. Dalam menjalankan pekerjaan swakelola, dilakukan pemisahan tugas dan kewajiban oleh personil-personil yang menjalankan. Perencanaan dilakukan oleh Unit Perencanaan. Pelaksanaan dilakukan Unit Pelaksanaan. Pengawasan dilakukan oleh Unit Administrasi dananya dan Untuk lebih (sebagai internal control) untuk terutama urusan Unit Perencanaan terhadap jalannya pekerjaan. mengetahui jalannya alur informasi terhadap pekerjaan swakelola, dipergunakan Data Flow Diagram. Sistem informasi swakelola ini dirancang dengan mengikuti daur hidup suatu proyek secara umum. Dengan mengikuti siklus hidup suatu proyek, sistem informasi ini dapat dikatakan fleksibel terhadap berbagai perubahan yang terjadi. Adanya pemisahan tugas masing-masing personil di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan menjamin adanya pengendalian internal yang baik. Selain itu adanya pengawasan pihak eksternal ikut menjamin pengendalian internalnya. Secara keseluruhan sistem informasi swakelola yang dimiliki Proyek Bengawan Solo secara substansiil dapat dikatakan cukup bagus."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hananto Wibowo
"Bank Bukopin yang sejak mulai berdiri tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (disingkat BUKOPIN), yang kemudian menegaskan keberadaannya sebagai bank umum dengan mengganti nama menjadi Bank Bukopin pada tahun 1989, sampai dengan sekarang memang belum memiliki divisi PR yang berdiri sendiri. Sejumlah fungsi kehumasan selama ini dijalankan oleh bagian Corporate Secretary dengan 3 orang karyawan yang bertindak sebagai PR perusahaan, disamping bagian-bagian lain yang juga berada di bawah koordinasinya. Salah satu kegiatan humas yang dilakukan adalah pembuatan atau penerbitan media internal perusahaan. Belum adanya format yang paten yang harus diterapkan pada majalah internal perusahaan, mengakibatkan format penerbitan sebuah majalah internal selalu bergantung pada kreativitas dari dewan redaksi yang bersangkutan. Media internal merupakan sarana komunikasi internal antara karyawan dengan pihak perusahaan, yang bertujuan untuk memelihara pemahaman bersama antara kedua belah pihak sehingga dapat terjadi dukungan antar keduanya. Majalah internal Bank Bukopin ini memiliki tujuan sebagai sarana informasi, edukasi, dan komunikasi perusahaan kepada khalayak internalnya, yaitu karyawan. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis kecenderungan pemberitaan Majalah Internal "Berita Bukopin" periode Agustus-Desember 2004. Metode yang digunakan adalah metode analisis isi dengan pendekatan kuantitatif, untuk mengukur kecenderungan pemberitaan yang ada di majalah tersebut. Dari hasil pengamatan terhadap isi rubrikasi majalah internal "Berita Bukopin", penulis kemudian membuat kategorisasi berdasarkan tujuan penerbitan media internal itu yang mencakup informasi, edukasi, dan komunikasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa besar proporsi pemberitaan antara kategori informasi dan edukasi masih jauh berbeda jumlahnya, dengan perbandingan 80 % untuk kategori informasi dan 20 % edukasi. Dengan persentase terbesar untuk kategori informasi adalah tentang kegiatan internal yang dilakukan, baik yang berada di kantor pusat ataupun kantor cabang. Pada kategori edukasi, persentase terbesar adalah pemberitaan tentang strategi pengembangan produk. Kemudian untuk kategori arah komunikasi, bentuk penulisan lebih banyak berbentuk komunikasi horizontal sebesar 52% dengan tema pemberitaan terutama untuk memperoleh pemahaman bersama, yaitu pemberitaan tentang kegiatan internal yang dilakukan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa Majalah Internal "Berita Bukopin" masih bersifat informatif, hal ini terlihat dari kecenderungan pemberitaannya yang 80% berisi informasi. Sedang arah komunikasinya cenderung bersifat horizontal (52%), artinya informasi-informasi yang ada lebih bersifat menginformasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan karyawan. Saran yang dapat diajukan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah bahwa sebagai sebuah media internal tidak cukup hanya memasukkan ketiga unsur informasi, edukasi, dan komunikasi saja, namun perlu juga dimasukkan tulisan-tulisan yang bersifat rekreatif seperti anekdot, tulisan kesehatan ataupun keagamaan, human interest, puisi ataupun cerpen. Hal ini dimaksudkan agar lebih dapat memberi warna tulisan dan juga diharapkan mampu membangkitkan motivasi karyawan untuk membaca."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library