Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Hana Dodik Pramiasti
"Kanker pada kelompok remaja dan dewasa muda umumnya berbeda dengan kanker yang biasa menyerang anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua. Kelompok usia remaja dan dewasa muda ini memiliki masalah yang lebih rentan terhadap jenis kanker tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kelompok remaja dan dewasa muda saat awal terdiagnosa kanker dan menjalani radiasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana metodologi yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi deskriptif yang akan menginterpretasikan dan menganalisis informasi melalui wawancara secara mendalam semi terstruktur. Sebelas orang partisipan yang memenuhi kriteria inklusi menyatakan bersedia mengikuti wawancara. Penelitian ini menghasilkan empat buah tema yaitu Perasaan ketakutan dan kekhawatiran saat awal terdiagnosa kanker; Perubahan fisik dan psikologis sebagai dampak terapi radiasi; Perubahan aktivitas setelah menjalani radiasi dan Kebutuhan spiritualitas dan dukungan keluarga serta nilai aktualisasi diri. Kesimpulan penelitian ini adalah kelompok remaja dan dewasa muda mengalami ketakutan dan kekhawatiran akan kanker dan efek samping terapi yang akan dijalaninya.
Cancers in the AYA (Adolescent and Young Adult) are generally different from cancers that usually affect children or older adults. Adolescents and young adults have problems that are more susceptible to certain types of cancer. This study aims to explore the experience of the AYA when they were initially diagnosed with cancer and under go radiation therapy. This is a qualitative research where the methodology used is a descriptive phenomenological approach that will interpret and analyze information through semi-structured in-depth interviews. Eleven participants who met the inclusion criteria stated that they were willing to take part in the interview. This study resulted in four themes, namely feelings of fear and worry when diagnosed with cancer; Physical and psychological changes as a result of radiation therapy; Changes in activity after undergoing radiation and Spirituality needs and family support and self-actualization values. The conclusion of this study is that the AYA experienced fear and concern about cancer and the side effects of the therapy they were going to undergo."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hana Dodik Pramiasti
"Wanita dengan kanker serviks saat menjalani terapi umumnya tidak memikirkan masalah seksualitas dan merasa malu atau tabu membicarakannya. Mereka cenderung memusatkan perhatiannya pada kesembuhan penyakitnya, mengkhawatirkan efek samping terapi dan perjalanan terapinya. Tujuan dari penelitian ini adalah penerapan praktik keperawatan berbasis bukti melalui pemberian intervensi edukasi psikoseksual pada pasien kanker serviks yang sedang menjalani terapi kanker. Metode yang digunakan case study. Pemberian edukasi psikoseksual dengan pendekatan teori keperawatan
self care Orem kepada lima partisipan kelolaan dengan diagnosa kanker serviks dan sedang menjalani terapi. Partisipan menjalani intervensi edukasi selama empat kali pertemuan yang dijadwalkan setiap minggu satu kali dengan durasi selama 30-60 menit dalam setiap pertemuan. Karakteristik partisipan adalah wanita dewasa muda, menikah, usia 26 – 45 tahun, dua orang sebagai ibu rumah tangga dan tiga orang bekerja. Hasil intervensi menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan diri dan kepercayaan diri sebesar 39%. Penurunan tingkat kekhawatiran masalah seksualitas sebesar 50% dengan instrumen HARS. Meskipun pasien kanker serviks saat menjalani terapi kanker tidak memikirkan masalah seksualitas, tetapi edukasi psikoseksual tetap penting diberikan. Kesimpulan studi kasus ini adalah intervensi keperawatan edukasi psikoseksual pada wanita dengan kanker serviks terbukti meningkatkan pengetahuan tentang perawatan diri dan masalah seksual. Pemberian edukasi masalah seksualitas penting dilakukan sejak dini kepada pasien kanker serviks.
Women with cervical cancer during therapy generally do not think about sexuality and feel ashamed or taboo to talk about it. They tend to focus on healing their disease, worrying about the side effects of therapy and the processes of therapy. The aim of this study is to apply evidence-based nursing practice through the provision of psychosexual educational interventions in cervical cancer patients who are undergoing cancer therapy. The method used is case study. Providing psychosexual education using Orem's self care nursing theory approach to five managed participants with a diagnosis of cervical cancer and currently undergoing therapy. Participants underwent educational interventions during four meetings which were scheduled once a week with a duration of 30-60 minutes in each meeting. Characteristics of the participants were young adult women, married, aged 26-45 years, two people as housewives and three people working. The results of the intervention showed an increase in knowledge about self-care and self-confidence by 39%. Reducing the level of concern about sexuality problems by 50% with the HARS instrument. Even though cervical cancer patients undergoing cancer therapy do not think about sexuality, psychosexual education is still important. The conclusion of this case study is that psychosexual educational nursing interventions for women with cervical cancer are proven to increase knowledge about self-care and sexual problems. It is important to provide education on sexuality issues from an early age to cervical cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library