Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadiyati Fudla
Abstrak :
Obesitas merupakan konsekuensi morbiditas metabolik yang disebabkan oleh konsumsi yang berlebihan serta kurangnya aktivitas fisik. Secara etiologis, obesitas seharusnya dapat dicegah. Namun tinjauan kepustakaan menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ada negara di dunia yang dapat dengan sukses menurunkan angka obesitas, meskipun sudah melakukan berbagai upaya. Intermittent fasting (IF) dipandang sebagai sebuah cara yang efektif untuk mengurangi prevalensi obesitas, tetapi pendekatan ini memiliki banyak protokol; salah satunya adalah 5:2 Intermittent Fasting. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh puasa dua hari tidak berturut- turut per minggu terhadap asupan energi dan indeks masa tubuh (IMT) pada mahasiswa obesitas laki-laki usia 18-25 tahun di Universitas Indonesi. Studi randomized controlled trial dilakukan kepada empat puluh mahasiswa laki-laki obesitas di Universitas Indonesia. Kebiasaan asupan selama enam bulan sebelum penelitian diukur dengan semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ). Presentase IMT diukur menggunakan metode analisis bioelectrical impedance analysis (BIA) dan perkiraan dengan rumus konversi secara bersamaan. Kelompok intervensi melaksanakan puasa dua hari tidak berturut-turut dalam seminggu, dan asupan puasa mereka dicatat dengan buku diari makanan, sementara kelompok kontrol melaksanakan pola makan seperti sebelumnya, yang dicek dengan tiga hari 24 jam food recall. Setelah empat minggu intervensi, kelompok intervensi mengalami penurunan yang signifikan (P<0,005) dalam asupan energi dan IMT. ......Obesity is a consequence of the metabolic morbidities caused by overconsumption and lack of physical activity. Etiologically, obesity should be preventable, but reviews show that no country has yet been successful in reducing obesity, even though many efforts have been taken around the globe. Intermittent fasting (IF) is seen as an effective way to reduce obesity prevalence, but it has diverse protocols; one of them is 5:2 Intermittent Fasting. This study aimed to assess effects of two non-consecutive days fasting per week on energy intake and body mass index (BMI) among obese male students aged 18-25 years at Universitas Indonesia. A randomized controlled trial study was conducted on forty obese male students at Universitas Indonesia. Their habitual intake six months before the study was measured through a semi-quantitative food frequency questionnaire. The BMI percentage was measured using a bioelectrical impedance analysis (BIA). Intervention group did two non-consecutive days fasting per week, and recorded their fasting intake by food record diary; while control group did their habitual eating as before, and being recorded by three days 24-hour recall. As the conclusion, after a four-week intervention, the intervention group saw a significant reduction (P <0.005) in energy intake and BMI.
Depok: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiyati Fudla
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku gizi seimbang pada siswa anggota SBH. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross- sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan April- Juni 2015 kepada 127 orang siswa SMP- SMA yang menjadi anggota SBH melalui pengisian angket. Pengolahan data menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21.3% responden memiliki perilaku sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku gizi seimbang (OR= 0.048), serta dukungan orang tua berupa saran dengan perilaku gizi seimbang (OR= 0.047). Untuk meningkatkan perilaku siswa sesuai dengan PGS disarankan bagi instansi sekolah untuk memasukkan pesan- pesan terkait gizi seimbang ke dalam mata ajar pendidikan jasmani dan kesehatan serta memberikan penghargaan kepada siswa yang mengikuti kegiatan SBH. Selain itu bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk mendukung kegiatan SBH sesuai dengan wilayah kerjanya masing- masing. ......This study aims to determine the factors associated with the behavior of balanced nutrition in students SBH members. The draft study is a quantitative study with cross-sectional design. This research was conducted in April-June 2015 to 127 Junior High School and Senior High School students who are members of SBH through filling a questionnaire. Processing data using chi-square test to look at the relationship between the dependent and independent variables. The results showed that 21.3% of respondents have a behavior in accordance with the Guidelines for Balanced Nutrition (PGS). There is a significant relationship between knowledge and behavior of balanced nutrition (OR = 0048), and the support of parents in the form of advice with balanced nutrition behavior (OR = 0.047). To improve student behavior in accordance with PGS recommended for school authorities to incorporate balanced nutrition related messages into physical education lessons and health and provide rewards for students who take the SBH. in addition to the health center and the city health department to support the activities of SBH in accordance with their respective working areas
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library