Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadiati
"Program Tansmigrasi, terutama di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, menjadi program unggulan penyebaran penduduk ke daerah-daerah terutama luar Pulau Jawa dan dalam melaksanakan program transmigrasi tersebut sangat tergantung kepada kinerja dan motivasi kerja karyawannya.
Menyadari pentingnya kinerja dan motivasi kerja karyawannya, Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Daerah Khusus Ibukota Jakarta berupaya memotivasi kerja karyawannya. Salah satu aspek organisasi yang berpengaruh terhadap peningkatan motivasi kerja adalah komunikasi kerja baik komunikasi ke bawah, ke atas, mapun horizontal yang dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif diharapkan dapat memotivasi kerja karyawannya.
Dalam pelaksanaan komunikasi ke bawah di Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Daerah Khusus Ibukota Jakarta ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain : keterbukaan, kepercayaan pada pesan tulisan, pesan yang berlebihan, ketepatan waktu dan daya saing anggota organisasi terhadap pesan yang disampaikan. Kesemua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap lancarnya proses komunikasi ke bawah.
Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau yang lebih tinggi dengan tujuan memberikan balikan (feedback), saran dan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek terhadap motivasi kerja dan sikap karyawan. Dengan komunikasi ke atas, tersebut diharapkan dapat memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan : pekerjaan karyawan dan hasil yang telah dicapainya, masalah kerja yang dihadapi oleh karyawan berkaitan dengan upaya perbaikan unit kerjanya, dan mengetahui pikiran dan perasaan karyawan guna memotivasi kinerja dan produktivitas karyawan. Kombinasi dari perasaan-perasaan dan kepercayaan karyawan tersebut menjadi penghalang yang kuat bagi terlaksananya suatu proses komunikasi ke atas yang efektif.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam melaksanakan komunikasi horizontal antara lain : rapat-rapat, komite, interaksi, informal, percakapan telepon, memo atau nota, aktivitas sosial dan lain-lain. Komunikasi horizontal di Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Daerah Khusus Ibukota Jakarta berperan rnengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi dalam level yang sama. Komunikasi ini mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi untuk memotivasi kerja serta gairah kerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiati
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S23181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atit Hadiati
"Setiap institusi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit harus selalu berusaha meningkatkan mutu layanan, seiring dengan peningkatan status pendidikan dan ekonomi masyarakat yang membuat mereka lebih kritis dan semakin banyak menuntut kualitas pelayanan yang ada. Manajemen rumah sakit harus selalu melengkapi dirinya agar senantiasa mendengarkan suara konsumen, memiliki kemampuan memberikan respon terhadap setiap keinginan dan harapan konsumen. Untuk itu, keinginan, harapan, dan persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan harus dipantau dengan mengadakan serangkaian pengamatan yang dilakukan terus menerus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepuasan pasien rawat inap terhadap mutu pelayanan RS Salamun tahun 2002, dengan metode servqual yang dikembangkan oleh Parasuraman dkk. Rancangan penelitian yang digunakan adaiah cross sectional pada 100 pasien yang dirawat di RS Salamun selama bulan April 2002 melalui pengisian kuisioner secara self administered questionare. Variabel bebas pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, status pasien, kelas perawatan, dan biaya perawatan, sedangkan variabel terikatnya yang merupakan variabel mutu pelayanan yang tercakup ke dalam lima dimensi servqual, yaitu tangibles, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kepuasan pasien rawat inap di RS Salamun yang terpilih sebagai responden sebesar 91,67 % dengan standar deviasi sebesar 9,82 %, skor minimum sebesar 59,46 %, dan maksimum sebesar 124,78 %. Kepuasan pasien pada dimensi tangibles menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 89,59%. Kepuasan pasien pada dimensi responsiveness menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 90,56 %. Kepuasan pasien pada dimensi reliability menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 92,42 %. Kepuasan pasien pada dimensi assurance menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 92,43%. Kepuasan pasien pada dimensi empathy menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 91,56 %. Tingkat kepuasan responden pada penelitian ini menggunakan cut of point sebesar 90% (Supranto, 1997) dimana kelompok responden yang merasa puas terhadap mutu pelayanan RS Salamun lebih banyak (57 %) daripada kelompok yang merasa kurang puas (43 %). Dimensi assurance merupakan dimensi yang dianggap paling memuaskan responden (64 %) daripada dimensi-dimensi lainnya. Sebaliknya, dimensi responsiveness merupakan dimensi yang dianggap paling kurang memuaskan responden (49%) daripada dimensi-dimensi lainnya. Dan 8 karakteristik pasien yang diteliti, hanya variabel tingkat pendidikan yang terbukti berhubungan dengan kepuasan (Pv 0,041).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengadakan tindakan koreksi terhadap pelayanan yang masih belum memberikan kepuasan maksimal kepada pasien serta dapat menyusun strategi peningkatan mutu pelayanan di RS Salamun melalui strategi yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Melihat adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien, perlu kiranya bagi petugas memperhatikan karakteristik pasien berdasarkan hal tersebut di semua kelas perawatan. Perhatian terhadap karakteristik tersebut akan berdampak terhadap citra dan mutu rumah sakit terutama di ruang rawat inap.

Each of health service institution, including hospital, have to increase their quality of services. Thus, hospital can monitoring their services to consumers.
The objective of this study is knowing determinant of patient satisfaction at inpatient ward to quality of services with SERVQUAL Method (tangibles, responsiveness, reliability, assurance, and empathy), with developed by Parasuraman, et. al. This study was conducted on April 2002 at dr. Salamun Hospital, Bandung. In research methodology, this study used cross sectional design study, where conducted to a hundred subjects through self administered questionnaire. Independent variable include sex, age, education level, occupation, income level, patient status, ward classes, and cost. Whereas, dependent variable is SERVQUAL dimensions (tangibles, responsiveness, reliability, assurance, and empathy).
Result of study show that average score of patient that satisfied to inpatient ward service was 91,67%. In tangibles dimension showed average score of patient satisfaction was 89,59%, responsiveness dimension was 90,56%, reliability dimension was 92,42%, assurance dimension was 92,43%, and empathy dimension was 91,56%. Cut of point to show satisfaction level of respondent is 90% (Supranto, 1997). 57% respondents were satisfied to quality of hospital services and others (43%) were unsatisfied. Assurance dimension was most satisfied one (64%). Responsiveness dimension was most unsatisfied one (49%). From eight characteristics of patient, only education level has significant in statistic.
The result above can be use in hospital to improve quality of services and make up strategy to increase quality of services through strategy that focused on consumer's satisfied. Attention to these characteristics can be impacted to hospital's quality, especially at inpatient ward.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Moerti Hadiati
"ABSTRAK
Hampir setiap hari berita-berita tentang terjadinya kriminalitas dimuat di media massa. Terutama di kota-kota, terlihat bahwa semakin "berani" orang melakukan pelanggaran terhadap hukum dan norma-norma yang ada. Kadang-kadang sifat kriminalitas yang dilakukan menjurus ke arah kebrutalan dan tindakan di luar perikemanusiaan. Di sisi lain kita lihat berbagai kemajuan di segala bidang, sehingga dapat diasumsikan bahwa di daerah perkotaan kriminalitas berkembang terus, sejalan dengan bertambahnya penduduk, pembangunan, modernisasi dan urbanisasi. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa perkembangan kota selalu disertai dengan perkembangan kriminalitas.
Kriminalitas atau kejahatan tersebut meliputi kejahatan hanya pencurian, pencurian dengan kekerasan (perampokan), penipuan, penganiayaan dan pembunuhan. Namun dari semua tindak pidana (kejahatan) tersebut, kejahatan terhadap kesusilaanlah yan banyak menimbulkan reaksi di berbagai kalangan masyarakat, terutama kaum wanita. Hal ini tidak dapat dipungkiri, mengingat masalah kriminalitas sebagai suatu kenyataan sosial, tidak berdiri sendiri. Tetapi berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, politik, dan budaya, sebagai fenomena yang ada dalam masyarakat dan saling menpengaruhi satu sana lain.
Salah satu kejahatan terhadap kesusilaan yang pada akhir-akhir ini banyak mendapat sorotan, adalah tindak pidana perkosaan. Kejahatan ini sebetulnya bukan merupakan sesuatu yang baru untuk dibicarakan, karena sekitar tahun 1970, masyarakat pernah digemparkan oleh tindak pidana-perkosaan di Yogyakarta, yang terkenal dengan kasus "Sum Kuning". Kemudian penberitaan tentang kasus tersebut mereda, bahkan kemudian lenyap begitu aaja. Hamlin pada tahun-tahun berikutnya, masalah perkosaan telah menjadi bahan pembicaraan, baik di kalangan para ahli hukun maupun di dalam masyarakat atau di lingkungan para wanita.
Perhatian warga masyarakat tersebut, mungkin disebabkan karena tindak kejahatan tersebut dilakukan dengan cara-cara yang keji, di luar perikemanusiaan dan tidak berdiri sendiri."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyana Chandra Hadiati
"Dewasa ini teknologi informasi (TI) menjadi unsur yang semakin penting bagi organisasi untuk mengendalikan dan meningkatkan kinerja bisnis. Sebagai bagian yang dianggap penting bagi organisasi, sering kali TI mereprestasikan investasi yang sangat signifikan. Besarnya investasi dalam teknologi informasi perusahaan menimbulkan kebutuhan tata kelola teknologi informasi (IT Governance) yang layak untuk memastikan terwujudnya nilai, memitigasi risiko dan diterapkannya perilaku yang diharapkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu model penilaian yang dapat dipakai untuk mengukur bahwa teknologi informasi telah dikelola secara tepat, yaitu Process Assessment Model (PAM) Using COBIT 5. Terkait dengan hal tersebut, penulis melakukan penelitian di PT. XYZ yang merupakan perusahaan penyedia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menilai tingkat kapabilitas proses tata kelola TI di PT. XYZ dengan menggunakan Process Assessment Model Using COBIT 5. Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis mengumpulkan data dengan cara studi kepustakaan, observasi dan wawancara. Penilaian tingkat kapabilitas dilakukan dengan cara memberi peringkat atas atribut proses setiap tingkat kapabilitas dari 27 proses COBIT 5 terpilih yang dikelompokkan dalam domain EDM, APO, BAI, DSS dan MEA. Pencapaian tingkat kapabilitas proses tata kelola TI PT. XYZ secara rata-rata bernilai 3,5 atau berada di tingkat proses telah mapan (establised process). Berdasarkan penilaian ini, PT. XYZ telah menerapkan proses yang telah didefinisikan dan proses telah diukur serta dilaporkan menggunakan metode yang ditetapkan. Untuk peningkatan pencapaian ke tingkat kapabilitas 4, PT. XYZ direkomendasikan untuk menetapkan dan melakukan aktifitas analisis hasil pengukuran proses dan pengendalian atas proses tersebut.

Recently information technology (IT) is becoming more important for organization in controlling and improving their business performance. Considered as important role in organization, IT frequently represents significance amount of investment. High spending on IT investment raise the necessity of good IT Governance implementation to ensure value realization, risk mitigation and practice of expected behavior. Accordingly, ISACA defined Process Assessment Model (PAM) Using COBIT 5 for being a basis in conducting process capability assessment to measure the IT Governance practice in organization. In this research, the assessment takes place in one of information and communication provider company in Indonesia, PT. XYZ. In order to meet the research objective, this research collects data by literature review, observation and interview. Process capability level is determined by judging the process attributes for each of 27 processes selected in domain of EDM, APO, BAI, DSS and MEA. Assessment result shows that process capability of PT. XYZ has achieved level of 3 (established process). Recommendations for process improvement to level 4 are arranged with focus in defining and implementing analysis technique and control limits."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Hadiati
"Tesis ini mencoba mengetahui peranan sektor keuangan, khususnya perbankan dan pasar modal, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil pengujian secara empiris mengindikasikan bahwa dalam periode 1997 sampai dengan pertengahan 2009 terdapat bi-directional causality antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan penyaluran kredit dan one-way causality yang berasal dari output riil menuju kapitalisasi saham di pasar modal. Hasil dari Vector Error Correction Model (VECM) cenderung mendukung hipotesa bahwa sistem keuangan berperan sebagai mesin yang mampu mendorong (boost) pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui ketersediaan kredit guna memfasilitasi investasi, yang pada gilirannya akan menghasilkan pertumbuhan output riil.

This thesis tried to find out the role of the financial sector, especially banking and capital markets, to encourage the economic growth in Indonesia. Empirically test results indicate that over the period from 1997 to mid 2009, there are bi-directional causality between economic growth and credit volume in Indonesia and one-way causality from real output to the market capitalization. Vector Error Correction Model (VECM) methodology result seem to give strong support to the hypothesis that financial system can be an engine of economic growth in Indonesia through investment facilitation, which will generate growth in real output."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chusni Hadiati
"ABSTRAK
Penelitian mengenai strategi percakapan dalam jual beli tradisional dalam dialek Banyumas
ini merupakan penelitian pragmatik yang berfokus pada analisis percakapan. Penelitian ini
bertujuan untuk merekonstruksi strategi percakapan jual beli tradisional dalam dialek
Banyumas dan menemukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam keputusan pembelian
konsumen. Tuturan yang diujarkan oleh penutur merepresentasikan apa yang ada dalam
benak mereka. Strategi percakapan dalam penelitian ini meliputi, kondisi kesahihan tuturan,
strategi bertutur dan strategi kesantunan. Keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan faktor internal yang direalisasikan melalui tuturan dalam percakapan jual beli.
Data penelitian diperoleh dari percakapan jual beli di pasar tradisional. Penyajian data
dilakukan dengan menggunakan mikro dan makro struktur. Analisis data dilakukan dengan
metode padan pragmatis. Satuan analisis dalam penelitian ini adalah tuturan. Kondisi
kesahihan tuturan dapat dilihat dari konteks tuturan. Pada realisasinya, konteks tuturan dapat
dilihat sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembelian. Faktor eksternal atau
bauran pemasaran adalah faktor-faktor di luar individu yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Faktor internal atau black box model yang terjadi dalam benak individu
merupakan faktor dalam diri individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Faktor eksternal dan faktor internal itu direalisasikan ke dalam tuturan individu dalam
percakapan jual beli tradisional. Bahasa dalam percakapan jual beli tradional memiliki tiga
fungsi, yaitu fungsi referensial, fungsi afektif, dan fungsi fatis. Penelitian lebih lanjut dapat
dilakukan untuk membuktikan fungsi bahasa dalam percakapan jual beli tradisional dalam
bahasa Jawa dialek Banyumas

ABSTRACT
The research on conversation strategies in traditional selling and buying in Banyumas dialect
is a pragmatic research focuses on conversation analysis. It aims to reconstruct the
conversation strategies in traditional selling and buying in Banyumas dialect and to find out
the factors affecting consumers? behavior. Utterances used in traditional selling and buying
conversation relfect speakers? mind. The conversation strategies include the felicity
condition, the speech strategies, and the politeness strategies. Consumers? behavior is
affected by external and internal factors. Data is gathered from traditional selling and buying
conversations in traditional markets. This qualitative research uses micro and macro structure
to display data and uses pragmatic identity method in analysis. The unit of analysis of this
research is speech or utterance. Felicity condition of each utterance can be seen from the
context. Context is considered as factors affecting consumers? behavior. External factors or
marketing mix are factors outside the consumers which affects the consumers? decision
whether or not to buy the goods. On the other hand, internal factors or the black box model
are factors inside the consumers affecting their decision. It is called as a black box model
since it occurs in buyers? mind. Those external and internal factors are realized in the
utterances used in traditional selling and buying conversation. The language functions in
traditional selling and buying are classified into three types; referential, affective, and phatic.
A further and deeper research needs to conduct to prove the language functions in traditional
selling and buying conversation in Banyumas dialect"
2016
D2246
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hadiati
"Menjadi salah satu world class university berarti juga standarisasi layanan berkelas dunia. Peningkatan pelayanan Universitas Indonesia terhadap mahasiswa ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar dan kehidupan sosial mahasiswa di lingkungan kampus. Akan tetapi layanan terhadap calon lulusannya belum mendapatkan perhatian secara maksimal. Terbukuti dengan lamanya waktu penerbitan ijazah dan transkrip akademik yang diterima olehlulusannya jauh hari setelah proses wisuda dilaksanakan. Oleh karena itu perlu adanya perubahan proses dalam penerbitan ijazah dan transkrip akademik sehingga lulusan dapat menerimanya saat proses wisuda berlangsung.
Salah satu konsep yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan rekayasa ulang proses bisnis (Business Process Reengineering), yaitu suatu teknik manajemen perubahan yang radikal terhadap proses-proses bisnis yang berlangsung yang dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, kualitas pelayanan, serta mengurangi biaya. Dalam penelitian ini akan dirancang suatu proses baru untuk memperbaiki proses yang selama ini berjalan.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari proses yang berjalan, cycle time terlama yang dapat diketahui untuk menyelesaikan produksi ijazah dan transkrip akademik selama 73.65 hari dan 97.15 hari. Sedangkan dari proposed process diperoleh cycle time yang sangat efisien yaitu 17.07 hari untuk produksi ijazah dan 10.38 hari untuk produksi transkrip akademik. Sehingga ijazah dan transkrip akademik dapat diterbitkan bersamaan dengan wisuda berlangsung.

Being one of the world-class university is also mean world-class service standardization. University of Indonesia increased their services to their students aimed to facilitate learning activities and social life of students in campus environment. However, services to prospective graduates are not getting the maximum attention. In fact, the publication period of certificate and academic transcripts received by the graduates need a long period after the graduation ceremony. Therefore there is need for change in the certificate issuance process and transcripts academic, so every graduates can receive it during the graduation process.
One concept which is applicable is business process reengineering, this is a management technique that radically change the business processes occur that can increase the efficiency, effectiveness, service quality, and reduce costs. In this study a new process will be designed to improve during the running process.
The results of this study found in the current process, which identify the longest cycle time to complete the production of certificate and academic transcripts is 73.65 days and 97.15 days. Meanwhile, the proposed process cycle time obtained a very efficient, which is 17.07 days for the production of certificate and 10.38 days for the production of academic transcripts. Therefore, the certificate and academic transcripts can be published along with the graduation took place.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52079
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Nur Hadiati
"Laporan magang ini membahas prosedur audit yang dilakukan KAP YDW atas pendapatan kontrak konstruksi PT PSJ dan perlakuan akuntansinya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017. PT PSJ telah mengakui, mengukur, menyajikan, dan mengungkapkan pendapatan kontrak konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 34 revisi 2014 setelah diberikan penyesuaian oleh auditor. Berdasarkan pengujian bukti audit yang diperoleh, auditor KAP YDW menyimpulkan tidak terdapat salah saji material pada laporan keuangan. Secara keseluruhan, prosedur audit yang dilakukan oleh KAP YDW telah sesuai dengan Standar Audit yang berlaku.

This report is aimed to explain audit procedures performed by KAP YDW on construction contract revenue of PT PSJ and its accounting policies for the period ended December 31st 2017. PT PSJ have recognize, measure, present, and disclose its construction contract revenue in accordance with Indonesia Financial Accounting Standards after adjustment from auditor. Based on the testing of audit evidence obtained, KAP YDW auditors conclude that there are no material misstatements in the financial report. Overall, Audit procedures performed by KAP YDW have compiled with Auditing Standards."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library