Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilman Hadi Santoso
"ABSTRAK
Pemberian tablet gliklazida pada dosis tunggal secara oral memiliki
bioavailabilitas yang rendah karena sifatnya yang praktis tidak larut dalam air,
sehingga menyebabkan laju disolusi yang rendah dan menurunkan daya absorbsi
pada saluran gastrointestinal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh dari penambahan superdisintegran kalium polakrilin dan pembawa
polivinilpirolidon (PVP) terhadap kelarutan gliklazida dan laju disolusi tablet
gliklazida dalam sistem dispersi padat. Dispersi padat dibuat dengan metode
pelarutan dengan jumlah perbandingan berat yaitu gliklazida : polivinilpirolidon :
kalium polakrilin = 1 : 1 : 0,1. Kemudian dikarakterisasi menggunakan alat
X-Ray Difractometer (XRD) dan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Uji
disolusi dilakukan dalam medium larutan dapar posfat pH 7.4 menggunakan alat
uji disolusi tipe 2 ( tipe dayung ). Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan kelarutan gliklazida pada dispersi padat gliklazida-polivinilpirolidonkalium
polakrilin sebesar 1,23 kali dibandingkan dengan kelarutan gliklazida
murni. Laju disolusi gliklazida pada tablet yang mengandung dispersi padat
gliklazida-polivinilpirolidon meningkat 1,47 kali dibandingkan dengan laju
disolusi gliklazida pada tablet yang mengandung campuran fisik gliklazidapolivinilpirolidon-
kalium polakrilin.

ABSTRACT
Bioavailabilty of a gliclazide administered peroral shows a low value
because that practically insoluble in water which leads to poor dissolution rate and
subsequent decrease of its gastrointestinal absorbtion. The purpose of this
research is to investigate the effect of adding superdisintegran polacrilin
potassium and polyvinylpyrolidone (PVP) vehicle on the gliclazide solubility and
dissolution rate of gliclazide tablet in solid dispersion system. Solid dispersion
prepared by solvent method with a total weight ratio used is gliclazide :
polyvinylpyrolidone : polacrilin potassium = 1 : 1 : 0,1. Then characterized using
X-Ray Difractometer (XRD) and Differential Scanning Calorimetry (DSC). The
dissolution test was carried out in the medium of pH 7.4 phosphate buffer
solution using a type 2 dissolution tester (paddle type). The results showed an
increase in the gliclazide solubility of solid dipersion gliclazidepolyvinylpyrolidone-
polacrilin potassium of 1,23 times compared with pure
gliclazide solubility. Gliclazide dissolution rate of tablets containing solid
dispersion gliclazide-polyvinylpyrolidone increased 1,47 times compared with
gliclazide dissolution rate of tablets containing physical mixture gliclazidepolyvinylpyrolidone-
polacrilin potassium."
2010
S33149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hadi Santoso
"Sejalan dengan berkembangnya jaman, maka pada saat sekarang ini, banyak perusahaan manufaktur menggunakan sistem produksi yang lebih banyak menggunakan mesin. Hal ini terutama terjadi pada perusahaan yang telah menerapkan teknologi maju, seperti penerapan sistem otomatisasi dalam proses produksinya. Selain itu faktor yang menentukan dalam memenangkan persaingan dalam memperebutkan konsumen pada saat ini bukan tergantung pada harga jual dari produk saja. Namun saat ini yang menjadi pertimbangan dari para konsumen adalah faktor lain seperti kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang dapat diberikan perusahaan atas produk yang dihasilkan seperti pengiriman tepat waktu. Agar suatu perusahaan dapat mengukur sejauh mana perusahaan dapat memenuhi tuntutan konsumen dan untuk mengetahui efisiensi produksi yang lebih banyak menggunakan mesin, perusahaan membutuhkan ukuran-ukuran dalam pengukuran kinerja tersebut. Ukuran yang digunakan dalam mengukur kinerja yang ada pada sistem akuntansi manajemen tradisional kurang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Karena terdapat banyak kelemahan dalam sistem tersebut, sehingga tidak dapat memberikan masukan lagi bagi pihak manajemen. Oleh karena itu dibutuhkan ukuran-ukuran baru yang dapat melengkapi ukuran yang ada pada sistem akuntansi manajemen tradisional. Faktor-faktor penting yang harus diukur dalam kesatuan produksi yang maju lebih bersifat kualitatif. Oleh karena itu ukuran-ukuran tersebut lebih bersifat bukan ukuran keuangan. Pembangkit tenaga listrik yang lebih banyak menggunakan mesin dalam proses produksinya, ternyata tidak pernah melakukan analisa pengukuran kinerja tentang kegiatan operasi yang telah dilakukannya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar pembangkit tersebut segera melaksanakan program pengukuran kinerja, baik dengan menggunakan ukuran-ukuran keuangan maupun ukuran-ukuran non keuangan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Hadi Santoso
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Hadi Santoso
"Keadaan industri perbankan nasional mengalami kehancuran, yang diakibatkan oleh sebagian besar kredit yang diberikan kepada nasabah besar mengalami macet. Sehingga pendapatan bank yang mengandalkan dari hasil bunga tidak dapat diperoleh, dilain pihak biaya dana mengalami peningkatan cukup tinggi akibat dari kenaikan suku bunga deposito dan simpanan. Kenaikan suku bunga deposito dan simpanan adalah merupakan kebijakan pemerintah guna menghindari pelarian dana keluar negeri dan atau menghindari penggunaan rupiah untuk pembelian dolar Amerika Serikat, karena nilai rupiah sangat rendah terhadap dolar Amerika.
PT. Bank Rakyat Indonesia yang sejak berdiri melayani masyarakat golongan menengah dan kecil, mulai berlaku kebijakan Pakto 1988 masuk pasar nasabah besar, karena sebagai bank umum diberi kebebasan untuk mencari dana dan sekaligus menjual kembali berupa kredit kepada masyarakat dengan tingkat bunga sesuai dengan perhitungan sendiri. Dengan langkah yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia masuk pasar melayani kredit besar, setiap tahun kredit besar mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibanding pertumbuhan kredit kecil dan menengah, sehingga komposisi kredit besar semakin dominan dibanding total kredit. Nasabah-nasabah besar yang relatif baru dibiayai oleh PT. Bank Rakyat Indonesia mengalami kesulitan membayar bunga pinjaman, hal ini disebabkan krisis moneter yang terjadi mulai awal tahun 1997.
Berdasarkan latar belakang yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia, penulis membuat judul karya akhir Strategi Memperbaiki Portofolio Ideal Ritel dan Korporasi Dalam .Pelaksanaan Misi Bank Rakyat Indonesia. Dengan judul ini penulis bermaksud melakukan analisa bagaimana memperbaiki portofolio PT Bank Rakyat Indonesia agar tidak terlalu jauh dari misi yang diem ban.
Untuk memperbaiki keadaan portofolio, perlu dilakukan analisa kekuatan dan kelemahan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan PT. Bank Rakyat Indonesia dalam membawa misi tersebut. Dalam analisa External Factor livaluation pada bab IV hal am an 102 menunjukan bahwa dari faktor peluang dan ancaman skor yang diperoleh adalah 2. 75, berarti diatas rata-rata. L,V.
Selain melakukan analisa faktor eksternal, penulis melakukan analisa the competitive profile matrix (CPM). Tujuan analisa ini adalah untuk melakukan analisa bagaimana PT. Bank Rakyat Indonesia dapat memenangkan persaingan dengan bank lain. Pada lima tahun terakhir banyak bank nasional yang masuk pasar rite!, karena bisnis ritel lebih menguntungkan dibanding dengan korporasi. Dari pertimbangan tersebut penulis menganalisa CPM membandingkan antara PT. Bank Rakyat Indonesia dengan Bank BNI dan BCA, dengan pertimbangan dua bank ini yang dapat diperbandingkan dari beberapa bidang antara lain:
1. Pangsa pasar.
2. Posisi keuangan.
3. Luas jaringan
4. Teknologi
5. Kualitas produk
6. Loyalitas nasabah.
7. Sumber daya manusia.
Dari analisa diatas PT. Bank Rakyat Indonesia mendapatkan nilai akhir yang seimbang dengan PT. Bank BNI. Beberapa poin keunggulan PT Bank Rakyat Indonesia dengan PT. Bank BNI adalah luas jaringan, dimana setiap ibukota kecamatan di seluruh pelosok tanah air ada unit kerja PT Bank Rakyat Indonesia, sedang PT Bank BNI hanya sampai ibukota daerah tingkat II. Sementara kelemahannya PT. Bank Rakyat Indonesia adalah teknologi dan loyalitas nasabah. Dengan adanya kelemahan tersebut harus menjadi fokus perbaikan agar dapat memenangkan persaingan terutama dalam bidang teknologi, karena jika dapat mampu memperbaiki teknologi setara dengan PT. BCA dan PT. Bank BNlloyalitas nasabah akan mengikuti menjadi baik. Dengan demikian PT. Bank Rakyat Indonesia mampu memenangkan persaingan ini.
Dari penjelasan dan analisa terdahulu, maka PT. Bank Rakyat Indonesia mampu memenangkan persaingan dengan bank-bank yang masuk dalam pasar ritel. Karena pengalaman dan jaringan yang luas dan peningkatan kemampuan teknologi yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hadi Santoso
"Indonesia merupakan benua maritim, terletak antara Samudera Hindia dan Pasifik. Karena itu, interaksi laut dan atmosfer berperan penting dalam pembentukan fenomena cuaca/iklim. Pemahaman yang baik terhadap parameter laut-atmosfer skala intra-musiman menarik diteliti karena mempengaruhi kehidupan masyarakat khususnya sektor perikanan tangkap dan sesuai dengan program WMO Sub-Seasonal to Seasonal Project.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan hubungan, mengkaji variasi serta mendapatkan siklus/periodisitas untuk Suhu Permukaan Laut SPL , angin meridional dan curah hujan pada periode maksimum seratus hari, di 10 perairan utama Indonesia. Data diperoleh dari satelit NOAA dan TRMM tahun 2002-2015. Data diolah dan dianalisis korelasinya maupun variasinya. Setelah melakukan Fast Fourier Transform, analisis spektral menggunakan Power Spectral Density ditampilkan melalui periodogram.
Hasilnya menunjukkan bahwa Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafura memiliki hubungan yang paling kuat untuk curah hujan dengan SPL dan angin meridional. Ketiga perairan tersebut juga memiliki nilai SPL dan curah hujan terendah dan relatif mudah diprediksi karena nilainya pada hari ke-n tidak jauh berbeda dengan nilai pada hari ke n-1. Laut Halmahera memiliki curah hujan yang tinggi karena mendapatkan pengaruh lebih besar oleh aliran arus laut hangat dari warm pool di utara Papua dari pada pengaruh oleh Monsun Australia. Angin meridional di perairan barat Indonesia dipengaruhi/terkait dengan Madden Julian Oscillation. Kekuatan periodisitas SPL, angin meridional dan curah hujan di perairan barat maupun timur Indonesia tidak selalu sebanding karena terdapat time lag.

Indonesia is a maritime continent, lies between the Indian and Pacific Ocean. Therefore, the interaction of ocean and atmosphere plays an important role in the formation of the phenomenon of the weather climate. A good understanding of ocean atmosphere parameters of intra seasonal scale interesting to study because it affects people 39 s lives, especially fisheries sector and according to the WMO program Sub Seasonal to Seasonal Project.
This study aims to identify the strength of the relationship, review variations and get the cycle periodicity for Sea Surface Temperature SST , meridional wind and rainfall on the maximum period of one hundred days, in 10 major Indonesian waters. Data obtained from NOAA satellites and TRMM years 2002 2015. The data is processed and analyzed the correlation and its variations. After doing a Fast Fourier Transform, spectral analysis using Power Spectral Density displayed through periodogram.
The results show that the Flores Sea, Banda Sea and Arafura Sea has the strongest relationship for rainfall with SPL and meridional wind. These waters also have a lowest value for SST and rainfall and relatively more predictable because of its value in day n is not much different from the value on day n 1. Compared with Australian Monsun, Halmahera Sea has a high rainfall because it is more influenced by the flow of warm sea currents from warm pool in the north of Papua. Meridional wind in the waters of western Indonesia influenced with the Madden Julian Oscillation. The periodicity strength of SST, meridional winds and rainfall in western and eastern waters of Indonesia are not always comparable because there is a time lag.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Santoso
"Pada kondisi tertentu, terutama di masa krisis, strategi momentum konvensional atau relative strength momentum telah mengakibatkan momentum crash sehingga menghasilkan return yang negatif. Beberapa peneliti telah mengembangkan strategi momentum baru yang lebih efektif untuk mempertahankan kinerja pada periode krisis yang memiliki volatilitas yang ekstrem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti kinerja dari alternatif baru dari strategi momentum tersebut di masa Covid-19 yang merupakan salah satu periode krisis yang berpotensi mengakibatkan momentum crash. Penelitian ini menggunakan Fama-French three factors asset pricing model untuk menghitung abnormal return yang dihasilkan dari strategi-strategi tersebut di pasar modal Indonesia, khususnya pada saham-saham LQ45. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa strategi baru: absolute strength momentum efektif untuk menghasilkan abnormal return yang positif di masa Covid-19, secara khusus pada periode momentum crash dan pemulihan; sementara untuk strategi baru yang lainnya terbukti tidak efektif untuk diimplementasikan. Penelitian ini berkontibusi terhadap kajian yang sudah ada dengan menganalisis hasil dari alternatif baru strategi momentum tersebut agar investor dapat mengoptimalkan return portofolio mereka di masa krisis.

In some circumstances, especially in the crisis period, conventional or relative momentum strategy has led to momentum crash and therefore give rise to a negative return. Many researchers have developed new effective momentum strategies to withstand the extreme volatility in the crisis period. The purpose of this study is to examine the outcome of the new momentum strategy alternatives during Covid-19, one of the potential crisis periods that could potentially lead to a momentum crash. This study uses the Fama-French three factors asset pricing model to calculate the abnormal return generated by those strategies in the Indonesia Stock Exchange, specifically LQ45 stocks. This study shows that the new strategy: absolute strength momentum, could effectively generate the positive abnormal return during Covid-19, specifically in momentum crash and recovery period. Meanwhile, the other new strategies have proven not effective to be implemented. This study contributes to the existing literature by analyzing the outcome of new momentum strategies for investors to optimize their portfolio return during the crisis period. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library