Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunanto
"Ada tiga permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu (a) Adakah perbedaan motivasi berprestasi antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (b) Adakah perbedaan kebiasaan belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (c). Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan pada kelas unggulan di SMU Negeri Jakarta 48. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Cara mengumpulkan data mengenai Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar siswa berdasarkan kuesioner tertutup dengan one-shot model, sedangkan data prestasi belajar diperoleh dari kantor Tata Usaha sekolah dengan melihat lager ( daftar nilai rapor) caturwulan satu tahun ajaran 2001-2002. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor dalam bentuk skala interval. Analisa data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan adalah penyajian nilai rata rata (mean) yang berupa tabel dan grafik garis. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dengan tujuan ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi.
Data tersebut dihitung dengan rumus t-test untuk uji beda mean dan diperoleh temuan sebagai berikut : (1) kelompok siswa kelas unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (2) kelompok siswa kelas satu unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (3) kelompok siswa kelas dua unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan. Oleh karena itu berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan terdapat perbedaan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU 48 Jakarta
Sedangkan untuk signifikansi data diperoleh temuan sebagai berikut : (I) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta . (2) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar yang signifikan antara kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar nilai P-value sebesar 0,209 nilai ini lebih besar dari 0,05 maka Ho gagal ditolak atau tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas dua unggulan dengan siswa kelas dua bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Atas dasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (2) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi dan prestasi belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar, tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunanto
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 1994
R 346.086 GUN n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Gunanto
Jakarta: Tira Pustaka, 1984
368.11 GUN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gunanto
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 1999
346.07 GUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yohanes Edi Gunanto
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Edi Gunanto
"ABSTRAK
Thesis ini menyajikan hasil penelitian eksperimen tentang struktur, besaran magnet, specific heat dan giant magnetoresistance dari sampel polikristal manganat tanah jarang seri LaI-XCaxMni-yCuyO3 dengan x = 0,1 ; 0,47 dan 0,73 dan 0 < y < 0,l9. Sampel disiapkan dengan metode reaksi zat padat. Analisis struktur menggunakan difraksi sinar-x dan high resolution powder diffraction (HRPD) dengan program fullprof. Semua sampel mempunyai struktur orthorhombic dengan space group Pnma. Pada suhu kamar semua sampel bersifat paramagnetik dan berubah campuran antara antiferromagnetik (AFM) dengan ferromagnetik (FM) pada suhu rendah dan juga akibat adanya medan magnet luar. Pendopingan Cu pada posisi Mn mengakibatkan menurunnya momen magnet pg. Besaran specific heat pada suhu rendah didominasi oleh faktor charge carriers (70, sedangkan faktor kisi B kcnstan, sementara faktor spin wave-nya diabaikan. Sifat giant magnetoresistance (GMR) pads suhu ruang menunjukkan bahwa pendopingan Cu pada Mn mengakibatkan menurunnya nilai magnetoresistansinya. Semakin tinggi nilai medan magnet luar, maka nilai magnetoresistensinya juga semakin naik.

ABSTRACT
This thesis presents result of an experimental study on structure, magnetic properties, specific heat and giant magnetoresistance of polychrystal samples manganese rare-earth series LaI-XCaxMni-yCuyO3 with x = 0.1; 0.5, and 0.9 and y = 0; 0.05; 0.l0; 0.15, and 0.20. All samples by solid state reaction. The structure analysis use x-ray diffraction and high resolution powder diffraction with fullprof program. The structure of all samples are orthorhombic with space group Pnma. At room temperature all samples are paramagnetic and change became ferromagnetic at low temperature and consecuence external magnetic field too. The doping Cu at Mn site makes decrease the moment magnetic. The specific heat at low temperature, upon increasing the Cu dopant, the y and therefore the charge carriers increase. The specific heat for all samples are insensitive to the external magnetic field up to 9 T. The presence of external magnetic field has no influence on the p value for samples with and without Cu dopant. At room temperature, the doping of Cu at Mn makes decrease the magnetoresistance. The increasing external magnetic field, the magnetoresistance are increasing to."
Depok: 2009
D1241
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Edi Gunanto
"We have performed
resistivity measurements as a function
of temperature, with and without
an external magnetic field. Magnetization measurements are also done as a function of
temperature M(T) as
well as a function of an external magnetic field M(H) for La0.73Ca0.27Mn1-xCuxO3compounds with 0
The samples with x = 0 and 0.06 are insulators. As for
the samples with x =
0.10, 0.13, and
0.19, they undergo an insulator to metal
transition as the temperature is lowered. The insulator-metal transition temperatures
are 24 K, 74 K, and 69 K for x =
0.10, 0.13, and
0.19, respectively. The magnetoresistance decreases with increasing values of Cu, i.e. 75%, 72%, 64%, and 35% for x = 0, 0.06, 0.10, and 0.13
respectively. Samples in accordance
with the model of crystalline metal Ln R
vs. 1/T are compared to Mott insulator models Ln R vs. 1/T0.25. Based on the magnetization curve, a
paramagnetic to ferromagnetic transition is observed at Curie temperature, TC,
of ~ 196 K, 170 K, 140 K, 137 K, and 113 K for x = 0, 0.06, 0.10, 0.13, and 0.19 respectively."
2017
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Y. E. Gunanto
"We have performed resistivity measurements as a function of temperature, with and without an external magnetic field. Magnetization measurements are also done as a function of temperature M(T) as well as a function of an external magnetic field M(H) for La0.73Ca0.27Mn1-xCuxO3 compounds with 0"
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Gunanto
"Anoda korban paduan Al-5Zn-0,5Cu-0,3Y merupakan salah satu pengembangan anoda korban dengan tegangan yang rendah yang dapat mencegah terjadinya adanya proteksi berlebih yang dapat menimbulkan potensi terjadinya stress corrosion cracking. Namun pada pengaplikasiannya dibutuhkan anoda korban yang memiliki efisiensi yang tinggi untuk memaksimalkan kerja anoda korban. Salah satu peningkatan efisiensi anoda korban yaitu dengan penambahan perlakuan panas. Perlakuan panas yang dilakukan pada penilitan ini yaitu age hardening. Dilakukan proses quenching dari suhu 400°C kemudian dilakukan penuaan pada suhu 220°C dengan variasi waktu penahanan 1 jam, 3 jam, dan 5 jam. Pengujian efisiensi dilakukan dengan menggunakan standar DNV RP-B401 yang dilakukan selama 96 jam. Didapatkan efisiensi dari anoda korban Al-5Zn-0.5Cu-0,3Y as-cast, aging 1 jam, 3 jam, dan 5 jam berturut – turut adalah 67%, 66%, 64%, dan 61%. Perlakuan panas menyebabkan meningkatnya laju korosi dari anoda korban paduan karena adanya pembentukan presipitat yang tumbuh pada batas butir sehingga korosi lebih mudah menyerang. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin lama penahanan waktu perlakuan panas maka akan semakin mengurangi efisiensi dari anoda korban paduan Al-5Zn-0.5Cu-0.3Y.

Al-5Zn-0,5Cu-0.3Y alloy sacrificial anode is one of the developments of a low-voltage sacrificial anode that can prevent overprotection which that makes stress corrosion cracking. However, its application requires a sacrificial anode that has high efficiency is needed to maximize the function of the sacrificial anode. One way to increase the efficiency of the sacrificial anode is by adding heat treatment. The heat treatment that carried out in this research is age hardening. The quenching process uses 400°C for a temperature and then aging at a temperature of 220°C with variations in holding times of 1 hour, 3 hours, and 5 hours. Efficiency testing was carried out using the DNV RP-B401 standard which was carried out for 96 hours. The efficiency of the sacrificial anode Al-5Zn0.5Cu-0.3Y without heat treatment, or with aging holding time of 1 hour, 3 hours, and 5 hours, respectively, was 67%, 66%, 64%, and 61%. Heat treatment causes an increase in the corrosion rate of the alloy sa crificial anode due to the formation of precipitates that grow at the grain boundaries so that corrosion is easier to attack. This shows that the long holding time will further reduce the efficiency of the Al-5Zn-0.5Cu-0.3Y alloy sacrificial anode.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library