Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gissi Novientri
Abstrak :
Transpor oksigen dalam tubuh membutuhkan protein yang memiliki gugus hem. Hemoglobin (Hb), mioglobin (Mb), dan sitoglobin (Cygb) merupakan beberapa hemoprotein yang diketahui berfungsi sebagai transporter oksigen dalam darah, otot, dan jaringan. Oksigen terikat secara kovalen koordinasi pada atom Fe yang berada di gugus hem. Oksidasi pada atom Fe yang terjadi secara spontan, berdampak pada hilangnya fungsi pengikatan oksigen. Enzim metHb reduktase (NADH-diaforase) dan metMb reduktase (NADH-sitokrom b5 reduktase/CYB5R3) telah dikonfirmasi keberadaannya. Namun, sistem redoks Cygb hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Enzim metCygb reduktase dari hati sapi diisolasi menggunakan dapar pelisis yang dilanjutkan dengan purifikasi kromatografi afinitas menggunakan matriks Cibacron-blue. Matriks tersebut dapat memurnikan protein yang memiliki lipatan nukleotida untuk mengikat NADH atau NADPH. Hasil isolasi dan purifikasi enzim metCygb reduktase dari hati sapi (60,30 kDa) menunjukkan kinetik reduksi metCygb menjadi deoksiCygb yang lebih baik (R2=0,8771) dibandingkan diaforase (30,09 kDa) dari darah sapi (R2=0,1606) dan CYB5R3 rekombinan manusia (R2=0,4013). Analisis perbandingan karakteristik ketiga enzim menggunakan SDS-PAGE, western blot dan sidik peptida dua dimensi menunjukkan metCygb reduktase merupakan enzim yang berbeda dari kedua reduktase lainnya namun diduga memiliki bagian struktur yang serupa dengan diaforase dan CYB5R3. Analisis struktur dengan MALDI-TOF/TOF dan pensejajaran sekuen menunjukkan metCygb reduktase dari hati sapi tidak homolog dengan kedua reduktase lainnya. Pemodelan molekul menunjukkan bahwa metCygb reduktase memiliki lipatan heme-dependent catalase. Docking enzim dengan hem dan sumber elektron NADH serta NADPH memiliki energi Gibbs bernilai negatif yang mengindikasikan kestabilan kompleks yang baik dan pengikatan ligan secara spontan. Disimpulkan bahwa metCygb reduktase merupakan enzim baru yang tentatif disebut sebagai NADPH-metCygb oksidoreduktase. ......Oxygen transport in the body requires proteins that have hem groups. Hemoglobin (Hb), myoglobin (Mb), and cytoglobin (Cygb) are hemoproteins that known as oxygen transporters in blood, muscles, and tissues. Oxygen is coordination-covalently bonded to the Fe atom in the hem group. Oxidation of the Fe atom has an impact on the loss of the oxygen binding function. MetHb reductase (NADH-diaphorase) and metMb reductase (NADH-cytochrome b5 reductase/ CYB5R3) have been confirmed. However, the Cygb redox system is not yet known with certainty. MetCygb reductase from bovine liver was isolated using a lysis buffer followed by affinity chromatography purification using the Cibacron-blue matrix. The matrix can purify proteins that have nucleotide folds to bind NADH or NADPH. The results of the isolation and purification of the metCygb reductase enzyme from bovine liver (MW=60.30 kDa) showed better reduction kinetic metCygb to deoxyCygb (R2=0.8771) than diaphorase (MW=30.09 kDa) from bovine blood (R2=0.1606) and human recombinant CYB5R3 (R2=0.4013). Comparative analysis of the reductase characteristics using SDS-PAGE, western blot and 2D peptide fingerprinting shows that metCygb reductase is an enzyme that is different from the other two reductases but is thought to have a similar structure to diaphorase and CYB5R3. Structural analysis with MALDI-TOF/TOF and sequences alignment showed that metCygb reductase from bovine liver was not homologous with the other two reductases. Molecular modeling shows that metCygb reductase has a heme-dependent catalase fold. Docking enzymes with hem groups and electron sources (NADH and NADPH) have negative Gibbs energy which indicates good complex stability and spontaneous ligand binding. It was concluded that metCygb reductase is a new enzyme tentatively referred to as NADPH-metCygb oxidoreductase.
Depok: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gissi Novientri
Abstrak :
Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH tertentu, zat kimia, ataupun gesekan. Setiap luka tentunya dapat beresiko infeksi atau peradangan apabila tidak diberi perawatan dengan baik dan benar, terlebih jika pemilihan material pembalut luka yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik luka. Pada penelitian ini dikembangkan material unggul berupa hidrogel nanokomposit yang diharapkan dapat diaplikasikan sebagai pembalut luka yang dapat menyeimbangkan kelembaban jaringan luka karena sifatnya yang hidrofilik dan memiliki struktur berupa jejaring tiga dimensi. Hidrogel nanokomposit disintesis dari biopolimer natrium alginat NaAlg dan polivinilalkohol PVA dengan metode pencangkokan grafting menggunakan akrilamida AAm dan N,N rsquo;-metilen-bis-akrilamida MBA sebagai agen pengikat silangnya cross-linker . Matriks jejaring dalam hidrogel nanokomposit NaAlg-PVA-g-AAm dimanfaatkan sebagai nanoreaktor untuk pembentukan nanopartikel perak AgNP menggunakan metode post-loading sehingga akan didapatkan material pembalut luka yang juga memiliki aktivitas antibakteri disamping dapat menjaga keseimbangan kelembaban luka. Karakterisasi hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan instrumentasi FTIR, SEM, TEM, XRD dan AAS. Dilakukan variasi ukuran natrium alginat dan rasio Alg/PVA dalam proses polimerisasi dan didapatkan hasil terbaik yaitu hidrogel dengan ukuran alginat nano dan rasio Alg/PVA 3:1 kode. Hn 3 . Material hidrogel tanpa modifikasi Hn 3 memiliki kapasitas swelling maksimum sebesar 45,7260 g/g dan loading ion Ag 153,67 ppm/g. Kemudian dilakukan variasi konsentrasi prekursor AgNO3 pada material hidrogel Hn 3 dan diketahui bahwa Hn 3 dengan konsentrasi AgNO3 62,5 ppm kode. HNKn 3/62,5 memiliki hasil terbaik yang cukup untuk menghambat aktivitas antibakteri. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in-vitro terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Diketahui bahwa S. aureus lebih resisten dibandingkan E. coli dengan nilai konsentrasi hambat minimum masing-masing secara berturut-turut sebesar 62,5 ppm dan 31,25 ppm. Didapatkan hasil untuk HNKn 3/62,5 yaitu kapasitas swelling maksimumnya 56,9407 g/g, loading ion Ag sebesar 54,2509 ppm/g dan kapasitas release maksimumnya sebesar 1,485 ppm/g. Studi kinetika swelling dilakukan terhadap material Hn 3 dan HNKn 3/62,5 menggunakan metode diferensial. Kinetika Hn 3 mengikuti orde pseudo dua dengan parameter laju swelling sebesar 80 menit. Sedangkan HNKn 3/62,5 mengikuti orde pseudo satu dengan parameter laju swelling 151,52 menit. ......Wounds is a skin damage that occur when the skin is exposed to temperature, pH, chemicals, or friction. Wounds can be risk of infection or inflammation if wound dressing selection that used does not match with wound characteristics. This research will developed a hydrogel nanocomposite material which is expected to be applied as a wound dressing that can balancing moisture on wound tissue because it has hydrophilic properties and three dimensional network pores. Hydrogel nanocomposite will be synthesized from sodium alginate and polyvinylalcohol with grafting method used acrylamide as a monomer and N,N rsquo methylenbisacrylamide as a crosslinker. Hydrogel matrix will be used as nanoreactor to forming silver nanoparticles AgNP rsquo s with post loaded method. So, we can get a wound dressing material with antibacterial activities beside it can balancing moisture on wound tissue. Hydrogel nanocomposite was characterized by FTIR, SEM, TEM, XRD and AAS. Sodium alginate size and Alg PVA ratio in polymerization process were variated and the best material is hydrogel with nano sodium alginate and Alg PVA 3 1 ratio Code. Hn 3 . Hydrogel without modification Hn 3 has maximum swelling capacity 45,7260 g g and Ag ion loading 153,67 ppm g. Precursors AgNO3 concentration were variated on Hn 3 and it is known that 62,5 ppm Code. HNKn 3 62,5 has a best result with maximum swelling capacity 56,9407 g g Ag ion loading 54,2509 ppm g maximum release capacity 1,485 ppm g and it has antibacterial activities. Antibacterial activities test was done to against Staphylococcus aureus and Escherichia coli with minimum inhibitory concentration is 62,5 ppm and 31,25 ppm. Swelling kinetic studies for Hn 3 and HNKn 3 62,5 was done by diferential method. Hn 3 follows pseudo second order rate law with swelling rate parameter 80 minutes. HNKn 3 62,5 follows pseudo first order rate law with swelling rate parameter 151,52 minutes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library