Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Giri Widakdo
Abstrak :
Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan prevalensi ganguan mental emosional di Indonesia (usia 15 tahun keatas) sebesar 11,6 persen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuinya hubungan antara penyakit kronis dengan gangguan mental emosional. Desain penelitian ini crossectional yang mengggunakan data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Sampel penelitian sebanyak 660.452 responden yang berusia 15 tahun ke atas dengan kriteria tidak sedang mengalami gangguan jiwa. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional sebesar 11,58 person, risiko untuk mengalami gangguan mental emosional menjadi lebih tinggi pada mereka yang memiliki jumlah penyakit kronis lebih banyak dibandingkan responden yang tidak menderita penyakit kronis. Responden yang menderita satu penyakit kronis berisiko 2,6 kali, responden yang menderita dua penyakit kronis berisiko 4,6 kali, untuk responden yang menderita tiga penyakit kronis berisiko 12,4 kali dan responden yang menderita empat penyakit kronis atau lebih berisiko 7,2 kali lebih tinggi mangalami gangguan mental emosional dibandingkan dengan responden yang tidak menderita penyakit kronis. Disarankan kepada Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan untuk membuat pedoman atau standart pelayanan-pelayanan tentang penyakit kronis yang terkait dengan gangguan mental emosional serta dibentuknya tim bimbingan teknis pelayanan tersebut bagi pemerintah daerah, dinas kesehatan dan rumah sakit.
Indonesia Basic Health Research (Riskesdas) year 2007 showed that the prevalence of mental emotional disorder in Indonesia estimated to 11.6 percents. The purpose of this study was to find out the relationship between chronic diseases with a mental emotional disorder. The study design was cross sectional, using data from Basic Health Research (Riskesdas) 2007. Total sample of 660.452 respondents aged 15 years and above with the criteria of not having a mental disorder. Results showed that the prevalence of mental disorder at 11.58 percent, the risk of mental disorder to be higher relative to those who have higher number of chronic diseases. Respondents who suffer from one chronic disease have risk 2.6 times, two chronic disease have risk 4.6 times, three chronic disease have risk 12.4 times, four chronic disease have risk 7.2 times higher mental disorder as compared with respondents who did not suffer from chronic diseases. We recommended to the Directorate of Community Mental Health Services Ministry of Health to create a guideline or standard care about the service-related chronic diseases mental emotional disorder and the establishment of the service team of technical guidance (tim bimbingan teknis) for local governments, health agencies, and hospitals.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33295
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giri Widakdo
Abstrak :
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan 11,6% penduduk Indonesia berumur 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penyakit kronis terhadap gangguan mental emosional. Desain penelitian ini adalah potong lintang mengggunakan data Riskesdas tahun 2007. Sebanyak 660.452 responden berusia di atas 15 tahun yang tidak mengalami gangguan jiwa dijadikan sampel. Gangguan mental emosional dinyatakan ada jika responden mem- punyai paling tidak enam dari 20 gangguan. Penyakit kronis seperti tuber- culosis (TB) paru, hepatitis, jantung, diabetes, kanker, dan stroke diukur melalui wawancara yang didasarkan pada diagnosis petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh penderita penyakit kronis, dua sampai lima penderita akan mengalami gangguan mental emosional. Analisis regresi logistik multivariat memperlihatkan bahwa risiko gangguan mental emosional semakin tinggi bersamaan dengan semakin banyak jum- lah penyakit kronis yang diderita oleh responden. Responden yang menderita satu penyakit kronis berisiko 2,6 kali lebih besar untuk mengala- mi gangguan mental emosional, yang menderita dua penyakit kronis berisiko 4,6 kali, yang menderita tiga penyakit kronis atau lebih berisiko 11 kali. Kementerian Kesehatan disarankan untuk mengembangkan standar pelayanan penyakit kronis terkait dengan pengurangan dampak pada gangguan mental emosional dan dibentuknya tim bimbingan teknis pelayanan penyakit kronis.

Basic Health Research (Riskesdas) year 2007 showed that 11.6 percent of Indonesia?s population aged 15 years and above suffering from mental emo- tional disorder. This study aimed to examine the effects of chronic illness to the mental emotional disorders. A cross-sectional study was performed that used Riskesdas 2007 data. A total of 660,452 respondents aged 15 years and over who are mentally health become sample of this study. Mental Efek Penyakit Kronis terhadap Gangguan Mental Emosional Effects of Chronic Illness to the Mental Emotional Disorders Giri Widakdo* Besral** *Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, **Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia emotional disorders exist if they have at least six of the 20 disorder. Chronic diseases such as pulmonary tuberculosis, hepatitis, heart disease, dia- betes, cancer, and stroke were measured based on diagnosis by health pro- fesional. The results showed that out of ten respondents with chronic illness, aproximately two to five will suffering from mental emotional dis- order. Multivariat logistic regression analysis shows that the risk of developing mental emotional disorders higher as more number of chronic illnesses suffered by the respondent. Respondents suffering from one chronic disease were 2.6 times greater risk for emotional mental disorder, suffering from two chronic dis- ease have risk 4.6 times, which had three or more chronic disease risk have risk 11 times. It is suggested that the Ministry of Health to develop a standard of care of chronic diseases associated with reducing impact on the mental emotional disorders and establishment of teams for technical guidance chronic disease care.
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library