Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frilya Rachma Putri
Abstrak :
Latar belakang: Pada saat ini belum terdapat instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi alasan penolakan sekolah oleh anak Sekolah Dasar di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas School Refusal Assesment Scale - Revised (SRAS-R) dalam bahasa Indonesia. Metode: 100 anak-anak dan 100 orang tua dari SDN Sumur Batu 04 Pagi Kemayoran Jakarta Pusat berpartisipasi dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan untuk menilai konten dan membangun validitas. Uji reliabilitas juga dilakukan dalam penelitian ini. SPSS Windows diterapkan untuk menganalisis seluruh data. Hasil: Versi SRAS-R Indonesia kuesioner anak (Cronbach s α = 0,836) dan kuesioner orang tua (Cronbach s α = 0,827). Kesahihan isi (content validity) untuk item dan skala juga menunjukkan validitas yang kuat. Analisis komponen utama (PCA) menunjukkan kesesuaian data yang dengan nilai kolerasi yang kecil dari model keempat faktor pada SRAS-R asli. Kesahihan konstruksi (construct validity) menghasilkan 4 komponen yang mewakili kuesioner orangtua dan 3 komponen dalam kuesioner anak. Kesimpulan: Kesahihan isi (content validity) dan kesahihan konstruksi (construct validity) versi SRAS-R Indonesia telah dikonfirmasi melalui penelitian ini. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, versi SRAS-R Indonesia merupakan instrumen potensial yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi alasan penolakan sekolah pada anak di Indonesia. ......Background: Recently there is no instrument to identify the reason for school refusal among primary school students in Indonesia. Therefore, this study aimed to obtain the validity and reliability of School Refusal Assesment Scale-Revised (SRAS-R) in Indonesian language. Methods: 100 children and 100 parents from Sumur Batu 04 Pagi public elementary school Kemayoran Jakarta participated in the study. Validity tests were conducted to assess the content and construct validity. Reliability test was also conducted in this study. SPSS for Windows was applied to analyze the whole data. Results: SRAS-R Indonesian version showed an excellent internal consistency for the reliability test in children questionnaire (Cronbach s α = 0.836) and parent questionnaire (Cronbachn s α = 0.827). Content validity for items and scales also indicated a strong validity. Principal component analysis (PCA) indicated poor data suitability from the four-factor models of the original SRAS-R. Construct validity obtained 4 components that represent the parent s questionnaire and 3 components in the children s questionnaire. Conclusion: Content and construct validity of the SRAS-R Indonesian version is confirmed from this study. Although further research is required, the SRAS-R Indonesian version was found to be a potential instrument in identifying the reason of school refusal in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frilya Rachma Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan Didapatkan peningkatan kasus kekerasan pada anak. Pemahaman tentang efek kekerasan pada perkembangan anak masih sangat terbatas. Sebagian disebabkan karena terbatasnya penelitian dalam bidang ini. Penelitian sebelumnya hanya berdasarkan pada studi-studi deskriptif yang berbasis klinis dan juga survey retrospektif dari orang dewasa yang mempunyai riwayat kekerasan ketika masa kanak. Maka penelitian pada anak dengan kekerasan yang berkunjung ke Pusat Krisis Terpadu RSUPN Cipto Mangukusumo ini perlu untuk dilakukan.

Tujuan Mengetahui gambaran dan proporsi gangguan jiwa pada anak dengan kekerasan yang berkunjung ke Pusat Krisis Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Metode Penelitian ini merupakan studi cross sectional. Pengambilan sampel ditetapkan secara consecutive sampling. Subyek adalah anak berusia 6-18 tahun yang mengalami kekerasan di Pusat Krisis Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo sebanyak 185. Penegakkan diagnosis gangguan jiwa dengan wawancara menggunakan instrumen MINI KIDS (Mini Internationale Neuropsychiatry Interview) ICD-10. Data demografi diperoleh dari wawancara dan data kekerasan diperoleh dari data sekunder.

Hasil Jenis kekerasan terbanyak yang dialami oleh anak adalah kasus kekerasan seksual sebesar 78,46%. Ditemukan 3 gangguan jiwa terbanyak pada subyek penelitian sebanyak 185 responden berupa Gangguan Penyesuaian sebesar 41,84%, Gangguan Stress Pasca Trauma sebesar 17,35% dan Episode Depresi Berat sebesar 15,31%.

Kesimpulan Pada penelitian ini menunjukkan 42,16 % anak-anak dengan kekerasan mengalami gangguan jiwa. Dengan demikian, data-data yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun, mengimplementasikan dan mengevaluasi intervensi lanjut guna menurunkan atau mencegah terjadinya gangguan jiwa pada anak.
Abstract
Background Increase in child abuse is accompanied by increasing concerns in its effect on child's development. Although concerns keep arising, understanding on effect on child abuse to child's development is limited. It is partly due to limited studies in this field. Up to now, understanding on child abuse on child's development has been based on descriptive clinical studies and retrospective studies on adults with history of child abuse. Therefore, there is a need to do this research on child abuse in RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Aim To describe mental disorder and proportion in children with history of abuse at Pusat Krisis Terpadu ( One Stop Crisis Center) RSCM.

Method This is a cross sectional study using consecutive sampling. Subject population is 185 children aged 6-18 years old who suffered from abuse at Pusat Krisis Terpadu (One Stop Crisis Center) RSCM. Diagnosis of mental disorder is made using MINI KIDS (Mini International Neuropsychiatry Interview) ICD-10. Demografi data collected by interview and violence data collected by secondary data.

Result Type of child abuse suffered were mainly sexual abuse (78.46%). Three most common mental disorder suffered by the subject population were adjustment disorder (41.84%), Post Trauma Stress Disorder (17.35%) and Severe Depression (15.31%).

Conclusion The study shows that 42.16% children with history of abuse suffered from mental disorder. It is expected that further intervention to minimize or avoid mental disorder in children should be set up, implemented and evaluated.
2012
T31432
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library