Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriati
"Mutu data pasien rawat Inap rumah sakit diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program di bidang perumahsakitan, apalagi dalam era globalisasi, mutu Data Morbiditas Pasien Rawat Inap diperlukan juga untuk klaim asuransi yaitu pemberian biaya dasar pembayaran pasien pulang. Mutu DMPRI ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan penulisan diagnosis dan ketepatan koding. Masalah yang dihadapi adalah belum diketahuinya mutu DMPRI RSU Bekasi dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini mencakup kelengkapan penulisan rekam medis, ketepatan koding khususnya Bagian Anak dan Kebidanan. Disain penelitian potong lintang bersifat kuantitatif dengan unit analisis rekam medik pasien keluar rumah sakit tanggal 1 ]uli - 31 Desember 1997. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cek list kelengkapan rekam medis, dan kuesioner mengenai karakteristik dokter dan koder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu DMPRT di Rumah Sakit penelitian, berdasarkan koding kategori 4 digit hanya 5,3% dengan mutu baik, sehingga tidak dapat dilakukan uji lanjut. Untuk dapat memperkirakan mutu 4 digit dilakukan pengujian model dengan kategori 3 digit. Hasil pengujian menunjukkan jika sikap petugas baik maka mutu DMPRI akan 33,45 kali lebih baik dibanding dengan sikap yang kurang baik, jika pengetahuan baik mutu DMPRI 2,43 kali lebih baik dari yang berpengetahuan kurang. Kelengkapan penulisan lembaran RMI hanya 43% yang baik, hasilnya akan lebih besar jika menggunakan formulir standar yang sudah lengkap dan benar, komunikasi antara dokter, koder dan unit terkait perlu lebih baik.
Untuk peningkatan mutu DMPRI perlu peningkatan kualitas koding serta peningkatan pemanfaatan data morbiditas, antara lain untuk dasar pembayaran pasien pulang harus berdasarkan diagnosa keluar. Peningkatan pengetahuan dokter dan tenaga rekam medis mengenai ICE) serta penyediaan formulir yang sesuai standar diharapkan dapat meningkatkan mutu, untuk pengisian rekam medis. Panitia rekam medis harus lebih aktif melakukan pertemuan.
Masalah yang sama mungkin juga terjadi di rumah sakit lain, maka Depkes disarankan membuat pedoman ringkas koding untuk dokter, koder dan petugas lain yang terkait.

Study of the Quality of In-patient Morbidity Data (QIMD) of Pediatrics and Obsgyn Department in District General Hospital of Bekasi, West JavaThe quality of hospital in-patient data is required to be used in planning, implementation and evaluation of hospital program especially in the era of globalization as well as for the insurance claims that is for the basis of patient discharge. Quality of QIMD is heavily influenced by the completeness of diagnosis writing and coding accuracy. The problem is that the quality and factors influencing to QIMD have not been known so far in Bekasi General Hospital.
This study covered the writing completeness of medical record, coding accuracy specifically for pediatrics and obs-gyn department. Cross-sectional study design is applied with the unit analysis of medical record of discharge patients from 1 July to 31 December 1997. Data collected by using the medical record completeness check-list, and questionnaire of medical doctors and coders characteristics.
Result of study showed that the quality of QIMD of the hospital studied, based on four digits category of coding expressed only 5.3% with good quality and as its consequences the further test can not be performed. In order to asses the quality of the four digits, the model of the test performed by three digits category. It showed that if attitude of personnel is good then the quality of QIMD will be 33-45 times compared to bad attitude, Completeness of the writing sheet of MRI only 43% is good, the result will be bigger if we use the standard form which is complete and right, communication between medical doctor, coders and other related units need to be strengthened.
For the shake of the quality improvement of QIMD, the quality of coding and improvement of morbidity data utilization, for instance as the bases of patient discharge are needed to be improved. Improvement of medical doctors and medical record technicians to be knowledge of ICD and the supply of standard form of which expected to improve the quality for filling out medical record.
Committee of medical record has to be more active to conduct regular meeting, the same problems might be happened to the other hospitals. It is advised that the Ministry of Health makes short guidelines of coding for medical doctors, coders as well as other related personnel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriati
"The Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) bertujuan menyediakan perspektif yang luas dalam mengevaluasi dan meningkatkan mutu pendidikan. TIMSS juga merangking negara-negara peserta studi berdasarkan kemampuan serta membuat prediksi tentang faktor-faktor yang memengaruhi capaian belajar siswa mereka. Akan tetapi, karena perbedaan kurikulum, budaya atau bahasa dari negara-negara tersebut, TIMSS ini tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Akibatnya, kondisi ini menantang asumsi-asumsi tentang pengukuran yang ekuivalen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keekuivalenan soal-soal matematika dari studi TIMSS 2007 dengan menggunakan jawaban siswa Australia dan Indonesia. Rasch analisis digunakan untuk menemukan soal-soal yang bias. Hasil analisis menujukkan bahwa banyak soal matematika dalam studi TIMSS 2007 bermasalah karena soal tersebut memperlihatkan bias yang signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa kemampuan siswa Australia lebih baik dari siswa Indonesia. Soal matematika terlihat lebih mudah bagi siswa Australia dibandingkan bagi siswa Indonesia. Perbedaan kurikulum sekolah, metode dalam pemecahan masalah dan ketersediaan buku dan kualitas guru diduga sebagai faktor penyebab munculnya DIF item. Temuan-temuan dalam penelitian ini mengindikasikan adanya keterbatasan yang serius dalam menggunakan hasil studi TIMSS untuk membandingkan negara-negara peserta studi. Oleh karena itu, bukti-bukti empiris lainnya sangat diperlukan sebelum hasil studi TIMSS 2007 dapat digunakan dengan bermakna sebagai dasar penelitian.

The Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) aims to provide a broad perspective for evaluating and improving education. This assessment also ranks the participant countries based on their performance and makes inferences about factors affecting achievement and learning. However, the study may not function as it was expected because of differences in curricular, cultural, or language settings among countries. Consequently, this challenges assumptions about measurement equivalency. The present study aims to assess the equivalency of mathematics items on the TIMSS (2007) study across Australian and Indonesia. Students? responses were subjected to Rasch analysis to determine DIF items. The results revealed that many items of mathematics tests are problematic because they showed significant bias. The study also found that Australian students performed better and found mathematics items on the test easier than their Indonesian counterparts did. Several factors such as curricular differences, methods used to solve mathematics problems, availability of textbooks and teachers? quality might explain the existence of DIF between the countries. These findings indicate that serious limitations of using TIMSS results in comparing the performance of students across countries. Thus, further empirical evidence is needed before TIMSS 2007 results can be meaningfully used in research."
STKIP Bina Bangsa Getsempena. Mathematics Department, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriati
"The Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) aims to provide a broad perspective for
evaluating and improving education. This assessment also ranks the participant countries based on their performance
and makes inferences about factors affecting achievement and learning. However, the study may not function as it was
expected because of differences in curricular, cultural, or language settings among countries. Consequently, this
challenges assumptions about measurement equivalency. The present study aims to assess the equivalency of
mathematics items on the TIMSS (2007) study across Australian and Indonesia. Students’ responses were subjected to
Rasch analysis to determine DIF items. The results revealed that many items of mathematics tests are problematic
because they showed significant bias. The study also found that Australian students performed better and found
mathematics items on the test easier than their Indonesian counterparts did. Several factors such as curricular
differences, methods used to solve mathematics problems, availability of textbooks and teachers’ quality might explain
the existence of DIF between the countries. These findings indicate that serious limitations of using TIMSS results in
comparing the performance of students across countries. Thus, further empirical evidence is needed before TIMSS 2007
results can be meaningfully used in research.
The Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) bertujuan menyediakan perspektif yang luas
dalam mengevaluasi dan meningkatkan mutu pendidikan. TIMSS juga merangking negara-negara peserta studi
berdasarkan kemampuan serta membuat prediksi tentang faktor-faktor yang memengaruhi capaian belajar siswa
mereka. Akan tetapi, karena perbedaan kurikulum, budaya atau bahasa dari negara-negara tersebut, TIMSS ini tidak
berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Akibatnya, kondisi ini menantang asumsi-asumsi tentang pengukuran yang
ekuivalen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keekuivalenan soal-soal matematika dari studi TIMSS 2007 dengan
menggunakan jawaban siswa Australia dan Indonesia. Rasch analisis digunakan untuk menemukan soal-soal yang bias.
Hasil analisis menujukkan bahwa banyak soal matematika dalam studi TIMSS 2007 bermasalah karena soal tersebut
memperlihatkan bias yang signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa kemampuan siswa Australia lebih baik dari
siswa Indonesia. Soal matematika terlihat lebih mudah bagi siswa Australia dibandingkan bagi siswa Indonesia.
Perbedaan kurikulum sekolah, metode dalam pemecahan masalah dan ketersediaan buku dan kualitas guru diduga
sebagai faktor penyebab munculnya DIF item. Temuan-temuan dalam penelitian ini mengindikasikan adanya
keterbatasan yang serius dalam menggunakan hasil studi TIMSS untuk membandingkan negara-negara peserta studi.
Oleh karena itu, bukti-bukti empiris lainnya sangat diperlukan sebelum hasil studi TIMSS 2007 dapat digunakan
dengan bermakna sebagai dasar penelitian."
STKIP Bina Bangsa Getsempena. Mathematics Department, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Fitriati
"Industri otomotif merupakan kelompok industri yang merefleksikan kinerja industri suatu negara. Tidaklah mengherankan jika pemerintahan suatu negara akan mengeluarkan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan arah strategi industri otomotif tersebut. Terlebih lagi industri otomotif memberikan sumbangan devisa sangat besar bagi negara produsennya.
Tesis ini dikembangkan terutama untuk melihat kejelasan arah strategi industri otomotif di Indonesia. Berbagai kebijakan otomotif yang telah dikeluarkan selama ini terlihat tidak konsisten dan tidak koheren. Sejak awal, pemerintah menggunakan pendekatan strata industrialisasi subsitusi impor terhadap industri otomotif sehingga industri ini sarat proteksi. Pemerintah cenderung memberikan perlindungan kepada pelaku industri otomotif sehingga industri ini menjadi industri bayi (infant industry) yang manja. Terkesan pula pelaku industri sebagai kelompok penekan (pressure group), memiliki peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi arah kebijakan yang dibuat pemerintah dalam industri otomotif.
Kekuatan tesis ini terletak pada pendekatan studi analysis kebijakan yang dilakukan untuk menciptakan, menilai, dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan dalam satu atau lebih tahap proses pembuatan kebijakan, yang meliputi perumusan masalah, peramalan, rekomendasi, pemantauan dan evaluasi. Untuk mempertajam analisis tesis ini memfokuskan diri pada proses pemantauan atau dampak suatu implementasi kebijakan otomotif khususnya terhadap industri dan pasar otomotif selama rentang waktu 1990 sampai 1998. Alasannya, dalam kurun waktu ini pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan penting di sektor otomotif yang arahnya berbeda dari kebijakan-kebijakan yang pernah dibuat sebelumnya, dan berdampak sangat luas terhadap arah strategi industrialisasi dan pasar otomotif di Indonesia.
Berdasarkan pada pendekatan tersebut, beberapa pertanyaan mendasar digunakan sebaga acuan untuk menjawab : bagaimana implikasi kebijakan pemerintah pada industri kendaraan bermotor roda empat terhadap perkembangan industri otomotif dan pasar otomotif.
Dalam studi kebijakan ini ditemukan kebijakan otomotif selama kurun waktu 1990 sampai 1998 memberikan pengaruh terhadap industri otomotif berupa : pertama, tinggi rendahnya pencapaian nilai kandungan lokal tidak terlepas dari besar-kecilnya permintaan pasar terhadap produk otomotif tersebut, Pengorbanan dari sisi investasi dan teknologi dapat ditopang jika produk tersebut memenuhi skala ekonomis. Dengan tingginya permintaan pasar maka produsen akan berupaya mengikuti program kandungan lokal untuk memperoleh insentif dari pemerintah. Terbukti prosentase nilai kandungan lokal tertinggi terdapat pada kendaraan niaga sebagai kendaraan yang memiliki angka penjualan tertinggi. Kedua, untuk mencapai prosentase nilai kandungan lokal tertinggi, maka produsen akan berupaya memenuhi komponen penyumbang nilai kandungan lokal terbesar. Terbukti, motor penggerak dan chassis body - sebagai komponen dengan nilai prosentase terbesar, adalah komponen yang paling banyak diraih oleh produsen untuk memperoleh program insentif. Hasil ini juga menunjukkan besarnya minat investor untuk memperoleh insentif dari pemerintah yang berarti adanya pengurangan pajak dan bea masuk terhadap produk otomotif yang dihasilkan. Ketiga, program insentif kandungan lokal ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap sikap ATPM untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan efisiensi apabila: semua kenaikan ongkos produksi dapat dibebankan kepada konsumen dan profitability masih dapat terjamin; (2) economic of scale tidak dapat terpenuhi,; (3) pesaing domestik lain masih belum menawarkan harga yang kompetitif dan harga produk pesaing luar masih jauh lebih tinggi serta dihambat oleh PPn-BM tinggi.
Terhadap pasar otomotif, penelitan ini membuktikan terdapatnya hubungan yang sangat erat antara produksi yang ditawarkan (supply) dengan daya serap pasar (demand secara keseluruhan, pasar otomotif Indonesia mengalami over demand atau daya serap pasar (permintaan) lebih besar dari pada produksi (penawaran), kecuali 1992 dan 1995, menunjukkan tingginya daya serap masyarakat Indonesia terhadap produk otomotif. Bahkan, ketika terjadi krisis moneter sekalipun. Sayangnya, tingginya daya serap pasar tidak didukung tingginya nilai ekspor. Total rasio ekspor masih sangat kecil terhadap total penjualan nasional. Kenyataan ini membuktikan lemahnya posisi Indonesia, baik terhadap prinsipal asing maupun lemahnya daya saing produk otomotif buatan Indonesia di pasar otomotif dunia.
Tesis ini sekaligus memperlihatkan adanya dominasi yang sangat kuat tiga kelompok usaha terhadap penjualan produk otomotif selama satu dasawarsa. Dominasi ketiga kelompok usaha ini berpotensi besar ke arah pembentukan pasar oligopoli (kartel) dalam bisnis otomotif Indonesia.
Akhirnya, peneliti berharap hasil penelitian terhadap implikasi kebijakan industri otomotif selama rentang waktu 1990 sampai 1998 ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan kebijakan sehingga arah kebijakan industri yang dibuat akan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Fitriati
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Fitriati
"Penelitian mengenai pasak-pasak (persembahan yang biasanya diberikan pada waktu upacara penetapan sima) telah dilakukan terutama berdasarkan data prasasti dari masa pemerintahan raja Balitung dan Sindok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur pasak-pasak apa raja yang terdapat pada prasasti dari masa Balitung dan Sindok, untuk kemudian melihat hubungan antara pasak-pasak tersebut dengan si penerima maupun dengan tanah sima yang bersangkutan. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa pada masa pemerintahan Balitung dan Sindok dikeluarkan pasak-pasak yang berbeda-beda baik dalam jenis maupun jumlahnya hampir dalam setiap prasasti. Faktor-faktor yang Menyebabkan terjadinya perubahan itu kemudian dapat diketahui berdasarkan: 1. jumlah orang yang menerima 2. jenis jabatan yang menerima. tetapi kemudian ternyata suatu jenis jabatan yang sama dapat menerima pasak-pasak. dengan jenis atau jumlah yang berbeda pula, oleh karena itu masih diperlukan faktor-faktor penyebah lainnya, yang kemungkinan antara lain adalah luas dari suatu sima atau tingkat dari kemakmuran suatu desa. Terlepas dari masalah perbedaan dari Pasak-pasak itu sendiri, yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa pemberian pasak-pasak merupakan suatu ketentuan dalam kehidupan masyarakat Jawa Kuno."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vilka Fitriati
"DHA (asam dokosaheksaenoat) dan EPA (asam eikosapentaenoat) merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang omega-3 yang terdapat dalam susu bubuk dan dibutuhkan oleh tubuh dengan kadar tertentu untuk perkembangan otak dan retina mata. Karena kadarnya yang kecil, maka diperlukan metode analisis yang sensitif dan selektif. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar DHA dan EPA dalam matriks susu bubuk secara kromatografi gas yang terlebih dahulu diderivatisasi menggunakan reagen pemetilasi. Kondisi analisis optimum untuk campuran DHA metil ester dan EPA metil ester yaitu pada kecepatan alir gas 1,35 ml/menit, suhu injektor 230°C, suhu detektor 250°C, menggunakan pemrograman suhu dengan suhu awal 120°C, kenaikan suhu 20C/menit sampai mencapai suhu 2300C dipertahankan selama 100 menit. Heksan digunakan sebagai pelarut. Hasil pemeriksaan terhadap 3 sampel, menunjukkan kandungan DHA dan EPA pada sampel A berturut-turut sebesar 0,0024 dan 0,0019 %b/b, sampel B berturut-turut sebesar 0,0041 dan 0,0191 %b/b, dan sampel C berturut-turut sebesar 0,0068 dan 0,0018%b/b.

DHA (docosahexaenoic acid) and EPA (eicosapentaenoic acid) are a long chain polyunsaturated fatty acid omega-3 that consist in powder milk and needed for our body with certain concentration for brain and eyes development. Because of a small rate, so it is required sensitive and selective analyze method. The purposed of this research was to determine DHA and EPA contents in powder milk matrix by gas chromatography which was derivatisized with methylating agent. Optimum analytical condition of DHA methyl ester and EPA methyl ester were flow rate at 1.35 ml/minute, injector at 230°C, detector at 250°C, and using temperature programmed which beginning temperature at 120°C, followed by increasing temperature 20C/minute until the temperature 2300C which was maintaining for 100 minutes. Hexane used as a solvent. The result from 3 samples, showed DHA and EPA contents in sample A were 0.002393 and 0.001864 %b/b, in sample B were 0.004091 and 0.019134 %b/b, and in sample C were 0.006822 and 0.001778%b/b."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S32954
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Fitriati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6668
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Nur Fitriati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang akses informasi anak jalanan di Depok. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui kebutuhan informasi, akses informasi anak jalanan dan
mengidentifikasi hambatan yang dialami anak jalanan dalam mendapatkan informasi.
Partisipan dalam penelitian ini adalah 74 anak jalanan yang beraktivitas di Depok, baik
laki-laki maupun perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner dan menggunakan metode survei. Hasil dari
penelitian ini adalah anak jalanan di Depok mempunyai akses yang mudah dalam
mendapatkan informasi.

ABSTRACT
This research discus information access for street children in Depok. The aim of this
research is to find the need of information, information access of street children and
identify the obstacle which is experienced by them in getting information. The
participants for this research consist of 74 street children who are doing their activity in
Depok, both male and female. In this research, the researcher uses quantitative approach
by spreading questioners and using survey method. The result shows that the street
children in Depok are able to access information they need easily.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42354
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eli Fitriati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26574
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>