Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Wulandari
"Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah dikenal ribuan tahun silam dengan ditemukannya tulang belulang di Jerman dan juga fosil di Mesir Kuno yang membuktikan bahwa penyakit ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sampai sekarang, tuberkulosis merupakan prioritas masalah kesehatan masyarakat, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sekitar 1,9 milyar manusia atau sekitar sepertiga penduduk dunia ini, telah terinfeksi kuman TB.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis spasial kejadian TB Paru BTA (+) baik kasus baru dan insidens di Jakarta Selatan tahun 2006-2010. Desain penelitian ini menggunakan desain studi ekologi. Data yang digunakan adalah data agregat sehingga semua populasi dijadikan sampel penelitian. Sumber data didapatkan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan Badan Pusat Statistik Jakarta Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spasial kejadian TB Paru BTA (+) tinggi baik kasus baru dan insidens terdapat pada kepadatan penduduk yang tinggi yaitu pada wilayah Jakarta Selatan bagian timur laut dan barat dan juga pada jumlah sarana kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan yang tinggi yaitu pada wilayah Jakarta Selatan bagian timur dan timur laut. Secara statistik, variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan kasus baru TB Paru BTA (+) yaitu kepadatan penduduk (p = 0,000, r = 0,628 dan R2 = 0,395) dan variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan insidens TB Paru BTA (+) yaitu kepadatan penduduk (p = 0,002, r = 0,420 dan R2 = 0,176) sedangkan variabel yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan baik dengan kasus baru dan insidens TB Paru BTA (+) yaitu rata-rata jiwa/rumah tangga, jumlah sarana kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan dengan p > 0,05.
Selama lima tahun terakhir, kejadian TB Paru BTA (+) baik kasus baru dan insidens di Jakarta Selatan relatif mengalami peningkaan. Sumber penyakit yaitu penderita TB Paru BTA (+), dimana sebaiknya segera melakukan pengobatan sampai sembuh, sehingga tidak dapat menularkan penyakit pada orang lain dan merupakan cara paling efektif untuk memutuskan rantai penularan. Penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi yang mempunyai kejadian TB paru BTA (+) tinggi baik kasus baru dan insidens di Jakarta Selatan. Pemerintah sebaiknya lebih mempriotitaskan program penananggulangan TB Paru BTA (+) terutama pada wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi.

Tuberculosis (TB) is a disease that has been known for thousands of years ago with the discovery of bones in Germany as well as fossils in ancient Egypt who proved that the disease has become a public health problem. Until now, tuberculosis is a priority public health problem, World Health Organization (WHO) states that approximately 1.9 billion people or about a third of world population, have been infected with TB germs.
This study aims to determine the spatial analysis of the incidence of pulmonary tuberculosis AFB (+) good and the incidence of new cases in South Jakarta 2006-2010. The design of this study using ecological study designs. The data used are aggregate data so that all the sampled population study. Sources of data obtained from the Health Office of South and Central Bureau of Statistics of South Jakarta.
The results showed that the spatial incidence of pulmonary tuberculosis AFB (+) high incidence of both new cases and present in high population density in South Jakarta is the northeast and west and also on the number of health facilities and the high number of health workers is in the region South Jakarta eastern and north-east. Statistically, variables that had significant associations with new cases of pulmonary tuberculosis AFB (+) population density (p = 0.000, r = 0,628 and R2 = 0,395) and the variables that have a significant relationship with the incidence of pulmonary tuberculosis AFB (+) population density (p = 0.002, r = 0,420 and R2 = 0,176) while the variables that do not have a significant relationship with the incidence of new cases of pulmonary TB and smear (+) is the average life / household, the number of health facilities and the number of health workers with p> 0.05.
Over the last five years, the incidence of pulmonary tuberculosis AFB (+) good and the incidence of new cases in South Jakarta peningkaan relative experience. Source of disease is pulmonary TB patients with sputum smear (+), which should immediately take treatment until cured, so it can not transmit the disease to others and is the most effective way to break the chain of transmission. This study shows that areas with high population density that has the incidence of pulmonary tuberculosis AFB (+) good height and incidence of new cases in South Jakarta. Government should be more mempriotitaskan penananggulangan program pulmonary TB smear (+), especially in areas with high population density.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Kecamatan Jatinegara
bertujuan untuk memahami peran, tugas dan tanggung jawab seorang apoteker dalam praktek pelayanan farmasi di puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika farmasi yang berlaku, dan di bidang kesehatan masyarakat. Selain itu kami berlatih pelayanan farmasi seperti layanan farmasi klinis dan Pengelolaan Obat serta Bahan Medis Habis Pakai

ABSTRACT
Pharmacists Professional Practice (PKPA) in Puskesmas Kecamatan Jatinegara aims to understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice of pharmacy services at the health center in accordance with the provisions of the legislation and pharmaceutical ethics applicable, and in the field of public health. Beside that we practice pharmacy services such as clinical pharmacy services and Management of Medicines and Medical Material Consumables"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma bertujuan untuk memahami tugas pokok, fungsi dan peran manajer apoteker farmasi (APA) di apotek dan untuk memberikan kesempatan bagi calon apoteker untuk beradaptasi langsung dengan lingkungan kerja yang sebenarnya serta memahami manajemen dan administrasi sistem di Apotek Kimia Farma. Selain itu kami berlatih pelayanan farmasi seperti pelayanan farmasi klinis dan pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis di Apotek.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Kimia Farma aims to understand the main duties, functions and role of pharmacists pharmacy manager (APA) in
pharmacies and to provide an opportunity for prospective pharmacists to adapt directly to the actual working environment of pharmacy and understand the management and administration systems in Apotek Kimia Farma. Beside that we practice pharmacy services such as clinical pharmacy services and Management of Medicines and Medical Material Consumables in Apotek.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Praktek Kerja Profesi (PKPA) dilaksanakan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Kegiatan PKPA ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang semua aspek pelayanan farmasi di rumah sakit dan menentukan penerapan pelayanan farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Selain itu praktek ini juga bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan farmasi untuk menghadapi dunia kerja.

Pharmacists Professional Practice (PKPA) implemented in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. PKPA activity is aims to increase knowledge and insight on all aspects of pharmacy services in the hospital and determine the application of pharmacy services in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo beside that this practice aim to know and understand the roles and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical care to face the real working world."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Kognitif merupakan kemampuan dalam proses berpikir dan mendapatkan informasi. Pada saat memasuki usia lanjut tingkat kognitif akan mengalami penurunan. Lansia yang bekerja menggunakan kemampuannya seperti pikiran dan kemapuan fisik untuk terus produktif. Kemampuan lansia yang terus digunakan ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana hubungan status pekerjaan dan tingkat kognitif lansia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status pekerjaan dengan tingkat kognitif lansia. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan pengambilan data menggunakan random sampling. Penelitian ini dilakukan pada 83 lansia yang berusia 60-64 tahun di Kecamatan Beji, Depok menggunakan instrumen MoCA-Ina.
Hasil Penelitian menggunakan Uji Man whitney nilai p adalah 0,201 p>0,05 . Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara status pekerjaan dan tingkat kognitif lansia di Kecamatan Beji. Nilai tengah penelitian menggunakan instrumen MOCA-Ina yaitu 23 yang menunjukkan bahwa lansia produktif memiliki gangguan kognitif ringan. Perawat diharapkan dapat menyesuaikan intervensi kepada lansia dengan memperhatikan tingkat kognitifnya.

Cognitive is the ability to think and gain information. At the time of entering old age, cognitive level will decrease. Older people who work using their abilities such as mind and physical ability to continue to be productive. The ability of the older people that continues to be used raises questions about how the relationship of working status and cognitive level of older people.
This study aims to determine the relationship of working status with cognitive level of older people. This research method used cross sectional design and data collection used random sampling. This study was conducted on 83 older people people aged 60 64 years in Beji Sub district, Depok using MoCA Ina instrument.
The result of the research using Man Whitney test p value is 0,201 p 0,05. This shows that there is no relationship between job status and cognitive level of older people in Beji Sub district. The median value of the study using the MOCA Ina instrument was 23 indicate that the older people productive had mild cognitive impairment. Nurses are expected to adjust interventions to the older people by taking into account their cognitive level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"ABSTRAK
Penggunaan internet memberikan dampak positif dan negatif pada remaja. Salah satu dampak negatifnya adalah kejadian cyber bullying. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dan traditional bullying terhadap perilaku cyber bullying pada remaja. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Responden terdiri dari 102 remaja yang berusia 14-16 tahun. Analisis menggunakan non parametrik Mann Whitney dan Spearman. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh orangtua terhadap perilaku cyber bullying dengan nilai p > 0,05 dan ada hubungan antara traditional bullying verbal dengan perilaku cyber bullying impersonation dan outing and trickery dengan nilai p < 0,05. Penelitian ini merekomendasikan sekolah untuk tetap meningkatkan kegiatan positif seperti olah raga dan seni, serta memberikan edukasi kepada remaja mengenai bullying.

ABSTRACT
The internet usage has positive and negative effect. One of the negative effect is cyber bullying. This study examined the correlation between parenting style and traditional bullying to cyber bullying behaviour. The design of this study using correlational descriptive with cross sectional approach. The partiscipants of this study consisted of 102 adolescent ranging in age from 14 to 16 years old. Mann Whitney and Spearman rsquo s were used for analyses data. The result indicates that no correlation between parenting style to cyber bullying behaviour with p value 0,05 and there is a correlation between traditional bullying verbal to cyber bullying behaviour which is impersonation and outing and trickery with p value 0,05. This research recommends to keep promoting positive activities in school such as sport and art, to educate adolescents on certain issues related to bullying."
2017
S69544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif sendi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup terutama pada pasien lansia. Lansia yang mengalami osteoarthritis mengeluh nyeri pada lutut sehingga sulit digunakan untuk berjalan. Salah satu tindakan pembedahan untuk mengurangi nyeri pada osteoarthritis yaitu Total Knee Replacement TKR . Peran keperawatan sebelum dan sesudah pembedahan TKR mengutamakan pada promosi kesehatan. Perawat memberikan asuhan keperawatan dengan melakukan latihan ambulasi dini. Hasil latihan ini klien mampu melakukan ambulasi dari tempat tidur hingga jalan menggunakan walker pada hari kedua. Salah satu faktor yang mendukung klien mampu melakukan mobilisasi dengan cepat dikarenakan rasa nyeri yang sudah berkurang dan adanya dukungan keluarga

Osteoarthritis is a degenerative disease of joints that can affect the quality of life, especially in elderly patients. Elderly people with osteoarthritis complain of knee pain, making it difficult to walk. One of the surgical measures to reduce pain in osteoarthritis is Total Knee Replacement TKR . The role of nursing before and after TKR surgery is prioritized on health promotion. Nurses provide nursing care by doing early ambulation exercises. The results of this exercise the client is able to ambulate from bed to walkway using the walk on the second day. One factor that supports the client is able to mobilize quickly due to the pain that has been reduced and the support of the family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Fitri Wulandari
"Perencanaan Pasien Pulang (P3) merupakan suatu proses yang kompleks yang bertujuan untuk menyiapkan pasien dalam masa transisi di rumah sakit sampai pasien tersebut kembali ke rumahnya, dimana pelaksanannya harus dibuat sejak awal pasien datang ke pelayanan kesehatan. Namun pelaksanaannya di rumah sakit,P3 telah selesai dilakukan sebelum pasien pulang, atau sebelum pasien keluar dari unit layanan. Diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelaksanaan P3 di rumah sakit.Untuk itu peneliti melakukan Intervensi Manajemen P3 dengan menambahkan skrining Blaylock Risk Assessment Screening Score (BRASS) pada tahap pengkajian oleh perawat.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh intervensi manajemen P3 pada lama rawat dan kepuasan pasien di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperiman. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan melibatkan masing masing 46 pasien rawat inap sebagai kelompok kontrol dan kelompok intervensi, sehingga jumlah sampel sebanyak 92 responden.
Kelompok intervensi diberikan intervensi manajemen P3 dan kelompok kontrol dibeikan P3 sesuai standar rumah sakit. Pada kedua kelompok diukur lama rawat dan kepuasan pasien sebelum dan setelah intervensi. Lama rawat dilihat dari rekam medis pasien dan dibenadingkan dengan clinical pathway yang ada di rumah sakit. Instrument kepuasaan pasien menggunakan modifikasi dari Satisfication Sub Scale of Newcastel Satisfication to Nursing Scale (NSNS).
Hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan manajemen intervensi P3 pada kelompok intervensi meningkatkan kesesuaian lama rawat pada penyakit DM, TB Paru dan DBD (p = 0,0001) dengan standar lama rawat rumah sakit dan meningkatkan kepuasaan pasien di rumah sakit (p= 0,002).
Rekomendasi: Pelaksanaan P3 perlu dilakukan pengembangan di rumah sakit, melalui pembaharuan metode pemberian P3, selain itu perlu dilakukan pelatihan atau sosialisasi terhadap pelaksanaan metode pemberian P3 yang efektif.

Discharge Planning is a complex process that aims to prepare patients in the transition period at the hospital until the patient returns to his home, where the implementation must be made from the beginning the patient comes to health services. However, the implementation in the hospital, discharge planning was completed before the patient returned home, or before the patient left the hospital. Various efforts are needed to improve the implementation of discharge planning in hospitals. For this reason, the researcher conducted a Management Discharge Planning Intervention by adding a screening Blaylock Risk Assessment Screening Score (BRASS) at the assessment stage by the nurse.
The purpose of this study was to identify the effect of discharge planning management intervention on length of stay and patient satisfaction at the hospital. This research is a quasi- experimental study. This study used purposive sampling by involving each of 46 inpatients as a control group and intervention group, so the number of samples was 92 respondents.
The intervention group was given a discharge planning management intervention and the control group was given discharge planning according to hospital standards. In both groups measured length of stay and patient satisfaction before and after intervention. The length of stay is seen from the patient's medical record and is compared with the clinical pathway in the hospital. Instrument satisfaction of patients using a modification of the Satisfication Sub Scale of Newcastle Satisfaction to Nursing Scale (NSNS).
The results showed that the implementation of discahrge planning management interventions in the intervention group increased the length of stay in DM, pulmonary TB and DHF (p = 0,0001) with the standard hospital stay and increasing patient satisfaction at the hospital (p = 0,002).
Recommendation: Implementation of discharge planning needs to be developed in a hospital, through renewal of the method of giving discharge planning, in addition it is necessary to conduct training or outreach on the implementation of an effective discharge planning method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Gagal jantung merupakan penyakit kronis dengan angka re-hospitaliasi dan angka mortalitas yang tinggi. Pasien gagal jantung masih mengalami berbagai masalah terkait symptom burden dan distress psikologis yang mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan symptom burden dan distress psikologis pasien gagal jantung dengan kebutuhan perawatan paliatif di ruang rawat inap. Metode penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Ukuran sampel sebanyak 120 pasien ditetapkan dengan purposive sampling. Responden diberikan tiga kuesioner yaitu Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Problems and Needs in Palliative Care (PNPC). Hasil riset menunjukkan symptom burden (70%) dan distress psikologis (82,5%) pasien gagal jantung tahap lanjut berasa pada tingkat ringan. Dan seluruh responden (100%) menyatakan memiliki masalah perawatan paliatif dan sebanyak (92,5 %) yang membutuhkan perawatan paliatif. Hubungan yang signifikan antara symptom burden dengan masalah dan kebutuhan perawatan paliatif dengan dengan p value <0,0001. Terdapat hubungan antara distress psikologis dengan masalah perawatan paliatif dengan p value <0,0001, namun tidak ada hubungan antara distress psikologis dengan kebutuhan perawatan paliatif dengan p value 0,211. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah perlunya pendekatan paliatif dalam melakukan intervensi psikologis dan pentingnya edukasi terhadap pasien dan keluarga terkait dengan efek samping dari pengobatan dan progresivitas penyakit.

Heart failure is a chronic disease with a high rehospitalization rate and mortality rate. Heart failure patients still experience various problems related to symptom burden and psychological distress that affect their quality of life. The purpose of this study was to identify the relationship between symptom burden and psychological distress in heart failure patients with a need for palliative care in the inpatient unit. This research method uses a correlational analytic descriptive study method with a cross-sectional approach. The sample size of 120 patients was determined by purposive sampling. Respondents were given three questionnaires, namely the Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), and Problems and Needs in Palliative Care (PNPC). The results of the research showed that the symptom burden (70%) and psychological distress (82.5%) of advanced heart failure patients were at a mild level. And all respondents (100%) said they had palliative care problems, and as many (92.5%) needed palliative care. There is a significant relationship between symptom burden with problems and the need for palliative care, with a p value of 0.0001. There is a relationship between psychological distress and palliative care problems with a p value of 0.0001, but there is no relationship between psychological distress and the need for palliative care with a p value of 0.211. Recommendations from the results of this study include the need for a palliative approach to conduct psychological intervention and the importance of educating patients and their families regarding the side effects of treatment and disease progression."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fitri Wulandari
"Masyarakat multilingual yang memiliki berbagai bahasa memungkinkan seseorang menjadi dwibahasawan Seorang dwibahasawan akan sering melakukan percampuran antara bahasa satu dengan bahasa yang lain Salah satu akibat dari terjadinya percampuran antarbahasa adalah campur kode Jurnal ini akan membahas campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Belanda yang terdapat pada film Soegija 2012 dengan menggunakan metode deskriptif analisis Masalah yang akan dianalisis adalah tipe proses campur kode dengan melihat teori Muysken dan ketiga tipe proses campur kode tersebut akan dianalisis pada tataran kata frasa dan kalimat Jurnal ini juga menganalisis faktor pemicu campur kode dengan menggunakan teori Janet Holmes Dari analisis data yang dilakukan ditemukan ketiga proses campur kode dan sebagian besar campur kode terjadi pada tataran kalimat Faktor pemicu campur kode yang muncul adalah solidaritas topik dan perbedaan status Penggunaan campur kode pada film ini sangatlah efektif untuk menggambarkan latar waktu pada masa kolonial.

Multilingual society has a variety of languages which allows someone to be bilingual. A bilingual person will often do a mixture of one language with another language. One of the results of the mix between languages is code mixing. Code mixing in the movie Soegija (2012) will be discussed in this journal by using descriptive analysis method. The issue which will be analyzed is the types of code mixing process, by looking over Muysken theory, and these types of code mixing process will be analyzed in the level of words, phrases, and sentences. This journal also analyzes the triggering factors of code mixing by using Janet Holmes theory. From the data analysis done, the three types of code mixing process are found and most of the code mixing occur on the sentence level. Triggering factors of code mixing that appear are solidarity, topic, and status differences. The use of code mixing in this movie is very effective to depict the background of time in colonial era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>