Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman Ardiansyah
"Bursa Efek Jakarta hampir setiap harinya, sejak awal tahun 2005 mencatatkan rekor indeks harga tertinggi baru. Hal ini merupakan salah satu pertanda semakin baiknya kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis tahun 1998. Instrumen investasi saham merupakan instrumen yang diminati oleh investor karena memiliki return yang lebih besar dibandingkan instrumen pendapatan tetap. Return yang tinggi dituntut oleh investor sebagai kompensasi terhadap tingginya resiko berinvesatsi di pasar ekuitas ini.
Saham farmasi adalah salah satu sektor saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek Jakarta. Saham farmasi ada yang dikelompokan ke dalam saham lapis kedua atau saham dengan resiko lebih besar dibandingkan dengan saham blue chip. Fenomena yang terjadi dalam pergerakan saham ini menarik untuk diamati. Terlebih lagi jika dihubungkan dengan variable makro ekonomi Indonesia.
Karya Akhir ini memiliki tujuan utama mengetahui pengaruh perubahan variable ekonomi makro Oumlah uang beredar, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, inflasi, dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia), return portfolio pasar dan parameter spesifik industri farmasi (lndeks Harga Konsumen Obat) terhadap return saham farmasi. Dalam literatur disebutkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh variabel endogen yang berasal dari internal perusahaan dan variabel eksogen yang berasal dari kondisi ekonomi makro.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dengan periode observasi sepanjang tahun Januari 2000 hingga Juni 2005 menggunakan metode analisis regresi berganda. Variabel bebas dalam regresi ini adalah variabel makro, return pasar dan indeks harga obat sedangkan return saham industri farmasi berlaku sebagai variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Menurut literatur, sebelum dilakukan penyusunan model, data harus memenuhi beberapa asumsi dan tidak memiliki masalah tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam suatu model regresi berganda. Asumsi yang harus dipenuhi atau masalah data yang harus diatasi meliputi normalitas, stasioneritas, autokorelasi, mulitkolinieritas dan identitas.
Analisis regresi berganda dilakukan dengan melalui empat tahap yaitu: (1) regresi return pasar terhadap tingkat pengembaliasQ saham (2) regresi variabel makro dan return pasar terhadap tingkat pengembaalian saham (3) regresi indeks harga obat dan pengembalian pasar terhadap return saham dan (4) regresi variabel makro, return pasar, dan indeks harga obat terhadap return saham.
Hasil analisis menunjukan bahwa sebagian variabel bebas (perubahan uang beredar, Indeks Harga Konsumen Obat) yang diujikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham industri farmasi. Variabel bebas perubahan nilai tukar dan Suku Bunga SBI hanya mempengaruhi sebagian kecil perusahaan. Return pasar memiliki pengaruh dan memiliki hubungan positif terhadap return saham farmasi dengan tingkat pengaruh yang berbeda-beda untuk setiap perusahaan."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ardiansyah
"Bertambahnya jumlah perusahaan start-up, khususnya financial technology (fintech), berdampak signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional Indonesia sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, perusahaan rintisan teknologi lebih banyak gagal daripada berhasil. Studi menunjukkan bahwa start-up yang menerapkan prinsip lean menghasilkan lebih sedikit kegagalan daripada start-up yang menggunakan metode tradisional. Studi ini berupaya untuk mengelaborasi penerapan praktik umum dan tantangan kerangka kerja lean dalam pengembangan produk baru dari start-up berdasarkan tahapan pendanaan mereka menggunakan tinjauan literatur sistematis dan analisis kualitatif. Penulis menganalisis dua puluh delapan publikasi berdasarkan peringkat dan relevansinya, kemudian melakukan wawancara mendalam dengan dua belas informan dari enam start-up. Analisis penelitian mengelaborasi tiga framework implementasi lean start-up mulai dari vision, steer, dan acceleration yang masing-masing memiliki empat variabel yang berbeda. Studi ini mengungkapkan perbedaan mendasar antara masing-masing perusahaan start-up dalam mengimplementasikan lean framework saat mengembangkan produk baru dan masalah yang mereka hadapi. Penelitian tentang start-up lean ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan untuk mengimplementasikan lean start-up dalam pengembangan produk baru dengan mempelajari informasi yang diperoleh dari berbagai start-up berdasarkan tahapannya.

The growing number of start-up companies, especially financial technology (fintech), has a significant impact on Indonesia’s national gross domestic product (GDP), contributing to economic growth. However, tech start-up companies fail more than succeed. Study shows that start-ups that apply lean principles result in fewer failures than start-ups that use traditional methods. This study endeavors to elaborate on implementing general practices and challenges of the lean framework in new product development from start-ups based on their funding stages using a systematic literature review and qualitative analysis. The author analyzed twenty-eight publications based on their ratings and relevance, then conducted in-depth interviews with twelve informants from six start-ups. The research analysis elaborates on three lean start-up implementation frameworks starting from vision, steer, and accelerate, each of which has four different variables. This study reveals fundamental differences between each start-up company in implementing the lean framework when developing new products and the problems they face. This research on lean start-ups is expected to be used as a guide for implementing lean start-ups in new product development by studying information obtained from various start-ups based on their stage."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library