Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firdayani
Abstrak :
Protein inti virus hepatitis B memegang peranan penting pada berbagai tahap siklus hidup virus. Dengan mengganggu peran protein inti ini oleh suatu senyawa maka replikasi virus akan terhambat. Emodin dipilih sebagai senyawa penuntun dan dilakukan modifikasi struktur dengan mengubah sifat hidrofobisitas, elektronik dan steriknya. Untuk memprediksi interaksi yang terjadi antara emodin dan senyawa turunan ester emodin dengan protein inti virus hepatitis B sebagai target obat, dilakukan pemodelan molekul dengan program simulasi penambatan dan dinamika molekul. Interaksi senyawa turunan ester emodin dengan reseptor protein inti virus hepatitis B terjadi di daerah antarmuka dimer-dimer reseptor dan membentuk interaksi yang stabil dengan asam amino pada daerah yang akan mengubah konformasi protein sehingga mengganggu perakitan kapsid dan proses replikasi virus. Senyawa turunan ester emodin disintesis dengan pereaksi dan kondisi yang sesuai kemudian dikonfirmasi strukturnya menggunakan spekrofotometri LCMS/MS, FTIR, 1H-NMR dan 13C-NMR. Senyawa yang diperoleh adalah: 3-asetil emodin, 3-benzoil emodin, 3-o-toluil emodin, 3-m-toluil emodin, 3-p-toluil emodin dan 3-dimetilkarbamoil emodin. Aktivitas inhibisi in vitro ditentukan menggunakan sel HepG2 yang ditransfeksi plasmid genom inti virus hepatitis B, immunositokimia dan fluorometri. Hasil menunjukkan bahwa turunan ester emodin aktivitasnya lebih tinggi dan sitotoksitasnya lebih rendah daripada emodin. Senyawa 3-o-toluil emodin, 3-m-toluil emodin dan 3-p-toluil emodin menunjukkan aktivitas yang tinggi dengan IC50 berturut-turut sebesar 0,4; 0,23 dan 0,11 M. Analisa hubungan struktur aktivitas menunjukkan bahwa hidrofobisitas dan sterik berkorelasi non linear dengan aktivitas inhibisi replikasi virus hepatitis B.
The core protein of hepatitis B virus plays an important role at different stages of the viral life cycle. By disrupting the role of this core protein by a compound, the viral replication will be inhibited. Emodin was chosen as a lead compound and the structure was modified by altering its hydrophobicity, electronic and steric properties to be emodin ester. Prediction of interaction between emodin and their ester derivatives with hepatitis B virus core protein as drug targets, was performed by molecular modeling simulation program of docking and molecular dynamic. The interaction of emodin ester derivatives with hepatitis B virus core protein receptors occurs in the interface area of receptor dimers and forms a stable interaction with amino acids in areas that will alter protein conformation thus disrupting capsid assembly and viral replication processes. Emodin ester derivatives compound were synthesized with reagents and suitable conditions then confirmed their structures using LCMS MS, FTIR, 1H NMR and 13C NMR spectrophotometry. The compounds obtained were 3 acetyl emodin, 3 benzoyl emodin, 3 o toluyl emodin, 3 m toluyl emodin, 3 p toluyl emodin and 3 dimethylcarbamoyl emodin. In vitro inhibitory activity was determined using HepG2 cells transfected plasmid core genomes of hepatitis B virus, immunocytochemistry and fluorometry. The results showed that the emodin ester derivatives activity is higher and its cytotoxicity is lower than emodin. The 3 o toluyl emodin, 3 m toluyl emodin and 3 p toluyl emodin showed high activity with IC50 of 0.4 0.23 and 0.11 M respectively. Structure activity relationship analysis showed that hydrophobicity and steric properties correlate non linearly with activity.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2390
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Firdayani
Abstrak :
Teori downsizing digunakan oleh hunian rumah tangga pensiunan karena kebutuhan sebuah rumah pensiunan akan selalu berubah dan berkembang seiring dengan perubahan kondisi fisik, kesehatan dan finansial seseorang. Saat pensiunan kondisi fisik, kesehatan dan fungsional tubuh akan mengalami penurunan. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap penurunan kebutuhan ruang, jumlah kebutuhan ruang maupun penurunan jarak antar ruang karena mobilisasi pensiunan yang semakin menurun yang disebut sebagai downsizing. Melihat pandangannya pada rumah tangga pensiunan di Indonesia rata-rata telah menerapkan downsizing namun belum terencana. Sehingga, timbullah suatu pertanyaan apakah downsizing dapat menjadi solusi sebagai pemenuhan kebutuhan hunian rumah tangga saat pensiunan. Isu ini dianalisis dengan membahas makna dan esensi dari downsizing pada rumah tangga pensiunan. Pada akhirnya, downsizing pada rumah tangga pensiunan di Indonesia memiliki karakternya sendiri yang berbeda dari penerapannya pada negara lain. ......Retired households use downsizing theory because the needs of a retirement home will constantly change and evolve along with changes in a person's physical, health, and financial condition. When we get retired, the physical condition, health, and function of the body will decline. This condition affects the decrease in space requirements, the amount of space required, and the distance between areas due to decreased retirees' mobilization, known as downsizing. Responding to this phenomenon on retired households in Indonesia, they have implemented downsizing but have not planned on average. So the question arises whether downsizing can be a solution to fulfill household housing needs when get retired. In the end, downsizing in retired households in Indonesia has a character that is different from its application in other countries.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library