Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Setiawan
"Industri otomotif dinilai memiliki peranan penting dan strategis pada sektor manufaktur. Untuk mengembangkan industri tersebut perlu dukungan dari industri kecil dan menengah melalui suplai komponen yang berkualitas. Dalam menciptakan industri kecil dan menengah yang berdaya saing, industri kecil dan menengah perlu terus meningkatkan kemampuannya yang sejalan perkembangan zaman maupun permintaan konsumen. Industri kecil dan menengah memiliki keterbatasan terutama kesadaran untuk berkembang karena keterbatasan keuangan dan sumber daya manusia untuk penguasaan informasi dan teknologi. Dalam mengembangkan industri memerlukan investasi yang besar, untuk itu perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya dimulai dengan melakukan pengukuran kemampuan yang dimiliki hingga apa yang perlu dicapai agar investasi yang dilakukan dapat maksimal, terutama pengukuran dalam teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kontribusi komponen teknologi yang dimiliki oleh industri kecil dan menengah komponen otomotif menggunakan metode teknometrik yang mempertimbangkan komponen Technoware, Humanware, Inforware, Orgaware, dan Cysnetware. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa industri kecil dan menengah komponen logam otomotif memprioritaskan aspek Orgaware sedangkan Cysnetware menjadi prioritas ke empat. Sedangkan dalam pengukuran tingkat teknologi, IKM termasuk dalam klasifikasi tradisional dan semi modern.

The automotive industry is considered to have an essential and strategic role in the manufacturing sector. To promote the industry, it is necessary to support small and medium-sized industries by supplying quality components. In order to create competitive small and medium-sized industries, these industries need to continuously improve their capabilities in line with the times and consumer demand. Small and medium-sized industries have limitations, especially in developing awareness, due to limited financial and human resources for mastering information and technology. Developing the industry requires a significant investment; hence it needs to be planned as well as possible, starting from measuring the capabilities possessed to what needs to be achieved so that the investment made can be maximized, especially measurements in technology. This study aims to measure the contribution of technology components owned by small and medium-sized automotive components industries using a technometric method that considers components of Technoware, Humanware, Inforware, Orgaware, and Cysnetware. The results of data processing show that small and medium-sized industries of automotive metal components prioritize the Orgaware aspect while Cysnetware is the fourth priority. Meanwhile, in measuring the level of technology, SMIs are classified as traditional and semi-modern."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Setiawan
"

Penelitian tentang hubungan antara inventori dan kinerja finansial sejauh ini bersifat inkonklusif: ada yang menunjukkan hubungan positif, ada yang menunjukkan hubungan negatif. Salah satu faktor yang mempengaruhi variasi hubungan tersebut, siklus hidup organisasi, akan dianalisis dalam penelitian ini. Siklus hidup organisasi memiliki relevansi dalam hubungan antara manajemen inventori dan kinerja finansial perusahaan karena perusahaan yang berada dalam tahapan siklus yang berbeda akan menerapkan strategi dan desain operasi yang berbeda pula. Penelitian ini menggunakan sampel 33 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam masa observasi selama 7 tahun. Analisis regresi akan memasukkan variabel dummy hasil clustering perusahaan (menggunakan metode k-mean) sesuai dengan tahapan siklus hidup masing-masing. Analisis regresi dan analisis clustering dilakukan menggunakan Stata. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara inventori dan kinerja finansial bersifat positif di tahapan siklus hidup pertumbuhan awal dan menjadi negatif di tahapan siklus hidup pertumbuhan akhir. Hasil inkonklusif dan tidak signifikan ditemukan dalam tahapan siklus hidup pembentukan dan tahapan siklus hidup stabilitas. Melalui hasil tersebut, bisa disimpulkan bahwa dalam membuat keputusan soal inventori, perusahaan perlu mempertimbangkan di tahapan siklus hidup organisasi manakah mereka berada sekarang, agar keputusan yang diambil bisa berdampak positif pada kinerja finansial perusahaan.



Research regarding the relationship between inventory management and financial performance is so far inconclusive: some found it to be positive, others found it to be negative. One of the many factors that influence the variance, the organizational life cycle, will be explored in this research. Organizational life cycle might influence the relationship between inventory management and financial perfomance due to the different strategies and designs pursued by the organizations along each of their life cycle stages. This study use a sample set of 33 manufacturing companies listed in BEI, with 7 years observation period. A regression analysis is performed with dummy variables of organizational life cycle, resulting from a cluster analysis with k-mean method. Regression analysis and cluster analysis are all done with Stata. The result shows that the relationship between inventory and financial performance is positive in the early growth stage of organization life cycle and turns to negative at late growth stage. The relationship is inconclusive at the conception and stability stage of organizational life cycle. Therefore, we can conclude that in making decisions about inventory, firms should consider what stage of organizational life cycle they are currently in so that the decisions made can impact the financial performance positively.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Setiawan
"Industri gula merupakan salah satu bagian dalam perekonomian di era kolonial. Hal ini terlihat dari berbagai kebijakan yang diterapkan untuk meningkatkan produksi gula di Hindia Belanda, contohnya di Pabrik Gula Jatibarang, Kabupaten Brebes. Pabrik Gula Jatibarang memberikan dampak signifikan dalam aspek ekonomi. Penelitian sebelumnya mengenai Pabrik Gula Jatibarang kurang menekankan bagaimana kebijakan internal dan eksternal Pabrik Gula Jatibarang itu berpengaruh dalam meningkatkan industri tebu di era kolonial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang melibatkan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dalam proses heuristik, penelitian menggunakan sumber seperti arsip, surat kabar, dan majalah sezaman, serta artikel yang memiliki pembahasan serupa. Penelitian ini menganalisis sejarah berdirinya Pabrik Gula Jatibarang, bagaimana implementasi kebijakan internal dan eksternal Pabrik Gula Jatibarang dalam mendorong perekonomian masyarakat sekitar di era kolonial, dan dampaknya pada aspek ekonomi dan sosial. Periode tahun 1910-1940 menjadi era yang penting dalam perkembangan Pabrik Gula Jatibarang. Meskipun program kebijakan internal dan eksternal Pabrik Gula Jatibarang sukses dalam mendongkrak produksi gula, pada awal 1939-an terjadi penurunan produksi yang mengakibatkan kekacauan sosial di masyarakat, hal inilah yang kemudian memunculkan dinamika Pabrik Gula Jatibarang. Diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami dinamika Pabrik Gula Jatibarang dan pengaruhnya dalam aspek ekonomi di era kolonial.

The sugar industry was a key part of the economy in the colonial era. This is evident from the various policies implemented to increase sugar production in the Dutch East Indies, for example, at the Jatibarang Sugar Factory in Brebes Regency. The Jatibarang Sugar Factory had a significant economic impact. Previous research on the Jatibarang Sugar Factory did not emphasize how the internal and external policies of the factory influenced the improvement of the sugar cane industry during the colonial era. This research uses historical methods involving heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. In the heuristic process, the research utilizes sources such as contemporary newspapers and magazines, as well as articles with similar discussions. This study analyzes the history of the establishment of the Jatibarang Sugar Factory, the implementation of its internal and external policies in encouraging the economy of the surrounding community during the colonial era, and the impact on economic and social aspects. The period from 1910 to 1940 was an important era in the development of the Jatibarang Sugar Factory. Even though the factory's internal and external policy programs were successful in boosting sugar production, in the late 1940s there was a decline in production which resulted in social chaos in society. This led to the dynamics of the Jatibarang Sugar Factory. It is hoped that this research will provide an important contribution to understanding the dynamics of the Jatibarang Sugar Factory and its influence on economic aspects during the colonial era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library