Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Febryani Angelica
"Tubekulosis adalah salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Program penanggulangan tuberkulosis dilakukan dengan menyediakan paket pengobatan tuberkulosis secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengetahui pengobatan dan program penanggulangan Tuberkulosis Sensitif Obat (TB SO) yang diberikan oleh pemerintah. Penelitian dilakukan dengan melakukan penelusuran mengenai penatalaksanaan tuberkulosis sensitif obat, pengumpulan data pasien, pengolahan data dan paket pengobatan tuberkulosis, dan hasil data. Jumlah pasien TB SO adalah 112 orang dengan jumlah pasien laki-laki 62,5% dan perempuan 37,5%, didominasi oleh pasien TB SO kategori 1 sebanyak (69,94%). Paket pengobatan TB SO terdiri dari kategori 1 untuk pasien yang baru pertama kali mengalami tuberkulosis, daily dose untuk pasien kambuhan, dan TB anak. Seluruh obat mengandung OAT lini pertama. Pengobatan TB SO yang dilaksanakan di Puskesmas Cengkareng telah sesuai dengan guideline yang ada di Indonesia.
Tuberculosis is one of infectious disease which has become health problem in Indonesia. Tuberculosis prevention program is carried out by providing free tuberculosis treatment packages at health care facilities such as puskesmas. The purpose of this study is to find out about the treatment and treatment programs for Drug Sensitive Tuberculosis (SO TB) provided by the government. The research was conducted by doing literature studies regarding guidelines for drug-sensitive tuberculosis, collectiong patient data, data processing and tuberculosis treatment packages, and data results. The number of TB SO patients was 112 people with 62,5% of male patients and 37,5% of female patiens, dominated by category 1 of TB SO patients (69,94%). TB SO treatment package consists of category 1 for patients who infected by tuberculosis for the first time, daily doses for relapse patients, and TB for children. All drugs contained by first-line of anti-tuberculosis drugs. TB SO treatment that carried out at the Puskesmas Cengkareng is in accordance with the guidelines in Indonesia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Febryani Angelica
"Personil merupakan salah satu bagian dari CDOB yang harus memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dengan mengikuti pelatihan dan memiliki kompetensi sebelum memulai tugas, terutama personil yang menangani obat atau bahan obat yang memerlukan persyaratan yang lebih ketat seperti narkotika dan psikotropika. Tujuan dari tugas khusus ini adalah adalah memberikan materi dan pelatihan kepada personil di KFTD Tangerang tentang prosedur operasi standar narkotika dan psikotropika. Metode yang digunakan dalam memberikan pelatihan adalah pemberian materi, tanya jawab, dan test. Test diberikan kepada personil sebelum dan sesudah materi diberikan. Materi yang digunakan bersumber dari SOP KFTD Tangerang yang telah disesuaikan berdasarkan CDOB. Pelatihan prosedur operasi kerja terkait narkotika dan psikotropika meliputi penerimaan, penyimpanan, penyaluran dan penanganan produk rusak, kadaluarsa dan tidak layak.
Personnel are a part of CDOB who must meet the required qualifications by training and should have competency before starting their task, especially personnel who handle drugs or raw materials that need more specified condition such as narcotics and psychotropics. The purpose of this study is to provide materials and training to personnel at KFTD Tangerang regarding to standard operating procedures about narcotics and psychrotropics. The method used in providing training is study material, question and answer, and tests. Tests were gave to personnel before and after the material is given. The materials used are sourced from KFTD Tangerang’s SOP which has been adjusted based on CDOB. SOP training about narcotics and psychotropics are included in receiving, storing, distributing and handling damaged, expired, and inappropriate products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Febryani Angelica
Praktik Kerja di RSPAD Gatot Soebroto Periode Juli - Agustus 2022, "Pemantauan Terapi Obat pada Pasien Stroke Iskemk, Hipertensi, ITP, Hiperlipidemia, dan Hiperurisemia di Dokmil RSPAD Gatot Soebroto" = Internship at RSPAD Gatot Soebroto Hospital Period in July - August 2022, "Drug Therapy Monitoring of Ischemic Stroke, Hypertension, ITP, Hyperlipidemia, and Hyperurisemia Patient at Dokmil of RSPAD Gatot Soebroto"
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah kegiatan pelayanan farmasi klinis yang dilakukan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien dengan meningkatkan efektifvitas terapi, meminimalkan risiko ROTD, dan meminimalkan biaya pengobatan. Tujuan dari tugas khusus ini adalah melakukan kegiatan PTO dengan metode SOAP dan menganalisis DRP’s dengan PCNE kepada pasien di Dokmil RSPAD Gatot Soebroto. Pasien yang mendapatkan pemantauan terapi obat adalah pasien khusus dengan penyakit komplikasi stroke iskemik, hipertensi, ITP, hiperlipidemia, dan hiperurisemia. Hasil yang didapatkan selama melakukan pemantauan terapi obat adalah ditemukan masalah terkait obat (DRP’s), yaitu interaksi obat yang bersifat major, moderate, dan kontraindikasi. Interaksi yang ditemukan berpotensi untuk menyebabkan kejadian obat yang merugikan. Rekomendasi dari permasalahan tersebut adalah dengan memberikan jeda pemberian obat untuk obat yang berinteraksi (sandimmune, amlodipine, clopidogrel) dan mengganti obat yang kontraindikasi (omeprazole) dengan obat golongan lain yang memiliki indikasi pengobatan yang sama (golongan H2). Kata
Drug Therapy Monitoring (PTO) is a clinical pharmacy service activity carried out to ensure safety, effectivity, and rationality of drug therapy for patients by increasing the effectiveness of therapy, minimizing the risk of ROTD, and minimizing medical cost. The purpose of this study is to carry out PTO activities using the SOAP method and analyze DRP’s with PCNE method for patients in Dokmil station at Gatot Soebroto Hospital. Patient who received the drug therapy monitoring was the specified patient with complexity of diseases such as stroke ischemic, hypertension, ITP, hyperlipidemia, and hyperuricemia. The results obtained while monitoring were DRP’s where the drugs given are contraindicated or interact each other with major or moderate severity risk. Interactions found have the potential to cause adverse drug reactions. The recommendation for this problem is giving the interval for administration of interacting drugs (sandimmune, amlodipine, clopidogrel) and replace drugs that are contraindicated (omeprazole) with other category of drugs that have the same indicatioins for treatment (group H2)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Febryani Angelica
"Profil penggunaan obat antihipertensi dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan perbekalan farmasi dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelayanan kefarmasian di apotek. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui profil peresepan obat antihipertensi pada resep BPJS di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Raya. Penelitian ini menggunakan sampel resep BPJS untuk obat antihipertensi bulan Maret 2022. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi resep BPJS yang mengandung obat antihipertensi dan kriteria eksklusi resep yang tidak lengkap datanya, seperti nama dan jenis kelamin. Subyek penelitian berjumlah 529 dengan karakteristik jenis kelamin laki-laki 56,71% dan perempuan 43,29%, karakteristik usia dengan persentase terbanyak pasien berusia ≥ 60 tahun, dan karakteristik kombinasi obat antihipertensi tunggal 16,64% dan obat kombinasi 83,36%. Berdasarkan profil penggunaan obat antihipertensi, obat yang paling banyak diresepkan adalah bisoprolol (30,08%) dan golongan obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan beta blocker (31,13%).
The profile of antihypertensive drugs usage can be used as a guideline to improve the effectiveness of pharmaceutical supply management and increase knowledge and skills in pharmaceutical services at pharmacy. The purpose of this assessment is to study about profile of antihypertensive drug prescriptions on BPJS prescriptions at the Kimia Farma Pharmacy Kemanggisan Raya. This study used sample from BPJS prescriptions for antihypertensive drugs in March 2022. The sampling technique was carried out using a purposive sampling technique with the inclusion criteria of BPJS prescriptions containing antihypertensive drugs and the exclusion criteria for incomplete data of prescriptions, such as name and gender. There were 529 samples taken with characteristic of gender such as male 56,71% and female 43,29%, characteristic of age with the highest percentage of patients aged ≥60 years, and characteristic of drug combination which is single hypertensive drug 16,64% and combination 83,36%. Regarding to the profile of antihypertensive drugs usage, the most widely prescribed drug is bisoprolol (30,08%) and the most commonly prescribed drug class was beta blockers (31,13%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Febryani Angelica
"Oven merupakan salah satu alat yang kritis dalam menunjang pembuatan produk injeksi steril, sehingga harus dilakukan kualifikasi kinerja untuk membuktikan oven dapat bekerja dengan baik sesuai dengan parameter yang ditentukan. Tujuan dari kualifikasi kinerja Oven D-08 ini adalah untuk mengkaji hasil data kualifikasi kinerja Oven D-08 dengan lima parameter pengujian di Fasilitas Injeksi Hormon (Kelas C) PT. Harsen Laboratories. Parameter pengujian yang dilakukan ada lima, yaitu uji kebocoran, prerun and postrun calibration, distribusi panas dalam keadaan kosong, distribusi panas dan penetrasi panas dengan muatan, dan uji nonviable particle. Hasil pengujian kebocoran didapatkan bahwa asap smoke pen tidak tertarik kedalam celah pintu chamber yang menunjukkan bahwa tidak ditemukan kebocoran pada oven. Hasil pengujian prerun dan postrun yang didapatkan adalah selisih suhu deviasi maksimum dan minimum tiap suhu setting prerun dan postrun tidak melebihi dari 0,5 oC, pengujian distribusi dan penetrasi panas mendapatkan selisih suhu tertinggi dan suhu terendah tiap percobaan tidak melebihi dari 15 oC dan hasil rata-rata lethality > 40 menit. Pengujian Endotoxin Challenge Vial mendapatkan hasil bahwa penurunan jumlah endotoksin tidak kurang dari 3 log atau 1000 EU pada tiap lokasi thermocouple dan pengujian nonviable particle mendapatkan hasil bahwa jumlah partikel yang terdapat dalam oven tidak melebihi dari persyaratan partikel kelas A. Seluruh hasil pengujian telah memenuhi kriteria keberterimaan. Oven D-08 yang terletak di Fasilitas Injeksi Hormon telah terkualifikasi dan terbukti dapat bekerja dengan baik.
Oven is one of cricital equipments in manufacturing of sterile injection product, so it need to be qualified with performance qualification to ensure oven can perform well within the specified parameters. Purpose from performance qualification of Oven D-08 is to review the data results of Oven D-08’s performance qualification with five testing parameters in Hormone Injection Facility (Class C) PT. Harsen Laboratories. There are five testing parameters carried out, they are leak test, prerun and postrun calibration, heat distribution in empty state, heat distribution and heat penetration with load, and nonviable particle test. Results of leak test found that the smoke pen was not attrached into the gap in the chamber door, indicating that no leaks were found in the oven. Results of prerun and postrun tests obtained were the difference in maximum and minimum temperature deviation for each prerun and postrun setting temperature did not exceed 0,5°C, heat distribution and penetration tests obtained that the difference in the highest and lowest temperatures for each experiment are not exceeding 15°C and the average results – average lethality > 40 minutes. Endotoxin Challenge Vial test resulted in a decrease in the amount of endotoxin not less than 3 log or 1000 EU at each thermocouple location and the nonviable particle test resulted that the number of particles contained in the oven did not exceed the requirements for class A particles. All test results met the acceptance criteria. Oven D-08 located in the Hormone Injection Facility has been qualified and proven to work properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library