Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrian
"Dalam rangka menjamin akses masyarakat miskin ke pelayanan kesehatan, sejak tahun 1998 pemerintah mengadakan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin melalui program JPS-BK, PDPSE, PKPS-BBM dan dilanjutkan pada semester I tahun 2005 dengan melaksanakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM) yang dikelola melalui sistim asuransi oleh PT Askes untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin ke puskesmas dan rumah sakit, pada semester ke II tahun 2005 terjadi perubahan dimana pendanaan program JPKMM untuk puskesmas disalurkan oleh pemerintah melalui bank SRI ke puskesmas. Pelaksanaan program JPKMM semester ke 1I di kota Padang kurang baiknya penyerapan dan penggunaan dana oleh puskesmas, pemakaian dana baru berkisar 50 % setelah melewati waktu yang ditetapkan program.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran manajemen pelaksanaan program JPKMM semester kedua di puskesmas kota Padang dengan pendekatan sistem. Variabel input terdiri dari dana, tenaga, manlak dan juknis, pembinaan, variabel proses terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan variabel output adalah indikator program JPKMM serta diketahuinya masalah dalam penilaian manajemen yang mempengaruhi kurang baiknya penyerapan dan penggunaan dana.
Penelitian dilakukan di empat puskesmas dikota Padang yang dipilih secara purposif berdasarkan penilaian kinerja paling baik dan kurang serta penyerapan dana paling tinggi dan rendah. Penelitian dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam pada informan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan serta melakukan telaah terhadap dokumen. Penilaian tolak ukur penelitian didasarkan kepada dimensi kecukupan dan kesesuaian.
Hasil penelitian menunjukkan puskesmas yang penyerapan dana paling tinggi ternyata mempunyai fungsi perencanaan, pengarahan dan pengorganisasian yang kurang baik dan puskesmas yang memiliki kinerja paling baik ternyata memiliki fungsi-fungsi manajemen paling baik dari ketiga puskesmas lainnya. Hampir sebahagian besar puskesmas yang diteliti memiliki fungsi perencanaan dan fungsi pengawasan yang kurang baik. Kurang baiknya perencanaan disebabkan pembuatan POA JPKMM yang tidak memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku, turunnya dana yang tidak tepat waktu serta jumlah sasaran masyarakat miskin yang tidak akurat. Lemahnya pengawasan disebabkan kurangnya frekwensi pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Perencanaan dan pengawasan yang kurang baik diketahui menyebabkan kurang balk penyerapan dan penggunaan dana.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa manajemen pelaksanaan program JPKMM di puskesmas kota Padang masih belum baik terutama dari fungsi perencanaan dan pengawasan. Kepada pimpinan puskesmas disarankan untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan kemampuan leadership. Bagi Dinas Kesehatan disarankan untuk memberikan pelatihan dan kursus manajemen kepada pimpinan, meningkatkan pengawasan secara berkala, mengizinkan realokasi dana dan membantu puskesmas mendapatkan data sasaran yang tepat dari BPS.

In order to assure a poor society access to health services, government performed an effort of health care for poor society by ]PS-BK, PDPSE and PKPS-BBM program since 1998 and in the first semester of 2005, government also performed a Health Care Assurance for Poor Society which is managed through an insurance system by a Health Assurance Firm of health services for poor society to primary health care and hospital, in the second semester of 2005 has been changed where program fund of Health Care Assurance for Poor Society at primary health care was re-distributed directly by government to primary health care through BRI bank. The performance of Health Care Assurance for Poor Society program in the second semester were not good in reserve and usage of fund by primary health care of Padang, usage of fund is almost 50% after its limited time is over.
This research purpose is to know an illustration of performance management of Health Care Assurance for Poor Society program in the second semester at primary health care of Padang by a system approach. Input variables consist of fund, human resources, operational guideline and technical guideline, supervising. Process variables consist of planning, organization, direction and controling, and output variables are program indicator of Health Care Assurance for Poor Society and also known an internal issue on management assessment which affected unsupport reserve and usage of fund.
Research was conducted at four primary health cares in Padang which was selected purposively based on the most good and less job assessment and the most high and low reserve of fund. This research used a qualitative approach by a deep interview to informan from primary health care and District Health Services and studying document. Indicator assessment research based on sufficiency and conformity dimensions.
Research result indicated that the most high fund reserve of primary health care has not good on planning, guiding and organizing function and the most good performance of primary health care has the best management functions of the third primary health care. Most of primary health care which is studied has not good on planning and supervising functions. This planning is not good due to the inaccurate planning on POA, the funds came late, and the target number of poor society was not accurate. The weakness of supervising is caused by supervising frequency was low of District Health Services. The planning and supervising which were not good known that caused of reserve and usage of fund were not available.
From research result was concluded that the performance management of Health Care Assurance for Poor Society program at primary health care in Padang was still not good yet, especially for planning and supervising function. It was suggested to primary health care leader to improve a managerial skill in planning and controlling and improve a leadership skill in giving direction and guiding. It was also suggested to District Health Services to improve controlling periodically, permitted a fund reallocation for primary health care and cooperated with BPS to get a direct data of poor society.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T18991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian
Jakarta: United Nations Development Programme (UNDP), 2009
328.598 FEB h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian
"Penelitian ini membahas mengenai identitas remaja Jepang yang dibangun melalui wacana-wacana yang bergerak saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain, dalam nama idola pop, musik pop Jepang atau J-pop, dan fashion remaja Jepang, serta remaja Jepang itu sendiri. Media pun diperkenalkan sebagai pihak yang berkepentingan dalam hubungan-hubungan yang terjadi di dalam wacana, mengenalkannya ke permukaan dalam wacana-wacana berada di dalam hubungan. Kekuasaan adalah alat yang digunakan untuk melakukan penelitian atas wacana-wacana yang terjadi atas nama identitas. Kekuasaan yang dimaksud bukan bentuk pengekangan ataupun kekuasaan terpusat yang dimiliki hanya oleh satu orang atau satu kelompok. Foucault, menjelaskan kekuasaan sebagai suatu model strategis canggih dalam suatu masyarakat tertentu, yang dibentuk dari kekuasaan-kekuasaan mikro yang terpisah-pisah. Remaja mencari identitas, idola pop menggunakan gaya hidupnya sebagai idealisme akan identitas, musik pop berperan sebagai perwakilan identitas idola, dan fashion sebagai gaya hidup yang dapat dicermati secara visual, adalah wacana-wacana penting yang terbentuk di dalam suatu jaringan kekuasaan. Disampaikan secara giat oleh media demi terperolehya keuntungan, yang mana keuntungan atas pencapaian identitas oleh remaja termasuk di dalamnya, suatu kesadaran atas pemerolehan gaya hidup yang diterangkan dalam wacana kekuasaan.
Dari penelitian mengenai identitas remaja Jepang, melalui pemahaman kekuasaan, diperoleh kesimpulan bahwa wacana sebagai pengetahuan, adalah hal yang dipentingkan di dalam kekuasaan. Wacana yang berusaha menjelaskan mengenai identitas yang diinginkan remaja Jepang, erat dengan kebebasan dan kebaruan, dapat dipahami secara lebih mendalam, dan dipilah-pilah melalui wacana-wacana lain yang berkepentingan dengannya. Wacana-wacana tersebut saling berhubungan satu sama lain, dan mampu berlipat ganda ke dalam wilayah penyebaran yang baru, yang secara keseluruhan berada di dalam jaring kekuasaan. Nama-nama baru atas identitas dengan demikian muncul, dan dapat dijelaskan kembali melalui kekuasaan yang tertuang dalam wacana-wacana.

The focus of this study is Japanese youth identities which derive from texts through Japanese pop idols, pop music or known as J-Pop, youth fashion, and the youth themselves. Media as well is related in the texts, the one who have interest and need in youth, produce or reproduce texts in relations with others texts. Power is used as tools to explain identity texts. Power itself is not about repressive or one controlled system. What Foucault means by power is not an exclusively negative force. Foucault define power as one concept based on knowledge make uses of knowledge, a strategical system in one society analysis. Youth seeks identities, pop idols use lifestyle as idealism of such identities, pop music role as pop idols identity, and fashion used by idols as visual lifestyle, are the important texts which related one to another in power relations. Media use these texts in purpose of finding benefits based on youth identity. Youth themselves have their own will to find their own identity through knowledge about identity, and vice versa, which these relations can be explained in power knowledge relations.
From this study, can be concluded that texts as knowledge, is one of the important things to make power works. Texts explain youth identity, filled with freedom and feel of new things, related to many other youth texts, are in position ofpower relations. These texts related to each other, can be spread or double in new field of knowledge and texts, which still inside power relations. New names of identity will come from texts, again explainable by the use of power and its realtions.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T20198
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian
"Kreatifitas dalam penggunaan teknologi adalah kata kunci pemahaman pemikiran konstruksi sosial teknologi. Fleksibilitas interpretasi mengungkapkan sebuah pemikiran bahwa artefak teknologi dikonstruksi dan diinterpretasikan berdasarkan kultur dan sistem sosial (Pinch & Bijker dalam Doherty et al., 2013: 6; Orlikowski, 1992, dalam Cadili dan whitley, 2005:72). Penggunaan meme dapat memperlihatkan sebuah bentuk fleksibilitas interpretasi pada penggunaan artefak teknologi. Pada perkembangannya, penggunaan meme internet tidak hanya sebagai lelucon saja, namun dapat digunakan sebagai media kritik. Meme sebagai konten viral dalam perkembangan teknologi internet di era 2.0 memperlihatkan fungsinya pada komunikasi via internet.

Creativity is a key term in technological use for social construction of technology theory. Interpretation flexibility shows that how some technological artefact being constructed and interpreted by culture and social (Pinch & Bijker in Doherty et al., 2013: 6; Orlikowski, 1992, in Cadili dan whitley, 2005:72). The use of internet meme shows how meme as technological artefact being interpreted by some. Nowadays, internet meme no longer used just for vehicle of fun. It also been used by some of mememaker for a vehicle of critics. Meme as a viral content in web 2.0 eras has shown their existence as a means of communication"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwin Febrian
"Munculnya banyak pusat pelatihan yang memadukan antara teknologi dan spiritualitas tak urung mengundang tatapan sinis dari mereka yang bersikap skeptis terhadap hal-hal seperti itu.: Definisi spiritualitas menjadi rumit ketika ia menjadi barang dagangan atau komoditi dalam kacamata postmodernisme.
Akan tetapi, "spiritualitas sendiri bukanlah sesuatu yang dapat diperdagangkan." Semuanya berada dalam perjalananan pengalaman seseorang. Mungkin cara mencapainya yang kemudian menjadi "industri" karena kebutuhannya cukup besar.
Emotional Spiritual Quotient Leadership Center ( ESQ LC ) sebagai institusi pelatihan spiritual, memiliki misi membangun Indonesia emas dengan cara membangun sebuah peradaban manusia yang memiliki kesadaran spiritualitas, emosionalitas, dan intelektual secara terintegrasi dan transendental. Pelatihan ini pertama kali diedakan pada tanggal 5 Oktober 2001 dan tercatat sampai pada bulan Mei 2005 dengan rentang waktu lebih kurang 4 tahun, telah menghasilkan lebih kurang 75,000 lebih alumnus dari seluruh Indonesia.
Target ESQ LC untuk mengcover seluruh Indonesia (2010) dan penyebaran ke seluruh dunia (2020) membutuhkan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam memasarkan pelatihan ini, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji keberlakukan teori komunikasi pemasaran pada produk pelatihan, dalam hal ini pelatihan ESQ, guna menyusun rekomendasi yang dapat digunakan untuk menambah jumlah peserta, mempertahankan konsumen atau alumni dan melakukan penetrasi guna memperluas pasar.
Untuk mensistematika organisasi pemikiran dalam menyusun perencanaan komunikasi pemasaran peneliti menggunakan model SOSTAC + 4M, yaitu model yang dapat digunakan untuk mempertemukan kepentingan marketing planning dengan marketing communication.
Metode penelitian yang digunakan berupa kajian deskripsi-kualitatif, yang berusaha menggambarkan situasi dan kondisi, tetapi tidak mencari atau menjelaskan hubungan, juga bukan mengkaji hipotesis efektivitas. Pencarian data dilakukan melalui metode wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen serta data pendukung lainnya.
Penelitian yang dihasilkan adalah berupa deskripsi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh ESQ LC da!am memasarkan produknya. Sepeti kegiatan selling, direct marketing, point of sale and merchandising dan public relations. Kegiatan public relations disini dilakukan oleh seluruh pegawai guna membangun dan memelihara nama baik ESQ LC.
Agar strategi komunikasi pemasaran ESQ LC dapat berjalan efektif, sudah seharusnya mengadakan perbaikan dalam memasarkan pelatihan ESQ. sehingga selalu dapat menyebarkan seluas-Iuasnya materi dari pelatihan ESQ ini. Komponen-komponen komunikasi pemasaran seperti strategi, taktik dan action pemasaran mutlak untuk terus dilakukan pengembangan yaitu dengan cara meningkatkan kualitas pelatihan, mengadopsi teknologi infrastruktur multimedia yang terbaru dan sumber daya manusia. Diperlukan segera trainer-trainer baru, sehingga ESQ LC bisa terus berkembang seiring banyaknya permintaan.

The emergence of many training center that synergize technology and spirituality has invited cynical response from those who are skeptical about such things. Spiritualism definition becomes complex when it becomes a commodity in the postmodernism point of view,
Nevertheless "Spiritualism is not something that can be traded 'it all inside the journey of people's experiences. Maybe the way to achieve it that then becomes "industrial" because there is a large scale of need upon it.
ESQ as a spiritual training has a mission to build golden Indonesia, by building a human civilization that has a balanced spiritual emotional and intellectual conscious. ESQ launched the first training on October 5th 2001, until May 2005, with 4 years extend, has been producing 75.000 alumni from all over Indonesia.
ESQ LC target to cover all Indonesia (2010) and world wide (2020) needs the right strategic marketing Communication to market this training. This research is being done to explore the applicability marketing communication theory upon the ESQ training product, to conclude a recommendation that can be used to gain more consumer and to do market penetration in order to achieve market expand.
To systemized thinking organization in arranging marketing communication plan, the writer use SOSTAC + 4M mode!, the model that be used to unite marketing planning need with marketing communication.
The used research method is descriptive-qualitative research, which is used to describe situations and conditions, but not to look for explaining the connection, also not to hypothesize the effectiveness.
Data search is done by thorough interviews, observations, documents and other supporting information
The research procedures a description of marketing communication strategy used by ESQ LC in marketing its product , like selling and direct marketing activity, public relations, point of safes and merchandising.
ESQ LC has to make renovations in marketing its training so that the marketing communication strategy works effectively, so it can spread the material training as vast as it could be.
Marketing communication components like strategy, tactic and marketing action definitely have to always be done in order to do the expansion, by keep improving training quality, adopting the new multimedia infrastructure technology and human resource. New trainers needed or ESQ LC can keep expanding as the need of their product grows.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Basit Febrian
"Air merupakan kebutuan vital bagi kehidupan dan perlu dijaga kualitasnya. Sejalan dengan itu, monitoring kualitas air untuk berbagai peruntukan merupakan langkah penting dan strategis. Salah satu parameter penting kualitas air adalah nilai COD (Chemical Oxygen Demand). Nilai COD menggambarkan seberapa besar air telah tercemar oleh pengotor, khususnya pengotor berupa zat organik. Metoda konvensional penentuan nilai COD yang popular adalah metoda dikromat, dimana dalam penentuannya menggunakan oksidator kimiawi berupa kalium bikromat, asam sulfat, dan senyawa merkuri sebagai katalis. Kepedulian akan proses yang ramah lingkungan dan kebutuhan cara praktis dan "real time", yang memungkinkan otomatisasi, telah mendorong para peneliti mempertanyakan penggunaan metoda ini. Penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian pengembangan metoda baru cara penentuan nilai COD berbasis fotoelektrokatalisis. Secara khusus akan dilaporkan evaluasi respon sensor COD yang dikembangkan terhadap berbagai jenis surfaktan dalam air. Sensor COD yang disusun adalah berupa TiO2 yang diimmobilisasi pada kaca berlapis Indium Tin Oxide (ITO), dioperasikan sebagai elektroda kerja dalam sel fotoelektrokatalisis. Dengan melakukan pengukuran arus cahaya dalam sel fotoelektrokimia yang disinari lampu UV pada suatu selang waktu tertentu, akan didapatkan respon arus cahaya (photocurrent) yang dapat dikonversi menjadi muatan [Q = FI dt; i: photocurrent; t: waktu (detik)], dan merupakan representasi reaksi oksidasi surfaktan dalam air yang diperiksa. Dari pengukuran yang telah dilakukan terhadap tiga jenis surfaktan (anionik, kationik dan nonionik), didapatkan hubungan yang linier antara konsentrasi surfaktan terhadap nilai muatan [Q=nFCV; n:jumlah elektron; F: bilangan Faraday; C: konsentrasi zat; V:volume aktif]. Respon photocurrent cenderung akan turun pada kondisi pH asam. Pembandingan hasil pengukuran COD dengan metoda konvensional (metoda dikromat) dan metoda berbasis fotoelektrokatalisis yang dikembangkan, terhadap contoh air yang sama, memberikan nilai yang tidak berbeda secara signifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Febrian
"Tugas akhir ini membahas mengenai evaluasi pemilihan komponen terhadap kinerja mikroprosesor bus tunggal. Evaluasi dilakukan dengan mengamati clock cycle yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah program assembly. Terdapat empat buah desain mikroprosesor yang dibandingkan ditunjukkan pada bagan dibawah ini: Instruction Decoder ALU Register desain1 desain2 Counter desain3 desain4 Pemilihan Instruction Decoder atau ALU terkait pada penghitungan ag, sedang- kan pemilihan Register atau Counter terkait pada implementasi Program Counter. Penghitungan kinerja dilakukan dengan menjalankan program Greatest Common Di- visor(GCD) dalam dua versi, yaitu secara konvensional dan dengan menerapkan algoritma Euclid.
Hasil yang didapat dari uji coba adalah untuk implementasi Program Counter lebih baik dengan menggunakan Counter daripada menggunakan Register dilihat dari jumlah clock cycle yang dibutuhkan untuk selesai menjalankan program GCD. Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mengimplementasikan Counter atau Register tidak jauh berbeda namun pada saat menggunakan Counter jumlah clock cycle yang dibutuhkan turun secara drastis. Untuk penghitungan flag yang digunakan pada perintah branch dengan kondisi, lebih baik dilakukan pada ALU daripada dilakukan dalam Instruction Decoder. Kriteria lebih baik disini juga dilihat berdasarkan jumlah clock cycle yang dibutuhkan untuk menghitung GCD."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jack Febrian
Bandung: Informatika, 2004
R 004.03 FEB p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rezza Febrian
"ABSTRAK
Penelitian ini, bertujuan untuk meneliti tentang pelaksanaan pelayanan program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati bagi warga miskin. Program KPLDH secara umum sudah efektif pelaksanaannya akan tetapi masih kurang diberbagai aspek terutama dalam jumlah sumber daya manusia. KPLDH adalah program yang memfokuskan pada tindakan prefentif dan promotif kepada warga-warga yang berada di kampung deret atau padat penduduk. Peneliti memilih lokus penelitian di Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, yang dimana wilayah ini memiliki julukan kumuh dan padat Kudat dan kumuh dan miskin kumis. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dengan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara dan kuantitatif berupa survey. Penelitian ini menggunakan teori yang menyatakan bahwa pokok pelayanan kesehatan dapat ditinjau dari 5 dimensi yakni, available and continuous, acceptable and appropriate, accessible, affordable, dan Quality. Hasil penelitian menemukan bahwa pokok pelayanan kesehatan telah terpenuhi pada semua dimensi kecuali accessible.

ABSTRACT
Door Knocks Serve with hearts for the poor. The KPLDH program in general must be effective but will be lacking in various aspects of human resources. KPLDH is a program that focuses on preventive and promotive actions for residents who are in a row or densely populated village. The researcher chose the research locus in Kapuk Sub-District, Cengkareng Sub-District, West Jakarta, where the region had a slum and a dense and poor nickname. This study uses post-positivity by collecting qualitative data through interviews and quantitative surveys. This study uses a theory that states that health services can be viewed from 5 dimensions, available and sustainable, acceptable and appropriate, accessible, affordable and quality. Can be obtained, accessed by basic research."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Febrian
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dukungan sosial resiprokal dan tingkat stres di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia. Studi-studi sebelumnya melihat dukungan sosial memiliki peran penting, namun dukungan sosial sebagian besar melihat dari sisi penerimaan dukungan sosial. Studi ini melihat pada sisi penerimaan dan pemberian dukungan sosial yang berpengaruh pada stres mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui survei daring dan terkumpul 504 partisipan. Dalam analisis tingkat stres sebanyak 51.98% mahasiswa mengalami tingkat stres yang tinggi. Sementara itu, dalam analisis dukungan sosial resiprokal sebanyak 10.71% mahasiswa yang memiliki hubungan resiprokal. Uji chi-square menunjukkan bahwa kedua variabel secara statistik memiliki hubungan. Dukungan sosial resiprokal menjelaskan pengaruh terhadap tingkat stres mencapai 11.2%. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain sumber daya personal, peran-hubungan teman dan keluarga, dan norma pertukaran.

ABSTRACT
Current study explains association between reciprocity of social support and level of stress among college students at University of Indonesia. A plenty of previous research were mostly emphasize aspect of receiving social support yet did not take an interest in giving social support. This study examined on effects of giving and receiving social support on student stress. Quantitative approach was used by this study and was 504 students that completed online survey. The prevalence of severe stres was 51.98%. Meanwhile, there were 10.71% students that had a reciprocity of social support. Chi-square test shows that both variables had relationship statistically. Reciprocity of social support improved ability to predicted students stres by 11.2%. There were other factors affected students stress in related to reciprocity of social support, such as personal resource, role-relationship both friend and family, and exchange norms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>