Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzia
Abstrak :
ABSTRAK
Berkembangnya tekonologi membuat munculnya banyak mobile application salah satunya aplikasi kesehatan XYZ. Aplikasi XYZ memediasi konsultasi kesehatan dan pembelian obat sehingga dapat dilakukan secara online. Penelitian ini membahas tentang intension to use aplikasi kesehatan XYZ dengan mengadopsi Integreated Theori Trust-TAM. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan objek penelitian Komunitas X. Dari hasil penelitian terbukti bahwa aplikasi XYZ mampu untuk membentuk kepercayaan antara dokter dan pasien tanpa harus bertemu tatap muka dalam menjalin komunikasi digital dan terdapat hubungan pengaruh antara perceived usefulness, perceived ease of use dan trust terhadap intention to use aplikasi kesehatan berbasis online XYZ. Trust menjadi faktor utama dalam penentuan intention to use.
ABSTRACT
The development of technology makes the emergence of many mobile applications, one of which is XYZ health applications. The XYZ application mediates health consultations and drugs purchases so that it can be done online. This study discusses the intention to use XYZ health applications by adopting an Integrated Theory Trust-TAM. This study uses quantitative methods with the object of research is Community X. From the results of the research, it is proven that XYZ application is able to form trust between doctors and patients without having to meet face to face in establishing digital communication and there is a relationship of influence between Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and Trust has an influence on intention to use XYZ online based health applications. Trust is a major factor in determining intention to use.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanfaatan Posbindu PTM pada Usia 18-44 tahun rendah, ditandai dengan adanya kesenjangan antara sasaran dan masyarakat yang memanfaatkannya. Dilakukan penelitian untuk analisis pemanfaatan Posbindu PTM berdasarkan teori Donabedian dan Model Andersen fase dua, untuk mendapatkan informasi yang mendalam dari variabel kebijakan, sumberdaya, sikap dan persepsi konsumen, sikap dan keahlian penyedia. Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis isi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan data. Hasilnya, dari semua determinan yang diteliti turut berkontribusi atas rendahnya pemanfaatan Posbindu PTM ini. Sikap dan persepsi konsumen merupakan determinan yang paling berpengaruh. Diharapkan dengan pelaksanaan program yang sesuai dengan karakteristik tertentu dari sasaran, pendidikan kesehatan yang berkesinambungan, peningkatan sosialisasi dan peran serta pemerintah daerah masalah ini dapat teratasi.
ABSTRACT
The low utilization of Posbindu PTM Age 18-44 years, marked by gaps between target and community users. Research was done for Posbindu PTM utilization analize with Donabedian theory and phase two Andersen model, to get information from the variables such as policy, resource, consumer attitudes and perceptions, attitudes and membership provider. The kind of the qualitative research used to content analysis. Validity of data is done by triangulation method and sources . The low utilization of Posbindu PTM that was contributed of all determinans. The attitude and perceptions of consumers is the most influential determinant. Expected with the implementation of the program according to the specific characteristics of the target, continuous health education, improved socialization and participation of local governments this problem can be resolved.
2013
T35756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia
Abstrak :
Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan yang merupakan ancaman bagi masyarakat, terutama masalah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian mengenai tanaman penghasil antibakteri alternatif. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua yang sudah dikenal sejak lama sebagai obat tradisional. Tanaman ini diketahui berpotensi mengobati berbagai penyakit seperti eksim, jerawat, dan luka gigitan serangga. Kandungan zat aktif yang terdapat pada tanaman mahkota dewa antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin, dan lignan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri serta konsentrasi terbaik ekstrak etanol daging buah mahkota dewa dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae yang telah resisten terhadap beberapa antibiotik. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode uji difusi agar menurut Kirby- Baurer dengan mengamati zona hambat pertumbuhan bakteri uji sebagai parameter. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor, yaitu jenis bakteri dan konsentrasi ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan koloni bakteri uji dengan nilai konsentrasi terbaik 50%. Uji statistik dengan sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan jenis bakteri dan konsentrasi ekstrak masing-masing berpengaruh nyata (P<0,05). Interaksi antar kedua faktor tersebut pun memberikan makna yang nyata (P<0,05). ......Relatively high intensity in using antibiotics caused variation problem that are a treat to society, especially bacterial resistance to antibiotic problems. This problems need to be solved with doing research about plant that could be used as alternative for producing antibacteri. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) is a native plant, i.e from Papua that have been known as a traditional medicine. This plant is known had potential ability to cure many diseases, such as eczema, acne, and wound caused by insect bits. Active substance in this plant, e.g. alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin, and lignans. The aims of this study to determine the best concentration of extract ethanol of the crown fruit of Mahkota dewa that showed the highest antibacterial activity in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, and Klebsiella pneumoniae that was resistant to many antibiotics. Antibacterial activity assays was conducted with Kirby-Baurer agar diffusion method by observing bacterial growth inhibition zone as parameter. This study was completely randomized factorial design with two factors, the type of bacteria and extract concentration. This study showed that the best concentration that inhibit the growth of bacterial colonial tested was 50%. Statistical test for variance analysis showed that difference type of bacteria and each of concentration extract was significantly (P<0,05). Interaction between the two factors also significant (P<0,05).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia
Abstrak :
Manusia memiliki kebutuhan untuk menghuni. Namun, dalam menghuni suatu hunian di kota besar yang padat penduduk, beberapa masyarakat terutama yang memiliki penghasilan rendah memilih untuk menghuni di rumah susun yang seringkali memiliki unit dengan ukuran kecil. Dalam kegiatan menghuni, furnitur hadir sebagai objek yang dibutuhkan manusia untuk dapat digunakan dalam beraktivitas. Furnitur dalam menempati ruang, terutama pada kondisi besaran ruang hunian rumah susun yang terbatas, memiliki peran terhadap pencahayaan yang terjadi pada suatu ruang. Dengan adanya kajian teori dan analisis studi kasus terhadap unit rumah susun, penulisan ini akan melihat bagaimana karakteristik dari furnitur dalam menempati ruang dan bagaimana ia digunakan manusia dalam beraktivitas pada ruang hunian. Studi dilakukan pada hunian rumah susun di daerah DKI Jakarta dan ditemukan bahwa furnitur pada unit memiliki peran dalam seberapa besar ia dapat meneruskan pencahayaan pada ruangan. ......Humans have a need to inhabit. However, when living in a large densely populated city, some people, especially those with low incomes, choose to live in flats which often have small units. In dwelling activities, furniture is present as an object that humans need to be able to use it in their activities. Furniture in occupying space, especially in conditions of limited residential space, has a role in the lighting that occurs in a room. With the theoretical study and case study analysis of apartment units, writing this will look at how the characteristics of furniture occupy space and how it is used by humans in their activities in residential spaces. The study was conducted on residential flats in the DKI Jakarta area and it was found that the furniture in the unit has a role in how much it can transmit lighting to the room.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Fauzia
Abstrak :
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas merupakan salah satu profil puskesmas yang berisi informasi tentang keadaan umum dan gambaran upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan puskesmas. Informasi ini sangat besar perannya sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di tingkat puskesmas maupun di tingkat kota/kabupaten. Salah satu komponen input yang sangat vital dalam sistem pencatatan adalah petugas. Dari hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa kinerja petugas pengelola LBI puskesmas di Kota Jambi masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kinerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas pengelola LBI puskesmas di Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah petugas pengelola LBI semua puskesmas yang ada di Kota Jambi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan kuesioner. Cheklist digunakan untuk mendata kinerja petugas. Penelitian ini memperlihatkan hubungan yang bermakna antara variabel kepemimpinan dengan kinerja petugas pengelola LBI, sedangkan variabel independen lainnya tidak bermakna. Penelitian ini merekomendasikan agar kompetensi kepemimpinan kepala puskesmas selalu ditingkatkan. Berbagai cara dapat dilakukan untuk itu, termasuk memperbaiki sistem reward & punishment yang berkaitan dengan kepemimpinan mereka, mengembangkan sistem umpan balik kepemimpinan baik dari atas maupun bawahan mereka. Dinas Kesehatan Kota diharapkan membuat rencana pelatihan periodik bekerja sama dengan Bapelkes. Petugas pengelola LBI diharapkan bekerja dengan cara kerja tim. Pendekatan kerja tim ini selanjutnya perlahan-lahan menjadi budaya kerja yang kokoh yang menuju kepemimpinan bersama untuk setiap kegiatan di puskesmas. Terhadap penelitian selanjutnya, direkomendasikan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen pengetahuan, motivasi dan yang lainnya harus lebih tajam. Daftar bacaan : 54 ( 1955 - 2001 ).
Related Factors to the Achievement of the Community Heath Center's Employees in the City of Jambi, year 2002.Health Center Integrated Reporting & Recording System (SP2TP) is one important source for profile, which describe health programs and activities have been done. This information are use in decision making and policy formation at health center's it self and district as well. One crucial input factor in the reporting system is human resource. The reporting staff performances on LBI reported before were still below expectation. This study had objectives to described the LBI performance and factors related to it, at all puskesmas of the City of Jambi. The study used quantitative approach using crossectional design. The sample are all LBI staff of puskesmas at the City of Jambi. Data were collected using interview method guided by sructured questionnaire. To check list was used to record staff performance. This study shows that leadership variable is significantly related to staff Performance, while other variables show non significant relationship. This study reccommends that leadership competency of the puskesmas head should always be improved. Many approaches can be done, including improving reward & punishment system in relation to leadership, feed-back mechanism of their leadership from their supervisor as well as from subordinates. The District of Health Office should plan continuous training on leadership in collaboration with local Bapelkes institution. For the LBI staff, they should always maintain team work approaches in reporting-recording the LBI. This team work approach in the LBI reporting system can then be expanded on to other health center activities, as time will show, a collective leadership develops into a strong culture within puskesmas. Regarded to continuing study for researchers, it is recommended that validity & reliability of insruments of knowledge, motivation and others should be focused. Literature: 54 (1965 - 2001).
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Fauzia
Abstrak :
Di masa mendatang sebagai dampak dari era perdagangan bebas dan globalisasi ekonomi, administrasi nonpemerintah akan memainkan peranan yang bertambah penting dalam era tersebut. Pengaturan dan pengendalian kehidupan ekonomi masih tetap berlangsung dalam ikatan-ikatan negara nasional. Ini tidak berarti jajaran administrasi pemerintahan boleh tertinggal jauh di belakang. Sebaliknya mereka harus ikut mempersiapkan diri sebaikbaiknya sehingga terwujud sosok pegawai negeri yang profesional, beretika dan efektif dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya serta dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan yang semakin baik. Tugas pemerintahan yang demikian berat, selain memerlukan dukungan korp pegawai negeri dalam jumlah memadai, juga memerlukan kemampuan profesional dan kualitas moral pegawai yang semakin baik. Untuk itu pengembangan sumber daya manusia dalam jajaran pemerintahan (organisasi publik) perlu diarahkan pada peningkatan kemampuan profesional dan pengembangan etika profesi yang disertai semangat pelayanan kepada masyarakat. Hal ini seining dengan perkembangan mutakhir dalam paradigma dan praktik administrasi bisnis saat ini yang menempatkan konsumen sebagai pihak yang harus dilayani. Perubahan-perubahan yang terjadi telah membawa banyak kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat tetapi di sisi yang lain perubahan tersebut telah meningkatkan tuntutan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan kualitas pelayanan yang semakin baik. Untuk dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang semakin berkembang, pemerintah perlu sedini mungkin mengusahakan profesionalisme aparatur (pegawai negeri). Hal ini sejalan dengan pendapat Kristiadi (1998:135) yang menyatakan bahwa: Dalam fungsi pelayanannya, aparatur negara harus menciptakan kondisi keseimbangan antara tuntutan aktual masyarakat dengan kemampuan untuk mernenuhi tuntutan tersebut. Untuk itu, profesionalisme aparatur mutlak diperlukan seiring dengan pendayagunaan kelembagaan dan ketatalaksanaannya. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Rasyid (1997b:17-18) dengan menyatakan bahwa : Agaknya sulit diingkari bahwa peningkatan kualitas profesionalisme para birokrat merupakan suatu keharusan, yang perlu dijaga adalah eksesnya yang bisa merugikan masyarakat, seperti lahirnya sikap arogansi dari para birokrat akibat kepercayaan diri yang berlebihan. Bagaimanapun juga, kemampuan pemerintah untuk memberi respon terhadap berbagai perubahan dan tuntutantuntutan bare yang terus tumbuh dalam masyarakat hanya mungkin dipelihara, jika para aparaturnya memiliki kualitas profesionalisme yang tinggi.Secara internal, menuntut adanya kesabaran kerja, disiplin yang tinggi dari para pegawai ke arah sikap profesional yang memang harus menjadi etos kerja dan budaya kerja (corporate culture), sedangkan secara eksternal mampu menyesuaikan diri dan mengantisipasi secara tepat setiap perkembangan yang terjadi. Dalam organisasi publik, sumber daya manusia adalah faktor dominan yang menentukan kualitas sistem dan kegiatan sistem administrasi. Dari sisi penyelenggaraan pemerintahan, mudah diduga bahwa dinamika kehidupan masyarakat akan meningkat sebagai akibat kemajuan, keberhasilan pembangunan ditambah dengan derasnya arus informasi dari Iuar. Kesadaran masyarakat tentang perlunya keterbukaan (transparancy) dan pertanggung jawaban (accountability) administrasi publik akan meningkat. Untuk dapat mengimbangi perkembangan tersebut secara efektif, maka profesionalisme, sikap tanggap, tanggung jawab moral dan integritas pegawai negeri (aparatur pernerinth) sebagai abdi negara dan abdi masyarakat harus semakin mantap. Dengan perkataan lain, citra dan sosok- pegawai negeri yang profesional dibutuhkan dalam upaya mengantisipasi tuntutan, kepentingan?
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawaty Fauzia
Abstrak :
Ruang lingkup: Komputer telah diperkenalkan di tempat kerja sebagai alat komunikasi dan informasi sejak tahun 1960, dari tahun ketahun penggunaan komputer meningkat terus. Sejalan dengan itu timbul keluhan akibat pengaruh penggunaan komputer. Pengaruh yang langsung terhadap mata dikenal dengan kelelahan mata atau asthenopia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kelelahan mata di RS "X" serta faktor-faktor penyebabnya dan prevalensi kelelahan mata setelah dilakukan intervensi. Metode: Penelitian ini menggunakan uji klinik before and after dengan intervensi selama empat minggu pada sampel yang berjumlah 48 responden di RS "X". Intervensi pada penelitian ini adalah dengan pemberian eye break pada periode tertentu dan pemberian lampu baca dengan kuat penerangan 300 luks. Data penelitian didapat dari keluhan subyektif dan pengukuran amplitude akomodasi sebelum dan sesudah menggunakan komputer selama dua jam terus menerus. Hasil penelitian: Didapatkan prevalensi kelelahan mata pada pekerja komputer sebesar 95.8%. Setelah dilakukan intervensi, prevalensi menjadi 31.25%. Sedangkan faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah faktor penerangan yang kurang dad 300 luks pada meja baca dokumen, sedangkan faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, lama bekerja dan faktor kesilauan tidak terbukti menjadi faktor risiko untuk terjadinya kelelahan mata. Perubahan yang terjadi setelah intervensi adalah bermakna (p = 0.000). Kesimpulan: Hasil penelitian mendapatkan adanya perubahan yang berrnakna kelelahan mata yang terjadi sebelum dan sesudah intervensi.
Effect to Decrease Eye Fatigue on Workers Using Computers at "X" Hospital Scope: Computers at workplace as means of communication have been introduced since 1960. The use of computers has increased year by year. In accordance with this, complaints due to negative impact of using computers rise. Direct influence on eyes is eye fatigue or asthenopia. The goal of this study, is to find the prevalence of eye fatigue at "X" Hospital with its casual factors before and after intervention. Methodology: This study used before and after trial test with intervention for four weeks on 48 respondents at "X" Hospital. The intervention in this study is by giving eye break at certain period and reading lamp with 300 lux illumination. The data were obtained from subjective complaints and measurements of accommodation amplitudes before and after using computers for two hours continuously. Results: The prevalence of eye fatigue on computer workers is 95.38%. After intervention, the prevalence becomes 31.25%. The factor influencing this study is lighting factor on reading-document table, which is less than 300 lux. Age, sex, education background, kinds of occupation, length of work, and illumination factors are not significant risk factors to eye fatigue. The changes after intervention are significant (p=0.000). Conclusion: This study found significant changes between eye fatigue before and after intervention.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fauzia
Abstrak :
[ABSTRAK
Integrasi vertikal dapat dijadikan salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing Indonesia yang saat ini berada dalam posisi rendah. Untuk dapat menjalankan strategi integrasi vertikal perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Stigler (1984) terdapat 3 (tiga) hipotesis yang berhubungan dengan integrasi vertikal yaitu rasio konsentrasi 4 perusahaan terbesar (CR4) dan pertumbuhan permintaan (growth) berpengaruh positif, sedangkan ukuran rata-rata perusahaan berpengaruh (avsize) negatif terhadap tingkat integrasi vertikal. Penelitian ini melibatkan 5 industri dari beragam sektor yakni industri kendaraan bermotor roda empat, industri pengolahan tembakau, industri pengolahan minyak goreng sawit, industri kertas, dan industri tekstil serta produknya untuk periode 2001-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR4 industri pengolahan minyak goreng sawit dan industri kertas berpengaruh signifikan, pertumbuhan permintaan pada semua industri tidak berpengaruh signifikan, dan Avsize pada industri kertas dan tekstil dan produk tekstil berpengaruh signifikan terhadap tingkat integrasi vertikal dan sesuai dengan hipotesis Stigler.
ABSTRACT
Vertical integration may be one of strategy to improve the competitivenes Indonesia which is currently in a low position. Before we implement the strategy, we need to know the factors that related on it. According to Stigler (1984), there are three (3) hypothesis associated with vertical integration: the concentration ratio of 4 biggest companies (CR4) and the growth of demand (growth) has positive effect, while the average of firm size (avsize) has negative affect to the level of vertical integration. This research wants to verify the hypothesis using panel data on five industries namely four-wheeled motor vehicle industry, the tobacco processing industry, palm oil processing industry, paper industry, and textile industry in the period from 2001 to 2011. The result showed that CR4 cooking palm oil processing industry and paper industries have a positive and significant effect. Meanwhile the growth of all industries haven't significant effect, and Avsize on paper and textile industries have a negative and significant effect on the level of vertical integration.;Vertical integration may be one of strategy to improve the competitivenes Indonesia which is currently in a low position. Before we implement the strategy, we need to know the factors that related on it. According to Stigler (1984), there are three (3) hypothesis associated with vertical integration: the concentration ratio of 4 biggest companies (CR4) and the growth of demand (growth) has positive effect, while the average of firm size (avsize) has negative affect to the level of vertical integration. This research wants to verify the hypothesis using panel data on five industries namely four-wheeled motor vehicle industry, the tobacco processing industry, palm oil processing industry, paper industry, and textile industry in the period from 2001 to 2011. The result showed that CR4 cooking palm oil processing industry and paper industries have a positive and significant effect. Meanwhile the growth of all industries haven't significant effect, and Avsize on paper and textile industries have a negative and significant effect on the level of vertical integration., Vertical integration may be one of strategy to improve the competitivenes Indonesia which is currently in a low position. Before we implement the strategy, we need to know the factors that related on it. According to Stigler (1984), there are three (3) hypothesis associated with vertical integration: the concentration ratio of 4 biggest companies (CR4) and the growth of demand (growth) has positive effect, while the average of firm size (avsize) has negative affect to the level of vertical integration. This research wants to verify the hypothesis using panel data on five industries namely four-wheeled motor vehicle industry, the tobacco processing industry, palm oil processing industry, paper industry, and textile industry in the period from 2001 to 2011. The result showed that CR4 cooking palm oil processing industry and paper industries have a positive and significant effect. Meanwhile the growth of all industries haven't significant effect, and Avsize on paper and textile industries have a negative and significant effect on the level of vertical integration.]
2015
T43387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Fauzia
Abstrak :
[Dalam era knowledge-intensive economy, knowledge dipandang sebagai sumber dari competitive advantage 4W Asuransi Astra untuk mengembangkan layananlayanan agar unggul dari kompetitornya. Faktor kunci pengelolaan knowledge adalah knowledge sharing. 4W Asuransi Astra mengadopsi knowledge sharing strategy person to person; perilaku yang diharapkan muncul disebut knowledge personalization. Penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif, dimana respodennya adalah analis 4W Asuransi Astra. Dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara yang disusun berdasarkan theory of planned behavior dari Ajzen (1991). Ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku knowledge personalization pada analis, yaitu attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control, selain itu ditemukan juga faktor lain yaitu trust. Berdasarkan hasil tersebut dirancang intervensi technostructural yaitu perubahan work design berdasarkan konsep hypertext organization, intervensi human process dengan cara komunikasi top down kepada middle management, dan intervensi human resource management berupa trust building pada analis 4W Asuransi Astra.;In the knowledge-intensive economy era, knowledge is seen as a source of competitive advantage for 4W Asuransi Astra to develop its services to be superior to its competitor. The key factor of knowledge management is knowledge sharing. 4W Asuransi Astra adopted knowledge sharing strategy person to person for its employees, the expected behavior to appear is called knowledge personalization. This research combines the quantitative and qualitative method; analysts of 4W Asuransi Astra are the respondents of this research. Data were collected through questionnaire and interviews based on Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991). The research found that the factors influencing knowledge personalization behavior on analysts are attitude, subjective norms, and perceived behavioral control, other factor that was also found was trust. Based on these findings, technostructural (work design based on hypertext organization), human process (top down communication to middle management), and human resource management (trust building among analyst) intervention were designed., In the knowledge-intensive economy era, knowledge is seen as a source of competitive advantage for 4W Asuransi Astra to develop its services to be superior to its competitor. The key factor of knowledge management is knowledge sharing. 4W Asuransi Astra adopted knowledge sharing strategy person to person for its employees, the expected behavior to appear is called knowledge personalization. This research combines the quantitative and qualitative method; analysts of 4W Asuransi Astra are the respondents of this research. Data were collected through questionnaire and interviews based on Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991). The research found that the factors influencing knowledge personalization behavior on analysts are attitude, subjective norms, and perceived behavioral control, other factor that was also found was trust. Based on these findings, technostructural (work design based on hypertext organization), human process (top down communication to middle management), and human resource management (trust building among analyst) intervention were designed.]
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Fauzia
Abstrak :
Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Indonesia menjadi salah satu usaha memperbaiki situasi ekonomi masyarakat di beberapa daerah. Namun, merkuri (Hg) yang digunakan untuk mengekstrak emas langsung dibuang ke lingkungan, sehingga menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Banyak penelitian menunjukkan pajanan Hg mengurangi tingkat antioksidan tubuh. Glutathione (GSH) adalah salah satu antioksidan alami tubuh yang penting karena bertindak sebagai salah satu faktor detoksifikasi Hg. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan antara kadar merkuri dan total GSH dengan karakteristik individu masyarakat di wilayah PESK Desa Lebaksitu. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional. Kadar merkuri dan total GSH diukur dalam darah. Hubungan antara merkuri, total GSH, dan karakteristik individu (usia, jenis kelamin, status merokok, aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh) diuji menggunakan model regresi, korelasi, dan independen t-Test. Rata-rata merkuri darah 11,09 ± 10,6 μg/L, lebih tinggi dari batas US EPA. Ratarata total GSH 0,874 ± 0.123 μg/mL. Di antara hubungan total GSH dengan karakteristik individu, hanya aktivitas fisik yang memiliki hubungan signifikan (p = 0,021; 95% CI -0127 - 0,01). Responden dengan kadar merkuri darah >5,8 μg/L memiliki risiko 2,431 kali lebih tinggi untuk memiliki total GSH <0,874 μg/mL dibandingkan responden dengan kadar merkuri darah <5,8 μg/L. Setiap kenaikan kadar merkuri darah sebesar 1 μg/L dapat menurunkan total GSH sebanyak 0,002 μg/mL setelah dikontrol usia, IMT, dan aktivitas fisik. Diperlukan upaya menyeluruh dari instansi lintas sektor untuk mengurangi penggunaan merkuri dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat di sekitar PESK.
Artisanal and Small-scale Gold Mining (ASGM) in Indonesia has been an attempt to improve economic situation in some poor areas. However, the mercury (Hg) used to extract gold from ore is discharge into the environment, where it poses a hazard for human health. Many researches have shown that Hg exposure reduced antioxidant level in human body. Glutathione (GSH) is one of the important antioxidant which can act as detoxification factor for heavy metals. This research is aimed to determine the association between mercury levels and total GSH plasma along with individual characteristics from community related to ASGM in Lebaksitu Village. This study used cross-sectional design with 69 samples. Mercury levels was measured in whole blood and total GSH was measured in plasma. Association between blood mercury, total GSH, and individual characteristics (age, gender, smoking status, physical activity, and body mass index) were examined using multiple regression models, correlate and independent t-Test method. Mean blood mercury was found 11,09 ± 10,6 μg/L which is higher than US EPA limit. The average of total GSH was 0,874 μg/mL ± 0,123 μg/mL (mean ± SD). Among others individual characteristic, only physical activities which has significant relationship with total GSH with p-value 0,021 (95% CI -0,127 - 0,01). Participants with high mercury blood levels can be at risk 2,431 times higher to have total GSH <0,874 μg/mL. Any increase in mercury blood by 1 μg/L can reduced total GSH by 0,002 μg/mL after controlled by age, body mass index, and physical activity. It would be required overall effort from agencies across sectors to reduce the use of mercury and health exposure in community around ASGM.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>