Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatma S.
Abstrak :
Remaja merupakan generasi penerus bangsa sejak dini harus disiapkan secara utuh baik( fisik maupun psikologisnya. Kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan dibidang usaha kesehatan sekolah dan remaja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dwiprahasto (1993) diketahui 3,6% kelompok umur 13-15 tahun dan (5,4%) kelompok umur 16-20 tahun telah melakukan hubungan seksual, begitu juga beberapa peneliti lain, yang melakukan penelitian tentang remaja diberbagai kota di Indonesia menemukan tingginya angka perilaku berisiko bagi remaja. Sedangkan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam khususnya kota Banda Aceh belum ada dilakukan penelitian tentang perilaku remaja. Penelitian ini dilaksanakan di kota Banda Aceh, bertujuan untuk mendapatkan informasi faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja diantara siswa SMUN di kota Banda Aceh, dengan menggunakan desain cross sectional, populasi terdiri dari siswa SMUN dengan status marital belum menikah, serta jumlah sampel 180 responden. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 180 responden ditemukan 12,8% responden termasuk kategori perilaku berisiko ringan seperti berciuman pipi 1,1% dan berpelukan, 0,5% dengan lawan jenisnya, meskipun tahapan ini bila ditinjau dari teori (Kinsey) belum tergolong perilaku berisiko. Namun karena kondisi dan budaya daerah/lokasi penelitian yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, dan juga mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan kehidupan adat, sehingga segala aktifitas sehari hari juga dijiwai dan sesuai dengan syariat Islam. Maka dengan alasan tersebut, perilaku demikian tergolong pada kategori berisiko ringan, dan perlu diwaspadai agar tidak berlanjut ketahap perilaku berisiko berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, pendidikan tambahan, dan pendidikan ayah, berhubungan dan bermakna secara statistik. Adapun faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku siswa SMUN tentang kesehatan reproduksi adalah pendidikan ayah, dimana ayah dengan pendidikan tinggi (minimal SMU) cenderung anak berperilaku 9,4 kali lebih baik, jika dibanding ayah berpendidikan rendah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa SMUN di kota Banda Aceh tentang kesehatan reproduksi termasuk kategori perilaku berisiko ringan. Untuk mencegah perilaku ini meningkat menjadi perilaku berisiko berat disarankan, penambahan materi kesehatan reproduksi disekolah, agar meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi khususnya. Pada orang tua juga diharapkan dapat memberikan bimbingan kesehatan reproduksi sedini mungkin. Bagi remaja sendiri agar selalu berperilaku positif sesuai ajaran agama, menjaga budaya dan adat serta mencari informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. ......Teenagers are the future generation of the Nations since they have to be prepared early physically and psychologically. Teenage health reproduction is one of The Health Department Program that held for teenagers and school health. Based on pwiprahasto (1993), research known that 3,6% of 13 -15 age group and 5,4% of 16-20 age group have done sexual relationship so did by other researchers who studied about teenagers on every kind of city in Indonesia which found risk value of teenage behavior. While in Province of Nanggroe Aceh Darussalam especially on Banda Aceh City there haven't been studied about Health Reproduction behavior teenagers. This study was conducted in Banda Aceh City, aims to get the information about some factors which related with teenager health reproduction among High School students which used cross sectional design, population consist of High School students whom unmarried status, and take 180 respondent, The analysis use univarite, bivariate with chi-square, and multivariate analysis with logistic regression test. The result of this study shows that of 180 respondent, there are 12,8% of them found low risk of behavior category i.e. kissing 1,1% and holding each other 0,5%, although this stage has not been the criteria of risk behavior based on Kinsey theory. Because of the whole activities of Nanggroe Aceh Darussalam people was based on Islamic rules. Ttherefore teenagers behavior was classified as low risk category and it should be awared to anticipate them becoming the severe risker. Because of the whole activities of Nanggroe Aceh Darussalam people was based on Islamic rules. Therefore teenagers behavior was classifified as low risk catergory and it should be awared to anticipate them becoming the severe risker. This study shows that statistically, knowledge, additional education, and father's education variables were related significantly. The most dominant factor was High School student behavior about health reproduction which were father's education, father with high education prefer to have good behavior children 9,4 times than father with low education. It is concluded that High School students behavior about health reproduction on Banda Aceh City was low risk behavior category. To prevent this behavior increase to high risk it is recommended to add health reproduction mater at school especially to increase the student's knowledge. To the parents it is hoped that they could teach health reproduction as early as possible. To the teenagers itself, it is hoped to keep culture and religion based on religion line.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T1860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma
Abstrak :
Polemik Hukum Pada Perjanjian Pengalihan Hak Atas Piutang (Cessie) Dari Bank-Bank Kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Tesis, 2002. Untuk memulihkan kembali kondisi perbankan Indonesia akibat krisis ekonomi tahun 1997 pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) beserta perubahannya. Salah satu kewenangan dari BPPN tersebut adalah melakukan pengambil alihan tagihan atau kredit macet para debitur dari bank-bank yang ditangani BPPN melalui perjanjian pengalihan hak atas tagihan (cessie). Ketentuan mengenai cessie ini terdapat dalam pasal 613 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Permasalahan yang timbul adalah para debitur dari bank-bank yang diambil alih oleh BPPN sering menolak melakukan pembayaran utang-utang mereka dengan alasan perjanjian cessie tersebut tidak sah. Ketidak absahan cessie tersebut diakibatkan oleh karena tidak adanya pemberitahuan kepada debitur sebagaimana ditentukan oleh pasal 613 KUH Perdata. Berbagai kekurangan dari cessie ini penulis paparkan dengan jelas dalam tesis ini. Namun, semua ini penulis berikan solusinya yaitu dengan mengadakan revisi atas perjanjian pengalihan hak atas tagihan, membuat perjanjian pokok pengalihan tagihan, pemerintah (dalam hal ini Badan Penyehatan Perbankan Nasional) harus bersikap pro aktif dengan membentuk tim perumus yang khusus menangani masalah ini, untuk bisa diperbaiki di masa yang akan datang. Dengan perbaikan itu pula, penulis berharap, BPPN bisa lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T36346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fatma
Abstrak :
Daun Moringa oleifera Lam. memiliki berbagai senyawa fenolik yang berperan pada aktivitas antioksidan. Penelitian bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan infusa daun M. oleifera Lam. nonfermentasi dan fermentasi dengan metode penangkapan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) pada konsentrasi 7,5%. Ekstraksi daun melalui metode infusa (85°C, 30 menit) dan fermentasi infusa daun M. oleifera Lam. dilakukan menggunakan Lactobacillus plantarum InaCC B997 selama 24 jam untuk meningkatkan konsentrasi senyawa tersebut. Aktivitas antioksidan ditunjukkan oleh persentase hambatan dan nilai Inhibitory Concentration 50 (IC50). Nilai tersebut menunjukkan konsentrasi senyawa antioksidan yang mengakibatkan 50% dari senyawa DPPH kehilangan karakter radikal bebasnya. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 pada infusa nonfermentasi sebesar 261,69 ± 2,03 μg/mL, sedangkan nilai IC50 pada infusa fermentasi sebesar 275.98 ± 0.54 μg/mL pada konsentrasi 7,5%. Kenaikan nilai IC50 sebesar 0,05% menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang menurun pada infusa. ......Moringa oleifera Lam. leaf is known to contain various phenolic compounds with antioxidant activity. The objective of this research is to measure the antioxidant activity of the unfermented and fermented Moringa oleifera Lam. leaf through the method of 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) radical-scavenging Leaf extraction at 7,5% concentration was carried out using infusion method (85°C, 30 minutes) and fermentation using Lactobacillus plantarum InaCC B997 (24 hours) to increase those compounds. Antioxidant activity was evaluated based on the value of inhibitory concentration 50 (IC50). The IC50 value shows the concentration of antioxidant compounds that are able to inhibit 50 % of DPPH radicals. The result show that unfermented infusion had 261,69 ± 2,03 μg/mL, while the fermented infusion had 275.98 ± 0.54 μg/mL at 7,5% substrate concentration. The increase of IC50 values showed an decrease of antioxidant activity by 0,05% at 7,5% concentration.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Sari Fatma
Abstrak :
Masalah kemiskinan masih menjadi salah satu masalah utama dalam perekonomian negara-negara di dunia terrnasuk Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya pendapat adanya pengaruh variabel makro terhadap kemiskinan, penelitian yang dilakukan melihat bagaimana sifat dan signifikansi dari inflasi dan pengangguran terhaddap tingkat kemiskinan di Indonesia. Selain itu juga akan dilihat adanya pengaruh variabel ekonomi lainnya yaitu pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan variabel demografis yaitu pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Sejumlah penelitian terkait di berbagai negara seperti Cutler&Katz (1991), Powers (1995a), dan Powers (1995b) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif dari pengangguran dan inflasi terhadap kemiskinan. Pengukuran kemiskinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Foster-Greer-Thorbecke (FGT) Poverty Index yang terdiri dari Head Count Index, Poverty Gap Index, dan Distributionally Sensitive Index. Ini merupakan pengukuran kemiskinan yang digunakan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian dengan model ekonometri dilakukan dengan menggunakan data 23 provinsi pada tahun 2001-2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh searah dan signifikan terhadap Head Count Index, Poverty Gap Index, dan Distributionally Sensitive Index. Pengangguran berpengaruh searah terhadap Head Count Index dan Poverty Gap Index, tetapi berpengaruh tidak searah terhadap Distributionally Sensitive Index. Variabel lainnya yaitu pertumbuhan PDRB berpengaruh searah terhadap Head Count Index, tetapi berpengaruh tidak searah terhadap Poverty Gap Index dan Distributionally Sensitive Index. Sementara pendidikan menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan dapat mengurangi Head Count Index dan Poverty Gap Index, tetapi tidak cukup berpengaruh terhadap Distributionally Sensitive Index.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yulia Fatma
Abstrak :
Tesis ini  bertujuan untuk mengeksplorasi peran media sosial dalam Gerakan Hijau di Iran periode 2009 – 2010. Penelitian ini bertolak dari meletusnya demonstrasi pasca pemilu yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2009. Pemilu berhasil dimenangkan Ahmadinejad sebagai petaha. Namun, kemenangan ini ditinjau sebagai sebuah kecurangan terutama oleh masyarakat pro reformis. Aksi massa masyarakat pro Gerakan Hijau juga dibarengi dengan pemblokiran berbagai media oleh pemerintah. Sehingga masyarakat berupaya mencari medium penyaluran aspirasi mereka. Salah satu media yang digunakan adalah twitter. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini fokus pada studi analisis isi twit yang dikirimkan oleh netizen pada microblogging Twitter dimulai pada 10 Juni 2009 sampai dengan 12 Februari 2010 dengan menggunakan pendekatan eksplanatif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa memang terdapat peran media sosial twitter dalam konteks komunikasi politik rakyat pada penguasa. Twitter dapat berperan sebagai alat penyebaran informasi dan gagasan, alat mobilisasi massa serta menjadi alat untuk memperoleh simpatik baik dari internal Iran maupun dunia Internasional. Akan tetapi, penggunaan twitter terebut tidak signifikan sebagai motor penggerak Gerakan Hijau. Hal tersebut antara lain disebabkan rendahnya pengguna twitter dari kalangan masyarakat Iran dan dalam ruang publik dunia maya, twitter tidak cukup potensial untuk menjadi sebuah kekuatan gerakan sosial. Di samping itu, counter negara Iran cukup kuat dalam  menjaga resistensi negara dari gejala-gejala yang mengancam ketahanan negaranya. Gerakan Hijau juga bahkan juga didopleng oleh kepentingan negara lain seperti Amerika Serikat. ......This thesis is aimed to explore the role of social media in the Green Movement in Iran in the period 2009-2010. This study stems from the demonstrations of post-election that took place on June 12, 2009. Ahmadinejad won the election as incumbent. However, this victory was viewed as election fraud especially by pro-reformist societies. The mass action of the pro-Green Movement community was also followed by the government step to block various media at the same time. So that people attempt to find an alternative media to channel their aspirations. One of the media used is Twitter. Based on this matter, this study focuses on the study of content analysis of twit sent by netizens on Twitter microblogging starting from 10 June 2009 to 12 February 2010 using an explanatory approach. The results of the study indicate that there is indeed a role of social media Twitter in the context of people's political communication with the authorities. Twitter can act as a tool for disseminating information and ideas, as well as a tool for mass mobilization, and also as a tool to gain sympathy from both Iran and the international community. However, the use of twitter is not significant as the driving force of the Green Movement. This is due to the low amount of Twitter users from the Iranian community. And in cyberspace public space, Twitter is not potential enough to become a power of social movements. In addition, the Iranian state counter is strong enough to protect the country's resistance from symptoms that threaten the country's resilience. The Green Movement is also even supported by the interests of other countries such as the United States.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T51813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Fatma
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana proses difusi inovasi mendongeng dan strategi agen perubahan dalam difusi inovasi mendongeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Informan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode teknik snowball sampling. Adapun informan adalah orang terdekat informan utama yang merupakan anggota aktif komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Temuan penelitian ini dianalis berdasarkan tujuh proses agen perubahan dari Everett Rogers. Hasil penelitian ini menunjukkan agen menyebarkan informasi mengenai pentingnya mendongeng dengan melakukan gerakan-gerakan mendongeng agar kegiatan mendongeng semakin dikenal. Melalui workshop, dongeng kejutan, dan festival dongeng yang diadakan menarik perhatian sebagian orang untuk mencoba melakukan hal yang sama seperti yang agen lakukan. Adapun strategi yang dilakukan Ariyo dalam difusi inovasi mendongeng adalah membangun nilai kepercayaan, menanamkan hal-hal positif dalam sistem sosialnya, membangun komunikasi interpersonal dan menumbuhkan rasa empati pada anggota komunitas. ......This research discusses how the process of refinement diffusion and strategy in the diffusion of storytelling innovation. This research uses qualitative approach with case study. Methods of data collection is done by three methods, interviews, and document analysis. Informant in this research is done by technique of snowball sampling. The informant was the closest person who became an active member of the Ayo Dongeng Indonesia community. The findings of this study were analyzed by Mrs Everett Rogers. The results of this study is information that allows for storytelling by doing the storytelling movements for storytelling activities are increasingly recognized. Through workshops, surprise storytelling, and festival of storytelling that attract some people to try to do the same thing as done. Ariyo's strategy in innovation diffusion is to build trust, instill positive things in his social system, build interpersonal communication and foster empathy for community members.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Fatma
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana proses difusi inovasi mendongeng dan strategi agen perubahan dalam difusi inovasi mendongeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Informan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode teknik snowball sampling. Adapun informan adalah orang terdekat informan utama yang merupakan anggota aktif komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Temuan penelitian ini dianalis berdasarkan tujuh proses agen perubahan dari Everett Rogers. Hasil penelitian ini menunjukkan agen menyebarkan  informasi mengenai pentingnya mendongeng dengan melakukan gerakan-gerakan mendongeng agar kegiatan mendongeng semakin dikenal. Melalui workshop, dongeng kejutan, dan festival dongeng yang diadakan menarik perhatian sebagian orang untuk mencoba melakukan hal yang sama seperti yang agen lakukan. Adapun strategi yang dilakukan Ariyo dalam difusi inovasi mendongeng adalah membangun nilai kepercayaan, menanamkan hal-hal positif dalam sistem sosialnya, membangun komunikasi interpersonal dan menumbuhkan rasa empati pada anggota komunitas. ......This research discusses how the process of refinement diffusion and strategy in the diffusion of storytelling innovation. This research uses qualitative approach with case study. Methods of data collection is done by three methods, interviews, and document analysis. Informant in this research is done by technique of snowball sampling. The informant was the closest person who became an active member of the Ayo Dongeng Indonesia community. The findings of this study were analyzed by Mrs Everett Rogers. The results of this study is information that allows for storytelling by doing the storytelling movements for storytelling activities are increasingly recognized. Through workshops, surprise storytelling, and festival of storytelling that attract some people to try to do the same thing as done. Ariyo's strategy in innovation diffusion is to build trust, instill positive things in his social system, build interpersonal communication and foster empathy for community members.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imada Fatma
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai parameter dosimetri sumber brakhiterapi intrakaviter Cs 137 model CSM40 milik Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dengan menggunakan software Monte Carlo N Partikel versi 5 (MCNP5). Nilai parameter dosimetri yang ditentukan sesuai dengan rekomendasi AAPM TG43, yang meliputi : faktor geometri, air kerma strength, konstanta laju dosis, fungsi dosis radial, dan fungsi anisotropi. Berdasarkan nilai parameter yang diperoleh, laju dosis dapat dikalkulasi dengan menggunakan persamaan yang tersedia dalam TG43. Selanjutnya laju dosis dalam air sepanjang sumbu transversal (θ=90) ditentukan. Dari hasil simulasi dan perhitungan diperoleh bahwa air kerma strength dan konstanta laju dosis Cs 137 CSM40 berturut-turut 1840 cGy.h-1.cm2 dan 0.994 cGy.h-1.U-1. Selain itu laju dosis dalam air sepanjang sumbu transversal dikalkulasi dengan metode Sievert. Akhirnya, perhitungan laju dosis sepanjang θ=90 dengan ketiga metode dibandingkan. Diperoleh bahwa ratarata perbedaan antara metode monte carlo dengan Sievert sekitar 11% dan antara monte carlo dengan TG43 sekitar 0.4%. ......This study is aimed to calculate dosimetry parameters of brachytherapy intracavitary source Cs 137 CSM40 which is used by RSUP Persahabatan following the recommendation of AAPM TG43 and by using software Monte Carlo N Particle version 5 (MCNP5). The parameters which has been obtained are : geometry factor, air kerma strength, dose rate constant, radial dose function, and anisotropy function. After that, the calculation of dose rate will be enabled using TG43 formalism. It has been obtained that the value of air kerma strength and dose rate constant are 1840 cGy.h-1.cm2 and 0.994 cGy.h-1.U-1 respectively. The value of dose rate in water along θ=90 also has been calculated using Sievert method and TG43 formalism. Finally, the result of the three methods is compared and it is found approximately 11% difference between monte carlo and Sievert method and 0.4% between monte carlo and TG43 method.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>