Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathiah
"Sesuai dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi dewasa ini baik( dari segi kependudukan, pembangunan fisik, teknologi, budaya dan perkembangan ekonomi maupun politik maka puskesmas sebagai unit pelaksana dari Dinas Kesehatan sudah sewajarnyalah mempunyai suatu rencana strategik yang sesuai dengan wilayah kerjanya, sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang memuaskan termasuk kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Untuk menyusun rencana strategik dari Puskesmas Tanjung Hulu, dilakukan penelitian operasional dengan analisis kuatitatif, dan penyusunan strategi ini melalui beberapa tahap, yaitu tahap I (input stage) yang terdiri dari analis lingkungan eksternal dan internal dari Puskesmas Tanjung Hulu yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG), yang terdiri dari Kepala Dinas TK II , Kepala Puskesmas, Dokter Gigi, Perawat Gigi, Bidan dan Koordinator Posyandu. Kemudian tahap II (matching stage). CDMG melakukan analisis dengan matriks internal-eksternal ( IE Matrix) dan matrix SWOT. Selanjutnya tahap III (decision stage) dengan menggunakan matriks QSPM untuk menentukan strategi yang terbaik yang harus dijalankan oleh Puskesmas Tanjung Hulu untuk mutu layanan kesehatan gigi tsb.
Dari hasil penelitian ini, pada pemilihan alternatif strategi dengan berdasarkan hasil matriks IE, memperlihatkan posisi Puskesmas Tanjung Hulu pada Sel I yang berarti pada posisi Grow and Built dengan strategi yang dianjurkan adalah strategi intensif sebagai strategi utama dan diikuti oleh strategi integratif sebagai pendamping.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Puskesmas Tanjung Hulu mempunyai potensi yang bagus untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi yang bermutu dengan dukungan kekuatan diatas rata-rata dan memiliki karakteristik internal yang kuat, walaupun terdapat kelemahan dan ancaman dalam fasilitas dan kemampuan penduduk. Sehingga diperlukan suatu strategi yang sedikit menggunakan fasilitas dan relatif lebih murah, yaitu dengan upaya promotif dan preventif dengan memaksimalkan peran serta masyarakat.
Sebagai saran untuk tindak lanjutnya, maka strategi yang terpilih harus di laksanakan secara optimal dengan mengorganisasikan strategi-strategi terpilih tersebut sesuai dengan prioritasnya tanpa melupakan adanya monitoring dan evaluasi apabila terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya.

The Strategic Plan for Quality of Dental Health ServiceTeeth He at Puskesmas Tanjung Hulu, Pontianak City in the year 2000-2005According to development and transition that happened lately from the people aspect, fisicly construction, technology, culture and economic development or politic, there for Puskesmas as the performer unit from healthcare service is properly to have strategic plan that suitable with the work district, so all the activity that realized can be reach the satisfying result including the mouth and teeth service activity.
To arrange the strategics plan of the Puskesmas Tanjung Hulu, doing an operational research with qualitative analysis, and to arrange this strategy is passing several stages, that is : stage I (input stage) covers the external and the internal environment analysis of Puskesmas Tanjung Hub through the Consensus Decision Making Group (CDMG), that consist Chief of Dinas Kesehatan Tk II, the Chief of Puskesmas, the Dentist, Dental nurses, Midwife and the Coordinator of The Posyandu. And stage II (matching stage), CDMG doing analysis with internal-external matrix (IE matrix) and SWOT matrix. Then stage III (decision stage) by using QSPM matrix to decide the best strategy have be done by the Puskesmas Tanjung Hulu to the quality service of dental health.
From the result of this research, on the selection of alternative strategy based on the the result of IE matrix, shows that the Puskesmas Tanjung Hulu position on Sel I, means that Grow and Built position which is suggested strategy is intensive strategy as the main strategy and followed by integrative strategy as side strategy.
This research concluded that the Puskesmas Tanjung Hulu had a good potency to give well quality dental health services with the strength supported above the equally and have a strong internal characteristic, even though there is weakness and intimidation in facility and people potency. There for needed one strategy that use few facility and cheaper, that is with promotive and preventive expendient by using the society helps.
As the follow up suggestion, then the selected strategy must performed optimally with organizing the selected strategics according to the priority without forgetting monitoring and evaluating when it unsuitable with the accomplishment."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Fathiah
"Penelitian rnengenai penggunaan dan maknafrase verbal dengan inti omou dilakukan dengan menggunakan data yang di peroleh dari buku ajar Nihongo I yang seluruhnya berjurnlah 26 buah dengan 12 bentuk soal serta sumber-sumber lain guna melengkapi sumber data utama tadi yang dilakukan pada bulan November 1993 sampai dengan Juni 1994. Pengumpulan data dilakukan melalui penyeleksian data-data ujaran yang menggunakan amou yang terdapat dalam buku ajar Nihongo I yang dilanjutkan dengan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian sknipsi ini bulan merupakan gambaran menyeluruh mengenai kata kerja amou. Akan tetapi, dari penelitian yang dilakukan telah dapat ditarik beberapa kesimpulan sobagai berikut: (1) Kata kerja amou merupakan kata kerja yang digunakan untuk menyatakan buah pikiran/perasaan dan kegiatan otak yang bersifat subjektif. (2) Menunjukkan kegiatan yang bersifat sesaat. (3) Perbedaan penggunaannya terletak pada pembicara. (4) Menyatakan dugaan, keputusan, pendapat, tekad, keinginan, harapan, ketidakyakinan dan keyakinan negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Wirdiani Fathiah
"Faktor transkripsi Hoxa 10 dan gen targetnya integrin αvβ3, keduanya adalah marka penting yang meregulasi kondisi endometrium reseptif. Stimulasi ovarium telah dilaporkan dapat mengganggu reseptifitas endometrium yang berkaitan dengan kegagalan implantasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh stimulasi rFSH terhadap tingkat ekspresi Hoxa 10 dan integrin αvβ3 pada endometrium selama fase sekresi, serta menilai hubungan korelasi keduanya. Metode, dipilih 27 tikus betina dengan siklus estrus normal dibagi dalam kelompok siklus alamiah dan dua kelompok dengan siklus terstimulasi, dilakukan penyuntikan rFSH dosis 12,5 IU dan 25 IU dan 48 jam kemudian dilanjutkan penyuntikan hCG dosis 10 IU. Pengambilan sampel uterus dilakukan pada hari pertama, kedua dan ketiga setelah penyuntikan hCG. Ekspresi kedua marka dinilai menggunakan teknik imunohistokimia dan Western Immunoblotting. Hasil, Ekspresi Hoxa 10 di stroma tidak berbeda antara kelompok kontrol dan distimulasi dosis 12,5 UI (P > 0,05). Ekspresi integrin αvβ3 di epitel luminal tidak menurun secara bermakna akibat distimulasi dosis 25 UI (P > 0,05) dan perubahan ekspresi integrin αvβ3 di epitel kelenjar juga tidak berbeda bermakna setelah pemberian stimulasi (P > 0,05). Kedua marka berkorelasi positif pada hari kesatu (r = 0,607) dan hari ketiga ditemukan korelasi negatif (r = -0,616). Dari data tersebut disimpulkan bahwa stimulasi rFSH tidak menurunkan ekspresi Hoxa 10 dan integrin αvβ3 pada fase sekresi.
The transcription factor Hoxa 10 and its target gene the αvβ3 integrin, are both essential molecules that regulate receptivite endometrial condition. Giving ovarian stimulation has been reported to impair endometrial receptivity in association with implantation failure. The aim of this study was to analyze the effect of rFSH administration on the expression level of Hoxa 10 and αvβ3 integrin in the endometrium during the secretory phase, as well as assess the correlation between the two. Methods, 27 Wistar female rats with normal estrus cycles were selected divided into natural cycle group and two groups were stimulated cycle of rFSH doses of 12.5 IU and 25 IU and 48 hours later followed by injection of hCG dose 10 IU. Uterine sampling was carried out on the first, second and third day after hCG injection. Hoxa 10 and αvβ3 integrin expression was assessed using immunohistochemistry and Western Immunobloting techniques. As a results, the expression of Hoxa 10 in the stromal cell did not differ between the control group and the group with stimulation dose 12,5 UI (P>0,05). The expression of αvβ3 integrin in the luminal epithelium did not decrease significantly due to stimulation dose 25 UI (P>0,05) and changes in αvβ3 integrin expression in the epithelial glands did not show a significant difference after stimulation (P>0,05). Both proved to be positively correlation on the first day (r = 0,607) and on the third day negatifly correlation (r = -0,616). From these data it was concluded that rFSH stimulation did not decrease Hoxa 10 and αvβ3 integrin expression in the secretory phase."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library