Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fasri Hatomi
"Turbin arus laut memiliki banyak parameter yang harus diperhatikan sehingga turbin dapat berputar secara optimal. Pemilihan type Naca menjadi salah satu parameter yang harus diperhatikan. Naca 0018 merupakan salah satu type naca simetris yang banyak digunakan dalam menghasilkan energi. Untuk mengetahui kondisi dimana hydrofoil terjadi stall dilakukan pendekatan secara 2 dimensional sehingga pada saat berada pada sistem turbin dapat menghasilkan energi secara optimal.
Selain itu pula Penelitian ini memaparkan tentang penggunaan turbin dengan type naca 0018 untuk kecepatan arus laut yang bervariasi. Selain itu pula blade turbin berpenampang hydrofoil memiliki konfigurasi sudut yang berbeda dari 10 ,15, 20 derajat sehingga diperoleh perbedaan torsi yang dihasilkan terhadap kecepatan dari arus laut.
Dari penelitian ini akan diketahui hubungan antara kecepatan arus laut dengan sudut pitch tertentu yang menghasilkan putaran rotor yang paling optimal.Seluruh proses dilakukan pendekatan computational flids dynamics dengan menggunakan software solidworks flowsimulation 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan torsi yang dihasilkan sebelum dan sesudah terjadi stall dan perbedaan torsi yang dihasilkan antara turbin darrieus dan turbin gorlov.

Sea water current turbine have a lot of parameters that must be analized to get turbine rotation optimally. Characteristic of naca can be consideration that must be identified. Naca 0018 is one of simetris naca that commonly used to get energy. To find out condition where stall happened using computational fluids dynamics either 2 dimentional or 3 dimentional.
Besides that, this researches explain about utilizing turbine by naca 0018 with various sea water current velocity. Configuration of angle from 10,15,20 degree will influence torque that produced towards sea water current velocity. Through this researches find out correlation between sea water current velocity with pitch angle to produce torque optimally. All process through computational fluids dynamics using solidworks flow simulation 2012 software.
The results show torque where before and after stall condition and difference between darrieus and gorlov turbine.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42954
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fasri Hatomi
"Bertambahnya kebutuhan energi listrik di IKN akan berdampak pula pada bertambahnya penggunaan pembangkit listrik. Pengembangan energi listik kedepannya di IKN diharapkan akan menggunakan lebih banyak energi terbarukan. Untuk dapat menekan penggunaan energi fosil, salah satunya dapat dilakukan dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi listrik terbarukan. Pada penelitian ini akan membahas terkait dengan pengembangan energi terbarukan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 50 MW dengan skema KPBU-AP dan IPP di Ibukota Negara (IKN). Dalam menetapkan skema yang sesuai, dilakukan penilaian proyek dengan mempertimbangkan parameter penilaian keuangan yang terdiri dari Net Present value (NPV), Internal rate Return (IRR), dan Payback Period (PP) sebagai dasar dan pertimbangan dalam kelayakan finansial project investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skema KPBU-AP lebih menguntungkan dari sisi investor dalam hal stabilitas pendapatan dan memperoleh jaminan dari pemerintah sehingga dapat meminimalisir resiko, sementara skema IPP bergantung pada jumlah listrik yang dihasilkan dan dijual yang memiliki potensi ketidakpastian. Dengan parameter yang sudah ditentukan dan regulasi, skema KPBU-AP dapat memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan skema IPP dengan menghasilkan nilai IRR sebesar 11,26%, NPV sebesar 163.472 (juta rupiah) dan payback period selama 8 tahun dibandingkan dengan skema IPP diperoleh IRR sebesar 8,61%, NPV sebesar 33.973 (juta rupiah) dan payback period selama 9 tahun.

The increasing demand for electrical energy in the New National Capital (IKN) will lead to a rise in the use of power plants. Future development of electrical energy in IKN is expected to utilize renewable energy sources. To reduce the use of fossil energy, one approach is to harness solar energy as a renewable electrical energy source. This study discusses the development of a 50 MW solar power plant (PLTS) using the PPP-AP and IPP schemes in IKN. In determining the appropriate scheme, a project assessment was conducted by considering financial evaluation parameters including Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PP) as the basis and consideration for the business entity. The results show that the KPBU-AP scheme is more advantageous for investors regarding income stability and government guarantees, thereby reducing risks. In contrast, the IPP scheme depends on the amount of electricity generated and sold. With the specified parameters and regulations, the KPBU-AP scheme provides greater benefits compared to the IPP scheme, yielding an IRR of 11.26%, an NPV of 163,472 million rupiahs, and a payback period of 8 years. In contrast, the IPP scheme yields an IRR of 8.61%, an NPV of 33,973 million rupiahs, and a payback period of 9 years."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library