Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Fahmi Idris
"Pengeringan vakum merupakan salah satu teknik pengeringan yang sudah dikenal orang. Tetapi tidak sernua pihak yang telah memanfaatkan teknlk pengeringan seperti ini mengetahui perhitungan-perhitungan yang mendasari proses yang terjadi di dalamnya, Apalagi kondisi lingkungan yang komplek dan mudah berubah memerlukan penanganan berbeda dalam mengoptimalkan perfonna pengering vakum tersebut. Untuk itu diperlukan sebuah program yang dapat menunjukkan dengan cepat performa pengering vakum dengan kondisi yang berbeda beda. Simulasi pengering vakum ini merupakan sebuah program yang berisi persamaan persamaan yang yang mendasari proses yang terjadi pada pengering vakum yang skema dasamya telah dibuat terlebih dahulu. sehingga untuk pengering vakum ynng rnemiliki-skema berbeda diperlukan perubahan sebagai penyesuaian. Dalam menggunakan program pengering vakum ini, dibutuhkan nilat tekanan, temperatur bola kering dan temperatur bo!a basah udara luar serta laju penguapan yang diinginkan sebagai input. Sedangkan output berupa sifat termodinamika udara keluaran dan daya pompa vakum yang dibutuhkan pengering tersebut. kesalahan literatur yang terjadi pada persamaan sifat termodinamika udara pad a program ini tidak melebihi nilai 3 %.
Vacuum dryer is one of drying technique that has been known. Calculations that are used in the technique are not known by almost who use this technique, Complex and unstable conditions need different approximation to optimize this performance, A program that can show vacuum dryer performance in different conditions has been built. The program is based on equations that are used in vacuum dryer process in which we built the scheme for another scheme. we can change the approximation. Pressure, dry bulb temperature, wet bulb temperature and evaporation rate are needed for the input. We obtain air thermodynamic properties and power of vacuum pump. In the study we obtain error Jess then 3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37140
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Idris
"Proses penelitian penuaan buatan temperatur tinggi ini memakai bahan baku awal hasil penarikan kawat di PT Kabelindo Murni dengan diameter 2,25 mm yang belum mengalami penuaan buatan. Temperatur penuaan buatan yang diteliti adalah 175° C,200° C dan 225° C dengan waktu tahan masing-masing 30 menit penuaan buatan ini bermaksud untuk mempercepat proses difusi unsur paduan yang terlarut lewat jenuh dalam matriks Al untuk ketuar dari kisi malriks Al membentuk endapan Mg,Si. Dari hasil proses penuaan buatan temperatur tinggi ini akan diukur nilai min-rata konduktivitas listrik,kekuatan tarik,penuluran,kekerasan dan struktur mikro kawal AI tipe 6201-T8 (AAAC). Dari hasil pengujian ini didapat suatu kondisi yang lebih singkat proses penuaan buatan dibandingkan dengan proses penuaan buatan di PT Kabelindo Murni yang biasanya 160° C dengan waktu tahan 6 jam yaitu pada kondisi penuaan temperatur 200° C dengan waktu tahan 30 menit yang memenuhi standar mutu kawat AAAC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41980
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kartini Fahmi Idris
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1980
S2141
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Idris
Jakarta: Ekposel, 2012
352.4 FAH s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhamad Fahmi Idris
"Penelitian ini membahas novel Batas karya Akmal Nasery Basral yang menceritakan perjalanan Jaleswari yang datang ke perbatasan untuk mengawasi program bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap pendidikan di sana. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan permasalahan perekonomian dan sosial pada masyarakat perbatasan yang terdapat dalam novel Batas. Penulis menggunakan cara pandang struktural dengan menganalisis tokoh, penokohan, dan latar tempat. Penulis juga menggunakan konsep mengenai perekonomian di perbatasan dan konsep mengenai Corporate Social Responsibility. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian adalah terdapat permasalahan perekonomian dan sosial pada masyarakat perbatasan yang terlihat pada tokoh, penokohan, dan latar tempat dalam novel Batas. Permasalahan perekonomian menyangkut infrastruktur yang buruk di perbatasan dan ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap alam. Permasalahan sosial terjadi karena terdapat tengkulak, perdagangan manusia, dan permasalahan pendidikan.
This research dicusses about novel Batas that is written by Akmal Nasery Basral and has story about Jaleswari who came to the border to control Corporate Social Responsibility (CSR) that aims to enhance education in the border. The research means to obtain a description of economy and social problems in the border society. The researcher uses structural analysis to analyze characters, characterizations, and setting of place. The researcher also uses border economy concept and Corporate Social Responsibility concept. The methods used are qualitative method and descriptive-analysis method. At the end of this research, the researcher find that there are economy and social problems that are faced by the border society that can be seen by analyzing characters, characterizations, and setting of place in Batas. Economy problem can happen because of bad infrastructure in the border and border society whose dependency on their natural resources. Social problem can happen because of buyer-up, human trafficking, and education problem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52481
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Idris
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2410
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fahmi Idris
"Disertasi ini menelaah tindak korupsi yang terjadi pada masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi keadilan sosial. Kontraktualisme dan konsep keadilan Rawls digunakan untuk menjelaskan permasalahan dalam membangun negara demokratis berkeadilan sosial. Peneliti berargumen bahwa karakteristik masyarakat Indonesia mampu menjelaskan mengapa pada masyarakat berkeadilan sosial, korupsi dapat terus terjadi. Menggunakan pemahaman evolusioner, antropologis, serta konsep-konsep dari penelitian terdahulu, peneliti merumuskan karakteristik khas masyarakat Indonesia. Peneliti menemukan bahwa karakteristik ini mencakup keberanian, afektivitas ekstrem, musyawarah mufakat, dan fleksibilitas ekonomi. Sementara itu, persepsi masyarakat terhadap keadilan sosial dan korupsi dibentuk oleh norma agama. Dengan menggunakan metode spiral hermeneutik untuk membangun koherensi dan korespondensi dari kerangka yang telah dikembangkan, pada langkah rekonstruksi, peneliti mengangkat kasus korupsi proyek KTP Elektronik dan suap pengurusan Dana Alokasi Khusus sebagai uji empiris. Selanjutnya, setelah kerangka berhasil dipertahankan, kerangka ini diuji kembali pada kasus pembelian suara pada pemilihan umum. Peneliti membandingkan model yang dirumuskan dengan model konsekuensialisme, etika kebajikan, dan etika Kantian, dan menunjukkan kelebihan model yang dikembangkan dari model-model tersebut. Sebagai hasil akhir, peneliti mengemukakan solusi pada pemberantasan korupsi yang berbasis pada dua pendekatan yaitu pendekatan kultural dan pendekatan reflektif dialogis rasional. Kedua pendekatan ini dimanifestasikan ke dalam sejumlah panduan praktis pemberantasan korupsi di Indonesia pada aspek-aspek kultural pembentuk korupsi dan dibantu oleh infrastruktur sosioteknik seperti teknologi informasi dan pengembangan sumber daya manusia.
This dissertation examines the problem of corruption that occurs in Indones of justice are used to explain the problems in building democratic state with social justice. The researcher argues that the characteristics of Indonesian society are able to explain why in a socially just society, corruption can continue to emerge. Using evolutionary, anthropological, and conceptions from previous research, the researcher formulated the distinctive characteristics of Indonesian society. Researcher found that these characteristics include courage, extreme affective, deliberative consensus, and economic flexibility. Meanwhile, people's perceptions of social justice and corruption are shaped by religious norms. By using the hermeneutic spiral method to build coherence and correspondence from the framework that has been developed, in the reconstruction step, the researcher raises the corruption case of the Electronic KTP project and the bribery of the Special Allocation Fund management as an empirical test. Furthermore, after the framework has been successfully maintained, it is retested in the case of vote buying at the general election. Researcher compare the model formulated with the model of consequentialism, virtue ethics, and Kantian ethics, and show the advantages of the models developed from these models. As the final result, the researcher suggests a solution to eradicating corruption based on two approaches, a cultural approach and a rational dialogical reflective approach. Both are manifested in a number of practical guidelines on corruption eradication in Indonesia on the cultural aspects of corruption and are assisted by socio-technical infrastructure such as information technology and human resource development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library